Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

KELOMPOK II

Aurelia Anandara 4183530010

Meylani Natasya Malau 4183230013

Wahyudi Yhose A Simanjuntak 4183530012

Dosen Pengampu : Diah Eka Sari, S.Pd.,M.Pd

Kelas : Program Studi Matematika B 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting didalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran itu tampak didalam kehidupan masyarakat di
berbagai wilayah tanah air Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana ekspresi
dan komunikasi didalam kegiatan kehidupan masyarakat Indonesia.

Komunikasi pada berbagai kegiatan masyarakat dan dunia pendidikan, memanfaatkan


Bahasa Indonesia untuk membangun kesepakatan yang memungkinkan terjadinya kelancaran
pembangunan masyarakat dan kelancaran pendidikan. Dalam perkembangan dari waktu ke
waktu Bahasa Indonesia telah teruji keberadaannya, baik sebagai pemersatu maupun sebagai
bahasa resmi negara.

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai
dengan perkembangan zaman dan berfikir manusiawi. Demikian pula Bahasa Indonesia
berkembang mengikuti perkembangan tersebut, sejalan dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat, khususnya di bidang kosa kata. Oleh karena itu, tifak boleh menyepelekan
Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam diri dan dalam Bahasa Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana sejarah bahasa Indonesia?

2. Apa fungsi bahasa Indonesia pada masyarakat Indonesia?

3. Apa kedudukan bahasa Indonesia bagi masyarakat dan negara Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejara terbentuknya bahasa Indonesia

2. Mengetahui fungsi Bahasa Indonesia

3. Mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia

1
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, penggunaan istilah “bahasa
melayu” telah dilakukan pada sekitar 683-686 M, yaitu angka yang tercantum pada
beberapa prasasti berbahasa melayu kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti
ini ditulis dengan aksara pallawa atas permintaan raja kerajaan Sriwijaya. Awal
penanaman bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Pada kongres Nasional kedua di Jakarta diumumkanlah
penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk Negara Indonesia pasca merdeka.
Sukarno tidak memilih bahasa beliau yaitu bahasa Jawa, namun beliau memilih bahasa
Indonesia yang beliau dasarkan dari bahasa melayu yang diturunkan di Riau.
Bahasa melayu Riau di pilih sebagai bahasa persatuan NKRI atas bebrapa
pertimbangan berikut:
1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau golongan lain di Negara
Indonesia akan merasa di jajah oleh suku Jawa yang merupakan golongan mayoritas
di Indonesia.
2. Bahasa Indonesia jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa melayu
Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa dan kasar digunakan untuk orang yang
berbeda dari segi umur, derajat ataupun pangkat.
3. Bahasa melayu Riau yang dipilih dan bukan bahasa melayu Pontianak,
Banjarmasin,Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi) ataupun Kutai dengan
pertimbangan:
 Pertama, suku melayu berasal dari Riau, sultan malaka yang terakhir pun lari ke
Riau selepas malaka direbut Portugis.
 Kedua, sebagai lingu france, bahasa melayu Riau yang paling sedikit terkena
pengaruh, misalnya dari bahasa tionghoa, hokkien ataupun dari bahasa lainnya.

Penggunaan bahasa melayu pun terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945,
pengunaan bahasa melayu selain Indonesia yaitu Malaysia, Brunai dan Singaputa.
Keputusan kongres bahasa Indonesia II 1945 di Medan, antara lain menyatakan
bahwa bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa melayu yang sejak zaman
dahulu digunakan sebagai bahasa penghubung, bukan hanya dikepulauan nusantara,
melainkan juga diseluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang menyatakan ini
adalah terungkapnya peristiwa di kedukan bukit, berusia 683 M (Palembang), Talang
Tuwo berusia 648 M (Palembang), kota Kapur berusia 686 M (Bangka Barat) dan karang
Brahi berusia 688 M (Jambi). Prasasti itu dituliskan pra-negara berbahasa melayu kuno.

