Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andi Mulianti

Nim : A22120099
Kelas :B
Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Musdalifah Nurdin M.Si

Taksonomi Pohon Beringin


Klasifikasi Ficus benjamina

Kerajaan Plantae

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Urticales

Famili Moraceae

Genus Ficus

Spesies Ficus benjamina

Sejarah Sebaran
Di seluruh kawasan Nusantara, kita dapat menemukan pohon berakar gantung ini. Secara umum
wilayah penyebaran pohon beringin adalah di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta sebagaian Pulau
Sulawesi.

Negara-negara Asia lain yang juga menjadi habitat beringin adalah Malaysia, Brunei, Singapura, dan
sekitarnya. Beringin juga tumbuh di Australia, sedangkan untuk wilayah Pasifik, pohon ini tersebar di
Hawaii, Arizona, Florida dan Amerika.

Ciri & Morfologi


Pohon ini dengan mudah dapat dikenali karena mampu tumbuh sangat besar dan memiliki karakteristik
unik.
Beringin memiliki akar tunggang yang menyebar ke tanah dan sanggup menopang ukuran pohonnya
yang besar. Perakarannya berbentuk mirip jaring dan berfungsi sebagai safety nutrition network atau
jaring pengaman nutrisi.

Bentuk batang beringin bentuknya seperti batang pohon lainnya, berbentuk silindris, betekstur kasar
dan memiliki percabangan simpodial. Batang simpodial adalah jenis batang dengan banyak
percabangan serta tidak memiliki satu batang utama. Diameter batang beringin dapat mencapai 2 meter.

Daun beringin berbentu oval dengan bagian ujung meruncing dan pangkalnya tumpul. Pertumbuhan
daunnya berseling dan tulang daunnya menyirip.

Pohon beringin juga menghasilkan bunga berjenis tunggul yang tumbuh di ketiak daun atau cauliflora.
Bentuk tangkai bunga beringin silindris dengan kelopak mirip corong dan berwarna hijau. Mahkota
bunganya bulat dengan warna kuning kehijauan, sedangkan benang sari dan putiknya berwarna
kekuningan.

Beringin menghasilkan buah semu atau fig yang menjadi sumber makanan hewan-hewan disekitarnya.
Bentuk buahnya bulat dan berwarna hijau saat buah masih mudah.

Bentuk tajuk beringin membulat dan lebar, faktor ini pula yang menjadikan pohon ini kerap di tanam
di alun-alun atau persimpangan jalan sebagai naungan dan tempat berteduh.

Pertumbuhan pohon beringin dapat mencapai 15meter hingga 25 meter, bahkan di hutan alam juga
terdapat beringin dengan tinggi lebih dari itu. Dari karakteristik yang dimilikinya, beringin termasuk
pohon berukuran besar.

Habitat Teratai
Umumnya pohon beringin banyak ditemukan di kawasan hutan tropis pada ketinggian 600 mdpl.
Namun pohon ini juga dapat tumbuh di daerah hutan dataran rendah hingga hutan dataran tinggi, serta
daerah terbuka.

Spesies ini dapat tumbuh diberbagai wilayah akrena memiliki kemampuan cukup baik adaptasi
terhadap lingkungan. Bahkan juga dapat tumbuh di daerah karst karena perakaran beringin sanggup
menembus celah-celah batuan disekitarnya.

Beringin yang tumbuh liar biasanya berada disekitar sumber air, seperti danau, telaha, mata air, sungai
dan sebagainya. Pohon ini menyukai kawasan dengan curah hujan yang tinggi, serta akarnya mampu
menyimpan air dengan baik. Pohon beringin yang telah berusia tua tidak terlalu terpengaruh dengan
kekeringan dan akan tetap hidup dengan baik.

Manfaat Teratai
Beringin adalah salah satu pohon yang bisa dimanfaatkan untuk melestarikan sumber mata air.
Penanaman pohon dengan karakteristik perakaran yang kuat, tumbuh ke dalam dan jumlahnya banyak
sangat baik untuk membuka rekahan tanah. Sehingga titik mata air akan bertambah seiring dengan
pertumbuhan ukuran akarnya.

Perakaran beringin dianggap mampu menembus lapisan air tanah dangkal dan dapat membuka aliran
permukaan baru sehingga menjadi mata air. Oleh karena itu, pohon ini mempunyai jasa lingkungan
yang sangat bermanfaat untuk kelestarian mata air, penahan erosi dan tanah longsor.
Bentuk percabangan, perakaran dan pertumbuhan kanopi beringin juga dapat menahan benturan air
hujan terhadap permukaan tanah, sehingga proses infiltrasi ke tanah menjadi lancar karena kerusakan
lapisan tanah dapat dicegah. Selain itu, pohon beringin juga mampu mengurangi penguapan yang terjadi
di dalam tanah dan mampu menjaga ketersediaan air di sekitarnya.

Buah beringin memiliki kandungan saponin, flavonoid dan polifenol. Akan tetapi, pemanfaatan
buahnya belum terlalu diekspos.

Beringin juga bermanfaat untuk penahan angin, karena memiliki tajuk dan kanopi lebar, serta batang
pohon yang kuat. Diameter batang akan terus tumbuh sesuai usianya dan akan semakin besar dengan
tambahan akar gantung yang membalut batangnya. Tajuknya yang lebar juga memberikan keteduhan
bagi flora dan fauna dibawahnya.

Bagian beringin yang bisa digunakan sebagai obat herbal adalah daunnya, biasanya daun beringin
dimanfaatkan untuk mengobati sariawan. Caranya adalah dengan mencucui daun beringin kemudian
merebusnya. Selain itu, daunnya juga bermanfaat untuk mengobati radang saluran nafas, flu, batuk
rejan, radang usus, disentri dan kejang akiabt demam.

Sumber : https://rimbakita.com/pohon-beringin/
Taksonomi Kedelai

Klasifikasi Glycine max

Kerajaan Plantae

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Fabales

Famili Fabaceae

Genus Glycine

Spesies Glycine max(L.) Merr

Ciri Morfologi Kedelai


Karakteristik morfologi tanaman kedelai di bedakan menjadi beberapa bagian mulai dari akar sampai
bijinya. Berikut dibawah ini adalah ciri morfologi tanaman kedelai yaitu;

1. Akar
Tanaman kedelai memiliki akar yang akan muncul dari belahan kulit biji disekitar mesofil.
Biasanya arti akar yang akan muncul tersebut mengalami pertumbuhan yang begitu cepat ke dalam
tanah. Selain itu kotiledon yang ada pada tanaman ini terdiri dari dua keping dan akan terangkat ke
permukaan tanah akibat pertumbuhan yang cepat dari hipokotil.

Sistem perakaran tanaman kedelai terdiri dari dua jenis yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Kedelai juga sangat sering membentuk akar adventif.

2. Batang
Morfologi definisi batang pada tanaman ini yaitu memiliki ketinggian sekitar 30 sampai dengan 100
cm. kedelai memiliki banyak cabang dan batangnya bertekstur lembut serta berwarna hijau. Perlu
diketahui bahwa batang kedelai sangat cepat pertumbuhannya.

Hipokotil setiap batang bisa membentuk sekitar 3 sampai dengan 6 cabang. Selain itu pertumbuhan
batang kedelai ini juga dibedakan menjadi dua tipe, yang pertama tipe determinate dan yang kedua tipe
indeterminate.

Perbedaan tipe pertumbuhan batang ini didasarkan atas keberadaan bunga pada pucuk batang. Tipe
determinate biasanya memiliki batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman mulai berbunga.
Sedangkan tipe indeterminate memiliki ciri bahwa pucuk batang pada tanaman masih bisa tumbuh daun,
walaupun tanaman kedelai sudah berbunga.

3. Daun
Daun pada tanaman kedelai memiliki dua bentuk yaitu bulat atau oval dan lancip atau lanceolate.
Bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor turunan atau genetik. Biasanya daerah yang memiliki
tingkat kesuburan tanah yang tinggi akan mempunyai bentuk daun yang lebar.

Tanaman kedelai juga terdapat daun yang mempunyai stomata dengan jumlah sekitar 190 sampai
dengan 320 buah. Pada umumnya daun kedelai itu mempunyai bulu dengan warna cerah dan jumlahnya
sangat beragam. Tebal tipisnya bulu pada daun kedelai juga berkaitan dengan jenis kedelai itu sendiri
untuk menghadapi serangan jenis hama tertentu.

4. Bunga
Bunga yang ada pada tanaman kedelai memiliki ciri morfologi yang bentuknya seperti kupu-kupu.
Selain itu bunga kedelai biasanya akan muncul atau tumbuh di ketiak daun.

Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun tidak bisa ditentukan karena sangat bervariasi, yaitu
sekitar 2 sampai dengan 25 bunga. Definisi bunga pertama yang terbentuk di tanaman ini umumnya
pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih tinggi.

