Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ DAUN UNGU
(Graptophylum pictum (L.) Griff)”
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.

Surabaya, 07 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1 Deskripsi Daun Ungu......................................................................................5
2.2 Klasifikasi Ilmiah Daun Ungu.........................................................................6
2.3 Nama-Nama Lain Daun Ungu.........................................................................6
2.4 Kandungan Kimia Daun Ungu........................................................................6
2.5 Kegunaan Daun Ungu......................................................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................9

3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang memilki bergam


keanekaragaman hayati baik yang sudah dikenal secara luas maupun yang belum
teridentifikasi dengan baik. Selain itu Negara Indonesia juga memiliki warisan budaya salah
satunya berupa ramuan tradisional yang telah teruji khasiatnya. Hal ini merupakan suatu
potensi yang luar biasa dan menjanijikan apabila dapat dikelola dengan tepat. Namun pada
kenyataannya bermacam tanaman berkhasiat obat yang telah teridentifikasi tetapi belum
begitu dikenal masyarakat justru terancam punah.
Selain itu industri tanaman obat tradisional telah berkembang pesat di Indonesia,
tetapi apakah bahan baku pembuatan obat tradisional dapat terpenuhi mengingat permintaan
pasar terhadap obat tradisional terus meningkat dari tahun ke tahun. Keanekaragaman hayati
Indonesia yang berpotensi sebagai tanaman obat menduduki peringkat ketiga di dunia setelah
Brazilia dan Zaire dengan jumlah species tanaman sekitar 30.000 jenis. Dari jumlah itu
sekitar 950 species telah diketahui khasiatnya sebagai obat, namun baru kurang dari 180
species yang telah dipergunakan dalam ramuan obat tradisional maupun kosmetika.
Daun Ungu (Graptophyllum pictum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang
sejak lama telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai
jenis penyakit. Daun ungu telah diketahui khasiatnya dari nenek moyang kita dan secara
turun temurun diwariskan kepada anak cucunya. Namun tidak semua orang mengetahui
khasiat dari daun ungu tersebut, dan menggunakan tanaman ini hanya sebagai tanaman hias
atau bahkan dianggap tanaman liar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
dapat disimpulkan bahwa kandungan senyawa kimia dalam tanaman daun ungu memilki
khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan penyakit.
1.2 Rumus Masalah
a. mengetahui deskripsi daun ungu
b. mengetahui klasifikasi ilmiah daun ungu
c. mengetahui nama-nama lain daun ungu
d. mengetahui kandungan kimia daun ungu
e. mengetahui kegunaan daun ungu 

1.3 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah


Di dalam pembuatan makalah ini, kami menginginkan agar pembaca bisa :
a. mengetahui deskripsi daun ungu
b. mengetahui klasifikasi ilmiah daun ungu
c. mengetahui nama-nama lain daun ungu
d. mengetahui kandungan kimia daun ungu
e. mengetahui kegunaan daun ungu

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Tanaman Daun Ungu


Tanaman daun ungu merupakan tanaman yang berasal dari Irian dan Polynesia. Tanaman
ini dapat ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.250 m dpl.
Tanaman ini tergolong dalam tanaman perdu dengan tinggi 1,5-3 meter. Kulit dan daunnya
berlendir, cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat. Daunnya tunggal,
bertangkai pendek, letaknya berhadapan bersilang, bulat telur sampai lanset, ujung dan
pangkal runcing tetapi bergelombang, pertulangan menyirip, panjang 8-20 cm, lebar 3-13 cm,
permukaan atas warnanya ungu mengilap (Winata, 2011).
Perbungaan majemuk, keluar di ujung batang, tersusun dalam rangkaian berupa tandan
yang panjangnya 3-12 cm, warnanya merah keunguan. Buahnya berbentuk lonjong dan
berwarna ungu kecoklatan. Pada umumnya memiliki dua biji, berbentuk bulat, dan berwarna
putih. Tumbuhan ungu sering ditemukan tumbuh liar di pedesaan atau ditanam sebagai
tanaman hias dan tanaman pagar. Tumbuh baik pada tempat-tempat terbuka yang terkena
sinar matahari, dengan iklim kering atau lembab (Winata, 2011).
Ada tiga varietas, yaitu berdaun ungu, berdaun hijau dan belang-belang putih. Sementara
varietas tanaman yang digunakan sebagai obat adalah varietas berdaun ungu yang dinamakan
Graptophyllum pictum (L.) Griff. var luridosanguineum Sims (Gambar 1). Tumbuhan ini
berbunga sepanjang tahun, namun di Jawa jarang sekali menghasilkan buah. Perbanyakan
dengan stek 9 batang. Batang daun tumbuhan ungu mengandung kalsium oksalat, asam
formiat, dan lemak. Daun berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), mempercepat
pemasakan bisul, pencahar ringan (laksatif), dan pelembut kulit. Sedangkan bunganya
berkhasiat sebagai pelancar haid (Dalimartha, 1999).