Bahasa melayu menyebar keplosok Nusantara bersama dengan menyebarnya agama


Islem di Nusantara. Bahasa melayu mudah diterima masyarakat Nusantara sebagai bahasa
penghubung antar pulau, antar suku, dan antar kerajaan karena tidak mengenal tingkat
tutur. Bahasa melayu yang dipakai di daerah wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya
dipengaruhi oleh corak budaya daerah.

Bahasa melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa terutama dari bahasa
sansekerta, Persia, Arab dan bangsa-bangsa Eropa. Perkembangan bahasa melayu di
wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan
persatuan bangsa Indonesia.

A. Peristiwa-Peristiwa Penting Bahasa Indonesia


a. Pada 1908, pemerintah kolonial mendirikan buku penerbit bernama Commissie
Voor de Volkslectuur (taman bacaan rakyat) yang kemudian pada tahun1917
dirubah menjadi perpustakaan pusat. Badan penerbit menerbitkan novel, seperti
Siti Nurbaya, buku Panduan Penanaman, pemeliharaan buku kesehatan, untuk
membantu penyebaran bahasa melayu di masyarakat luas.
b. Diadakan pada Tanggal 16 Juni 1927 Johan Datuk Karjo menggunakan bahasa
Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertama kalinya seseorang berpidato
dengan bahasa Indonesia.
c. Diadakan pada 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan
agar bahasa melayu menjadi bahasa nasional Indonesia.
d. Diadakan pada 1933 mendirikan generasi penulis muda yang menanamkan diri
pejuang baru yang dipimpin oleh Alisyahbana.
e. Diadakan pada 1936 Sultan Alisyahbana mempersiapkan Indonesia Grammar
baru.
f. Diadakan pada 25-28 Juni 1938 kongres Indonesia pertama di Solo. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan bisnis kongres dan pengembangan

3
4

Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan Indonesia
saat ini.
g. Diadakan pada 18 Agustus 1945 menandatangani UUD-1945 yang merupakan
salah satu artikel (pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
h. Diadakan pada 19 maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik bukan ejaan
Van Ophuijsen yang sebelumnya telah digunakan.
i. Diadakan pada 28 Oktober- 2 November 1978 Indonesia kongres III yang
diselenggarakan di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati
sumpah pemuda ke 50 di samping menunjukkan kemajuan, pertumbuhan dan
perkembangan Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memperkuat posisi dan
fungsi bahasa Indonesia.
j. Diadakan pada 21-26 November 1983 Indonesia Kongres IV yang
diselenggarakan di Jakarta. Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke 55
menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus
ditingkatkan sebagai amanat yang terkandung dalam garis-garis besar haluan
Negara yang mengharuskan semua warga Negara Indonesia untuk menggunakan
Bahasa Indonesia.
k. Diadakan pada 28 Oktober hingga 3 November 1988 Indonesia kongres V yang
diadakan di Jakarta. Kongres ini dihadiri tujuh ratus pakar dari seluruh Indonesia
dan dari Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman dan Australia. Kongres ini
ditandatangani oleh perjaan besar yang disajikan untuk pembangunan dan
pengembangan bahasa pusat pecinta bahasa di Nusantara, Kamus Indonesia dan
Tata bahasa baku Indonesia.
l. Diadakan pada Oktober hingga 2 November 1993 Indonesia Kongres VI yang
diadakan di Jakarta. Kongres menyarankan bahwa pembangunan bahasa pusat
upgrade ke institut Indonesia, serta mengusulkan perumusan hukum Indonesia.
m. Diadakan pada 26-30 Oktober 1998 di kongres Indonesia ke VII di Jakarta yang
mengusulkan dewan penasehat Bahasa.

1.2 Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum
dan secara khusus.
a. Fungsi Bahasa Indonesia secara umum:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan dan perasaan. Melalui
Bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam
hati dan pikiran kita.
2. Sebagai Alat Komunikasi

Bahasa merupakann saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan


memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang
lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,
berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama
perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.
Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi,
manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal.
Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa, sedangkan
berkomunikasi secara non verbal dilakukan dengan menggunakan media berpa aneka
symbol, isyarat, kode dan bunyi setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial

Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman dan
menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orangtua atau dihormati.
Dengan menggunakan Bahasa maka memudahkan seseorang untuk berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa.

b. Fungsi Bahasa secara Khusus


1. Mengadakan Hubungan dalam Pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi
dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan
bahasa formal dan non formal.
2. Mewujudkan Seni (Sastra)

Bahasa dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti
syair, puisi, prosa, dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna

5
6

denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang
mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.

