Anda di halaman 1dari 62

BUDIDAYA TANAMAN KARET

1
PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mengetahui, paham dan terampil


melaksanakan aspek-aspek budidaya tanaman
karet yang meliputi persiapan lahan, persiapan
kebutuhan bahan tanam, penanaman,
pemeliharaan, dan penyadapan.

2
POKOK BAHASAN

• Pendahuluan
• Persiapan Lahan
• Persiapan Bahan Tanam
• Perhitungan Kebutuhan Bahan Tanam
• Penanaman
• Pemeliharaan
• Penyadapan

3
Botani Umum
• Divisi : Spermatophyta
• Subdivisi: Agiospermae
• Kelas : Dycotyledone
• Ordo : Euphorbiales
• Famili : Euphorbiaceae
• Genus : Hevea
• Species : Hevea brasiliensis

4
Syarat Tumbuh

Iklim  zone antara 150 LS dan 150 LU, dengan suhu harian 25 – 30oC

Curah hujan  optimal antara 2.000-2.500 mm/tahun dengan hari hujan berkisar
100 s/d 150 HH/tahun. Lebih baik lagi jika curah hujan merata sepanjang tahun.

Tinggi tempat  dataran rendah dengan ketinggian 200 m – 400 m dari


permukaan laut

Tanah  tanah vulkanis maupun alluvial

5
• Indonesia penghasil nomor 2 setelah Brazil

Arti
• Jenis karet : Karet alam, dan sintetis
• Bahan olah karet alam: Lateks kebun, Sheet angin,
Slab tipis, Lump Segar

Penting • Bahan olah karet sintetis : SBR (styrena butadine


rubber, BR ( Butadine rubber), IR (Isoprene
rubber), IIR (Isubutene Isoprene Rubber), NBR

Ekonomi ( Nytrile Butadine Rubber), CR ( Chloroprene


rubber)

6
Manfaat
Karet alam  industri2 barang  ban kendaraan, sepatu karet, sabuk penggerak mesin besar dan kecil, pipa
karet, kabel, isolator dan pembungkus logam

Karet sintetis  jenis NBR pipa karet u/ bensin dan minyak, membran, seal, gasket, serta u kendaraan
motor dan gas

CR  pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seat, gasket

EPR  pembuatan kabel listrik

7
Kelebihan karet alam
Daya elastis atau lenting yang sempurna

Plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah

Mempunyai daya aus yang tinggi

Tidak mudah panas

Memiliki daya tahan yang tinggi dari keretakan


8
Tahun 1990 2000 2005

Karet alam
Kelebihan karet
Produksi 1 262 1 501 2 267
sintetis
Konsumsi 108 139 218
• Tahan terhadap berbagai zat
Karet sintetis kimia
• Harganya cenderung stabil
• Perbandingan produksi dan
Produksi 10 310 10 335 10 605 konsumsi

Konsumsi 65 130 176


9
PERSIAPAN LAHAN
PEMBUKAAN AREAL BARU (HUTAN PRIMER ATAU SEKUNDER)

URUTAN KEGIATAN:
1. Survey pembuatan parit (drainase)
2. Imas belukar (diameter pohon < 8 cm, tinggi tumbang tunggul 15 cm dari permukaan tanah).
3. Penumbangan pohon
4. Merumpuk secara mekanis 100% (zero burn)

PEMBUKAAN AREAL EX LALANG DAPAT DILAKUKAN SECARA KIMIA DAN MEKANIS


TERGANTUNG KONDISI AREAL.

10
11

PERSIAPAN • PEMBUKAAN LAHAN SECARA


LAHAN MEKANIS
PERSIAPAN LAHAN

PENANAMAN LEGUME COVER CROP (LCC) KOMPOSISI LCC :


Fungsi LCC: Callopogonium mucunoides (6 kg)
 konservasi tanah dan air Pueraria javanica (8 kg)
 Meningkatkan kesuburan tanah (fiksasi N, bahan organik dan Centrocema pubescens (8 kg)
perbaikan struktur tanah). Mucuna brachteata (250 g/ha)

12
PERSIAPAN
BAHAN TANAM
BENIH

Benih digunakan untuk


rootstock. Benih tanaman dapat
diidentifikasi melalui corak benih.

Benih karet berkecambah sekitar


0-15 hari setelah semai dengan
tipe kecambah hypogeal.

Pemaparan langsung terhadap sinar


matahari akan menurunkan viabilitas
benih karet.
13
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

KLON PENGHASIL LATEKS


IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260,
PB 330, PB 340

KLON PENGHASIL LATEKS-KAYU


AVROS 2037, BPM 1, IRR 5, IRR 21, IRR 32, IRR 39,
IRR 42, IRR 112, IRR 118,
PB 330, RRIC 100

KLON PENGHASIL KAYU


IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78
14
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

ROOTSTOCK

Klon Batang Bawah


1. Perakaran ekstensif
2. Tahan penyakit akar
3. Respon terhadap
pemupukan
4. Daya gabung baik.

15
PERSIAPAN
BAHAN TANAM
(Cont’d)

BIBIT
Asexual
Propagation

(Okulasi/Budding)

16
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

 Jarak tanam pagar ganda


40 cm x 40 cm x 60 cm

 Tanaman dipelihara selama 1.5 tahun untuk dapat


diokulasi (coklat).
 Pada saat itu diameter batang 2 – 3
cm.

Populasi di Pembibitan =
Luas lahan/
(40 cm x ((40 cm+60 cm)/2))

PEMBIBITAN
17
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

BATANG BAWAH ENTRES

18
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

OKULASI PEMBIBITAN STUMP

19
PERSIAPAN
BAHAN TANAM
(Cont’d)
SCION (BATANG ATAS)
kriteria Klon Batang Atas
1. Produksi tinggi
2. Kulit pulihan baik
3. Tahan penyakit daun
4. Respon terhadap
pemupukan
5. Daya gabung baik

20
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

PEMBUATAN JENDELA OKULASI (5-10 CM) DARI PERMUKAAN TANAH

21
PERSIAPAN BAHAN •HASIL OKULASI
TANAM (Cont’d)

22
PERSIAPAN BAHAN TANAM (Cont’d)

BUDDING STUMP

Beberapa perbedaan antara tanaman karet hasil okulasi dan


tanpa okulasi (dari benih) adalah:

 Tanaman okulasi mengandung 85% – 90% latex dan 10% –


15% air.
 Tanaman dari benih mengandung 60% latex dan 40% air.
 Tanaman hasil okulasi memiliki bentuk batang yang lebih
silinder.

23
Benih Rp 35/Biji

Kayu Entres Rp 5 000 – 6


PERHITUNGAN 000/meter
KEBUTUHAN
BAHAN TANAM Stump Mata Tidur Rp 5000 –
7 000/batang

Bibit dalam polybag Rp 10 000 – 15


000/polybag

24
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN TANAM
 Perluasan areal 100 ha
 Jarak tanam 8 m x 2.5 m
 Penyulaman 10 persen
 Keberhasilan okulasi 90%
 Kematian pada saat pemindahan kecambah 5%
 Daya kecambah benih 80%

Hitung
1. Jumlah bibit siap salur
2. Jumlah batang bawah yang perlu disediakan
3. Luas areal pembibitan yang perlu disediakan (luas efektif 90%)
4. Jumlah benih yang perlu disediakan

25
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN TANAM (TUGAS)

 Jumlah bibit siap salur


Populasi tanaman = 100 ha x 500 tanaman/ha = 50 000 tanaman
Jumlah bibit siap salur = 100/90 x 50 000 = 55 555 bibit

 Jumlah batang bawah = 100/90 x 55 555 = …….. Batang

 Luas areal pembibitan = ………… x (40 cm x (40+60)/2 cm) x 100/90 = ………. ha

 Jumlah benih = ………. x (100/95) x (100/80) = …….. benih

26
Batang Bawah
• Batang Bawah ( Benih)

Untuk mendapatkan Batang Bawah : melalui pesemaian dan


pembibitan

Persemaian : * Tempat utk pengecambahan Benih


* Tidak perlu subur dan dekat sumber air
* Bedengan dibuat dengan lebar 1.2 m, panjang
tergantung keperluan
* Tanah yang telah diolah dilapisi pasir (10 cm)
* Pasir berfungsi : tdk terjadi genangan, akar mudah
tumbuh dan mudah pemindahan kecambah
• Timur Barat

