Anda di halaman 1dari 29

EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENDAMPINGAN

SILIN PADA IUPHHK-HA TAHUN 2020

Prof. Dr. Mohammad Na’iem. Magr. Sc


Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF

PARIS

BAGDAD

2
1

10 years old of S. macrophylla 10 years old of C. obtusa


in Central Kalimantan (hinoki) in Hokkaido Japan
Pinus radiata di New Zealand (300
batang/Ha) menghasilkan 560m³
dalam 25 tahun
PENGGERGAJIAN KAYU RAKYAT (Community
Forestry) DI FOKUOKA KHUSHU
TIPE MINIMALIS RUMAH ORANG JEPANG
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Produktivitas
dan kwalitas
produk
meningkat
6 years of teak Pemalang ,
average of BDH 20 cm
PRINSIP PENGELOLAAN HUTAN ALAM

1. SUSTAINABILITY
2. PROGRESSIVE YIELD
BREEDING UNTUK PRODUKSI GETAH

Seleksi
Produktivitas
meningkat 10
>50 gr/ tree /3
hari periode
pengeboran

1997 2004 –
saai ini
17 years old of S. leprosula

17 years old of S.parvifolia 10 years old of S.macrophylla


UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HUTAN ALAM
BEKAS TEBANGAN
Rotasi ke 2 Hutan alam

Permudaan alam Penanaman Pengkayaan

• Produktivitas
rendah
• Pohon yang
ditebang: 8 –
10 pohon per
Ha, 30 m3/ha
atau
• Produksi
kayu per
petak (100
ha) = 3.000
m3

30 tahun setelah tebangan 18 tahun setelah penanaman


Silvikultur Intensif adalah teknik silvikultur ❑ Meranti unggul dengan riap diameter > 1,7
yang memadukan 3 elemen: cm/tahun)
❑ Pemuliaan pohon ❑ Hasil petumbuhan ini lebih besar dibandingkan
❑ Manipulasi lingkungan, dan dengan pertumbuhan meranti secara alami (natural
❑ Pengelolaan OPT regeneration), yang berkisar 0,2-0,6 cm/tahun
Tahun
STATUS PENGELOLAAN HUTAN ALAM
Jumlah Luas Hutan Produksi Kayu
PRODUKSI INDONESIA
IUPHHK Produksi (Juta m3) ❑ Penurunan luas areal hutan
-HA (Juta ha) Kuota Realisasi produksi
1992
❑ Penurunan produksi kayu
580 61.4 . 26.10
komersial
2000 362 39.2 5.60 3.45
2001 351 36.4 5.30 1.81
❑ Penurunan IUPHHK-HA dan
2003 267 27.8 6.10 4.10 Industri pengelolaan kayu
2007 323 27.2 9.10 6.11 Kelompok Kelas PUP (22 tahun; Jumlah
2008 308 25.9 9.10 4.69 Jenis Diameter Individu per Ha)
(cm) 1994 2016
2015 269 20.6 10.98 5.83
Meranti ≥ 50 2 2
2016 265 19.3 11.69 5.40 Meranti 40-49,99 3 3
2017 265 18.9 12.12 5.41 Meranti 30-39,99 3 3
Meranti 20-29,99 6 6
Meranti 10-19,99 117 112
IUPHHK-HA Rimba
No. Pulau Campuran ≥ 50 8 8
Jumlah Luas (Ha)
Rimba
1 Sumatra 19 916,012 Campuran 40-49,99 6 6
2 Kalimantan 162 10,355,056 Rimba
3 Sulawesi 9 393,750 Campuran 30-39,99 20 18
Rimba
Nusa Tenggara Campuran 20-29,99 44 43
4 27 1,416,355
dan Maluku Rimba
5 Papua 37 5,402,930 Campuran 10-19,99 268 264
(Sumber, KLHK 2020)
SISTEM SILVIKULTUR PADA HUTAN ALAM

Permudaan pada hutan alam produksi


dilakukan dengan menggunakan
metode:
Tend ❑ Permudaan alam
Regeneration
❑ Permudaan Buatan
Silviculture
System
Penanaman Pengkayaan (enrichment
planting) dengan teknik SILIN

Harvest
Model Peningkatan Produktivitas Hutan
Alam Sekunder:
• Pola Tanam Rumpang
• Pola Tanam Jalur
STRATEGI REHABILITASI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS LAHAN
YANG TERDEGRADASI

SILVIKULTUR INTENSIF
▪ Pemuliaan pohon
▪ Manipulasi Lingkungan
▪ Pengelolaan Organisme Pengganggu
Tanaman
Lahan Kosong Hutan Sekunder

Tanah Kosong

Penanaman
• Rehabilitasi Pengkayaan
Masa Berbunga Dipterocarp
• Irregular (setiap 3-5 tahun sekali)
• Biji dipterocraps bersifat recalcitrant

cabutan

Sumber materi
tanaman masih
didominasi oleh
cabutan dan biji
kalua musim
berbuah meranti
Mother Tree of.
S.macrophylla
CATATAN :

1. Peningkatan produktivitas di hulu


2. Inovasi dan pengembangan produk,
3. Revitalisasi lahan marginal dalam rangka
menjaga kelestarian hutan alam
TERIMAKASIH
BANYAK

Anda mungkin juga menyukai