HUBUNGAN TEMPERATUR
DENGAN
KESUBURAN TANAH
• Hub. Temperatur dengan desintegrasi
Batuan
• Hub. Temperatur dengan dekomposisi
bahan organik tanah
• Hub. Temperatur dengan reaksi kimia tanah
• Temperatur lapisan tanah atas mengalami
perubahan selama 24 jam dalam satu hari, yang
tergantung pada musim.
• Perubahan temperatur tanah bergantung pada
banyaknya panas yang diterima dari matahari.
Hal ini dipengaruhi oleh keadaan cuaca, bentuk
wilayah dan keadaan tanah.
• Cuaca berawan secara langsung menghalangi
pancaran energi matahari yang dipancarkan.
• Contohnya di gurun pasir yang terang dan
kering, penerimaan panas oleh permukaan tanah
sangat besar. Hal ini menyebabkan kenaikan
temperatur yang sangat besar di siang hari dan
penurunan temperatur yang menyolok di malam
hari.
• Bentuk wilayah, baik datar atau miring,
menentukan arah tegaknya sinar matahari.
• Perbedaan dalam arah tegak jatuhnya sinar
matahari di permukaan tanah menyebabkan
temperatur tanah di dataran rendah pada siang
hari lebih tinggi dari pada pagi hari atau sore
hari.
• Besarnya panas yang diterima tanah
dipengaruhi oleh beberapa sifat tanah seperti
warna tanah, penutup tanah, dan kandungan air
tanah.
• Tanah-tanah berwarna gelap lebih banyak
penyerap panas dari pada tanah-tanah
berwarna cerah. Hal ini berakibat tanah-tanah
berwarna gelap lebih cepat panas.
• Sedangkan peranan penutup tanah dapat
menyeragamkan dan menstabilkan
temperatur tanah, sehingga antara
temperatur siang dan malam tidak terlalu
banyak perbedaan.
• Tanah-tanah yang banyak mengandug air
lebih lambat mengalami kenaikan
temperatur karena sifat air membutuhkan
kalori yang banyak untuk menaikan
remperaturnya.
• Pada tanah sawah umumya perbedaan
temperatur siang dan malam hari kecil,
sedangkan pada tanah-tanah tegalan atau
ladang perbedaan ini lebih besar.
Hubungan Temperatur dengan Desintegrasi Batuan
• Perubahan-perubahan yang
berlangsung pada bahan organik
tanah dapat dibagi ke dalam dua
bagian, yaitu :
1 perubahan secara mineralisasi dan
2 perubahan secara humifikasi.
Peranan Temperatur dalam
Proses Mineralisasi