5. Biji
Tanaman kedelai mempunyai biji yang berbentuk bulat, pipih atau lonjong. Biji memiliki berat sekitar
6 sampai dengan 30g setiap 100 biji. Selain itu bagian biji-biji yang ada pada tanaman kedelai biasanya
berkeping dua dan terbungkus kulit biji.

Manfaat Kedelai
Dibawah ini merupakan sejumlah manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari tanaman kedelai yaitu:

1. Memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel

Salah satu hal yang menyebabkan kerusakan sel pada tubuh yaitu polusi maupun sinar matahari. Oleh
karena itu untuk menjaga kerusakan sel yang ada pada tubuh ini anda bisa mengkonsumsi kedelai secara
rutin. Hal ini dikarenakan kedelai memiliki kandungan antioksidan dan senyawa yang disebut isoflavon
dan zat tersebut berguna untuk meningkatkan kesehehatan dalam tubuh dengan cara memperbaiki sel-
sel yang rusak.

2. Mencegah kanker

Kandungan Isoflavon yang ada pada tanaman kedelai memiliki sifat antikanker yang bisa melawan sel-
sel kanker dalam tubuh. selain itu kandungan ini juga sangat berguna untuk melindungi tubuh dari
kanker hormon seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker rahim.

3. Mencegah osteoporosis

Protein yang ada pada tanaman kedelai sangat berkhasiat untuk membantu penyerapan kalsium dalam
tulang yang lebih baik. Isoflavon yang ada pada tanaman kedelai juga berkhasiat untuk memperlambat
kehilangan tulang dan menghambat kerusakan tulang sekaligus mencegah terjadinya osteoporosis.

4. Mengatasi gejala menopause


Menopause adalah proses berhentinya suatu menstruasi yang dialami wanita ketika memasuki usia yang
sudah lanjut.

Biasanya menopause akan menyebabkan badan terasa panas. untuk mengatasi masalah tersebut maka
kedelai bisa dikonsumsi, karena kandungan isoflavon pada kedelai bisa k mengatur estrogen yang ada
pada tubuh dan menyebabkan badan lebih enak serta relax.

5. Memberi efek baik untuk diabetes dan sakit ginjal

Kandungan protein dan serat yang bersifat larut dalam kedelai ternyata memiliki fungsi untuk mengatur
kadar glukosa darah serta filtrasi ginjal. Dengan demikian kedelai ini bisa untuk mengendalikan
diabetes dan penyakit ginjal.

Cara Budidaya Kedelai


Berikut dibawah ini adalah cara budidaya tanaman kedelai yang bisa kita lakukan yaitu;

1. Pemilihan Benih

Persiapan benih harus dilakukan dengan baik, caranya yaitu dengan memilih kualitas benih yang paling
baik dan bagus kita bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Pertama-tama pilihlah benih yang bisa
beradaptasi dengan kondisi lahan tanam dan memenuhi standar mutu benih yang baik.

Sebelum proses penanaman dilakukan maka siapkan dulu pupuk dasar yaitu pupuk TSP, Pupuk KCL,
dan Urea. Pupuk yang sudah disiapkan ini kemudian disebarkan secara merata di lahan tanam atau bisa
juga dimasukkan ke dalam lubang bagian sisi kanan dan kiri lubang tanam sedalam 5 cm.

2. Penanaman

Benih yang sudah siap, selanjutnya bisa ditanam secara langsung. Caranya yaitu menyiapkan lubang
tanam dengan kedalam sekitar 3 cm hingga 4 cm dan jarak antar tanaman disesuaikan dengan kondisi
lahan. Pastikan bahwa setiap lubang tanam dimasukkan sekitar 2 hingga 3 butir benih dan ditutup
kembali dengan tanah secara perlahan.

3. Perawatan Atau Pemeliharaan

Proses selanjutnya setelah penanaman selesai dilakukan yaitu perawtaan atau pemeliharaan kedelai.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat tanaman kedelai yaitu penyulaman yang dilakukan
setelah 1 minggu penanaman. Kemudian pengairan yang bisa dilakukan setiap pagi atau sore hari.

4. Panen Kedelai

Tahap akhir dari budidaya tanaman kedelai yang paling ditunggu-tunggu ialah pemanenan. Panen
kedelai bisa dilakukan apabila sudah memiliki ciri – ciri yang diuraikan sebagai berikut dibawah ini:

1. Polong memiliki warna kuning kecokelatan


2. Daun pada tanaman kedelai sudah banyak yang kering dan rontok
3. Batang kedelai sudah mulai mengering.

Sumber : https://dosenpertanian.com/tanaman-kedelai/

Anda mungkin juga menyukai