3. Mempelajari Bahasa-bahasa Kuno

Dengna mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian
dimasa lampau. Untuk mengatasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali
dimasa yang akan datang atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang
latar belakang dari suatu hal.

c. Fungsi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


Bahasa Indonesia dan bahasa daerah memilliki peran penting di dalam
memajukan pembangunan masyarakat di Indonesia. Setelah dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari, nilai-nilai dan status bahasa Indonesia tidak dapat
ditinggalkan. Jadi aspek bahasa Indonesia merupakan aspek penting di dalam
kehidupan sosial.

Namun saat ini Bahasa Indonesia sering diperlakukan semena-mena. Hal ini
disebabkan karena masyarakat Indonesia terutama para remaja, sebagai pemakai bahasa
tidak memberikan perhatian khusus untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup, artinya dapat berubah sesuai dengan
keperluan pemakaiannya.

Mendalami dan mempelajari Bahasa Indonesia tidak bertujuan untuk mencegah


perubahan itu, namun bertujuan agar Bahasa Indonesia tetap dapat dipakai sebagaimana
fungsinya.

1.3 Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting, terutama di lingkungan


masyarakat. Masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia untuk membangun kesepakatan
dan kesepahaman yang memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan masyarakat.
Kedudukan Bahasa Indonesia telah tercantum didalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928
yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia”, serta tercantum didalam Undang-Undang Dasar 1945 BAB XV (Bendera,
Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan) pasal 36 yang berbunyi “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Kedudukan Bahasa Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu sebagai Bahasa Nasional dan
Bahasa Negara (Bahasa resmi NKRI).
1. Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional karena kedudukannya berada diatas
bahasa-bahasa daerah. Hasil perumusan seminar politik Bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa
kedudukannya sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
 Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia harus kita
pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga
dalam menggunakan Bahasa Indonesia.
 Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya
yang menggunakan dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur-unsur
bahasa lain.
 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya
Dengan adanya bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat
komunikasi dengan masyarakat daerah.
 Alat penghubung antar budaya antar daerah
Dengan Bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai
keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar
belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
2. Bahasa Negara ( Bahasa Resmi NKRI)

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara,
peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa
Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa pengantar didalam dunia pendidikan,
sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.

Dalam hasil perumusan seminar politik Bahasa Indonesia yang diselenggarakan di


Jakarta pada 25-28 Februari 1975, dikemukakan bahwa didalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

7
8

 Bahasa resmi kenegaraan


 Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan
 Bahasa resmi didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
 Bahasa resmi didalam pengmbangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Awal pencipta sejati Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, diumumkan penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa untuk negara Indonesia paska kemerdekaan. Secara yurdis, baru tanggal
18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan ditetapkan
dalam UUD 1945 Pasal 36
Berdasarkan pembahasan “Fungsi Bahasa Indonesia” dapat disimpulkan bahwa:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2. Sebagai Alat Komunikasi
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial

Berdasarkan pembahasan “Kedudukan Bahasa Indonesia” dapat disimpulkan bahwa:

1. Lambang kebanggaan nasional


2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya
4. Alat penghubung antar budaya antar daerah

3.2 Saran

Sebagai penyusun kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dapat
membangun kepercayaan untuk menulis demi mencapai penulisan yang baik dan benar.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Alek, Pesisir. 2012. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jakarta.

Putri, Rahma E. 2010. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Universitas Khairun.

Nugroho, Agung.2015. Pemahaman Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai


Dasar Jiwa Nasionalisme. STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Sari, Puspita. 2015. Pentingnya Pemahaman Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
sebagai Pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. STKIP-PGRI
Lubuklinggau.

Anda mungkin juga menyukai