Gambar 1. Daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff.)


Keterangan : a = struktur bunga, b = daun, c = batang

5
2.2 Klasifikasi Ilmiah Daun Ungu
Klasifikasi ilmiah adalah cara ahli biologi mengelompokkan dan memkategorikan
spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup, klasifikasi (pengelompokkan)
merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau
unit tertentu.
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang
digunakan ) adalah domain (daerah), kingdom (kerajaan), phylum atau filum
(hewan)/division (tumbuhan), classis (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga),
dan spesies (jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan
sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Berikut ini adalah tabel  klasifikasi Kedudukan taksonomi tanaman ungu menurut Dalimartha
(1999);

Kingdom : Plantae (tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Familia : Acanthaceae
Genus : Graptophylum
Spesies : Graptophylum pictum (L.) Griff

2.3 Nama-Nama Lain Daun Ungu


Sinonim : Graptophyllum hortense Nees
Nama umum/ dagang : Daun ungu
Nama daerah
a. Sumatera : Pudin (Simalur)
b. Jawa : Daun ungu (Jawa Tengah) Handeleum (Sunda), Karaton
(Madura)
c. Bali : Temen
d. Maluku : Kadi-kadi (Ternate) Dongo-dongo (Tidore)

2.4 Kandungan Kimia Daun Ungu


Daun ungu mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain alkaloid, glikosida, steroid,
saponin, tanin, dan flavonoid (Thomas, 1992). Menurut Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2012), kandungan senyawa aktif yang terdapat pada daun ungu adalah golongan
flavonoid (4,5,7-trihidroksi flavonol, 4,4-dihidroksi flavon, 3,4,7-trihidroksi flavon, dan
luteolin-7- glukosida). Selain itu, terdapat kandungan senyawa lain pada daun ungu berupa
alkaloid non-toksik, saponin, tanin galat, antosianin, dan asam-asam fenolat (asam

6
protokatekuat, asam p-hidroksi benzoate, asam kafeat, asam p-kumarat, asam vanilat, asam
siringat, dan asam ferulat).
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Winata (2011), ketika dilakukan ekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan air, etanol 30%, etanol 70%, dan etanol 96% ternyata
hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air daun ungu mengandung senyawa
alkaloid dan flavonoid. Ekstrak etanol 30% daun ungu mengandung alkaloid, flavonoid, dan
saponin. Ekstrak etanol 70% daun ungu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid,
tanin, dan saponin sedangkan ekstrak etanol 96% daun ungu mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, steroid, dan tanin.
1. Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang tersebar pada tanaman. Alkaloid
merupakan senyawa organik yang bersifat basa karena mengandung satu atau lebih atom
nitrogen. Masing-masing atom nitrogen tersebut berikatan dengan beberapa atom karbon
dalam suatu sistem cincin 11 heterosiklik. Alkaloid memiliki fungsi bagi tumbuhan untuk
melindungi dari mikroorganisme (aktivitas antibakteri dan antijamur), herbivora, dan dari
tanaman lain dengan cara menghasilkan senyawa kimia berupa zat allelopati (Saxena dkk.,
2013).
Alkaloid larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan alkohol. Garam alkaloid
umumnya larut dalam air dan alkohol. Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang
kerap digunakan terkait aktivitas farmakologisnya sebagai analgesik, bronkodilator,
antimikrobia, dan antileukimia (Pengelly, 2004).
2. Flavonoid
Flavonoid merupakan pigmen fenolik yang umumnya tersebar di alam dan ditemukan
pada tumbuhan. Flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam pelarut polar, misalnya air
dan etanol. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan baik sebagai aglikon (tidak terikat
pada gula) maupun sebagai glikosida (terikat pada gula). Umumnya flavonoid dalam bentuk
aglikon (tanpa terikat dengan gula) dalam jumlah kecil sering hadir dan ditemukan dalam
proporsi penting dari total senyawa flavonoid dalam tanaman. Senyawa flavonoid juga telah
dikenal memiliki peranan sebagai antimikrobia, antiinflamasi, antialergi, antitumor, dan
antioksidan yang mampu melindungi tubuh manusia dari radikal bebas. Salah satu contoh
flavonoid yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah cathechin (Saxena dkk.,
2013).
Menurut Sirait (2007), biosintesis senyawa flavonoid dapat diperoleh dengan
mereaksikan fragmen C6-C3 turunan asam sikimat seperti asam phidroksisinamat dengan
atom karbon. Menurut Sjamul (1987), biosintesis flavonoid dimulai dengan memperpanjang
rantai fenil propanoid (C6-C3) yang berasal dari turunan sinamat. Cincin A pada struktur
flavonoid berasal dari jalur poliketida merupakan kondensasi dari tiga unit asetat atau
malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon berasal dari jalur fenilpropanoid (jalur
shikimat).

