Anda di halaman 1dari 17

GAHARU

OLEH :

NAMA NIM

NURAINI 1854251100612

RISKIANA 1854251100617
PENGERTIAN GAHARU
Gaharu adalah golongan jenis pohon besar
berwarna kehitaman yang memiliki kandungan resin
yang khas yang di hasilkan oleh sejumlah spesies
pohon dari marga genus Aquilaria terutama A. Resin
yang ada pada kayu gaharu beraroma harum dan
biasanya dimanfaatkan sebagai wewangian pada
beberapa industri. Kayu gaharu adalah salah satu
kayu dengan harga tinggi karena permintaan
terhadap kayu tersebut yang banyak, namun
keberadaannya hanya sedikit.
AKAR GAHARU
Tanaman gaharu adalah golongan tumbuhan
dikotil atau biji berkeping dua. Umumnya tumbuhan
golongan ini berakar tunggang, begitu pula dengan
tanaman gaharu. Ukuran akar gaharu besarnya
tergantung pada usia dan juga kesuburannya. Akan
tetapi, biasanya ukuran pangkal akar gaharu lebih
besar daripada bagian ujungnya.
BATANG GAHARU
Batang tanaman gaharu tingginya dapat mencapai 40 meter
dengan diameter 80 cm. Ukurannya yang cukup besar biasa
dimanfaatkan bagian kayunya.
Kulit pada batang gaharu mempunyai warna abu-abu
keputihan, apabila umur pohon sudah menua, bagian kulitnya
rentan rapuh dan mengelupas. Ranting tanaman gaharu warnanya
cokelat terang dan memiliki bulu yang cukup halus. Tajuk
berbentuk membulat lebat, dengan percabangan mendatar
(horizontal).
DAUN GAHARU
Daun dari tanaman gaharu adalah daun tunggal dengan
bentuk yang lonjong memanjang. Ukuran daun gaharu sekitar 5
sampai dengan 8 cm, lebarnya sekitar 3 hingga 4 cm. Bagian
ujung daun meruncing, dan kadang ditemukan berekor hingga
panjang 1 cm.
Daun tanaman gaharu berwarna hijau, biasanya juga terdapat
bintik-bintik berwarna putih. Bagian tepi daun gaharu
bergelombang, pangkal daunnya membentuk baji atau menirus.
Urat daun tersusun tidak beraturan dan bercabang. Panjang bulu
yang ada pada tangkai daun gaharu panjangnya sekitar 3 sampai
dengan 5 mm
BUNGA GAHARU
Bunga-bunga tanaman gaharu muncul pada setiap ujung
ranting, ketiak atas daun atau ketiak tangkai. Bunga gaharu
bisa berwarna putih, kuning terang, atau kunning. Bagian
kelopak bunga berbentuk oval hingga lonjong, ujungnya
menumpul dan berbulu tebal di bagian permukaannya.
Sementara bagian mahkota bunga gaharu umumnya lebih
panjang daripada benang sarinya. Bentuk mahkota yaitu oval
atau lonjong dan dipenuhi rambut tebal. Bakal buah terletak
pada bunga dengan bentuknya bulat serta mementol.
BUAH GAHARU
Buah tanaman gaharu terletak pada polongan
yang bentuknya bulat oval atau lonjong. Ukuran
buah panjangnya sekitar 5 cm, dan lebarnya 3 cm.
Pada setiap buah ditemukan 1 atau 2 biji yang
berbentuk oval dan tertutup oleh bulu halus yang
warnanya kemerahan.
TIPE-TIPE TANAMAN GAHARU
Indonesia memiliki pohon gaharu yang beragam, di mana ada sekitar
26 jenis dalam tujuh marga tumbuhan di hutan alam yaitu Aetoxylon,
Aquilaria, Enklea, Gonystylus, Phaleria, dan Wikstroemia. Dari tujuh
marga tersebut, hanya marga Aquilaria, Gyrinops, dan Gonystylus
yang paling banyak di manfaatkan.
Aquilaria adalah genus dari 15 spesies pohon, yang di sebut pohon
gaharu, dalam family Thymelaeaceae, yang berasal dari asia tenggara.
Mereka terjadi terutama di hutan hujan Indonesia, Thailand, Kamboja,
Laos, Vietnam, Malaysia, India Timur Laut, Bangladesh,
FilipinaKalimantan dan New Guinea. Pohon-pojon itu tumbuh
setinggi6-20 m. daunnya bergantian, panjang 5-11 cm dan lebar 2-4
cm, dengan puncak pendek tajam dan tepi seluruhnya. Bunganya
berwarn hijau kekuningan diproduksi di sebuah umbel, buah kapsul
berkayu dengan panjang 2,5-3 cm.
Gyrinops adalah genus dari sembilan spesies pohon, yang
di sebut pohon gaharu, dalam keluarga Thymelaeaceae.
Mereka asli dari Asia Tenggara dan anak benua india.
Gonystyus adalah genus Asia Tenggara dari sekitar 30
spesie pohon kayu keras yang juga di kenal sebagai ramin,
melawis dan ramin telur.
TEMPAT TUMBUH GAHARU
Lahan tempat tumbuh pada berbagai variasi kondisi
struktur dan tekstur tanah, baik pada lahan subur sedang
hingga lahan marginal. Gaharu dapat di jumpai pada
ekosistem hutan rawa, gambut hutan dataran rendah atau
hutan pegunungan bahkan dijumpai pada lahan berbatu
yang ekstrim.
Pohon penghasil kayu gaharu dapat tumbuh pada
ketinggian 0-2.000 mdpl. Selain itu iklim yang cocok untuk
pertumbuhan gaharu yaitu pada daerah yang beriklim panas
dengan suhu anatara 280C - 340C. dengan kelembapan sekitar
80% dan bercurah hujan antara 1.000-2.000 mm/th.
MANFAAT GAHARU
Kayu gaharu dapat di manfaatkan untuk keperluan bahan bangunan furniture
dan lainnya. Namun karena memiliki kandungan resin yang menyebabkan
munculnya aroma khas, pohon gaharu juga dimanfaatkan untuk kebetuhan:
Parfum dan wewangian
Obat atau terapi penyakit
Aromaterapi dan antidepresan
Bahan kosmetik, seperti shampoo dan bedak
Untuk ritual kebudayaan, seperti dupa
Bahan kayu tasbih
Mengobati sembelit, kembung, diare, masuk angin hingga penyakit ginjal
Menurunkan hipertensi dan sesak nafas
Untuk memperoleh manfaat kayu gaharu agar dapat digunakan secara
langsung, maka dilakukan proses penyulingan atau distalsi uap sehingga
minyak dan senyawa aromatik gaharu dapat terpisah dari kayunya.
PENANAMAN GAHARU
Waktu terbaik untuk menanam tanaman gaharu
adalah pada musim hujan di sore hari. Metode
penanaman pohon gaharu dapat dilakukan dengan
cara monokultur atau polikultur. Penanaman
dilakukan dengan memindahkan bibit yang ada di
dalam polybag ke lubang tanam, pastikan saat
dipindahkan akar bibit gaharu tidak rusak.
PEMELIHARAAN GAHARU
Pemeliharaan merupakan tahapan penting setelah penanaman pohon
gaharu. Pemeliharaan tanaman ini dilakukan dengan pengairan, pemberian
naungan, pemangkasan cabang, pemupukan, dan penyiangan.pengairan
dilakukan setidaknya 1 kali sehari di sekitar lahan tanaman. Namun pada
musim penghujan, intensitas penyiraman dapat dikurangi.
Tanaman gaharu memerlukan naungan, hal ini bertujuan untuk
mempercepat proses pertumbuhan pohon. Naungan yang digunakan bisa
digunakan pohon pepaya atau pohon singkong. Selain itu bisa juga dibuat
naungan buatan.
Selanjutnya pemangkasan pada cabang tanaman. Tanaman harus dipangkas
agar pertumbuhannya lebih cepat. Pemangkasan cabang dilakukan dengan
memotong beberapa ranting dari cabang. Baiknya pemangkasan dilakukan
rutin yaitu setiap dua minggu sekali. Apabila tanaman sudah mencapai
tinggi 2 meter, maka pemangkasan bisa dihentikan.
Kemudian, selain pemangkasan pemupukan  juga
diperlukan bagi tanaman untuk merangsang pertumbuhan
yang baik dan sehat. Pupuk kompos dan pupuk kandang
dapat diberikan setiap 6 bulan sekali, sementara pupuk
kimiawi misalnya pupuk NPKdiberikan setiap 3 bulan sekali.
Penyiangan merupakan proses yang juga penting pada
pertumbuhan tanaman yang ditanam. Gulma atau tanaman
liar dapat tumbuh dimana saja dan dalam waktu kapan saja.
Jika dibiarkan, maka tanaman budidaya akan bersaing
dengan gulma untuk mendapatkan nutrisi tanaman. Gulma
juga mampu mengambil dari makanan penting bagi
tumbuhan yang akan menghambat pertumbuhan tanaman.
PEMANENAN GAHARU
Untuk mendapatkan produk gaharu harus melalui
prosespemanenan (rekayasa ptoduksi), yaitu dengan teknk
induksi jamuratau phatogen ke dalam pohon gaharu.
Teknik induksi atau onukulasi yang berkembang saat ini adalah
teknik pengeboran dan penyuntikan. Gaharu akan terbentuk
sebagai akibat dari proses fisiologi ohon yang bertahan hidup
setelah di serang oleh jamur atau phatogen yang dimasukkan
(induksi) ke dalam jaringan kayu melalui akar, batang dan
cabang pohon.
Pemanenan gaharu sebaiknya dilakukan minimal selama 3 tahun
setelah proses induksi (inokulasi)gaharu yang terbentuk dapat di
bedakan dalam 3 kelas kualitas yaitu: gubal gaharu, kemedangan
gaharu, dan abu gaharu.
PEMASARAN
Pemasaran gaharu terdiri dari dua cara. Pemasaran dalam
negri dan pemasaran luar negri. Pemasaran luar negri meliputi
pemasaran ke berbagai negara mengimpor gaharu melalui
peran eksportir. Pemasaran dalam negri adalah pemasaran
dengan skema gaharu dari petani di jual kepada pengumpul.
Pengumpul terdiri dari berbagai tingkatanmulai dari lapangan
sampai retailer di kota. Pengumpul tngkat akhir dapat menjual
gaharu ke konsumen di dalam negri ataupu kepada eksportir.
Untuk kelas gubal gaharu, harga tertinggi di pasaran dapat
mencapai Rp. 60 juta per kilogram. Sedangkan harga
kemedangan gaharu berkira antara Rp. 3 juta- 20 juta per
kilogram. Kayu gaharu dapat di suling menjdi minyak gaharu
dengan harga berkisar antara Rp. 50 ribu-150 ribu per cc.

Anda mungkin juga menyukai