Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ DAUN UNGU
(Graptophylum pictum (L.) Griff)”
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1 Deskripsi Daun Ungu......................................................................................5
2.2 Klasifikasi Ilmiah Daun Ungu.........................................................................6
2.3 Nama-Nama Lain Daun Ungu.........................................................................6
2.4 Kandungan Kimia Daun Ungu........................................................................6
2.5 Kegunaan Daun Ungu......................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
2.2 Klasifikasi Ilmiah Daun Ungu
Klasifikasi ilmiah adalah cara ahli biologi mengelompokkan dan memkategorikan
spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup, klasifikasi (pengelompokkan)
merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau
unit tertentu.
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang
digunakan ) adalah domain (daerah), kingdom (kerajaan), phylum atau filum
(hewan)/division (tumbuhan), classis (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga),
dan spesies (jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan
sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Berikut ini adalah tabel klasifikasi Kedudukan taksonomi tanaman ungu menurut Dalimartha
(1999);
6
protokatekuat, asam p-hidroksi benzoate, asam kafeat, asam p-kumarat, asam vanilat, asam
siringat, dan asam ferulat).
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Winata (2011), ketika dilakukan ekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan air, etanol 30%, etanol 70%, dan etanol 96% ternyata
hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air daun ungu mengandung senyawa
alkaloid dan flavonoid. Ekstrak etanol 30% daun ungu mengandung alkaloid, flavonoid, dan
saponin. Ekstrak etanol 70% daun ungu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid,
tanin, dan saponin sedangkan ekstrak etanol 96% daun ungu mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, steroid, dan tanin.
1. Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang tersebar pada tanaman. Alkaloid
merupakan senyawa organik yang bersifat basa karena mengandung satu atau lebih atom
nitrogen. Masing-masing atom nitrogen tersebut berikatan dengan beberapa atom karbon
dalam suatu sistem cincin 11 heterosiklik. Alkaloid memiliki fungsi bagi tumbuhan untuk
melindungi dari mikroorganisme (aktivitas antibakteri dan antijamur), herbivora, dan dari
tanaman lain dengan cara menghasilkan senyawa kimia berupa zat allelopati (Saxena dkk.,
2013).
Alkaloid larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan alkohol. Garam alkaloid
umumnya larut dalam air dan alkohol. Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang
kerap digunakan terkait aktivitas farmakologisnya sebagai analgesik, bronkodilator,
antimikrobia, dan antileukimia (Pengelly, 2004).
2. Flavonoid
Flavonoid merupakan pigmen fenolik yang umumnya tersebar di alam dan ditemukan
pada tumbuhan. Flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam pelarut polar, misalnya air
dan etanol. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan baik sebagai aglikon (tidak terikat
pada gula) maupun sebagai glikosida (terikat pada gula). Umumnya flavonoid dalam bentuk
aglikon (tanpa terikat dengan gula) dalam jumlah kecil sering hadir dan ditemukan dalam
proporsi penting dari total senyawa flavonoid dalam tanaman. Senyawa flavonoid juga telah
dikenal memiliki peranan sebagai antimikrobia, antiinflamasi, antialergi, antitumor, dan
antioksidan yang mampu melindungi tubuh manusia dari radikal bebas. Salah satu contoh
flavonoid yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah cathechin (Saxena dkk.,
2013).
Menurut Sirait (2007), biosintesis senyawa flavonoid dapat diperoleh dengan
mereaksikan fragmen C6-C3 turunan asam sikimat seperti asam phidroksisinamat dengan
atom karbon. Menurut Sjamul (1987), biosintesis flavonoid dimulai dengan memperpanjang
rantai fenil propanoid (C6-C3) yang berasal dari turunan sinamat. Cincin A pada struktur
flavonoid berasal dari jalur poliketida merupakan kondensasi dari tiga unit asetat atau
malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon berasal dari jalur fenilpropanoid (jalur
shikimat).
7
Gambar 2. Biosintesis flavonoid secara umum (Sumber: Sjamul, 1987)
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari uraian di atas, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Tanaman Daun Ungu merupakan salah satu keanekaragaman hayati Bangsa Indonesia
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alam.
2. Meskipun telah dikenal masyarakat, namun hanya sebagian kecil yang mengetahui
khasiat Daun Ungu sebagai obat tradisional.
3. Tanaman daun ungu mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional,
mempunyai potensi menyembukan berbagai jenis penyakit.
4. Tanaman Daun Ungu mempunyai senyawa yang berkhasiat antara lain Alkaloid,
Pektin, Asam formiat , glikosida, steroid, saponin, tanin, kalsium oksalat dan asam
formik.
3.2 Saran
Ada beberapa catatan mendasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
penggunaan daun ungu sebagai obat:
1. Penggunaan Daun Ungu harus sesuai dosis yang telah ditentukan untuk masing-
masing penyakit.
2. Sebelum menggunakan tanaman ini disarankan berkonsultasi dahulu dengan dokter
3. Perlu perluasan informasi mengenai khasiat daun ungu sebagai obat herbal
9
DAFTAR PUSTAKA
10