• Pasir (10 cm)


BEDENGAN PESEMAIAN

» Peletakan Benih
* Benih ditanam dng funiculus menghadap ke bawah
Mikrofila
* Jarak tanam 5 cm x 2 cm
* Jika daya kecambah baik, dlm 5 hari benih telah
berkecambah
* Benih yang tumbuh lebih dari 21 hari  Afkir
Funiculus * Kecambah dipindahkan ke pembibitan secara
bertahap

Fase perkecambahan benih :

• Pancing
• Bintang Saat pemindahan
• Jarum
Stadia Perkecambahan Benih

30
Batang Atas (Entres)
* Dihasilkan dari Kebun Entres
* Bahan tanamnya  stump
* Jarak tanam 1 m x 1 m
* Setelah berumur 1.5 thn dapat diperoleh kayu okulasi.
• Dari 1 m kayu entres/kayu okulasi akan diperoleh 20 – 25 mata
entres
• Kayu entres tidak harus disediakan oleh kebun, tetapi dapat dibeli.

1 tahun kemudian
Pengiriman Kayu
Okulasi
• Kedua ujung kayu okulasi diberi farapin
(lilin cair)  menghindari
penguapan
• Setiap sepuluh batang kayu okluasi diikat
menjadi satu
• Ikatan kayu okulasi dibungkus pelepah
pisang
• Disimpan dalam peti yang berisi serbuk
gergaji yang basah
• Dapat disimpan selama 2 minggu (kulit
kayu okulasi masih segar)
PENANAMAN
1. Pembukaan Lahan : Tebas, Tebang, Cincang, Perun
dan Bakar

2. Pengajiran (Pengaturan Tata Letak Tanaman) :


* Arah barisan Utara – Selatan
* Jarak Tanam  Pagar (8m x 2.5m)
* Lahan bergelombang kontur

3. Penanaman Legum Cover Crop (LCC)


Fungsi LCC : konservasi tanah dan air, meningkatkan
kesuburan tanah (fiksasi N, bahan organic dan
perbaikan struktur tanah).
Komposisi LCC : Callopogonium mucunoides (6 kg)
• Pueraria javanica (4 kg)
• Centrocema pubescens (4 kg)
PENANAMAN

BAHAN TANAM

 STUM MATA TIDUR DAN STUM MINI, MATA


HARUS SUDAH MENTIS/MEMBENGKAK, 1
MINGGU SETELAH PENYERONGAN BIBIT
BARU DICABUT

• BIBIT POLYBAG PAYUNG DAUN SUDAH TUA.

34
• Waktu Penanaman : sebaiknya pada musim hujan (air lebih
tersedia)

• Lubang tanaman dibuat seminggu sebelum penanaman


Ukuran lubang tanam 40 cm x 40 cm x40 cm

Tanah dipadatkan
PENANAMAN (Cont’d)

CARA PENANAMAN
 Pembuatan lubang tanam
(40 X 40 X 40 cm).
 Pisahkan tanah lapisan atas dan bawah.
 Biarkan lubang selama 2-3 bulan.

36
PENANAMAN (Cont’d)

CARA PENANAMAN
1. Letakkan bibit di tengah lubang dengan
plastik polybag yang telah terbuka.
2. Tutup lubang dengan tanah lapisan bawah
dan atas.
3. Tekan secukupnya pada tanah disekeliling
bibit dengan tangan.
4. 3 bulan setelah tanam, lakukan
penyulaman pada tanaman yang mati.

37
PENANAMAN (Cont’d)

KONDISI BIDANG SADAP YANG SERAGAM

38
PEMELIHARAAN TANAMAN

1. PENYULAMAN
Mengganti tanaman yang mati
Stump mata tidur : < 1 bulan
Bibit dlm polybag : 3 bln sampai 5 bln

2. PEMBUANGAN TUNAS PALSU


Penyirungan: membuang tunas yang tumbuh selain tunas okulasi
Tujuan untuk menjaga kemurnian klon.

39
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
3. PEMUPUKAN

UREA TSP

40
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
3. PEMUPUKAN

KCL KISERIT

41
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
DOSIS PEMUPUKAN

Tanaman (2-5 thn)

Tanaman Menghasilkan
(TM)

42
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
DOSIS PEMUPUKAN

Rekomendasi Dosis Pemupukan Karet Tanaman Menghasilkan


Sumber: Balit Sembawa. Saptabina Usahatani Karet Rakyat. 2012
Jenis dan Dosis Pupuk (g/pohon/tahun)
Frekuensi
Umur (Tahun)
Urea SP-36 KCl Kieserit (kali/tahun)

6-15 350 260 300 75 2


16-25 300 190 250 75 2
>25 sampai 2
tahun sebelum 200 - 150 - 2
peremajaan

43
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
PENGENDALIAN GULMA
MENGAPA PENTING?
1. Menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan
produksi
2. Gulma di jalur TM akan menghambat penyadapan dan
pengumpulan lateks
3. Gulma meningkatkan biaya pemeliharaan 50-70% di TBM
dan 20-30% di TM
4. Beberapa jenis gulma menjadi inang penyakit Crotalaria sp
sebagai inang Rigidophorus lignosus
5. Gulma tertentu seperti alang-alang memicu terjadinya
kebakaran perkebunan karet.
Gulma penting:
Imperata cylindrica, Mikania micrantha, Melastoma
malabathricum, Chromolaena odorata, Lantana camara,
Paspalum conjugatum

44
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
PENGENDALIAN PENYAKIT
1. JAMUR AKAR PUTIH
(Rigidoporus Lignosus)
Gejala Serangan
• Akar menjadi busuk dan apabila perakaran dibuka
permukaan akar terdapat semacam benang-benang
berwarna putih kekuningan dan pipih menyerupai
akar rambut yang menempel kuat dan sulit dilepas.
• Gejala serangan yang tampak adalah daun-daun yang
semula tampak hijau segar berubah menjadi
berwarna hijau gelap kusam, layu akhirnya kering
dan gugur kemudian diikuti kematian tanaman.
• Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna
coklat.

45
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)

Pengendalian JAP:
1. Tidak menanam tumbuhan inang: ubi kayu, ubi
jalar, dan tanaman bergetah lainnya.
2. Penanaman tanaman antagonis: lidah mertua,
kunyit, temu lawak, laos
3. Pengobatan tanaman sakit: fungisida
(pengolesan, penyiraman, penaburan)
4. Pembongkaran tanaman mati dan penyulaman.

46
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)

47
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
2. PENYAKIT BIDANG SADAP

48
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
JAMUR UPAS: Corticium salmonicolor, menyerang batang utama TBM dan TM

49
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)

KERING ALUR SADAP (KAS)

50
Gejala Serangan

• Tanaman tampak sehat dan pertumbuhan tajuk lebih baik dibandingkan


tanaman normal.

• Tidak keluar latek di sebagian alur sadap.

KERING ALUR •Beberapa minggu kemudian keseluruhan alur sadap ini kering dan tidak
mengeluarkan lateks.

SADAP (KAS) • Lateks menjadi encer dan Kadar Karet Kering (K3) berkurang.

• Kekeringan menjalar sampai ke kaki gajah baru ke panel sebelahnya.

• Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi cokelat dan kadang-
kadang terbentuk gum (blendok).

