Anda di halaman 1dari 6

SURVAI KANDUNGAN ZAT PEWARNA PADA PRODUK SAOS TOMAT Penelitian

yang dilakukan dan dibahas dalam skripsi ini adalah kandungan zat
warna produk saos tomat yaitu kandungan zat warna sintetis yang dilarang
berdasarkan Permenkes No 722/Menkes/Per/IX/88. penelitian tersebut telah
dilaksanakan di wilayah kodia semarang dengan tujuan untuk mengetahui
apakah produk saos tomat yang beredar di pasaran wilayah kodia semarang
masih ada yang mengandung zat warna sintetis yang berbahaya.
Penelitian yang dilaksanakan merupakanpene eksploratif dengan
menggunakan metode survai dan analisa data secara diskriptrif. Pemeriksaan
untuk mengetahui adanya kandungan zat warna pada produk saos tomat
menggunakan metode kromatografi kertas.
Sampel sebanyak 30 buah produk saos tomat yang terdiri dari sepuluh merk
diambil dari tujuh pasr dan tiga toko swalayan yang terdapat di pasaran
wilayah kodia semarang.
Sebagaian besar produk saos tomat yang diperiksa yaitu sebanyak 27 buah
(90%) aman untuk dikonsumsi karena menggunakan zat warna yang
didijinkan sedangkan 3 buah produk lainnya (10%) menggunkan zat warna
yang dilarang berdasarkan Permenkes No. 722/menkes/Per/IX/88 yang
termasuk dalam jenis pewarna orange RN.
Kata Kunci: ZAT WARNA PADA SAOS TOMAT
Saos dan kecap merupakan penyedap makanan yang sangat digemari oleh hampir seluruh
lapisan masyarakat, utamanya masyarakat kampus. Ini terjadi karena warga kampus
banyak yang mengkonsumsi makanan jajanan seperti cilok, bakso dan mie ayam.
Penggunaan natrium benzoat dalam produk saus dan kecap, sudah ditentukan batasannya
oleh pemerintah, maksimal 600 mg/kg untuk produk kecap, sementara untuk aneka saus
maksimal 1.000 mg/kg (Vardhana, 2007). Tujuan peneliatian ini adalah untuk
mengidentifikasi ada tidaknya penambahan Natrium benzoat yang berlebihan pada
pedagang dan warung di sekitar kampus III UMM dan untuk mengetahui pengaruh
penambahan Natrium benzoat terhadap kualitas saos dan kecap. Penelitian ini dilakukan
pada bulan November 2008 sampai dengan Februari 2009 di Laboratorium THP
Universitas Muhammadiyah Malang. Metode penelitian menggunakan RAL (Rancangan
Acak Lengkap) dengan 3 kali ulangan. Teknik pengambilan sampel dengan metode
pengambilan secara sengaja (purposive sampling) pada 6 (enam) dari 32 pedagang dan
warung sekitar kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Parameter yang diamati
adalah kadar air, nilai pH, intensitas warna, vitamin C, identifikasi kandungan natrium
benzoat dan penentuan kadarnya.
Hasil dari analisa laboratorium menunjukkan dari 6 pedagang dan warung sebagai sampel
yang menggunakan saos dan kecap sebagai penyedap makanan, semuanya (100%)
mengandung zat pengawet natrium benzoat yang melebihi ambang batas (yaitu maksimal
600mg/kg untuk produk kecap, dan saus maksimal 1.000 mg/kg). Kandungan natrium
benzoat pada saos berkisar antara 38964,739 sampai 159934,178 mg/kg, sedangkan pada
kecap antara 101636,986 sampai 326614,595 mg/kg. Untuk intensitas warna saos tingkat
kecerahan (L) yaitu 34,9 sampai 46,0 sedangkan untuk kecap yaitu 25,9 sampai 27,0.
Untuk tingkat kemerahan (a+) saos berkisaran antara 7,0 sampai 20,4; sedangkan untuk

kecap yaitu 0,1 sampai 0,3. Untuk tingkat kekuningan (b+) saos berkisar antara 8,1
sampai 21,1; sedangkan untuk kecap antara 1,4 sampai 8,0.
Mengapa saos berbahaya bagi tubuh manusia?
katany saos bisa buat kanker kl sering2,dan bisa buat bdh ......
bnr ga sih?
kl iy ap sih alasan medisny.......
hai wah kebetulan nih q kan orang Boga,,,,,
ehm..saus...yan tergantung dari sausnya juga saus apa yang kamu maksud. klw saus yang
ada di pasaran itu memeng bisa saja, alasannya karena saus yang ada di pasaran itu
biasanya banyak di tambahkan zat aditif seperti bahan pengawet, pewarna, penguat rasa
( mono sodium glutamat ) dan lain sbagainya. dan alasan itulah yang memicu hal hal
yang tidak kita inginkan, seperti misalnya dari bahan mono sodium lutamat yang
merupakan zat yang sulit di cerna oleh alat cerna manusia otomatis unsur nutrisi yang
lain pencernaannya juga akan terhambat, jika tubuh sudah sulit untuk mendapat asupan
gizi maka jangan heran jika perkembangan otaknya juga lambat. selain itu faktor lain
adalah ketika saus tersebut di pasarkan bisa saja terjadi perubahan terhadap saus tersebut,
bisa karena penyimpanan yang tidak benar, suhu penyimpanan yang salah, ataupun kada
luarsa.namun beda halnya dengan saus buatan sendiri karena biasanya saus yang di buat
sendiri khususnya seorang juru masak dibuat dari bahan2 yang berkualitas baik, tanpa di
tambahkannya bahan aditif seperti pengawet, pewarna, msg dls dan tentunya juga
diperhatikannya sanitasi serta hygienitas saus tersebut dan juga banyak unsur gizi yang
bisa di dapat. namun biasanya dengan yang demikian saus buatan sendiri tak tahan lama
apalagi dengan teknik penyimpanan yang salah, seperti penglamanq karena teknik
penyimpanannya salah sauas yang q buat setelah 24 jam muncul ulat2 sebesar
beras,,,,,semoga bermanfaat.
Buah tomat yang berwarna merah dan segar ternyata mempunyai faedah yang berguna
bagi tubuh kita. Om sendiri sering mengkonsumsi untuk mata tapi om bikin jus tomat
dulu .. hehehe .. Eit, bila tomat dibuat saus gimana tuh ? Gimana tuh manfaatnya untuk
kesehatan ? Baca saja selengkapnya
Banyak manfaat untuk kesehatan kita jika kita mengkonsumsi saus tomat dan lebih lebih
anda membuat sendiri. Makanan yang berasal dari olahan tomat dapat mengurangi risiko
penyakit degeneratif yang berbahaya.
Berbagai macam manfaat saus tomat om sebutin disini, antara lain :
1. Manfaat saus tomat untuk melindungi paru-paru
Penelitian membuktikan tomat dapat meningkatkan kadar likopena di dalam darah.
Likopena berfungsi untuk melindungi paru-paru kita dari radikal bebas.

2. Manfaat saus tomat untuk mengurangi risiko katarak


Saus tomat mengandung zat karotenoid yang dapat melindungi mata dari radikal bebas
dan faktor usia. Jenis karotenoid tersebut antara lain lutein dan zeaksantin.
3. Manfaat saus tomat untuk menurunkan kadar kolesterol
Dengan mengkonsumsi just tomat dengan saus tomat 30 mg dan takaran 400 ml selama 3
minggu dapat menurunkan kadar kolesterol. Dan hasil yang didapat dari penelitian, kadar
kolesterol turun hingga 13 persen. Bila kolesterol rendah maka resiko penyakit diabetes
juga berkurang.
Hum Semoga tips kali ini membantu pengetahuan anda tentang Manfaat Saus Tomat,
tunggu tips dari om berikutnya yah ^_^

Banyak makanan yang tanpa ketelitian kita,masuk keperut bersama zat berbahaya.
Beberapa diantaranya Zat pengawet, formalin, boraks ataupun zat perwarna sangat
membahayakan bagi kesehatan tubuh. Kali ini coba kita perhatikan bersama ciri-ciri
makanan yang mengandung zat berbahaya (formalin dan boraks). Banyak makanan ini
terkomsumsi dalam makanan atau jajanan anak-anak.Waspada!. Pewarna Kain di Jajanan
Anak
Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga
mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (Rhodamin B),
methanil yellow, amaranth. Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker
serta merusak ginjal dan hati. Parahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan
untuk anak-anak seperti es sirop atau cendol, sosis, nugget minuman ringan seperti limun,
kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal.

Inilah Ciri Makanan Mengandung Zat Berbahaya


Walaupun sudah berulang kali disidak dan diperingatkan, tetapi masih saja ditemukan
makanan yang mengandung zat berbahaya di pasaran. Bukan cuma terdapat dalam bahan
makanan basah seperti mi dan tahu, jajanan anak di sekolah juga tak luput dari ancaman
bahan kimia berbahaya.
Dari hasil pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) RI dalam beberapa tahun terakhir, ada empat jenis bahan berbahaya yang sering
disalahgunakan dalam makanan, yakni formalin, boraks, pewarna rhodamin B, dan
methanyl yellow.
Sebenarnya, tanpa melakukan uji laboratorium agak sulit menentukan apakah bahan
makanan yang dijual aman atau bebas dari bahan kimia berbahaya.

Namun, menurut Chandra Irawan, staf pengajar dari Akademi Kimia Analisis Bogor,
secara umum kita dapat mengenali makanan yang mengandung zat berbahaya dari bentuk
fisiknya, seperti warna, tekstur, dan rasa.
Ciri makanan berformalin:

Mi basah berformalin: Tidak lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari
pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat
celsius).
Tahu berformalin: Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat. Tidak
rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
Ikan berformalin: Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar,
dan warna daging ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar.
Ikan asin berformalin: Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak
dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu
25 derajat celsius.
Bakso berformalin: Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu
kamar.
Ayam berformalin: Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, tidak rusak sampai 2
hari pada suhu kamar.

Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan


Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala,
kanker paru-paru.
Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati,
kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.
Ciri makanan mengandung boraks:

Mi basah: Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
Bakso: Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging, tetapi lebih cenderung keputihan.
Snack: Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih,
dan memberikan rasa getir.
Kerupuk: Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

Pengaruh terhadap kesehatan :

Tanda dan gejala akut :


Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)

Tanda dan gejala kronis


nafsu makan menurun
Gangguan pencernaan
Gangguan SSP : bingung dan bodoh
Anemia, rambut rontok dan kanker.

Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow:

Warnanya mencolok.
Cerah mengilap.
Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal).
Ada sedikit rasa pahit.
Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya
Makanan yang dijajakan di sekolahan seperti sosis, nugget, es sirop dll biasanya
dijuadengan harga yang sangat murah.

Bagaimana kalau ikan berformalin terlanjur terbeli? Apakah tidak boleh dikonsumsi?
Formalin atau boraks yang melekat pada tubuh ikan bisa dihilangkan dengan cara
mencucinya sampai bersih sebanyak enam kali. Dari penelitian laboratorium, cara ini bisa
mengurangi kandungan formalin di tubuh ikan secara signifikan.
Memilih Tahu Dan Tempe Yang Baik :
Ketika memilih tahu, pilih yang kekenyalannya normal. Tahu yang terlalu kenyal
kemungkinan menggunakan formalin. Jangan pilih yang berbau asam atau berlendir.
Sedangkan ketika memilih tempe, pilih yang baunya segar dan kedelainya padat.
Menyimpan tahu sebaiknya direbus dulu sebentar agar fermentasinya terhenti sehingga
tidak asam rasanya. Simpan dalam wadah tertutup di lemari pendingin. Sementara tempe
harus dibungkus rapat saat disimpan di lemari pendingin. Tempe tidak tahan lama.
Sebaiknya tidak disimpan lebih dari dua hari.
Yang Berbahaya di Dekat Kita
Jajanan yang ada di sekolah atau dekat rumah kita memang menggoda banget, deh. Ada
gorengan, sirup warna-warni, bakso, dan masih banyak lagi.
Tapi siapa sangka, beberapa dari jajanan tadi mengandung zat-zat yang berbahaya buat
tubuh kita. Seperti hasil penelitiannya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang
bilang bahwa lebih dari 50 persen saus, sambal, dan kerupuk mengandung pewarna
bukan untuk makanan, pemanis, dan pengawet yang melebihi batas.

Mengerikan memang, tapi ada beberapa kiat khusus kok yang bikin kita aman dari
jangkauan zat-zat berbahaya ini.
ZAT PEWARNA
Sebenarnya nggak ada yang salah sama zat pewarna dalam makanan. Tapi, yang gawat
adalah kalau zat pewarna yang dipakai itu bukan untuk makanan (biasanya pewarna
tekstil) seperti Rhodamin B (warna merah) dan Methanil Yellow (warna kuning).
Ada di: Es sirup warna-warni, jelly, kerupuk, dan saus warna merah pada bakso, siomay.
Ciri-ciri: Warnanya cerah dan terang. Biasanya, kalau kena baju atau tangan kita, susah
banget dihilangkan walaupun sudah dicuci.
Efeknya : Pusing, mual, lemas, nggak konsentrasi, mempengaruhi perilaku kita seperti
gampang marah atau bete, dan kekebalan tubuh menurun. Dalam jangka panjang, bisa
menjadi pencetus kanker.
ZAT PENGAWET
Salah satu yang berbahaya untuk digunakan adalah formalin yang terkenal buat
mengawetkan mayat. Atau boraks yang biasa digunakan untuk dalam industri kertas,
kayu, dan keramik.
Ada di: Bakso, otak-otak, tahu, mie basah, lontong, dan kerupuk.
Ciri-ciri: Ada rasa sepat atau pahit dan teksturnya jadi lebih kenyal.
Efeknya : Pusing, muntah, sakit perut sampai hilang nafsu makan. Sedangkan formalin
bisa menyebabkan keracunan yang gejalanya sakit perut, muntah, buang air besar
berdarah, dan kerusakan ginjal.
ZAT PEMANIS
Pemanis yang berbahaya untuk kita adalah pemanis dengan rasa manis berkali lipat dari
gula biasa. Misalnya sakarin, siklamat, dan aspartam. Karena sebenarnya, pemanis buatan
ini ditujukan untuk makanan diet dan para penderita penyakit diabetes. Takaran
pemakaiannya pun dibatasi dan nggak bisa buat konsumsi sehari-hari.
Ada di: Kembang gula, sirup, es mambo, dan jajanan lain yang rasanya manis.
Ciri-ciri: Jika setelah makan, lidah kita terasa pahit, hmm kemungkinan memang
mengandung pemanis buatan.
Efeknya : Kalau kita sering mengonsumsi pemanis buatan, maka efeknya jangka
panjangnya adalah menjadi pemicu kanker, mirip seperti zat pewarna dan pengawet tadi.
(Muthia)

Anda mungkin juga menyukai