7
Gambar 2. Biosintesis flavonoid secara umum (Sumber: Sjamul, 1987)

2.5 Kegunaan Daun Ungu 


Secara tradisional daun ungu telah dimanfaatkan sebagai obat luar untuk mengobati
borok, bisul, dan kudis dengan cara mengoleskan daun ungu dengan santan kelapa dan
dilayukan di atas api lalu diletakan di atas bisul. Air rebusan daunnya juga dapat diminum
untuk mengobati penyakit wasir, batu empedu dan sakit lever (Purawinata, 1990). Daun ungu
juga banyak digunakan sebagai obat sembelit, rematik, menstruasi, wasir, infeksi saluran
kencing, kudis, bisul, luka, dermatitis, pencahar, hepatomegali, dan penyakit telinga. Selain
itu, daun ungu juga digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan beberapa kasus
seperti anti-jamur, anti-inflamasi dan anti-plak (Widyowati, 2011).

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari uraian di atas, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Tanaman Daun Ungu merupakan salah satu keanekaragaman hayati Bangsa Indonesia
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alam.
2. Meskipun telah dikenal masyarakat, namun hanya sebagian kecil yang mengetahui
khasiat Daun Ungu sebagai obat tradisional.
3. Tanaman daun ungu mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional,
mempunyai potensi menyembukan berbagai jenis penyakit.
4. Tanaman Daun Ungu mempunyai senyawa yang berkhasiat antara lain Alkaloid,
Pektin, Asam formiat , glikosida, steroid, saponin, tanin, kalsium oksalat dan asam
formik.

3.2 Saran
Ada beberapa catatan mendasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
penggunaan daun ungu sebagai obat:
1. Penggunaan Daun Ungu harus sesuai dosis yang telah ditentukan untuk masing-
masing penyakit.
2. Sebelum menggunakan tanaman ini disarankan berkonsultasi dahulu dengan dokter
3. Perlu perluasan informasi mengenai khasiat daun ungu sebagai obat herbal

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S.A., 1990. Flavonoid dan Phytonedica, Kegunaan, dan Prospek. Yayasan


Pengembangan Obat Alam Hyitomedika, Jakarta.
blog DARFAHERBA, diakses pada tanggal 20 Januari 2009
Depkes RI, 1981. Daftar Tanaman Obat (I). Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Harborne, J.B., 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung.
Robinson, T., 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB. Bandung.
Sastrohamidjojo, H., 1995. Sintesis Bahan Alam. UGM Press, Yogyakarta
Farmakope Indonesia, 1979, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Bambang N., 2000, Tanaman Obat Indonesia. Erlangga. Jakarta
www.id.answer.com, diakses pada tanggal 20 Januari 2009
http://e-journal.uajy.ac.id/2602/3/2BL00947.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai