Anda di halaman 1dari 17

Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Syzygium Aqueum “Si Buah Meja”


Penghilang Dahaga

B erteduh dibawah pohon jambu air terasa sejuk


ditengah terik kemarau bulan Agustus.

Daun- daunnya ikut bergoyang tertiup angin. Jambu air


adalah buah tropis yang nikmat untuk disantap terutama
saat cuaca panas. Teksturnya yang renyah dan berair serta
rasanya yang manis segar membuat buah ini menjadi
kesukaan siapa saja. Di pekarangan SMAN 1 Purwosari
terdapat beberapa pohon jambu air. Jambu air adalah
tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae.
Jambu air memiliki nama ilmiah Syzygium aqueum, ia
berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, kemudian
tersebar ke Malaysia, dan pulau-pulau di Pasifik. Di
negara-negara lain, jambu ini dikenal sebagai machom
phupa atau chomphu pa (Thailand), tambis (Filipina.),
bell fruit, water apple (Inggris) dan lain-lain. Pohon Jambu Air dan Buahnya ( Di samping
Lab.Kimia )
Di SMAN 1 Purwosari, jambu air tumbuh dengan rindang disamping laboratorium kimia dan
di depan ruang tata usaha (TU). Kami melakukan pengamatan terhadap dua pohon jambu
tersebut. Berdasarkan observasi yang kami lakukan, jambu air memiliki kemiripan dengan
kerabat dekatnya, yaitu jambu Semarang Syzygium samarangense, mereka memiliki pohon dan
buah hampir serupa. Beberapa kultivar bahkan sukar dibedakan, sehingga keduanya kerap
dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja. Namun, bila kita perhatikan dengan
cermat, jambu air memiliki ciri khusus yang membedakannya dari jenis jambu lain. Umumnya
bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang berbau aromatis apabila
dibandingkan dengan jambu Semarang. Untuk memahaminya lebih dalam, kami
mengklasifikasikan ciri morfologi tumbuhan jambu air ke dalam 5 hal, yaitu ciri berdasarkan
akar, batang, daun, bunga dan buah.

Ciri morfologi pertama adalah akar, tumbuhan jambu air memiliki akar tunggang yang biasa
dikenal dengan Radik Primaria. Rimpunan akar tumbuhan jambu air memiliki cabang
percabangan dengan ukurannya yang relatif kecil. Akar jambu air yang tumbuh disamping
laboratorium kimia, tidak tampak dari atas permukaan tanah. Akar tersebut sepenuhnya
terbenam kedalam tanah. Akar berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara, serta penyokong
agar tumbuhan jambu air tidak roboh.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Ciri morfologi kedua adalah batang. Pohon jambu air


umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Batangnya
bengkak-bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon,
kadang-kadang gemangnya mencapai 50 cm. Berdasarkan
pengamatan kami, jambu air disekolah memiliki ciri khas
berupa batang kayu dengan struktur yang cukup kokoh dan
keras bahkan sangat keras. Ia memiliki ukuran batang yang
berbeda pada buah yang kecil dan besar. Batangnya berwarna
coklat dan terdapat banyak bercak serta memiliki tekstur kasar.
Ia memiliki diameter sekitar 10cm. Saat musim kemarau
seperti ini, kulit batang jambu air depan ruang tata usaha
tampak kering dan sedikit mengelupas pada bagian kulit
kayunya.

Ciri morfologi yang


ketiga adalah daun. Daun
tunggal terletak berhadapan, Daun dan Ranting Jambu (Di samping
Lab Kimia)
bertangkai 0,5-1,5 cm.
Helaian daun berbentuk jantung jorong sampai bundar telur
terbalik lonjong, 7-25 x 2,5–16 cm, tidak atau sedikit berbau
aromatis apabila diremas. Berdasarkan pengamatan kami,
apabila diperhatikan lebih dekat, akan terlihat bahwa rumpun
tulang daun jambu air memiliki bentuk sirip dan berwarna
hijau. Ujung daun berbentuk tumpul dengan pangkal yang
bulat. Sedangkan pada permukaannya memiliki bagian yang
cukup mengkilap. Daun berfungsi sebagai tempat
fotosintesis untuk mengolah makanan yang diperlukan oleh
tumbuhan jambu air tersebut.

Ciri morfologi yang keempat adalah bunga. Ketika


Akar Jambu Air ( Di samping lab Kimia) melakukan pengamatan , kami sama sekali tidak melihat
adanya bunga jambu yang sedang mekar, bunga- bunga
tersebut telah berubah menjadi buah ranum yang sebentar lagi akan masak. Setelah melakukan
literasi, kami dapat mengetahui bahwa, tumbuhan jambu memiliki bunga yang berjenis
majemuk dengan bentuk karangannya yakni malai. Selain itu bunga ini memiliki warna kuning
dan putih. Bunga ini memiliki letak tepat di ketiak daun. Pada bagian kelopak memiliki bentuk
corong dengan benang sari yang memiliki ukuran 4 hingga 4 cm. Benang sari memiliki warna
putih dengan banyak helainya mencapai 20 benang sari yang berukuran 4 hingga 5 cm di
putiknya. Warna pada putik sari adalah hijau pucat. Biasanya bunga pada tumbuhan jambu air di
kenal dengan bunga lengkap.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Ciri morfologi yang terakhir adalah buah. Tanaman jambu air memiliki buah dengan bentuk
seperti lonceng yang mengerucut dan berbentuk ketas yang memiliki warna hijau. Warna ini
akan berubah dengan usia buah tersebut. Biji
buah jambu seperti ginjal dengan warna putih
yang bisa berubah menjadi coklat. Biji ini
memiliki ukuran 1-2cm pada diameternya. Pohon
jambu air yang tumbuh di samping laboratorium
kimia sudah mulai berbuah. Buahnya berwarna
hijau muda dengan semburat warna merah muda
pada bagian bawahnya. Mereka tergantung
dibagian dahan yang tinggi. Mereka tumbuh
Buah Jambu Air ( Di samping Lab Kimia )
secara bergerombol dengan diameter berkisar 3,5
cm.

Tanaman jambu air tubuh subur di daerah beriklim kering dengan curah hujan rendah sekitar
500-3.000 mm/tahun. Suhu ideal yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air berkisar 18-
28ºC dengan kelembapan udara antara 50-80%. Tanaman jambu air ditanam di dataran rendah
hingga ketinggian 500 m dpl (di atas permukaan laut) dengan kebutuhan cahaya minimal 6 jam.

Pohon yang telah berumur 2,5 - 4 tahun akan


mulai berbuah. Biasanya pohon akan berbunga
sebanyak dua kali dalam setahun pada bulan Juli
hingga September. Bunga tersebut kemudian akan
menghasilkan buah yang siap panen pada kisaran
bulan Agustus hingga September. Dan tentu saja,
sebentar lagi SMAN 1 Purwosari akan panen jambu
air.

Pohon jambu air rindang menghiasi pekarangan


sekolah, pohon tersebut memperkaya aneka
tanaman buah yang tumbuh disekolah. Berteduh di
bawahnya terasa sejuk, terutama ketika angin
berhembus. Tak kalah dengan tanaman buah lain,
,jambu air juga memiliki segudang manfaat. Jambu
air mengandung beberapa vitamin dan mineral
penting, seperti vitamin B kompleks, yang berperan
dalam menjaga fungsi saraf yang optimal. Fungsi
saraf yang baik akan membantu menjaga
keseimbangan mental dan fisik. Selain itu jambu air
juga mengandung gula dan vitamin C yang baik
untuk menjaga kesegaran tubuh.
Daun Jambu Air (Di samping Lab Kimia )

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Selain dimakan secara


langsung, jambu air juga
banyak dimanfaatkan untuk
membuat aneka hidangan,
seperti untuk bahan puree,
sirop, jeli, dan selai. Selain
sebagai “buah meja” jambu air
juga telah menjadi santapan
Jeli Jambu Air 1 canggih dengan dibuat salad
dan fruit cocktail.

Pada daun jambu air juga terdapat kandungan senyawa myricetin dan epigallocatechin,
senyawa tersebut dapat berkhasiat sebagai antikanker dan antibakteri. Pada konsentrasi 20%
daun jambu air dapat membunuh bakteri Staphylococcus aures diduga karena adanya enzim
lisozim.

Batang kayu jambu air aromanya sama seperti buahnya. Digunakan untuk mengatasi segala
penyakit yang berhubungan dengan pernafasan, mulai dari asma, bronkitis hingga masalah
infeksi tenggorokan. Jambu air juga bermanfaat membantu mengatasi diabetes.

Pohon jambu air juga memiliki manfaat untuk lingkungan, terutama terkait isu pemanasan
global. Pohon jambu air dapat menyimpan karbon yang menjadi sumber utama penyebab
pemanasan global. Dengan adanya pohon, zat karbon akan diikat
oleh pohon dan disimpan untuk menjadi bahan makanan yang akan
diproses dalam fotosintesis.

Selain memberikan keindahan saat mata memandang, menanam


pohon buah dilingkungan sekolah juga memiliki manfaat untuk
menyelamatkan lingkungan, akar pohon tersebut mampu
menyimpan air saat terjadi hujan lebat sehingga menghindarkan
sekolah kita dari banjir. Saat musim kemarau tiba, pohon- pohon
tersebut akan menjadi pelindung yang rindang dari teriknya Sirup Jambu Air
matahari. Dan tentu saja saat panen tiba, kita akan bersuka cita
menikmati manisnya buah- buahan hasil dari kebun sekolah sendiri.
Demikianlah Syzygium aqueum “ Si buah meja “ penghilang
dahaga.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Mangifera Indica “Si Manis “ Penghuni Kebun Sekolah

S
MAN 1 Purwosari adalah sekolah rindang yang ditumbuhi berbagai varietas tumbuhan,
salah satunya adalah mangga. Mangga terbukti sangat digemari dan ditanam menyebar
hampir di seluruh penjuru sekolah. Dikenal karena rasa manisnya yang khas dan nilai gizi
yang tinggi. Daging buahnya berwarna kuning keemasan bila sudah masak. Nama “Mangga”
berasal dari bahasa Tamil, Mankay. “man” berarti pohon mangga
dan “kay” berarti buah. Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-
orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), dan
mango (bahasa Spanyol dan Inggris).

Buah Mangga berasal dari India, kemudian menyebar ke kawasan


Asia Tenggara sekitar tahun 1500 M. Buah ini juga dikenal dalam
berbagai bahasa daerah, seperti pêlêm, poh dan poak. Mangga
memiliki nama ilmiah Mangifera indica, termasuk dalam genus
Mangifera, dari famili Anacardiaceae.

Di dunia ini, terdapat lebih dari 500 spesies mangga, dengan


berbagai variasi bentuk dan warna. Namun, Jenis mangga yang
paling umum di Indonesia adalah mangga gadung, sama seperti
yang ada di SMAN 1 Purwosari, kita dapat menemukan pohon
mangga gadung , hampir di seluruh sudut sekolah.

Mangga Gadung tertinggi di SMAN 1


Purwosari
Mangga gadung mempunyai ciri khas yang berbeda dengan jenis
mangga lain. Dilihat dari morfologi pohonnya, pohon mangga gadung berperawakan besar, di
alam liar tingginya dapat mencapai 30m atau lebih. Namun, kebanyakan mangga di pekarangan
sekolah hanya setinggi 10m atau kurang. Yang tertinggi ada dibelakang kelas X, dengan tinggi
mencapai sekitar 15m. Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami mengelompokkan ciri
morfologi mangga gadung menjadi lima bagian yaitu bagian akar, batang, daun, bunga dan buah.

Yang pertama adalah akar. Akar mangga gadung merupakan akar tunggang, yaitu akar yang
besar dan tebal, menjalar vertikal ke dalam tanah dengan bentuk lancip pada ujungnya. Akar

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

tersebut tersusun secara sentralistik dan dominan, ia dapat tumbuh jauh kedalam tanah hingga
6m dengan ketebalan akar antara 30-60 cm. Fungsi utama akar ini sama seperti akar pada
umumnya, yaitu untuk menyimpan cadangan makanan dan menyerap air serta hasil fotosintesis.

Akar-akar yang telah kami teliti pada halaman belakang kelas X , menunjukkan bahwa akar
tersebut muncul ke permukaan dengan panjang sekitar 1m. Berpola menyebar dan rapat dengan
bentuk bergelombang. Masing–masing memiliki diameter sekitar 5cm. Karena akar juga
berfungsi sebagai penyokong tanaman agar tidak roboh, maka kami memprediksi pohon manga
tertinggi di halaman belakang kelas X, memiliki akar tunggang terpendam didalam tanah jauh
lebih panjang dari apa yang tampak dari permukaan.

Ciri morfologi kedua adalah batang. Batang mangga disekolah berbentuk tegak, besar,
keras, dan kuat. Batang mangga gadung memiliki cambium yang merupakan lapisan jaringan
yang selnya selalu aktif membelah. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah
kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua adalah
cokelat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Disana juga terdapat tunggul dengan diameter
30cm. Setelah kami amati, Pohon
mangga di sekolah memiliki tinggi
5– 15m, dengan diameter rata-rata
20cm, mereka memiliki bentuk yang
ramping. Ranting- ranting tampak
menyebar, tempat buah dan daun
bergelantungan, tampak elok sekali.

Ciri morfologi yang ketiga adalah Akar berbentuk tunggang


daun. Mangga gadung memiliki daun tunggal dan menyebar. Panjang tangkai daun bervariasi
1,25-12,5 cm, pangkal membesar dan terdapat lekukan pada sisi atas. Aturan letak daun pada
batang biasanya 3/8, namun semakin dekat ke
ujung maka semakin rapat sehingga terlihat
seperti lingkaran (roset). Helai daun bervariasi
namun kebanyakan berbentuk jorong sampai
lanset, dengan panjang sekitar 15–40 cm dan
lebarnya 6–16 cm.

Kulit batang tebal dan kasar

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Berdasarkan pengamatan kami, jorong sampai lanset daun mangga gadung disekolah
memiliki panjang 15 – 35 cm, dengan percabangan daun sekitar 8 cm, warnanya hijau kemilau
tua pudar, memiliki bentuk melingkar atau roset, agak mirip seperti tombak yang lebar, dengan
ujung cukup lancip. Lebar daun- daun tersebut sekitar 4cm.

Ciri morfologi keempat


adalah bunga. Sepanjang
pengamatan, kami sama sekali
tidak menjumpai bunga mangga,
dikarenakan saat ini semua
pohon mangga disekolah telah
berbuah. Namun, dari berbagai
literasi, kami mengetahui bahwa
pohon mangga menghasilkan
bunga yang tumbuh di cabang-
cabang pohonnya. Ukuran
bunganya kecil, sekitar 5 mm
sampai 10 mm. Bunga mangga
berwarna putih dan beraroma
lembut. Mangga memiliki 5
Buah Mangga Gadung menggantung dari ranting
buah kelopak bunga.

Ciri morfologi yang terakhir adalah buah. Buah mangga


gadung termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging,
dengan ukuran dan bentuk yang berbentuk bulat atau lonjong.
Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut
paruh, kulit buah agak tebal berbintik-bintik, berwarna hijau,
kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika
masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut
atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau
kuat sampai lemah.

Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp Daun tersususn melingkar (Roset)
yang tebal, mengayu, dan berserat. Dari hasil pengamatan
kami, buah mangga gadung disekolah bergelantugan tinggi pada dahan-dahannya. Bentuknya
seperti lonjong dengan kulit berwarna kehijauan dan kemungkinan besar kuning muda
tergantung tingkat kematangannya. Buah– buah itu memiliki lebar rata-rata 5cm. Sebagian buah

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

berbentuk bulat telur terdapat beberapa bintik punggung pada kulitnya. Buah yang jatuh terlihat
membusuk pada beberapa sisinya .

Pohon mangga Gadung tumbuh subur di iklim yang berkisar


antara 68℉ hingga 100℉ (20℃ hingga 38℃). Lingkungan
pertumbuhan alaminya berada di daerah tropis sehingga lebih
menyukai suhu hangat yang konsisten. Tak heran jika mangga
gadung dapat tumbuh subur di lingkungan SMAN 1 Purwosari.
Mangga gadung dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis
tanah, seperti laterit, aluvial, lempung berpasir, dan berpasir.

Pohon manga gadung dari biji membutuhkan waktu setidaknya


5- 8 tahun untuk berbuah. Mangga membutuhkan waktu sekitar 5
bulan sejak berbunga hingga matang menjadi buah masak. Musim
panen mangga di Indonesia berlangsung pada bulan Juli hingga
November. Hampir semua pohon mangga disekolah telah berbuah
ranum, berdasarkan pengamatan kami, pada bulan September ini
SMAN 1 Purwosari akan panen mangga gadung.

Batang tumbuh tinggi dan ramping

Mangga adalah buah kegemaran sejuta umat, selain rasanya yang lezat, mangga juga
memiliki segudang manfaat. Mangga
gadung mengandung magnesium dan
potasium yang dapat menurunkan
tekanan darah dan mengurangi
peradangan jantung. Selain magnesium
dan potasium, mangga gadung juga
mengandung Vitamin A, C, K, kalium,
beta karoten dan folat.

Getah kulit batang mangga


bermanfaat sebagai obat kudis dan
gatal-gatal, sedangkan kulit batangnya
dapat dimanfaatkan untuk mengobati
rematik. Daun mangga memiliki sifat
antibakteri yang membantu

Ranting Mangga Gadung

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

mengobati infeksi kulit akibat bakteri seperti infeksi staph dan luka bakar pada kulit. Daun
mangga mengandung khasiat dan nutrisi penting yang membantu menyembuhkan luka bakar dan
luka bakar pada kulit. Buah mangga muda mempunyai manfaat untuk mengobati diare dan wasir,
obat pencegah pendarahan, pembentukan sel-sel baru, dan empedu.

Biji mangga bermanfaat sebagai antikanker, antibakteri, antidiare, dan renoprotektif.


Kemudian batangnya bermanfaat sebagai antikanker, antibakteri, renoprotektif, dan analgesic.
Mangga juga dapat dijadikan bahan makanan yang
enak, seperti rujak mangga, juice mangga, keripik
mangga dan lain – lain. Sementara batangnya dapat
dijadikan sebagai bahan kerajinan.

Selain hal tersebut di atas, peranan penting


pohon mangga gadung dilingkungan SMAN 1
Purwosari adalah sebagai Penghasil Oksigen dan
Penyerap polusi. Mangga gadung mampu menyerap
partikel-partikel polutan udara seperti debu dan
gas-gas berbahaya serta membantu membersihkan
udara di sekitarnya. Melalui proses fotosintesis,
pohon mangga
gadung mampu
menghasilkan oksigen Pohon Mangga Gadung dibelakang Ruang TU
yang bersih, memperbaiki kualitas udara dan memelihara
keseimbangan oksigen di lingkungan SMAN 1 Purwosari.

Yang tak kalah penting , pohon mangga yang menjulang


mampu mempercantik dan memperhijau pekarangan. Berdasarkan
penelitian, memandang tanaman hijau mampu memperbaiki
Buah Mangga Gadung Yang Jatuh suasana hati dan menurunkan kadar stress, atau biasa disebut terapi
hijau. Tentu hal tersebut sangat cocok untuk mengurangi kepenatan bagi siswa dan guru setalah
proses belajar mengajar. Kami dapat menyimpulkan bahwa penanaman mangga gadung di
lingkungan sekolah memiliki sejuta manfaat, selain untuk penghijauan juga bermanfaat untuk
kesehatan. Demikianlah hasil observasi kami, sekelumit kisah tentang Mangifera indica “si
manis “ penghuni kebun sekolah.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Nisa Mutia. 2021. Ciri Khusus Pohon Mangga, Penjelasan, dan Gangguan yang Biasa Menyerang.

Diakses pada 29 Agustus 2023 melalui

https://www.liputan6.com/hot/read/4049904/ciri-khusus-pohon-mangga-penjelasan-dan-gangguan-yang-
biasa-menyerang?page=2

Kontributor Wikipedia. 2023. Mangga. Diakses pada 31 Agustus 2023 melalui

https://id.wikipedia.org/wiki/Mangga

Savitri, Tania. 2023. 7 Manfaat Kesehatan yang Bisa Anda Dapat dari Buah Mangga . Diakses pada 1 September 2023

melalui https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-makan-buah-mangga/

Kontributor Dinas Lingkungan Hidup Probolinggo . 2023 . Mangga . Diakses pada 1 September 2023

https://dlh.probolinggokab.go.id/mangga/

Kontributor Wikipedia. 2023. Jambu Air . Diakses pada 1 September 2023 melalui

https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_air

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Foto-Foto Kegiatan

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)
Hidup Manusia Tidak Seimbang Tanpa Tanaman.

Teks Hasil Observasi


Kelompok II / X3

Syva Aisha Luvena A.A (32)

Dita Hayu Maulida (9)

Maulidiya Zuhro Badiah (16)

Natasha Amelia Putri (21)

Mangifera Indica & Syzygium Aquem- Kelompok II - X3 | Syva (32)/ Dita (9) / Maulidiya (16 ) / Diya
(21)

Anda mungkin juga menyukai