Anda di halaman 1dari 11

1.

Definisi
Millet adalah sejenis sereal berbiji kecil yang pernah menjadimakanan
pokok masyarakat Asia Timur dan Tenggara sebelum merekabercocok tanam
tumbuhan serealia lainnya. Millet termasuk tanamanekonomi minor namun
memiliki nilai kandungan gizi yang mirip dengantanaman pangan lainnya seperti
padi, jagung, gandum, dan tanaman biji-bijian yang lain karena tanaman millet
sendiri adalah tergolong ke dalam jenistanaman biji-bijian. Sebagaian besar
masyarakat belum mengenal milletsebagai sumber pangan sehingga selama ini
tanaman millet hanya dijadikansebagai pakan burung.P adahal tanaman ini
dapat diolah menjadi sumbermakanan oleh masyarakat guna mendukung
ketahanan pangan danmengantisipasi masalah kelaparan (Marlin, 2009 dalam
Prabowo, 2010).
Millet bisa hidup pada kesuburan tanah yang rendah, kelembabanrendah,
dan kondisi lingkungan yang panas. Millet mempunyai masa tumbuhyang
pendek dan produktivitas lebih tinggi pada kondisi lingkungan yangpanas dan
musim kering. Di Indonesia sendiri tanaman millet tersebar hampirdi seluruh
wilayah Indonesia seperti pulau Buruh, Jember, dan termasuk diSulawesi Selatan
seperti Enrekang, Sidrap, Maros, Majene dan daerahlainnya. Tanaman ini sangat
mudah dibudidayakan karena dapat ditanampada ladang penduduk dengan
menaburkan biji millet ke ladang yang telahdisiapkan. Millet tidak memiliki
musim dan bisa ditanam sepanjang tahundengan mempertimbangkan kondisi
pertumbuhannya. Kemudian tidak membutuhkan jenis tanah khusus sehingga
bisa ditanam dimana saja dengancara ditabur (Marlin, 2009 dalam Prabowo,
2010).
Menurut Anonim (2011) proso millet pertama kali ditemukan tumbuhdi
North Dakota. Proso millet banyak tumbuh di Amerika Uni Soviet, China,India dan
Eropa barat.Proso millet tumbuh pada daerah kering. Millet inimembutuhkan air
yang sedikit dibandingkan tanaman lain. Millet ini bisaditumbuhkan pada
berbagai jenis tanah. Menurut Grubben dan Partohardjono(2011) foxtail millet
banyak tumbuh di Asia Timur. Millet ini bisa ditanam didaerah semi kering
dengan curah hujan kurang darin 125 mm dalam 3 sampai 4 bulan masa
pertumbuhan. Foxtail millet tidak tahan terhadap genangan danrentan terhadap
periode musim kering yang lama. Di daerah tropis, tanamanini dapat tumbuh
pada daerah semi kering sampai ketinggian 2000 m.tanaman ini menyukai lahan
subur tetapi dapat tumbuh dengan baik padaberbagai jenis tanah dari tanah
berpasir, tanah liat, atau tanah miskin hara.
Pearl millet berasal dari Afrika dan biasanya tumbuh di padangrumput.
Millet ini banyak tumbuh di Afrika, Asia dan India. Pearl millettumbuh baik pada
musim kering, kesuburan tanah yang rendah, dan suhuyang tinggi. Millet ini akan
cocok hidup pada tanah dengan kadar garamtinggi dan ph rendah. Millet ini bisa
ditanam bersamaan dengan tanamanpangan lainnya, misalnya gandum dan
jagung (Anonim, 2011).

Finger millet tumbuh di daerah tropis sampai ketinggian 2400 m.millet ini
lebih menyukai lokasi dimana siang hari mencapai 12 jam. Milletini termasuk
tumbuhan C4-cycle-photosynthetic pathway .Suhu optimumpertumbuhannya 1827 C. Jenis ini membutuhkan curah hujan 750 mm padasaat tumbuh. Jenis ini
tidak setoleran sorghum dan pearl millet padakekeringan. Millet ini lebih suka
tumbuh di tanah lempung berpasir dengandrainase baik (Grubben dan
Partohardjono, 2011).

2.Taksonomia.
Pearl millet
Kingdom : Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Monocots
(unranked): Commelinids
Order : Poales
Family : Poaceae
Subfamily : Panicoideae
Genus: Pennisetum
Species :Pennisetum glaucum
Sumber: Anonim (2011)
Proso millet
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Monocots
(unranked): Commelinids
Order: Poales
Family: Poaceae
Genus : Panicum
Species:Panicum miliaceum
Sumber: Anonim (2011)

Finger millet
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Monocots
(unranked): Commelinids
Order: Poales
Family: Poaceae
Subfamily: Chloridoideae
Genus: Eleusine
Species: Eleusine coracana
Sumber: Anonim (2011)
Foxtail millet
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Monocots
(unranked): Commelinids
Order: Poales
Family: Poaceae
Subfamily: Panicoideae
Genus: Setaria
Species:Setaria italic
Sumber: Anonim (2011)

3.Morfologi
a. Morfologi biji

Gambar 1. Struktur anatomi biji millet


Sumber: Prabowo (2010)
Pada Gambar 1.terlihat beberapa bagian dari biji millet, diantaranyaadalah
endosperma, endosperma merupakan bagian penting pada semua jenis millet.
Millet mempunyai suatu aleuron lapisan tunggal yangmelingkari endosperma.Sel
aleuron mempunyai bentuk segiempat dengansel yang tebal. Bagaimanapun
juga tipe endosperm murni hanya padalapisan aleuron pada semua jenis millet
memiliki sedikitnya satu lapisanperipheral endosperm, yang mana secara khas
memiliki kandungan proteinyang lebih tinggi dibandingkan bagian lain dari
endosperm.Sel-selendosperm terdiri dari granula-granula tepung/kanji yang
menempel padamatriks protein. Bagian granula-granula tepung berbentuk bola
danberubah bentuk menjadi poligonal pada saat berada dalam area corneusdan
endosperm.
Pada
umumnya
karakteristik
dari
berbagai
jenis
millet
sangatberbeda.Pada beberapa jenis millet biasanya memiliki inti berwarna
putih,kuning, abu-abu, hijau, ungu, dan hitam. Bentuk inti mempunyai
5penggolongan yang berbeda: obovate, bersudut enam, lanceolate,berbentuk
bulat, dan berbentuk lonjong. Di Afrika Barat, milletdigolongkan sebagai Sanio
(endosperma berbentuk bulat, lebih lembut)atau Souna (obovate, bersudut
enam, lanceolate, dan endosperma lebihkeras). Kepadatan inti mencapai dari
1,28 sampai 1,42 g/cc, dan 1000berat/beban inti mencapai dari 2,5 sampai 14,7
g. Untuk perbandingan,1000v beban inti untuk finger millet, proso, teff, fonio,
dan foxtail masing-masing adalah adalah 26, 4.7-7.2, 035-0,42, 063 dan 186 g.
Milletmempunyai dua lapisan epikarp yang tebal, dan untuk mesokarp
bervariasipada tingkat ketebalannya, hal ini dikarenakan faktor genetik,
sedangkanuntuk lapisan endokarp berisi sel. Fonio, proso, dan foxtail millet
mempunyai beberapa pigmen dalam pericarp (Prabowo, 2010).
b. Morfologi Tanaman

Gambar 2. Gambar tanaman foxtail millet


Sumber: Anonim (2011)
Foxtail millet mempunyai sistem akar khas Graminae. Bijimenghasilkan
satu akar seminal atau radikula yang berkembang menjadi akar primer. Akar
sekunder atau akar buku muncul pada buku pertamaketika tanaman jewawut
telah mengjasilkan dua atau tiga helai daun. Akar-akar buku menebal dan
dianggap menyediakan sebagian besar saluranuntuk pengambilan air, ion, dan
sebagai pendukung pertumbuhan tanaman(Goldsworthy dan Fisher, 1984 dalam
Arsyad 2011).
Batang tanaman foxtail millet tegak, beruas-beruas, lampai, danmenyisip
dari tunas terbawah. Daun jewawut termasuk daun yang tidak lengkap karena
hanya terdiri dari helaian daun saja. Helaian daun iniberbentuk pita/melancip
dengan tulang daun sejajar. Permukaan daunkasar karena memiliki bulu halus
dan rapat. Daun berseling dan sejajar,tersusun dalam dua baris berhadapan atau
searah.
Foxtail millet memiliki bentuk malai seperti bulir yang tersusunrelatif rapat
dan biji-bijinya yang masak bebas dari lemma dan palea.Tanaman ini termasuk
hermaprodit dimana buliran berbentuk menjorong,bunga bawah steril sedangkan
bunga atas hermaprodit. Biji bulat telurlebar, melekat pada sekam kelopak dan
sekam mahkota, berwarna kuningpucat hingga jingga, merah, coklat atau hitam
(Leonard dan Martin, 1988dalam Irsyad, 2011).
4. Klasifikasi dan Kegunaan
Umumnya ada beberapa jenis millet yang dikenal dan telahdimanfaatkan
oleh masyarakat dunia diantaranya adalah finger millet, foniomillet yang tumbuh
di sepanjang area gersang di Afrika, jenis foxtail milletyang pertama ditemukan
di Eurasia dan Cina, proso millet yang digunakansebagai butir roti di Eropa dan
juga jenis pearl millet yang banyak ditemukandi dataran Asia seperti di
Indonesia.
a. klasifikasi
1. pearl millet

Gambar 3.(a) Tanaman Pearl Millet (b) Biji Pearl Millet


Sumber: Anonim(2011)
Pearl millet terdiri dari berbagai macam warna, misalnya merahcoklat,
coklat, kuning muda atau krem, putih dan hitam .
2. proso millet

Gambar 4.(a) Tanaman Proso Millet (b) Biji Proso Millet


Sumber: Anonim(2011)
Proso millet terdiri dari warna merah dan putih
3. finger millet

Gambar 5. (a) Tanaman Finger Millet (b) Biji Finger Millet


Sumber: Anonim(2011)
Finger millet terdiri dari warna coklat kemerahan, putih, dan hitam
4. Foxtail millet

Gambar 6. (a) Tanaman Foxtail Millet (b) Biji Foxtail Millet


Sumber: Anonim(2011)

Foxtail millet terdiri dari


merahcoklat, krem, dan putih

warna

hitam,

coklat

muda,

coklat

tua,

b. kegunaan
Pearl millet adalah jenis millet yang paling banyak dibudidayakan.Di India,
Namibia, dan Nigeria, millet dijadikan sebagai makanan pokok.Millet diolah
menjadi tepung, bubur, atau dijadikan sebagai minuman yangdifermentasi. Proso
millet digunakan sebagai makanan untuk membuatmakanan yang dipanggang,
seperti pasta kacang tanah basah atau buburyang direbus. Proso millet nilainya
sama atau lebih unggul dari oats. Olehkarena itu, digunakan untuk pakan ternak.
Hal ini juga digunakan sebagai campuran pakan biji pada unggas dan burung
(Magness et all., 1971dalam Anonim, 2011)
Di India, finger millet (atau disebut ragi) biasanya diolah menjaditepung.
Tepung finger millet dikonsumsi dengan cara dicampur dengansusu, air rebus
atau yoghurt, atau diolah menjadi adonan dan dibentuk menyerupai bola yang
dikonsumsi bersama cabe, bawang, atau dagingkari. Olahan yang paling
dikonsumsi adalah bubur Di Nepal, milletdifermentasi dan digunakan untuk
membuat bir atau minuman keras.DiVietnam, finger millet digunakan sebagai
obat bagi wanita ketika merekamelahirkan. Selain itu digunakan pula untuk
makanan bayi. Di Sri Lanka,Finger millet disebut Kurakkan dan dibuat menjadi
roti tebal berwarnacoklat dengan kelapa (Anonim, 2011).
Millet
dapat
digiling
menjadi
tepung
untuk
memanggang
flatbread,meskipun karena gluten-free , millet tidak akan bekerja untuk
mengangkatroti itu sendiri. Itu menambah rasa kacang, tekstur renyah, dan
suplemengizi bila dikombinasikan dengan tepung gandum dalam roti. Millet
dapatmenjadi pengganti yang baik untuk gandum, beras, atau quinoa
dalamresep tertentu. Biji yang digunakan dalam masakan tradisional Indiaseperti
bubur millet foxtail (Moore, 2011).
Millet merupakan biji-bijian yang dapat memelihara kesehatan jantung
karena merupakan sumber Magnesium (Mg) yang baik.Magnesium berfungsi
membantu merelaksasikan otot-otot jantung untuk memelihara detak jantung
yang regular dan hal ini bisa mencegahperubahan yang mendadak pada tekanan
darah, mengurangi penggumpalansel darah merah yang nantinya akan
membentuk penyumbatan pembuluhdarah dengan meningkatkan kadar dari
kolesterol HDL (Anonim, 2011).
Fosfor yang dikandung dalam millet memegang peranan dalampembentuk
struktur sel dalam tubuh, mineral matriks pada tulang, jugakomponen essensial
dari berbagai komponen yang penting seperti dalampembentukan ATP,
komponen asam nukleat (pembentukan DNA),metabolisme lipid, dan essensial
terhadap struktur yang mengandung lemak seperti membran sel dan sistem
syaraf. Selain itu, milletmengandung serat tidak larut yang tinggi sehingga dapat
membantu wanitaterhindar dari gallstone (Anonim, 2011).

Menurut FAO (1995) dalam Lei (2006) millet direkomendasikanuntuk orang


yang menderita celiac disease(gluten intolerance), yang manamereka tidak bisa
mengonsumsi gandum, rye, dan barley. Selain itu, milletadalah sumber kalsium
dan vitamin E. Menururt Bhuja (2009) dalamAnonim (2011) foxtail millet adalah
sumber utama penyedia energi,protein, vitamin dan mineral, kaya vitamin B
terutama niacin, B6 danfolacin juga asam amino esensial seperti isoleusin,
leusin, fenilalanin dantreonin serta mengandung senyawa nitrilosida yang sangat
berperanmenghambat perkembangan sel kanker (anti kanker), juga
menurunkanresiko mengidap penyakit jantung (artheriosclerosis, serangan
jantung,stroke dan hipertensi).
c. kandungan gizi
Nilai dan variasi komposisi proksimat dari 4 tipe millet ditunjukkanpada
Tabel 1 Komposisi proksimat dipengaruhi oleh lingkungan dangenetik. Jumlah
protein tergantung pada tingkat nitrogen dalam tanah,musim kemarau, dan total
biji yang memiliki korelasi negatif dengankandungan protein. Ini juga tergantung
dengan faktor lingkunganlainnya. Dari semua millet, pearl millet memiliki tingkat
protein rata-ratatertinggi. Namun nilai rata-rata untuk semua varietas
salingmelengkapi.Setiap
millet
ternyata
memiliki
kelebihan
serta
kekurangandibeberapa kandungan kimianya.

Sumber: Abate, A. N and Nand Gomez (1984) dalam Prabowo (2010)


Jika kita lihat dari Tabel 1 dterlihat bagaimana kandungan kimiayang
terdapat pada masing-masing jenis millet.Untuk jenis Pearl millet dimungkinan
terjadinya off-odors dan off-flavors dengan sangat cepatsetelah penggilingan.
Alasan yang menyebabkan terjadinya penurunanyang sangat cepat adalah
sebagai berikut: (1) kandungan lemak yangtinggi, (2) asam lemak tak jenuh yang
lebih tinggi dari sereal lain, (3) tidak ada antioksidan secara natural pada millet,
(4) aktivitas hidrolitik enzimatis yang lebih baik. Kandungan lemak merupakan
faktor utamauntuk peningkatan asam lemak di sekeliling millet.Tepung biji utuh
dari 3varietas dari pearl millet menjadi tengik setelah 6-10 hari
setelahpenyimpanan
dan
tidak
dapat
dimakan
setelah
11-14
haripenyimpanan.Perebusan
setengah
matang
pada
Pearl
millet
sebelumpenggilingan dapat memperpanjang umur simpan dari produk
millettersebut (Prabowo, 2010).
Kadar protein tertinggi adalah pada pearl millet, sebesar 14,5%.Kadar eter
tertinggi ada pada proso millet, sebesar 9,7%. Kadar serat kasarttertinggi ada
pada foxtail millet, sebesar 7,0%. Kadar abu tertinggi adapada proso millet,
sebesar 4,2%. Kadar pati tertinggi ada pada pearl millet,sebesar 71,6%.

Sumber : Abate (1984) dalam Prabowo (2010)


Dari Tabel 2.dapat kita lihat bagaimana komposisi mineral danvitamin
yang terkandung didalam jenis millet tersebut. Mineral mayoryang terdapat pada
millet antara lain potasium, fosfor, magnesium,mangan, kalsium, besi, dan zinc.
Umumnya millet tinggi vitamni B(kecuali B12) dan vitamin E, sedangkan yang
sudah tua rendah vitamin C.Penurunan tersebut dapat mengurangi angka
vitamin B akibatpenghilangan benih dan aleuron. Fox millet mengandung vitamin
E danniasin lebih tinggi dibanding millet lainnya, sedangkan proso
memilikikandungan thiamin dan riboflavin yang lebih.

Pada tabel 3.Terlihat bahwa serealia yang mempunyai kandungankalori


tertinggi adalah pada terigu, sebesar 365 kalori. Serealia yangmempunyai
kandungan protein tertinggi adalah pada sorghum, sebesar 11gram. Serealia
yang mempunyai kandungan lemak tertinggi adalah padamillet, sebesar 3,5
gram. Serealia yang mempunyai kandungan karbohidrattertinggi adalah pada
beras giling, sebesar 78,9 gram. Serealia yangmempunyai kandungan kalsium
tertinggi adalah pada sorghum dan millet,sebesar 28 mg. Serealia yang
mempunyai kandungan fosfor tertinggiadalah pada millet, sebesar 311 mg.
Serealia yang mempunyai kandunganbesi tertinggi adalah pada millet, sebesar
5,3 mg. Serealia yangmempunyai kandungan vitamin B1 tertinggi adalah pada
millet, sebesar0,51 mg. Serealia yang mempunyai kandungan air tertinggi
adalah padaterigu, sebesar 12 gram. Dari kandungan gizi tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa millet mempunyai kandungan lemak, kalsium, fosfor, besi,
dan vitamin B1 paliing tinggi dibandingkan sorghum, terigu danberas giling.
Menurut Leder (2004) kandungan karbohidrat yang utama padapearl,
foxtail, finger, dan proso milet adalah sukrosa. Kandungan aktivitas -amylase
pearl millet adalah 8-15 kali lebih tinggi daripadagandum.Kandungan lysine pearl
millet 21% lebih tinggi daripada jagungdan 36% lebih tinggi daripada
sorghum.Kandungan protein pearl milletberkisar antara 8-19% dan pearl millet

mempunyai keseimbangan asamamino yang lebih baik daripada di sorghum.


Fraksi protein pada milletsantara lain adalah albumin dan globulin sebesar 2228%, prolamin sebesar22-35%, dan glutelin sebesar 28-32%. Fraksi prolamin
pearl millet lebihkecil daripada sorghum. Kandungan lemak pada pearl millet
sebesar 3-6%,lebih besar dari sorghum ataupun serealia lainnya. Karenanya
energi yangdihasilkan millet lebih besar daripada sorghum dan mendekati
samadengan brown rice. Sekitar 75%asam lemak pada pearl millet tidak
jenuh,dan
asam
linoleatnya
tinggi,
yaitu
sekitar
46,3%.
Setelah
prosespenggilingan, kandungan asam lemak tidak jenuh, dan aktivitas
enzimhidrolitik yang tinggi menyebabkan terjadinya ketengikan yang
cepat.Kandungan kalsium dan magnesium pada millet lebih tinggi
daripadasorghum.Niasin dalam millet ditemukan dalam bentuk bebas atau
terikatdan dapat mensistesis tryptophan.
Millet mempunyai senyawa nirgizi, antara lain tanin, asam fitat,goitrogens,
dan asam oksalat.Tannin terletak pada kulit.Kandungan tanninpada finger millet
sebanding dengan kandungan pada sorgum coklat.Penghilangan kulit
menurunkan kadar tannin secara signifikan danmengakibatkan meningkatnya
kemampuan tercernanya protein. Asam fitatditemukan sebesar 208-246/100 gr
pada finger millet, sedangkan padaproso millet sebesar 0,17-0,47%. Nilai ini
lebih tinggi daripada dinasi.Penghilangan kulit pada proso millet menyebabkan
penurunan 27-53% kandungan fitat. Goitrogen ditemukan pad kulit millet.
Goitrogenpada pearl millet adalah thioamida dan atau komponen lain yang
merupakan
turunan
dari
flavonoid.
Goitrogen
menyebabkan
penghambatanperubahan tiroksin menjadi triodotrionin.Pearl millet mengandung
asamoksalat yang membentuk kompleks tidak larut dengan kalsium
yangmenyebabkan penurunan ketersediaan mineral (Leder, 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
a.
2011.
.http://en.wikipedia.org/wiki/Proso_millet.Diaksespada
pukul 15.05 WIB.

Proso
tanggal 12

April

Millet
2011

Anonim b. 2011. Pearl Millet . http://en.wikipedia.org/wiki/Pearl_millet.


Diaksespada tanggal 12 April 2011 pukul 15.15 WIB.
Anonim
c
.
2011.
Eleusine
coracana.
http://en.wikipedia.org/wiki/Finger_millet. Diakses pada tanggal 12 April 2011
pukul 15.30 WIB.
Anonim
d
.
2011.
Foxtail
Millet
.
http://en.wikipedia.org/wiki/Foxtail_millet.Diakses pada tanggal 12 April 2011
pukul 16.30 WIB.
Anonim
e
.
2011.
Proso
Millet
.http://hort.purdue.edu/newcrop/cropinfosources/magnes_info.html. Diakses pada
tanggal 12 April 2011 pukul 16.30 WIB.

Anonim
f
.
2011.
Tinjauan
Pustaka
.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18825/3/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 12 April 2011 pukul 16.05 WIB.
Anonim
g
.
2011.
Finger
Millet.
The
National
Academies
Press.http://www.nap.edu/openbook.php?record_id=2305&page=39-58.Diakses
pada tanggal 15 April 2011 pukul 16.05 WIB.
Ayo, J.A., Onuoha, O.G., Ikuomola, D.S., Esan Y.O., Ayo V.A., and
Oigiangbe,I.G. 2010. Nutritional Evaluation of Millet-beniseed Composite Based
Kunun-zaki . Pakistan Journal of Nutrition 9 (10): 1034-1038,2010.
Fauzi,
Arsyad.
2011.
Laporan
Praktikum
.http://chylenzobryn.blogspot.com/2011/02/behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses
pada tanggal 12 April 2011 pukul 16.15 WIB.
Grubben, G.J.H., dan
HayatiTumbuhanIndonesia.

Partohardjono,

S.

2011.

Keanekaragaman

http://www.proseanet.org/prohati/browser.php/?docsid=233. Diakses pada


tanggal 12 April 2011 pukul 16.10 WIB
Inyang, C.U. dan.Zakari, U.M. 2008.
Effect of Germination and
Fermentation of Pearl Millet on ProximateChemical and Sensory Properties of
Instant Fura - A Nigerian Cereal Food. Pakistan Journal of Nutrition 7 (1): 9-12,
2008
Leder, Iren.2004. Sorghum And Millets, In Cultivated Plants, Primarily As
Food Sources. Encyclopedia of Life Support Systems. UK.
Moore,
Shelley.
2011.
What
is
Millet?.http://www.ehow.com/about_4610363_what-foxtail-millet.html

Foxtail

Prabowo, Bimo. 2010.Kajian Sifat Fisikokimia Tepung Millet Kuning


DanTepung
Millet
Merah.
Skripsi.
Program
Studi
Teknologi
Hasil
Pertanian,Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai