Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN GULMA

IDENTIFIKASI GULMA

Disusun Oleh:

NAMA : Richi Setiawan


NPM : 184027

DOSEN PENGAMPUH
Dr. Ir. Gribaldi. M.Si

UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS PERTANIAN
AGRO TEKNOLOGI
2019/2020
1. GULMA DARAT
A. Gulma Berdaun Sempit
1. Klasifikasi Alang Alang
Nama ilmiah dari alang alang adalah Imperata cylindrical (L) Raeusch. Berikut ini
klasifikasi tumbuhan alang alang :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom: Viridiplantae
Infra Kingdom: Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Lilianae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata Cirillo
Spesies : Imperata Cylindrical (L) Raeusch

- Morfologi Alang Alang


Morfologi adalah pengetahuan tentang bentuk. Morfologi dalam ilmu biologi adalah
kajian pengetahuan tentang bentuk.
Terutama hewan dan tumbuhan mencakup bagiannya. Jadi apa saja morfologi alang
alang dan sedikit penjelasannya.
1. Morfologi Akar Alang Alang
Akar tanaman alang alang adalah akar berbentuk rimpang yang menjalar, dan
berbuku buku. Akarnya keras meskipun berbentuk rimpang. Akar alang alang
dapat digunakan obat. Seperti demam dan memudahkan kencing.
2. Morfologi Batang Alang Alang
Batang alang alang berbentuk menjulang naik dan pendek, tingginya 20 cm
sampai 1,5 meter. Batang berbentuk silinder berdiameter 2 sampai 3 mm dan
beruas ruas. Di bagian ujung di tumbuhi tunas baru. Maka dari itu pertumbuhan
alang alang bisa di katakana cepat. Rumpun alang alang tumbuh tegak lurus, dan
ada bulu bulu jika sudah mulai tinggi tumbuhnya.
3. Morfologi Daun Alang Alang
Daun tanaman ini termasuk tidak lengkap. Daunnya bentuk garis memanjang,
seperti pita dan berujung runcing. Panjang daunnya sekitar 12 sampai 80 cm.
Ujungnya karena lancip jadi serasa tajam.
4. Morfologi Bunga Alang Alang
Bunga alang alang merupakan bunga majemuk. Terbentuk dalam malai sekitar 6
sampai 28 cm dan berambut panjang. Bunga berbentuk silinder dan bergolongan
bunga hermaprodit. Letak bunganya bersusun Bagian atas adalah bunga sempurna
sedangkan yang paling bawah dalah bunga mandul.
5. Morfologi Buah Alang Alang
Buah alang alang adalah berjenis bulir, berukuran kecil yang bertangkai pendek.
Ukurannya 1mm dan berwarna coklat tua. Bentuk bijinya berbentuk jorong.

- Pengendalian Gulma Alang-alang


Menurut Balit Karet Sembawa (1996), pengendalian alang-alang dapat dilakukan
dengan teknik perebahan, mekanis, kultur teknis, kimia dan terpadu, seperti dibawah
ini.
1. Teknik Perebahan
 Daun dan batang alang-alang yang telah direbahkan akan kering dan mati
tanpa merangsang pertumbuhan tunas dan rimpang,dan dapat berfungsi
sebagai mulsa.
 Perebahan dapat menggunakan papan, potongan kayu atau drum.
 Setelah alang-alang terkendali,lahan siap untuk usaha tani dengan tahap-tahap
perebahan tersebut .
2. Teknik Mekanis
 Dilakukan dengan pengolahan tanah dengan membajak atau mencangkul .
 Penebasan dengan alat yang dapat mengurangi persaingan alang-alang dengan
tanaman pokok tetapi hanya bersifat sementara dan harus sering diulangi
minimum sebulan sekali .
 Setelah alang-alang terkendali, lahan siap untuk ditanami .
3. Teknik Kultur TeknisP
 Penggunaan tanaman penutup tanah leguminosa(PTL).Jenis-jenis PTL yang
sesuai meliputi Centrosema pubescens,Puerariajavanica, P. triloba,
C.mucunoides, Mucuna spp.,dan Stylosantehes guyanensis.
 Semprot alang-alang dengan herbisida dengan model lorong,lebar lorong
2m.,jarak antar lorong 4 m.
 Apabila alang-alang sudah kering ,buat dua alur tanaman sedalam 5 cm.,jarak
antar alur 70 cm.
 Gunakan PTL sesuai rekomendasi daerah setempat,kebutuhan benih 2 kg/ha.
 Benih dicampur pupuk SP-36 sebanyak 24 kg/ha kemudian ditaburkan di
dalam alur .
 Tutup alur dengan tanah setebal 1 cm .
 Alang-alang akan mati oleh tajuk PTL.
 Metode ini lebih tepat untuk lahan yang sudah ada tanaman pokoknya .
4. Teknik Pengendalian Terpadu
 Semprot alang-alang yang sudah tumbuh dengan herbisida sistemik.
 Rebahkan alang-alang yang sudah mati dan kering.
 Tanam tanaman semusim dengan cara tugal sebagai pre-crop-ping.
 Bersamaan dengan itu lahan siap ditanami tanaman penaung dan tanaman
pokok dengan tahab-tahab seperti yang telah diuraikan.
Pada pengendaliannya, alang-alang yang mati selain dibakar dapat juga
dimanfaatkan sebagai mulsa untuk konserfasi lahan, atau sebagai bahan pupuk
kompos.

2. Klasifikasi Rumput Teki (Cyperus Rotundus)


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
- Morfologi Tanaman Rumput Teki
Penggunaan rumput memang sangat beragam, salah satunya adalah rumput teki.
Apabila anda sering melihat teki ladang atau rumput teki merupakan salah satu gulma
pertanian yang umumnya dijumpai di lahan terbuka. Banyak orang yang menyebut
teki sebagai tanaman yang digunakan untuk membantu menutupi lahan, agar tidak
terlalu tandus dan juga sering dimanfaatkan untuk halaman. Walaupun begitu
nyatanya tanaman ini sangat adaptif dan juga sulit untuk dikendalikan. Sehingga
penggunaan rumput teki untuk
1. Batang Rumput Teki
Morfologi pertama datang dari bagian batang rumput teki apabila anda melihat
batangnya mungkin tidak langsung terlihat secara kasat mata. Dimana rumput teki
ini biasa disebut sebagai tanaman mota rumput teki rumput hutan dan lain
sebagainya. Batang ini memiliki rumput palsu yang dapat hidup sepanjang tahun
dengan ketinggian kurang lebih 10 hingga 75 mm. Tentunya sangat sulit untuk
dibasmi. Kecuali anda memotongnya secara rutin rumput teki memiliki batang
dengan berbentuk seperti segitiga, yang mendekati bentuk bulat.
2. Daun Rumput Teki
Selanjutnya adalah morfologi tanaman atau rumput teki dibagian daun khusus,
untuk daun rumput teki sendiri terletak pada pangkal batang dengan membentuk
roset. Akar dengan pelepah daun yang tertutup tanah umumnya daun nya
berjumlah maksimal 10 helaian saja. Daunnya berbentuk seperti bangun pita
dengan pertulangan daun sejajar, disertai bagian tepi daun rata dan tidak lupa
permukaan atas. Daun rumput teki tersebut memiliki warna hijau mengkilap
dengan panjang kurang lebih maksimal 60 cm dan lebar maksimal 6 cm.
Berdasarkan morfologinya apabila dilihat klasifikasi, dari daun rumput teki ini
masuk kedalam perbungaan rumput teki dimana bunga majemuk yang berbentuk
bulir. Selain memiliki jumlah bunga kurang lebih 8 hingga 25 bunga yang
terkumpul dan memiliki bentuk seperti paying. Warnanya adalah kuning hingga
kecoklatan dan beragam sesuai dengan sinar matahari yang diterima.
3. Umbi Rumput Teki
Selanjutnya klasifikasi ataupun morfologi yang bisa dilihat dari rumput teki
adalah umbinya apabila dilihat umbi rumput teki menjalar berbentuk kerucut dan
besar, serta berada pada pangkal tanaman. Selain itu umbinya juga berbentuk
melekuk berwarna coklat berambut halus kecoklatan, dan juga wangi memang
uminya jarang diketahui oleh banyak orang. Karena beberapa mengatakan bahwa
rumput teki merupakan tanaman yang mengganggu sehingga jarang sekali
dibudidayakan. Sehingga mereka juga tidak pernah memanfaatkan umbi yang di
dapatkan dari rumput teki untuk panjangnya sendiri sekitar maksimal 4 setengah
cm, dengan diameter 10 cm kubik ini biasanya berkumpul seperti rumpun.

- Cara Pengendalian
1. Gunakan herbisida sebelum tumbuh lima daun sejati pada tangkai rumput teki
ladang. Rumput teki ladang yang sudah berdaun akan lebih sulit untuk dibasmi
dengan herbisida karena unsur penahan yang dapat mencegah herbisida masuk
dan diserap oleh umbi dan akar rumput. Penggunaan herbisida yang paling
optimal adalah pada saat rumput teki ladang baru mulai tumbuh, karena pada saat
itu tanaman masih berusia muda dan memiliki sedikit daun.
2. Gunakan herbisida yang tepat untuk membasmi rumput teki ladang di halaman
Anda. Produk-produk herbisida yang mengandung monosodium metil arsenat
(MSMA) atau produk-produk yang mengandung bentazon merupakan produk
herbisida yang paling baik. Penyebaran dan pertumbuhan rumput teki ladang
merupakan masalah yang umum. Saat membeli herbisida, biasanya produk
herbisida yang diproduksi khusus untuk membasmi rumput teki ladang akan diberi
label nut grass killer (pembasmi rumput teki ladang).
3. Liarkan rumput tumbuh selama beberapa hari sebelum disemprot dengan
herbisida. Herbisida bekerja paling efektif saat rumput sedang tumbuh dengan
subur. Keefektifan herbisida berkurang (tidak optimal) apabila herbisida langsung
disemprotkan pada tumbuhan setelah proses pemotongan rumput. Oleh karena itu,
tunggu selama dua atau beberapa hari setelah pemotongan rumput sebelum
menggunakan herbisida agar terdapat waktu bagi rumput untuk tumbuh.
4. Lakukan penyemprotan saat cuaca sedang kering (tidak hujan). Tunggulah
beberapa hari setelah penyiraman terakhir. Jangan lakukan penyemprotan
herbisida apabila hujan diperkirakan akan turun empat jam setelah proses
penyemprotan atau hujan deras diperkirakan turun dalam beberapa hari
mendatang. Air hujan dapat menghanyutkan zat kimia dari herbisida sehingga
herbisida tidak dapat bekerja.
5. Ulangi proses penyemprotan herbisida sebanyak beberapa kali saat rumput masih
berada dalam musim pertumbuhan. Di musim (cuaca) yang hangat, penyemprotan
dapat dilakukan sebanyak dua kali saja. Akan tetapi, di musim yang lebih dingin,
penyemprotan mungkin perlu dilakukan sebanyak empat sampai delapan kali
sampai akhirnya umbi rumput teki ladang benar-benar mati.

3. Klasifikasi Rumput Belulang


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Sprematophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Eleusine
Spesies : Eleusine indica (L.) Gaertn

- Morfologi Rumput Belulang


Tanaman ini tumbuh dibagian permukaan tanah, merambat dan tegak. Batangnya
membentuk rumpun dengan tekstur yang cukup kokok namun tidak mudah patah,
bercabang, biasanya ditumbuhi dengan bulu-bulu halus. Tiap helai memiliki ukuran
yang panjang, sedangkan lebarnya hanya 1cm, untuk tinggi rumput belulang dapat
tumbuh tegak mencapai 60 sampai 80 cm. Jenis akarnya serabut seperti tali, dan untuk
penjelasan lebih detail mari kita simak morfologi dibawah ini :
1. Morfologi Akar Rumput Belulang
Seperti kebanyakan tumbuhan Poaceae, akar milik rumput belulang termasuk
kedalam serabut, biasanya berbentuk seperti tali, berserat, bercabang banyak,
tidak lebat dan kamu akan sulit mencabut akar ini karena cukup kokoh. Umumnya
memiliki warna coklat muda. Keunggulannya, akar ini dapat menjadi obat herbal
yakni mengatasi demam.
2. Morfologi Batang Rumput Belulang
Sering ditemui batang rumput belulang memiliki bentuk seperti cenkungan, pipih,
bulat, mempunyai ruas, berawarna hijau, biasanya bercabang serta tumbuh tegak
atau menjalar. Dibagian ujung batang ini ditumbuhi malai dengan total 3 sampai 7
cabang. Batangnya seperti memiliki teksture mengkilap dan kesat ketika disentuh,
untuk karakternya tidak begitu keras cenderung lembut namun tidak mudah patah.
3. Morfologi Daun Rumput Belulang
Sering ditemui daun tanaman ini memiliki warna hijau sampai hijau tua, dibagian
atas daun ditumbuhi semacam bulu halus yang dapat menimbulkan teksture kasar
sampai halus. Umumya posisi daun seperti memeluk batang, berbentuk pita, ada
dua baris, memiliki lebar hanya 1cm namun dapat tumbuh panjang mencapai 10
sampai 20 cm. Bagian pangkal berbentuk tumpul, bertulang sejajar sampai
dibagian ujung membentuk runcing. Yang menarik adalah daun ini dapat
berfungsi sebagai obat herbal, rebusannya bisa membantu menurunkan resiko
terkena hipertensi.
4. Morfologi Bunga Rumput Belulang
Jenis bunga dari rumput belulang adalah majemuk, terdiri dari tiga sampai lima
bulir, panjang bulir mencapai 2,5 sampai 17 cm, kemudian anak bulir berselang
seling sampai membentuk seperti genting. Biasanya bunga memiliki warna hijau,
berbentuk seperti gerigi. Menurut siklusnya, tumbuhan ini dapat berbunga
sepanjang tahun.
5. Morfologi Biji Rumput Belulang
Pertumbuhan rumput belulang terbilang sangat cepat dan massive, itu karena
mereka dapat berkembang biak secara generative menggunakan biji atau buahnya
secara alami yang dapat tumbuh banyak mencapai 50.000 biji.

B. Gulma Berdaun Lebar


1. Klasifikasi Bayam Duri

Kingdom:Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Genus: Amaranthus
Spesies: Amaranthus spinosus

- MORFOLOGI TANAMAN :
1. Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umumnya, yaitu
memiliki sistem perakaran tunggang;
2. Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang
tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial.
Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini
adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini;
3. Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang
(ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm;
4. Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang
berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm.
Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan
bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini
termasuk bunga inflorencia;
5. Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm;
6. Bijinya berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm. 

2. Klasifikasi Putri Malu

Kerajaan  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo         : Fabales
Famili       : Fabaceae
Genus      : Mimosa
Spesies    : Mimosa pudica

- Morfologi Putri Malu


1. Morfologi Akar Tanaman Putri Malu
Jenis akar tanaman ini adalah tunggang, berbentuk silindris, memiliki ukuran yang
bervariatif namun umumnya punya ketebalan 2 cm, dan yang menarik adalah akar
dapat menimbulkan aroma yang menyengat serta asam, cenderung mirip seperti
bau buah jengkol. Kekuatan akarnya sangat kokoh, karena akar ini juga berfungsi
sebagai mencegah erosi ketika air menggerus permukaan tanah. Bagian akar dapat
digunakan sebagai obat herbal seperti menyembuhkan luka, mengobati kolera,
sampai meningkatkan libido.
2. Morfologi Batang Tanaman Putri Malu
Perlu diperhatikan, ketika memegang tanaman ini pertama kali jangan langsung
menyetuh bagian batangnya. Karena batang milik putri malu memiliki semacam
duri keras dan runcing, bila terkena maka bisa mengakibatkan luka. Bentuk
batangnya silindris, selain berduri juga memiliki bulu halus, memiliki ukuran yang
bervariatif, jika batang masih berumur muda warnanya cenderung hijau dan kalau
sudah tua batang akan berubah warna jadi merah gelap.
3. Morfologi Daun Tanaman Putri Malu
Bagian yang paling unik dari tanaman putri malu adalah daunnya, karena daun ini
dapat menutup ketika dalam kondisi tertentu seperti terkena sentuhan, tertiup
angin, dan bisa dari faktor suhu. Bentuk daunnya sangat khas yakni bersisir atau
bersirip, berukuran kecil, pipih dan tumpul dibagain ujung. Daun dapat menutup
disebabkan karena rangsangan atau tekanan turgor pada tulang daun. Daun lain
yang tidak tersentuh juga dapat merasakan rangsangan ini, itu kenapa jika hanya
satu helai daun saja yang disentuh tapi bagian yang tertutup bisa satu tangkai.
Hal ini dilakukan oleh tanaman guna untuk melindungi serangan hewan pemakan
tumbuhan, setelah daun menutup dan berwarna pucat maka hewan yang akan
memakan daun ini berfikiran jika daun sudah mati dan tidak layak dimakan.
Warna daun umunya hijau dan dibagian tepi terkadang ada yang bercorak ungu,
tiap satu tangkai daun terdapat kurang lebih 5 – 26 pasang helai, ukuran panjang
mencapai 6 – 16 mm, dengan lebar 1 – 3 mm.
4. Morfologi Bunga Tanaman Putri Malu
Bentuk bunga tanaman berikut sering ditemui seperti bola, bulat dengan warna
ungu terang. Bagian bunga banyak ditumbuhi rambut halus. Bunga akan terlihat
layu ketika matahari terbenam, dan ketika matahari terbit maka bunga akan
terlihat seperti mekar kembali.
5. Morfologi Biji Tanaman Putri Malu
Putri malu dapat berkembang biak menggunakan biji, ukurannya sangat kecil,
dan biji ini ditumbuhi seperti bulu-bulu halus. Umumnya warna biji adalah merah,
kemudian dalam satu tangkai terdapat kurang lebih 10 – 20 buah.

- Cara pengendalian
Pengendalian tumbuhan ini bisa cara penyemprotan herbisida ataupun dengan cara
manual yakni dengan cara menggali dan mencabutnya, karena ditumbuhi duri untuk
mencabut tumbuhan ini perlu menggunakan cangkul dan sarung tangan.
3. Klasifikasi Pakis Pedang

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : pteridophyta
Kelas : pteridopsida
Subkelas : polypoditae
Ordo : polypodiales
Familia : dryopteridaceae
Genus : Nephrolepis
Spesies : Nephrolepis sp.

- Morfologi Pakis Pedang


1. Batang
Batang Nephrolepis berbentuk bulat, tetapi pada spesies ini terdapat seperti
lekukan dipermukaannya sepanjang batang tersesut. umumnya merupakan
tanaman kecil dengan sedikit daun, tingginya kurang dari 0.5m tinggi. Warna
batang kecoklatan.permukaan halus akan tetapi seperti tedapat rambut-rambut
yang sangat halus pada batangnya.
2. Akar  Nephrolepis memiliki akar serabut yang tumbuh dibawah permukaan tanah
bersifat nonfotosintesis, yang berfungsi menyerap air dan nutrsi dari tanah. Akar
ini berukuran kecil.
3. Daun  Daun pada spesies ini terdapat percabangan pada tulang daun. Ujung dari
urat daunnya yang menjari tidak sampai menyentuh tepi daun dan bebas, pada
ujung urat daun perdapat sporangium yang tertata dengan rapi disepanjang tepi
daun. Daun tumbuhan paku ada beberapa macam, yaitu tropofil (daun khusus
untuk fotosintesis, tidak mengandung spora), sporofil (daun penghasil spora), dan
yang kecil-kecil disebut mikrofil, dan yang besar disebut makrofil. Pada spesiens
ini daunnya ternasuk mikrofol. Ujungnya seringkali bebas, ada yang tidak
mencapai tepi, sampai atau sangat dekat dengan tepi atau bahkan sampai diluar
tepi daun seperti pada Hymenophyllaceae.
Tumbuhan ini memiliki permukaan daun yang halus dan besisik. Ukuran pada
umumnya panjang mencapai 2cm dengan lebar 1cm. Bentuk daun menjorong dan
ujungnya terbelah, sedangkan pada tepi daunnya bergerigi.selain itu spesies ini
juga mempunyai ental yang bertumpuk di atas permukaan, yaitu adanya daun
muda yang mengulung. Pada umumnya neprhrolepis memiliki daun berwarna
hijau sebagai organ fotosintesis,serta memiliki hidatoda pada sisi atas daun
4. Klasifikasi Paku Kadal

Kingdom: Plantae
Divisi`o: Pteridophyta
Kelas : Pteriopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Polypodiaceae
Genus `: Cyclosorus
Spesies`: Cyclosorus aridus (Don.) Ching
(nama latin), Paku kadal (nama daerah)

- Morfologi Tumbuhan
1. Akar
Akar pada paku kadal(Cyclosorus aridus (Don.) Ching) ini becabang banyak.
Pada umumnya berwarna kecoklat-coklatan. Akar paku kadal ini memilki banyak
rambut-rambut akar (pilus radicalis). Berada di dalam tanah, kalau menyentuh
tanah mengeluarkan akar. Rimpang menyerap atau menjalar . Akarnya kilat dan
licin.
2. Batang
Batang paku kadal (Cyclosorus aridus (Don.) Ching) ini pada umumnya tidak
memiliki buku-buku dan tidak bercabang serta tegap. Batang paku kadal ini
berwarna hijau dan memiliki bulu-bulu yang halus. Batang paku kadal ini
memiliki permukaan batang yang licin (leavis) serta keras.
3. Daun
Paku kadal (Cyclosorus aridus (Don.) Ching) pada umumnya memiliki daun
muda yang menggulung dan duduk berselang-seling. Pada umumnya memiliki
daun berbentuk lanset dan menyirip. Pangkalnya berbentuk baji dan urat daunnya
sejajar. Tepi daun bergerigi dengan permukaan daun yang rata.
4. Spora
Tumbuhan paku kadal(Cyclosorus aridus (Don.) Ching) spora terletak pada
bagian daun yang rata dengan jarak tertentu. Biasanya warna sporanya coklat
kehitam-hitaman. Spora terletak sejajar satu sama lain. Spora yang tua akan gugur
dan menjadi alon paku. Pada paku terdapat sporangium yang dilindungi oleh
indusium (selaput tipis)
2. GULMA AIR
1. Klasifikasi Eceng Gondok
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trcahebionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Alsmatidae
Ordo : Alsmatales
Famili : Butamaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornoa crassipes ( Mart.) Solms

Morfologi tumbuhan eceng gondok


Tumbuhan air, mengapung, tumbuhan berumpun, dengan tinggi 4-8 cm. Bagian akar
serabut, batang tidak memiliki, daun tunggal, bertangkai, tersusun berjejal diatas akar,
berwarna hijau dengan panjang 7-25 cm, berbentuk bulat telur, bagian ujung
meruncng, pangkal meruncing, tepi merat, permukan mengkilat, tangkai
menggelembung. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang mahkota 2-3 cm, daun
mahkota berlekatan. Buah kotak sejati, beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat
berwarna kehitaman dan tumbuhan ini dapat   diperbanyak dengan mengunakan
sistem generatif ( melalui biji )
1. Batang tidak ada , tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter
2. Daun  daun tunggal , bertangkai tersusun berjejal di atas akar , warna daun hijau ,
panjang 7 - 25 cm bentuk bulat telur , ujung daun meruncing ,pangkal meruncing ,
permukaan daun mengkilat terdapat lapisan lilin ,tankai daun menggelembung ,
daun nya licin dan berwarna hijau
3. Bunga, bunga enceng gondok termasuk bunga majemuk ,berbentuk bulir , panjang
mahkota bunga 2 - 3 cm , daun mahkota tidak berlekatan serta kelopak nya
berbentuk tabung
4. Akar, akar enceng gondok berakar serabut

Anda mungkin juga menyukai