Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

ANATOMI TUMBUHAN

KELOMPOK 4 :

1. Jessica Kristiani Situmorang ()


2. Kumaret Risky Silalahi ()
3. Ladimir Putin Simbolon (4193141009)
4. Wenny Harahap (4191141008)

DOSEN PENGAMPU :
Dra.Cicik Suryani,M.Si

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mini riset .Mini riset ini disusun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan yaitu Ibu Dra.Cicik
Suryani,M.Si
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Cicik Suryani,
M.Si. selaku dosen mata kuliah “Anatomi Tumbuhan ” yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan mini riset ini, serta pihak-pihak lain yang telah memberikan
dukungan moral maupun materil sehingga tugas mini riset ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis sangat berharap mini riset ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan bagi pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam mini riset ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan di masa yang akandatang.

Medan, November 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS.......................................................................................4
2.1 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................................. 6
METODE PENELITIAN....................................................................................................................6
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................................................6
3.3 Prosedur Kerja...........................................................................................................................6
3.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................................7
BAB IV.................................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................8
4.1 Tipe Daun Dorsiventral.............................................................................................................8
4.2 Tipe Daun Isobilateral.............................................................................................................11
BAB V................................................................................................................................................. 13
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................................13
Kesimpulan..........................................................................................................................................13
Saran.....................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang
dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna
hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-
tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada
batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya
menjadi perang. (Gembong Tjitrosoepomo).
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna
hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari
melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran
dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun
membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya
bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan
berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit
juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.

1.2 Rumusan masalah

a. Apa saja yang mempengaruhi ciri anatomi daun tumbuhan?


b. Apa saja ciri-ciri anatomi daun tipe dorsiventral ?
c. Apa saja perbedaan ciri anatomi daun tipe dorsiventral , isobilateral dan sentris ?

1.3 Tujuan
a. Mengidentifikasi ciri anatomi daun – daun tumbuhan yang mempunyai tipe dorsiventral ,
isobilateral dan sentris .
b. Mengidentifikasi tupe trikoma dan stomata pada daun tipe dorsiventral , isobilateral dan
sentris .

4
c. Untuk mengetahui ciri anatomi daun berdasarkan susunan jaringan pada mesofil
( dorsiventral , isobilateral dan sentris )

BAB II

5
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

Daun merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk fotosintesis. Secara umum anatomi
tumbuhan terbagi menjadi 3 jaringan yaitu:Epidermis, Mesofil, dan Berkas Pembuluh. Epidermis
berfungsi sebagai pelindung, dan di salah satu bagiannya terdapat stomata yang berfungsi
sebagai jalan masuk dan keluar air serta gas seperti CO 2 dan O2.Mesofil terdiri atas jaringan
parenkim palisade dan parenkim spons, yang mengandung klorofil dan otomatis berfungsi dalam
berfotosintesis. Sedangkan berkas pembuluh yang didalamnya terdapat xylem dan floem
tentunya berfungsi dalam pengangkutan atau transportasi air serta hasil fotosintesis.

1) Anatomi Daun Dorsiventral


a. Daun dorsiventral memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang
berbeda. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding
terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa
stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
b. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau
lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan,
sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari
banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui
jaringan ini.
c. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel
– sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
d. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut
ruang substomata atau cavity.
e. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem
seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan
bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler, di sebelah epidermis atas dan
bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan
kekuatan mekanis daun.Contoh  Anatomi Daun Dorsiventral: Persea americana,
Ficus elastica, dan Mangifera indica.

2) Anatomi Daun Isobilateral

6
Daun isobilateral sama di kedua sisinya, meskipun masih ada permukaan abaxial dan
adaxial, yang dapat dibedakan dari penanpang melintang dengan melihat posisi xylem
dan floem pada berkas pengangkutnya. Daun tipe ini biasanya berorientasi sehingga
cahaya masuk merata pada kedua permukaan. Daun pada monokotil umumnya
isobilateral. contoh Anatomi Daun Isobilateral: Opuntia vulgaris (Kaktus), Aloe vera
(Sukulen), dan Sansevieria trifasciata. Daun isobilateral (Unifacial) tidak dapat dibedakan
antara jaringan palisade dan jaringan spons. Contoh Anatomi Daun Isobilateral
(Unifacial): Zea mays, Oryza sativa, dan Triticum aestivum.
3) Sentris
Daun dikatakan mempunyai tipe sentris jika jaringan tiangberbentuk silindris atau simetri
radial. Daun tipe sentris ini biasanya dijumpai pada tumbuhan xerofit

2.2 HIPOTESIS

BAB III

7
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Studi Literatur

3.2 Alat dan Bahan


Handphone, Laptop dan Literatur berbagai antami daun

3.3 Prosedur Kerja


1. Melalui studi literatur carilah daun-daun tumbuhan yang bertipe dorsiventral (sebanyak-
banyaknya). Deskripsikan lah ciri anatomi masing-masing daun tersebut. Bagaimana ciri
epidermis atas, ada berapa lapis? Amati adalkah lapisan kutikulanya. Apakah mesofilnya
terdiferensiasi menjadi dua macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Perhatikan
epidermis bawahnya! Perhatikan trikoma dan stomatanya, terletak di mana? Amatilah susunan
berkas pengangkutnya! Perhatikan sel khusus atau jaringan lain yang menyusun daun tersebut,
deskripsikan jika ada. Gambarlah bagan/skema/anatomi penampang daun secara keseluruhan,
lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.

2. Melalui studi literatur carilah daun-daun tumbuhan yang bertipe isobilateral (sebanyak-
banyaknya). Deskripsikan lah ciri anatomi masing-masing daun tersebut. Bagaimana ciri
epidermis atas, ada berapa lapis? Amati adalkah lapisan kutikulanya. Apakah mesofilnya
terdiferensiasi menjadi dua macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Perhatikan
epidermis bawahnya! Perhatikan trikoma dan stomatanya, terletak di mana? Amatilah susunan
berkas pengangkutnya! Perhatikan sel khusus atau jaringan lain yang menyusun daun tersebut,
deskripsikan jika ada. Gambarlah bagan/skema/anatomi penampang daun secara keseluruhan,
lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.

3. Melalui studi literatur carilah daun-daun tumbuhan yang bertipe sentris (sebanyak-banyaknya).
Deskripsikan lah ciri anatomi masing-masing daun tersebut. Bagaimana ciri epidermis , ada
berapa lapis? Amati adalkah lapisan kutikulanya. Apakah mesofilnya terdiferensiasi menjadi
dua macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Perhatikan adakah trikoma dan
stomatanya, terletak di mana? Amatilah susunan berkas pengangkutnya! Perhatikan sel khusus
atau jaringan lain yang menyusun daun tersebut, deskripsikan jika ada. Gambarlah
bagan/skema/anatomi penampang daun secara keseluruhan, lengkapi dengan keterangan sesuai
instruksi pada prosedur ini.
4. Kumpulkanlah data-data hasil pengamatan di atas ke dalam tabel pengumpulan data yang
didisain sendiri.

8
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data berdasarkan
literatur atau studi pustaka, dengan jenis data yang digunakan adalah data sekunder.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tipe Daun Dorsiventral
Daun bertipe Dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial), dan bawah
(abaxial) yang berbeda secara morfologis. Biasaya banyak terdapat pada daun dikotil, dan
sebagian terdapat juga pada tumbuhan monokotil. Berikut adalaj jenis dan spesies
tumbuhan yang termasuk ke dalam tipe daun Dorsiventar :

Epidermis Mesofil
Nama Letak
No Gambar Dinding Stomata Trikoma
Spesies Bentuk jaringan
anticlinal
tiang
Murraya Lurus hingga Bersegi 4/ Anomositik Bawah Bagian
1. crenulata bergelombang tidak atas
beraturan

Murraya Lurus sangat Bersegi Anomositik Atas dan Bagian


ecotika bergelombang 4,bersegi bawah atas dan
2
banyak, tidak bawah
beraturan
Murraya Lurus Bersegi 4, Anomositik Atas dan Bagian
koenigii bersegi bawah atas
3
(Daun banyak
salam)
Murraya Lurus sangat Bersegi Anomositik Atas dan Bagian
paniculata bergelombang 4,bersegi bawah atas
4
(Kemuning) banyak, tidak
beraturan
Murraya Lurus sangat Bersegi Anomositik Atas dan Bagian
paniculata bergelombang banyak, tidak bawah atas
5
var. beraturan
zollingeri
Persea
6
americana
Ficuss
7 elastic

Mangifera
8
indica
Lophepetalu Berlekuk Tidak Parasitik - -
m javanicum dalam, beraturan
9 berlekuk

10
Garcinia Berlekuk Tidak Parasitik - -
diocia beraturan
10

Cratoxylum Berlekuk Tidak Parasitik Adaksial, -


sumatranym beraturan abaksial
11

Cryptocarya Lurus Polygonal Anomositik - -


densiflora melengkung
12

Neolitsea Lurus Polygonal Anomositik Abaksial -


triplinervia melengkung,
13 bergelombang

Cinnamomu Bergelomban Tidak Anomositik Adaksial, -


n sp.1 g beraturan abaksial
14

Cinnamomu Lurus, Polygonal Anomositik Abaksial -


n sp.2 bergelombang
15

Horsfieldia Lurus Polygonal Parasitik Abaksial -


glabra bergelombang
16 , lurus
melengkung

Bridelia Lurus Polygonal Parasitik Abaksial -


glauca melengkung,
17 bergelombang

Ardisia Lurus Polygonal Anisositik Adaksial, -


complanata melengkung, abaksial
18 bergelombang

11
Wendlandia Lurus, lurus Polygonal Anomositik Adaksial, -
glabrata melengkung abaksial
19

Mischocarpu Lurus Tidak Staurositik, Adaksial, -


s sundaicus berlekuk, beraturan Tetrasitik abaksial
20 bergelombang
berlekuk

Palaquium Lurus Tidak Anomositik Adaksial, -


rostratum melengkung, beraturan abaksial
21 bergelombang

Styrax lurus Polygonal Parasitik Abaksial -


benzoides
22

Pembahasan 1

Struktur anatomi helaian daun Murraya menunjukkan bahwa semua daun


Murraya diteliti bertipe Dorsiventral. Hasil pengamatan ini sesuai dengan Metcalfe san
Chalk (1950) yang menyatakan bahwa daun pada anggota Rutaceae umumnya memiliki
daun bertipe dorsiventral, kadang kadang sentris. Daun tipe ini dilihat secra anatomi
merupakan daun dengan jaringan tiang di sisi satu dan jaringan bunga karang disisi
lainnya. Pengamatan secara transversal menunjukkan bahwa semua jenis yang diamati
memiliki epidermis atas dan epidermis bawah daun yang terdiri atas satu lapis sel.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah lapisan epidermis dapat digunakan
sebagai ciri taksonomi pada tingkay marga. Beberapa ciri anatomi daun dapat menjadi
ciri spesifik pada tingkat jenis, namun tak jarang terdapat ciri spesifik pada tingkat marga
dan suk.

12
4.2 Tipe Daun Isobilateral
Daun Isobilateral secara morfologi sama di kedua sisinya, meskipum masih ada
permukaan abaxial dan adaxial yang dapat dibedakan dari penampang melintang dengan
melihat posisi xylem dan floem pada berkas pengangkutnya. Daun tipe ini biasanya
berorientasi sehingga cahaya masuk merata pade kedua permukaan, daun ini biasanya
terdapat pada daun monokoil. Berikut adalaj jenis dan spesies tumbuhan yang termasuk
ke dalam tipe daun Isobilatera :

Epidermis Mesofil
Nama Letak
No Gambar Dinding Stomata Trikoma
Spesies Bentuk jaringan
anticlinal
tiang
Opuntia
1. vulgaris
(Kaktus)
Aloe vera
2
(Sakulen)
Sansevieria
3
trifasciata
Zea mays Penebalan Tidak Parasitik Adaksial, Tidak
tidak merata beraturan abaksial berdeferen
4 siasi

Oryza sativa Penebalan Tidak Parasitik Adaksial, Tidak


tidak merata beraturan abaksial berdeferen
siasi
5

Triticum
6
aestivum
Dianthus
7
caryophyllus
Atriplex
8
portulacoides
Gironniera Lurus poligonal Parasitik Adaksial,
9
hirta melengkung abaksial

13
5. Tipe Daun Sentris
Dikatakan mempunyai sentris jika jaringan tiang berbentuk silindris atau simetri
radial. Daun tipe sentus ini biasanya dijumpai pada tumbuhan xerofil. Berikut adalaj jenis
dan spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam tipe daun Sentris :

No Gambar Nama Spesies Letak Keterangan


Parenkim
1 Pinus merkusii Ditepi Daun Sentris, pada
penampang
lintang daun,
tidak
terdapatbada
jaringan
palisade/bunga
karang

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai