Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman
anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari
1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang
bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan
tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak
buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman.
Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanilin (C8H8O3)
(Brownell, 1992).

Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen,


baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili
Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yang
juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu
dikembangkan suatu metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit
vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas (Sa’id,
2001). Villa Palma merupakan projek yang dilakukan untuk mengembangkan tanaman vanili
lokal
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Klafikasi tanaman vanili

Tanaman vanili (Vanilla planifolia) masuk ke Indonesia pada tahun 1819. Namun
demikian, tanaman vanili tumbuh lebih subur dan lebih produktif di Indonesia yang beriklim
tropis, dibandingkan dengan negara asalnya (Mexico) dan negara produsen vanili aslinnya.
Bahkan, menurut Rosman (2005), kualitas vanili Indonesia yang dikenal dengan “Java
Vanili” masih yang terbaik di Dunia. Hal ini didasarkan atas kadar vanilinya yang cukup
tinggi, yakni sekitar 2,75 persen. Kadar tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar
vanili Madagaskar yang hanya 1,91-1,98 persen, Tahiti 1,55-2,02 persen, Mexico 1,89- 1,98
persen, dan Sri Lanka 1,48 persen. Jika ditinjau dari perspektif spasial dan bisnis, maka
Indonesia unggul secara komparatif dibanding negara-negara produsen vanili lainnya di
dunia. Secara umum, vanili bernilai ekonomis tinggi dan fluktuasi harganya relatif stabil jika
dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya. Namun pada kenyataannya ironi,
meskipun kualitas vanili Indonesia menduduki posisi paling tinggi di Dunia, tetapi secara
kuantitas Indonesia baru bisa memasok sekitar 10 persen dari total kebutuhan pasar dunia
(Tjahjadi, 1987). Tanaman vanili (Vanilla planifolia) mempunyai sistem klasifikasi sebagai
berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Liliidae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Genus : Vanilla

Spesies : Vanilla planifolia Andrews


B. Bagian – bagian Tanaman
1. Akar

Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang akan keluar dari setiap ruas batang,
pertama yang biasa disebut dengan akar gantung dan kedua adalah akar yang tersusun
didalam tanah. Disebut akar gantung, karena jenis akar ini selalu melekat kuat pada tempat
rambatannya dan bergantungan diudara. Akar ini selama tidak menyentuh sesuatu, akan
tumbuh kesamping. Baru jika menyentuh sesuatu akan membelitkan diri untuk berpegangan.
Akar gantung ini dapat berfungsi untuk menyerap zat – zat mineral yang melekat padanya
dalam bentuk debu yang halus. Akar jenis kedua , yaitu akar yang tersusun didalam tanah.
Ciri – cirinya adalah merupakan perakaran pendek dengan panjangnya kurang lebih 1 meter
dan tebalnya kurang lebih 3 mm, berwarna keputih – putihan mempunyai bulu – bulu akar
untuk menghisap zat – zat makanan dari dalam tanah, dan merupakan akar.

2. Batang

Tanaman panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan
berbuku, dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2 cm, berbatabg
gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta tumbuh melekat
pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas atau sepanjang
penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk cabang baru. Batang ini
dapat mencapai panjang hingga 100m, apabila pucuk batang pokok terputus, maka cabang
baru bagian ruas atas dapat berfungsi sebagai batang pokok.

3. Daun

Vanili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong – elliptis hingga
langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar. Daunnya berwarna hijau tua,
besar, datar serta liat, dengan panjang 10 sampai 22,5 cm dan lebar 5 sampai 7 cm. Daun
tanaman panili tumbuh berselang – seling pada batang dan memalut batang dengan sususan
tulang – tulang daun sejajar.

4. Bunga

Bunga tanaman Vanili berbentuk tandan yang terdiri dari 15 sampai 20 kuntuk bunga
per tangkai, dengan panjang tangklai 5 sampai 10 cm dan panjang bunga 3,75 sampai 5 cm.
dari tiap batang dapat keluar 5 tandan bunga atau lebih. Bentuk bunga kelihatan seperti
terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan, dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada
bagaian atas dari batang. Tiap – tiap kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang
masing – masing terlepas satu sama lain ; bakal buah beruang tiga, terletak dibawah dasar
bunga sehingga menyerupai tangkai bunga ( tangkai semu ); putik dan kepala sari tersebut
terdapat semacam bibir disebut labelum yang dapat menghalangi penyerbukan secara alami.
5. Buah

Buah Vanili merupakan buah polong yang lunak, bergaris – garis, berdaging, bersiku
tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan tebal 12 – 14 m.
Buah ini apabila masih muda berwarna hijau dan setalah masak akan berwarna agak
kekuning – kuningan dan lambat laun menjadi cokelat tua. Jika buah ini sudah lewat masak
akan terbelah menjadi 2 bagian dan mengeluarkan aroma khas Vanili. Buah – buah ini akan
pecah menurut arah memanjang, dan didalamnya akan kelihatan biji – biji kecil berwarna
hitam kecokelat – cokelatan dengan ukuran sebesar 0,2 mm, berjumlah sangat banyak,
berkulit biji agak keras dan sedikit mengandung cadangan makanan.

C. Cara budidaya tanaman Vanili


1. Tiang panjatan

Sebelum menanam tanaman vanili terlebih dahulu di sediakan tiang panjatan karena
tanaman vanili merupakan tanaman yang merambat.