• Pada gejala lanjut seluruh panel / kulit bidang sadap kering dan pecah-
pecah hingga mengelupas.
PEMELIHARAAN TANAMAN (Cont’d)
3. PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNOSPORA

52
PENYADAPAN
PEMBENTUKAN BIDANG SADAP

53
PENYADAPAN
Kriteria Matang Sadap :
a. Lilit/lingkar batang 1 m di atas pertautan >= 45 cm
b. 60 persen tanaman telah memenuhi syarat pertama
Kondisi ini biasanya baru dicapai pada tanaman berumur lebih
dari 5 tahun (TBM karet = 5 tahun)

Beberapa istilah dalam Penyadapan


a. Bukaan sadap : tinggi irisan sadap pertama (130 cm)
b. Komsumsi kulit : tebal kulit yang dipotong pada setiap
penyadapan ( 2 mm)
c. Kedalaman sadap : tebal kulit yang harus disisakan (diukur
dari kambium/kayu) 1.5 mm
d. Arah irisan : kiri atas ke kanan bawah
PENYADAPAN
BIDANG SADAP

B : Base = Bawah 0 = kulit asli 1 = kulit bagian depan


H : High = Atas I = kulit pulihan 2 = kulit bagian belakang

Urutan penggunaan bidang sadap

B0-1 = kulit asli bagian bawah, depan  5-6 tahun

B0-2 = kulit asli bagian bawah, belakang  5-6 tahun

BI-1 = kulit pulihan bagian bawah, depan  5-6 tahun


di kombinasikan dengan H0-2

BI-2 =kulit pulihan bagian bawah, belakang  5-6 tahun


di kombinasikan dengan H0-1
Total  20-25 tahun

55
PENYADAPAN (Cont’d)
PENGELOLAAN BIDANG SADAP

56
PENYADAPAN (Cont’d)
RUMUS BIDANG SADAP

1. Bentuk Irisan : lingkaran (spiral), S


2. Panjang Irisan : ½ lingkaran
3. Frekuensi Irisan : d = hari
w = minggu
m = bulan
y = tahun

Tanaman karet pada umumnya disadap 3 hari sekali (d/3)


½ S d/3 6d/w
½ S d/3 9m/y

d/3 berarti kebun dibagi menjadi 3 hanca sadap

57
PENYADAPAN (Cont’d)
INTENSITAS SADAP

• Ada kesepakatan bahwa jika tanaman disadap setiap hari sekali, maka intensitas sadapnya
= 400%

• Jadi jika tanaman disadap dengan notasi ½ S d/3 9m/y,


maka intensitas sadapnya adalah =
½ x 1/3 x 9/12 x 400% = 50%

• Intensitas sadap tidak dicantumkan pada notasi sadap.

58
PENYADAPAN (Cont’d)
PENGGUNAAN STIMULANSIA

Grove Application : stimulan dioles pada alur sadap (skrep sdh dilepas)
(Ga) untuk Sistem Sadap Bawah (DTS)
Bark Application : stimulan dioleskan pada kulit di atas alur sadap
(Ba) untuk Sistem Sadap Atas (UTS)

Contoh Notasi : ½ S d/3 9m/y ET 2,5. Ga.1. 9/y (m)


½ S d/3 3m/y ET 2,5 Ba.1.(2).6/y (15d)

Waktu penyadapan : 5.00 – 8.00 : penyadapan


8.00 – 11.00 : latek mengalir
11.00 -12.00 : pengumpulan latek
59
PENYADAPAN (Cont’d)
HASIL PENYADAPAN

1. Satu orang penyadap : minimal 300 tanaman/ 1 hektar


2. Hasilnya : 30 sampai 60 liter latek/hari
3. Latek dapat diolah menjadi : a. Sheet (RSS)
b. Karet Remah/Crumb Rubber
c. Latek Pekat

60
PENYADAPAN (TUGAS)
CONTOH PERHITUNGAN

• Luas areal TM 210 ha


• ½ S d/3 9m/y ET 2,5. Ga.1. 9/y (m)

1. Luas yang disadap per hari?


2. Tenaga penyadap yang perlu disediakan/hari
3. Produksi lateks/hari, jika 1 tanaman menghasilkan 200 cc/sadap
4. Produksi karet kering/tahun, jika KKK 25%.

61
• TUGAS DIKUMPULKAN MAKSIMAL RABU DEPAN (17 MEI 2023)
• DI CC LT 4
• MEJA BU HIDA
• DI KERTAS

62

Anda mungkin juga menyukai