Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM PERSILANGAN TANAMAN VANILI


Disusun untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Obat

Disusun Oleh :

Aa Sirli Sakoti

4211.1.16.11.0001

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

TAHUN 2019 / 2020


Hari/tanggal : Kamis, 30 Januari 2020
Tempat : Kebun Koleksi Universitas Winaya Mukti
Mata Kuliah : Budidaya Tanaman Obat

I. Pendahuluan
Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis
tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam
spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis
tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang
relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili
bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber
bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil
ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili.

Sistem perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar tunggang,
karena vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas batang vanili,
tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman
penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan bagian akar yang lainnya merupakan
akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam
tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang tanaman vanili mampu
tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan memiliki ruas-ruas yang
panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabang baru apabila
dilakukan pemangkasan.

Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak


konsumen, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena
kualitas vanili Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika
Serikat, Madagaskar yang juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup
berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu metode budidaya tanaman
vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit vanili dalam jumlah banyak dan dalam
waktu singkat atau cepat yang berkualitas.

II. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum lapangan ini adalah untuk mengetahui cara dan
teknik dalam persilangan tanaman vanili.

III. Landasan Teori

A. Klasifikasi Lada (per nigrum L.)

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Liliidae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Genus : Vanilla

Spesies : Vanilla planifolia Andrews

B. Morfologi Tanaman Vanili

1. Akar

Akar tanaman vanili mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan


dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang
akan keluar dari setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut dengan akar
gantung dan kedua adalah akar yang tersusun didalam tanah.

Disebut akar gantung, karena jenis akar ini selalu melekat kuat pada tempat
rambatannya dan bergantungan diudara. Akar ini selama tidak menyentuh
sesuatu, akan tumbuh kesamping. Baru jika menyentuh sesuatu akan
membelitkan diri untuk berpegangan. Akar gantung ini dapat berfungsi untuk
menyerap zat – zat mineral yang melekat padanya dalam bentuk debu yang
halus.
Akar jenis kedua , yaitu akar yang tersusun didalam tanah. Ciri – cirinya
adalah merupakan perakaran pendek dengan panjangnya kurang lebih 1 meter
dan tebalnya kurang lebih 3 mm, berwarna keputih – putihan mempunyai bulu-
bulu akar untuk menghisap zat – zat makanan dari dalam tanah, dan merupakan
akar serabut yang menjadi salah satu ciri bahwa tanaman panili termasuk
golongan tumbuhan monokotil atau berkeping satu. Akar – akar tersebut
tumbuh menjalar dilapisan permukaan, jadi tidak menghujam kedalaman tanah,
oleh karena itu disebut semi – terrestial..

2. Batang

Tanaman panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas


dan berbuku, dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2
cm, berbatabg gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna
hijau, serta tumbuh melekat pada pohon dengan kecenderungan selalu
merambat tegak keatas atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya
dipangkas akan membentuk cabang baru. Batang ini dapat mencapai panjang
hingga 100m, apabila pucuk batang pokok terputus, maka cabang baru bagian
ruas atas dapat berfungsi sebagai batang pokok.

3. Daun

Tamaman pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong –


elliptis hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar.
Daunnya berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10 sampai
22,5 cm dan lebar 5 sampai 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun
tidak jelas, dan nanti tampak jelas daun menguning atau pada saat daun sudah
tua.

Daun tanaman panili tumbuh berselang – seling pada batang dan memalut
batang dengan sususan tulang – tulang daun sejajar seperti kebanyakan pada
tanaman monokotil lainnya.

4. Bunga

Bunga tanaman panili tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian


berbentuk tandan yang terdiri dari 15 sampai 20 kuntuk bunga per tangkai,
dengan panjang tangklai 5 sampai 10 cm dan panjang bunga 3,75 sampai 5 cm.
dari tiap batang dapat keluar 5 tandan bunga atau lebih.

Bentuk bunga kelihatan seperti terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan,


dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang. Tiap
– tiap kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang masing – masing
terlepas satu sama lain ; bakal buah beruang tiga, terletak dibawah dasar bunga
sehingga menyerupai tangkai bunga ( tangkai semu ); putik dan kepala sari
tersebut terdapat semacam bibir disebut labelum yang dapat menghalangi
penyerbukan secara alami.
5. Buah

Buah panili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis,berdaging,


bersiku tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan
tebal 12 – 14 mm

Buah ini apabila masih muda berwarna hijau dan setalah masak akan
berwarna agak kekuning – kuningan dan lambat laun menjadi cokelat tua. Jika
buah ini sudah lewat masak akan terbelah menjadi 2 bagian dan mengeluarkan
aroma khas panili yang sangat menarik dan mengesankan.

Buah – buah ini akan pecah menurut arah memanjang, dan didalamnya akan
kelihatan biji – biji kecil berwarna hitam kecokelat – cokelatan dengan ukuran
sebesar 0,2 mm, berjumlah sangat banyak, berkulit biji agak keras dan sedikit
mengandung cadangan makanan.

C. Syarat Tumbuh

1. Iklim

Vanili cocok ditanam di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Indonesia


yang beriklim tropis dan Meksiko yang beriklim subtropis masuk ke dalam
kategori tersebut.

2. Elevasi dan Temperatur

Elevasi atau ketinggian tempat juga berpengaruh terhadap vanili. Elevasi


optimal antara 400-700 m dengan temperatur rata-rata 22 sampai 25 derajat
celsius per tahun. Daerah Pulau Jawa umumnya memiliki elevasi dan
temperatur yang ideal untuk ditanami vanili.

3. Curah hujan dan Kelembaban

Vanili memerlukan periode kering selama 3 bulan untuk proses pemasakan


buah dan mempertinggi mutunya. Oleh karena itu, perlu penyesuaian waktu
tanam. Selain itu, periode hujan selama 8-10 bulan diperlukan vanili untuk
proses pertumbuhan tanaman dan pembentukan buah. Rata-rata curah hujan
yang dibutuhkan berkisar antara 2000-3000 mm/tahun dengan kelembaban
80%.

4. Tanah
Vanili menghendaki tanah yang mengandung humus, struktur tanah yang
baik, irigasi dan drainase yang baik serta tanah yang gembur sehingga mudah
ditembus oleh akar tanaman. Tanaman vanili memiliki akar yang dangkal
sehingga perlu diperhatikan ketersediaan bahan organik tanahnya. Selain itu,
tanah dengan kandungan Ca (Kalsium) dan berasal dari batuan kapur sangat
cocok ditanami vanili. Keadaan pH tanah berkisar antara 6-7, memungkinkan
vanili untuk bebas terhadap penyakit busuk batang.

5. Intensitas Cahaya Matahari

Penyinaran matahari diperlukan oleh tanaman vanili untuk melakukan


proses fotosintesis, sehingga menentukan proses perkembangan daun dan
batang tanaman serta proses pembentukan buah. Intensitas cahaya sebesar 35-
55% memberikan hasil terbaik, bergantung pada besaran kadar vanili (zat yang
ada di vanili) yang diinginkan.

6. Kandungan Nutrisi Tanah

Kecukupan nutrisi tanah seperti kadar Natrium, Fosfor, dan Kalsium selaku
nutrisi utama bagi tanaman sangat menentukan pertumbuhan vanili. Nutrisi
mikro lain seperti Kalium dan Magnesium juga diperlukan.

7. Keberadaan Tanaman Pelindung atau Panjatan

Tanaman pelindung berfungsi sebagai proteksi terhadap penyinaran


matahari secara berlebihan sedangkan tanaman panjatan berfungsi untuk
mempermudah pertumbuhan vanili karena sifatnya yang merambat dan
membutuhkan media rambat yang cukup kuat untuk menopang. Tanaman
panjatan lebih dianjurkan berupa pohon, seperti sengon atau lamtoro.

8. Pengolahan Tanah

Sebelum ditanami vanili, hendaknya tanah dibersihkan dari sisa sisa


tanaman lain, diolah hingga gembur, dan layak untuk ditanami. Namun
sebelumnya, perlu dilakukan penanaman tanaman panjatan terlebih dahulu
untuk menyelaraskan waktu tanam yang tepat bagi vanili.

IV. Metode Praktikum

1. Alat dan bahan


Alat :
- Lidi atau tusuk gigi
Bahan :
- Bunga vanili
2. Prosedur Kerja
 Sebuah tandan bunga pada umumnya terdiri dari 12 - 15 kuntum bunga.
Penyerbukan sebaiknya dilakukan pada bunga terbawah yang lebih dulu
terbuka., dan pada saat itu bunga yang terbuka bersamaan dalam satu tandan
tidak lebih dari 2 - 3 bunga kuntum.
 Gunakan potongan bambu atau lidi yang mempunyai ukuran kira-kira 11 cm.
lidi atau tusuk gigi ini digunakan untuk melakukan pengawinan bunga vanili
 Selanjutnya, tangan kiri memegang bunga sedemikian rupa sehingga kedua
mahkota bunga yang paling belakang berada diantara jari tengah dan jari
telunjuk, sedangkan bagian belakang dari tangkai putik dan benang sari
tersandar pada jari telunjuk.
 Sedangkan, tangan kanan memegang potongan bambu atau lidi. Dengan alat
ini mula-mula bibir bunga dirobek hingga tangkai putik kelihatan, kemudian
tutupnya diangkat hingga kepala benang sari turut terangkat.
 Dengan ujung bambu atau lidi tepng sari diambil dan diletakkan pada kepla
putik dengan ditekan sedikit atau dengan ibu jari tangan kiri, kepala benang
sarinya dapat pula ditekankan kearah kepala putik, sehingga serbuk sari
keluar dan menempel pada kepala putik.

V. Indikator Keberhasilan
 Saat mekarnya bunga sekitar 24 jam, dan penyerbukan dilakukan pada pagi
hari sekitar pukul 08.00 - 10.00, serta bunga sudah kering dari embun.
 Sesudah 2 atau 3 jam penyerbukan atau perkawinan silang oleh manusia
maka nampaklah hasil pembuahan ini dengan terlihatnya mahkota bunga
yang telah layu (dan diikuti dengan membesarnya buah panili) maka
berhasillah penyerbukan / perkawinan ini.
VI. Kesimpulan Dan Saran

1. Kesimpulan

Vanili mulai berbunga setelah berumur 2.5 tahun hingga dengan 3 tahun.
Penyerbukan/perkawinan vanili akan sulit atau bahkan tidak
memungkinkan dilakukan secara alami, baik oleh angin maupun oleh
serangga.
Untuk meningkatkan keberhasilan penyerbukan, maka penyerbukan
atau persilangan dilakukan dengan bantuan manusia karena kepala putik
tertutup oleh sebuah bibir (labilum) yang terbentuk pada daun bunga
keenam.

2. Saran

Untuk mengetahui hasil secara faktual alangkah baiknya mahasiswa


dapat melakukan praktikum persilangan tanaman vanili secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA

http://rumah-pertanian.blogspot.com/2018/04/cara-mengawinkan-bunga-vanili-yang.html

https://paktanidigital.com/artikel/syarat-tumbuh-vanili/#.XjqQX7dR2Uk

https://edoagasiswanto1.wordpress.com/2013/09/16/makalah-tumbuhan-vanili/

https://www.academia.edu/23637410/LAPORAN_BUDIDAYA_TANAMAN_TAHUNAN_
VANILI

http://bertaniyok.blogspot.com/2018/04/cara-mengawinkan-bunga-vanili-yang-benar.html

https://minahasaekstrakvanili.wordpress.com/2012/04/16/penyerbukan-tanaman-vanili/

Anda mungkin juga menyukai