2. Pembibitan

Vanili dapat di perbanyak dengan biji atau stek sulur. Pada praktek pengamatan vanili
di Villa Palma, vanili diperbanyak dengan cara stek sulur. Stek yang digunakan berasal dari
Tareran, Lansot, Rumoong, dan Tatengesan, kabupaten Minahasa tenggara (MITRA).
Panjang stek yang ditanam : 3 meter, dengan harga Rp. 30.000 setiap steknya.

Tanaman ini di pelihara dengan baik dan di jaga agar jangan sampai menghasilkan
buah. Dengan jalan memangkas supaya tetap mengeluarkan sulur-sulur dahan yang baru
yang akan di pakai stek bibit. Stek yang baik adalah yang mempunyai buku-buku ( ruas )
yang agak rapat letaknya satu sama lain.

3. Penanaman.

Sebelum melakukan penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan dalam
larutan fungisida dan untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas potongan ) akibat
jamur. Setelah itu stek yang berada di bagian atas sebaiknya di ikatkan pada tiang rambatan
dengan tali rafia. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan sampai terbalik, akar lekat
harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang pertumbuhan tanaman
selanjutnya. Setelah bibit di tanam, lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan
cangkul / gatul, jangan ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, karena dapat merusak
bibit.

4. Pemeliharaan
A. Pengyiraman

Penyiraman menggunakan sprikle untukmelembabkan tanah (3 hari sekali


penyiraman). Tujuannya untuk melembabkan media.

B. Pemupukan.

Pemupukan dilakukan dengan mencampurkan kotoran ayam + Cocopeat + Tanah


sebagai media tanam. Tebal media tanam 15 cm. Cara menyiapkan media : Pupuk kotoran
ayam + Cocopeat + Tanah dengan perbandingan (3:2:1) dicampur merata, tambahkan EM4
yang dilarutkan dengan air, kemudian difermentasikan.

Pemupukan dilakukan 2 kali setahun, pada awal dan pada akhir musim penghujan,
terutama pada saat periode istirahat ( setelah panen ). Setiap tahunnya vanili memerlukan
masa istirahat 6 minggu, sebelum memulai lagi pertumbuhannya di dalam musim penghujan,
sehingga pada saat itu merupakan periode yang baik untuk melakukan pemupukan, baik
dengan pupuk kandang maupun buatan.

C. Pemangkasan tanaman vanili.

Ada 3 macam pemangkasan tanaman vanili yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan


produksi dan pemangkasan pemeliharaan.

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan
seimbang. Caranya potonglah 15 cm dari ujung tanaman vanili yang di lengkungkan dan
sisahkan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.

Pemangkasan produksi bertujuan untuk mendorong keluarnya bunga dan


menyempurnakan pertumbuhan buah. Potonglah 10 – 15 cm ujung tanaman menjelang
musim berbunga dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk
menyempurnakan pembuahan.

6. Pengaturan Pembungaan

Saat yang baik untuk mengawinkan bunga vanili adalah pada pagi hari. Hari-hari
basah dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya penyerbukan
akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki akan berubah
warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu tetapi tangkai bunganya
tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah
terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya
dipangkas, agar zat makanan yang dihisap oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan
dan pembesaran buah.

Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu
minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10 cm. Lima minggu
kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis tengah 1,5 cm.
Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam bulan kemudian buah
akan masak. Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau tua disertai dengan garis-
garis kuning menjelang masak. Buah yang telah masak berwarna coklat tua. Jika dibiarkan
masak di pohon, buah akan pecah menjadi dua bagian, dan menyebarkan aroma vanili. Biji
buah kecil-kecil, banyak sekali jumlahnya dan berwarna hitam.

BAB III

PENUTUP

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman
anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari
1500 spesies). Tanaman vanili memiliki manfaat yang sangat banyak. Selain itu tanaman
vanili ini juga memiliki keanehan tersendiri terhadap tanaman lainnya sebagai contoh,
tanaman vanili ini memiliki 2 akar. Tanaman vanili ini berasal dari Mexico, namun memiliki
produktivitas yang tinggi di Indonesia, sehingga banyak dikembangkan.

Dalam praktek lapang pengamatan vanili di Villa Palma, sumber bibit stek yang
digunakan berasal dari Tareran, Lansot, Rumoong, dan Tatengesan, kabupaten Minahasa
tenggara (MITRA). Panjang stek 3 meter. Untuk pembuatan media tanam yaitu dengan
mencampurkan Pupuk kotoran ayam + Cocopeat + Tanah dengan perbandingan
(3:2:1),tambahkan EM4 yang dilarutkan dengan air, kemudian difermentasikan. Tebal media
tanam 15 cm. Pemeliharaan yang dilakukan berupa penyiraman menggunakan sprikle untuk
melembabkan tanah (3 hari sekali penyiraman). Sedangkan, untuk penyesuaian kondisi
lingkungan yang kurang memenuhi syarat, tanaman vanili dibudidayakan didalan screen
house, dengan atap bangunan menggunakan taso dan plastic UV, serta dilapisi paranet untuk
menyaring intensitas cahaya yang masuk.

DAFTAR PUSTAKA

Ruhnayat, A.,2003, Bertanam Vanili, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Sa’id, E.G. dan Intan, H. (2001). Pembangunan Agribisnis. Institut Pertanian Bogor Press,
Bogor.

Brownell, Peter. W. (1992) dalam Salisbury, B.F dan Ross, W.Cleon, 1995, Fisiologi
Tumbuhan, Jilid 1, ITB Press, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai