Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Hama dan Penyakit Benih

EKSTRAKSI NEMATODA PENYEBAB PENYAKIT PUCUK PUTIH


(Aphelenchoides besseyi) DARI BENIH PADI

Kelompok: 2
Daniel Hidayatul Hakim (J3G818087)
Muhammad Akhsan Ilham (J3G818112)
Muhammad Rafi Nur A (J3G818094)
Maryam (J3G808105)
Irma Junita (J3G918150)
Zidan Fadia (J3G818118)
Zulfaida (J3G818110)

Dosen:
Hagia Sophia Khairani, SP, M.Si

Asisten:
Rizky Marcheria Ardiyanti, SP, M.Si
Ahmad Yusuf Ibrahim, SP

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
PENDAHULUAN (2 halaman)

Latar Belakang
1. Jelaskan arti penting Aphelenchoides besseyi sebagai patogen terbawa benih padi
(gejala, kerusakan yang ditimbulkan, dampaknya terhadap produksi, cara menyebar
dari tanaman sakit ke tanaman sehat, lama bertahan pada benih)
2. Penyakit ini mula-mula ditemukan di negara mana? Dan bagaimana nematoda
ini menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia?
3. Di Indonesia, kapan nematoda ini mulai masuk? Benih padi kultivar (varietas)
apa saja yang rentan terhadap infeksi A. besseyi?
4. Bagaimana status karantina nematoda ini menurut peraturan Badan Karantina
Pertanian Indonesia?
5. Sebutkan tujuan pengguntingan benih pada bagian hilum, perendaman, inkubasi
pada ruang gelap 24 jam, dan penyaringan.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk …
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa,17 september 2019 Pukul 08.00-selesai di
Lab. Proteksi Tanaman IPB Dramaga Bogor
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah modofokasi corong
baerman,gunting/gunting kuku,ruang gelap menggunakan plastik/kertas/kain hitam, saringan
dengan 200 & 400 mesh, botol film,mikroskop stereo,mikroskop compound,kaca objek,cover
glass,cawan sirakus,dan pipet. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air,benih
padi,air cucian padi yang berisi nematoda Aphelenchoides besseyi.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu benih padi disiapkan seberat 10
gram. Kemudian benih padi yang sudah disiapkan di gunting menjadi 2 bagian menggunakan
gunting kuku ataupun gunting dengan di alasi kertas agar tidak bertebaran. Corong baermann
yang sudah dimodifikasi disiapkan, kemudian benih yang sudah dipotong menjadi dua bagian
dimasukan ke corong baermann dengan saringan 200 dan 400 mesh (ada 200 lubang dan 400
lubang /inch^2). Kemudian dilakukan ekstraksi nematoda Aphelenchoides besseyi . setelah
nematoda di ekstraksi menggunakan corong baermann yang dimodifikasi dan masa inkubasi
selama 24 jam, seminggu kemudian diamati. Suspensi nematoda sebanyak (30 ml) dituang
kedalam cawan sirakus sebagian sebanyak 2 ml ,kemudian diamati menggunakan mikroskop
stereo dengan perbesaran 2.5 x dan 4 x. nematoda yang terlihat pada mikroskop di cawan
sirakus dihitung jumlahnya kemudian di dokumentasikan.kegiatan ini dilakukan sebanyak 3
kali ulangan untuk mendapat kan nilai (n). nilai (n) dari masing masing ulangan di rata
ratakan. Setelah dihitung nematoda yang berada pada cawan sirakus dipancing kemudian
diletakkan di kaca objek dan ditutup menggunakan cover glass. Kegiatan ini diulang sebanyak
3 kali ulangan. Nematoda yang sudah diletakkan dikaca objek kemudian diamati di mikroskop
compound, setelah nematoda didapat kemudian di dokumentasikan. Kemudian kepadatan
populasi nematoda dihitung dengan rumus :

N= V/v x
(n1+…+n(a)/∑a)

Keterangan : N : Populasi kepadatan n: populasi nematoda pada cawan sirakus yang


Nematoda. diamati mengguanakan mikroskop.
V : Volume suspensi nematoda awal. ∑a : jumlah ulangan n .
v : volume suspensi nematoda sebagian yang Setelah jumlah kepadatan populasi
di tuang pada cawan sirakus untuk diamati. nematoda didapat, hasilnya direkapitulasi
menjadi data kelas.
a : ulangan ke-.
HASIL
Gambarkan gejala pucuk putih dan morfologi lengkap A. besseyi (gambar tangan langsung)

Gambar 1 Gejala penyakit pucuk putih (white tip) pada tanaman padi

Gambar 2 Morfologi A. besseyi (lengkapi nama keterangan bagian-bagian tubuhnya)


Kepadatan Populasi Nematoda A. besseyi per 15gr benih padi
Ulangan n1 n2 n3 N
1 9 7 6 110
2 4 7 8 95
3 14 15 9 190
4 23 19 23 325
5 11 13 5 145
Rata-Rata 173

V = 30ml
v = 2ml
PEMBAHASAN
Bentuk tubuh nematoda parasit tanaman adalah silindris memanjang atau
vermiform, meruncing pada bagian ujung kepala dan ekor, mikroskopis dengan
ukuran sangat kecil (panjang 0. 25 — 3 mm, kebanyakan kurang dari 2 mm
dengan lebar tubuh antara 50 — 250 pm). Pada umumnya ukuran tubuh nematoda
non parasitik atau saprofag lebih besar dibandingkan nematoda parasit tanaman.
Beberapa spesies nematoda betina mempunyai diameter tubuh yang melebar,
menggelembung atau pyriform, seperti buah peer atau jeruk.(Butarbutar 2017)
Nematoda yang bersifat sebagai non-parasit berjumlah sekitar 25% dari
jumlah total nematoda yang ada. Nematoda non-parasit berperan sebagai predator
bakteri dan cendawan serta entomopatogen. Steinernema dan Heterorhabditis
merupakan 2 genus nematoda predator yang telah banyak dimanfaatkan dalam
pengendalian hayati hama tanaman. Nematoda non-parasit memiliki ciri khas yaitu
pergerakan yang lebih aktif dan cepat dibandingkan dengan nematoda parasit yang
bergerak lebih lambat. Bentuk tubuh dan alat mulut merupakan ciri morfologi
yang membedakan nematoda non-parasit dan nematoda parasit. Nematoda
non-parasit memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dan alat mulut berbentuk
seperti corong yang tidak memiliki stilet

Aphelenchoides besseyi pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1915.


Di Amerika Serikat penyakit ini pertama kali diketahui ada di Amerika Serikat
bagian selatan pada tahun 1935 tetapi awalnya gejala patogen ini dikaitkan dengan
kekurangan nutrisi (Ou, 1972).
Mengingat bahwa nematoda ini dapat ditemukan pada pertanaman lain maka
perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah
maupun semua pihak yang terkait urusan impor. Hal ini disebabkan
Indonesia juga mengimpor beberapa komoditi yang menjadi inang A. besseyi,
A. besseyi masuk ke indonesia sekitar tahun 2013-2014 melalui impor benih yang
diperkirakan berasal dari cina karena setelah di nematoda di test PCR, genetiknya
100% mirip dengan nematoda yang ada di cina.

Menurut CABI, Aphelenchoides besseyi telah masuk ke Indonesia sejak tahun


1981, namun tidak diketahui pihak pelapor masuknya nematoda tersebut. n. Pada
CABI/EPPO (2000) dan EPPO (2016) kembali Indonesia dimasukkan sebagai
negara daerah sebar A. besseyi. Varietas tanaman padi yang rentan terhadap
Aphelenchoide besseyi ini adalah padi varietas Sintanur, Hashemi, Tarom, Nemat,
dan Neda

Cara mengendalikan Aphelenchoides besseyi tanpa merusak pertanamannya


adalah dengan menggunakan air panas. Air panas yang digunakan adalah air
dengan suhu 50⁰C selama 15 menit, dengan sebelum dilakukan perendaman dalam
air panas, dilakukan terlebih dahulu perendaman di dalam air biasa selama 3 jam.
(Yutika 2018
SIMPULAN
Nematoda Aphelenchoides besseyi memiliki ekor bernama mukro, alat Pencernaan
bernama median bulbus, bagian mulut yang bernama stilet, pada nematoda jantan memiliki
alat kelamin bernama spikula dan pada nematoda betina memiliki alat kelamin bernama vulva.
Rata rata pepolasi nematodsa Aphelenchoides besseyi pada 15gr benih padi sebanyak 173
individu
DAFTAR PUSTAKA
Amin WA. 2001. Leaf and seed rice nematode causing white tip. Agricultural Issues in
Egypt and the Arab World.

Butarbutar E. 2017. Identifikasi nematoda parasit pada beberapa spesies gulma yang
berpotensi sebagai ianang alternatif [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Diani DR, Supraman, Mutakin KH, Kurniawati F. 2018. Distribusi nematoda pucuk putih
padi Aphelenchoides besseyi di pulai jawa. Jurnal Fito Patologi 14(4)

Jamali S, Mousanejad S. 2011. Resistance of rice cultivars to white tip disease caused by
Aphelenchoides besseyi christie. Journal of Agricultural Technology 7(2): 441-447

Korayem AM. 2002. Detection of Aphelenchoides besseyi christie on rice plants in


northern nile-delta, egypt. Egypt J Phytopathology. 30: 93-97.

Ou SH. 1985. Rice diseases. [Internet]. [Diunduh 2019 Sep 23]. Tersedia pada : scirp.org

Sari MF. 2017. Pengaruh infeksi nematoda Aphelenchoides besseyi christie pada benih
terhadap pertumbuhan tanaman padi.[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Yutika RS. 2018.Perlakuan air panas untuk mengendalikan Aphelenchoides besseyi


christie Pada benih padi.[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai