Anda di halaman 1dari 19

`AGROTEKNOLOGI

TANAMAN PERKEBUNAN`
(2/0 SKS)
SEMESTER GENAP T. A. 2021/2022

Oleh :
DR. IR. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
AGROTEKNOLOGI
KARET :
SEJARAH PENGEMBANGAN,
KLASIFIKASI, SYARAT TUMBUH &
KLON UNGGUL
PENDAHULUAN
▪ Ditemukan oleh Columbus (saat itu
dibudidayakan oleh Suku Indian Merah)
▪ Tahun 1736, DE LA CONDAMINE
(Astronom Perancis) mengenalkan karet
ke Eropa (dikenali sebagai CAOUT-
CHOUT)
▪ Industri karet berkembang pesat setelah
diketemukannya ban angin (tahun 1888)
PENDAHULUAN (LANJUTAN)
▪ Brasil tercatat sebagai suplayer karet
dunia (tahun 1900)
▪ Tahun 1950-an peluang karet alam
didesak oleh karet sintetik (NAPTHA =
dibuat dari minyak bumi)
Saat itu pertumbuhan karet sintetik
mencapai 9,38%, sementara karet alam
hanya 2,84%
PERKEMBANGAN KARET ALAM DI
INDONESIA
▪ Tahun 1900-1940, pertumbuhan produksi
karet alam mencapai 8,43 % per tahun
(bertambah 14.800 metrik ton)
▪ Tahun 1950-1982 pertumbuhan produksi
hanya 0,92% (bertambah 700 metrik ton
per tahun)
Rendahnya produksi diduga disebabkan
oleh rendahnya produksi karet rakyat
(NOTA : 80% mrpk kebun rakyat)
PERKEMBANGAN KARET ALAM DI
INDONESIA (LANJUTAN)
▪ Sebelum 1957 produksi karet alam
Indonesia lebih tinggi dibanding Malaysia,
TETAPI sesudah 1957 sudah di bawah
Malaysia
▪ Peningkatan harga minyak bumi pada saat
ini menyebabkan berkembangnya karet
alam di Indonesia
BEBERAPA CATATAN
• Indonesia memiliki level produktivitas per hektar
yang rendah, disebabkan oleh fakta bahwa usia
pohon karet di Indonesia umumnya sudah tua
dikombinasikan dengan kemampuan investasi
yang rendah dari para petani kecil.
• Thailand memproduksi 1.800 kilogram (kg) karet
per hektar per tahun, Indonesia hanya berhasil
memproduksi 1.080 kg/ha. Vietnam
(1.720kg/ha); Malaysia (1.510 kg/ha) memiliki
produktivitas karet yang lebih tinggi.
KLASIFIKASI
TANAMAN KARET

▪ Phyllum : Spermatophyta
▪ Sub-phyllum : Angiospermae
▪ Kelas : Dicotyledoneae
▪ Ordo : Tricoceae
▪ Famili : Euphorbiaceae
▪ Genus : Hevea
▪ Species : Hevea brasilliensis M.A
SYARAT TUMBUH TANAMAN KARET

▪ Dapat tumbuh pada berbagai macam tanah (BAHKAN


untuk tanaman lain tidak dapat tumbuh, karet masih
dapat tumbuh dengan baik).
Tanah tidak boleh tergenang air (perlu cukup drainasi, jika
terdapat lapisan cadas perlu dihancurkan lebih dulu)
▪ Di Indonesia, tumbuh pd ketinggian tempat 6-600 m
DPL (bahkan sampai 700 m DPL)
Pertumbuhan optimum di bawah 200 m DPL (makin
tinggi makin terhambat pertumbuhannya; setiap naik
100 meter, penyadapan akan mundur ½ tahun
SYARAT TUMBUH TANAMAN KARET
(LANJUTAN)

▪ Curah Hujan (CH) tidak kurang dari 1500


mm/tahun (terbaik 2500-4000 mm/tahun).

Hujan terbagi merata dalam setahun,


jumlah hari hujan (HH) 100-150
hari/tahun dan cukup sinar matahari
KLON UNGGUL KARET
• SINGKATAN NAMA KLON
GT = Gondang Tapen
WR = Wangunrejo
PPN = Perusahaan Perkebunan Negara
PR = Proef Station
AV = Avros
LCB = Land Caoutchuv Bedrijf
RRIM = Rubber Research of Malaysia
RRIC = Rubber Research of Ceylon
PB = Prang Besar
CIR = Ciranji
GYT = Good Year Type

CONTOH :
GT1, AV 2037, PR 228, LCB 4790, dll
KLON ANJURAN KARET
DIBAGI MENJADI MENJADI 3 GOLONGAN :

▪ GOLONGAN I (KLON ANJURAN SKALA


BESAR)

▪ GOLONGAN II (KLON ANJURAN SKALA


KECIL)
▪ GOLONGAN III (KLON ANJURAN SKALA
PERCOBAAN)
GOLONGAN I (KLON ANJURAN
SKALA BESAR)

▪ YAKNI : Klon yang dianjurkan ditanam


dalam skala besar (COMMERSIAL
PLANTING)

▪ Terdiri dari klon-klon yang telah diuji


secara luas dan data-data praktek di
kebun telah menunjukkan hasil
memuaskan.
GOLONGAN I (KLON ANJURAN
SKALA BESAR) ... LANJUTAN

▪ Penanaman dengan klon ini, jika ditanam


sebagai suatu kelompok secara bersama,
maksimal 80% dari luas pertanaman.
Namun jika satu klon saja yang ditanam,
maksimal 60% dari luas pertanaman.
CONTOH :
GT1, Avros 2037, PR 107, PR 228, LCB 1320,
LCB 479, WR 101, dll.
GOLONGAN II (KLON ANJURAN
SKALA KECIL)

▪ YAKNI : Klon yang dianjurkan ditanam


dalam skala kecil
▪ Terdiri dari klon-klon yang telah diuji
dengan hasil memuaskan, dengan
kapasitas produksi dan realisasi di kebun
minimal sama dengan Golongan I, tetapi
data praktek di kebun belum banyak.
GOLONGAN II (KLON ANJURAN
SKALA KECIL) ... LANJUTAN
▪ Penanaman dengan klon ini, jika ditanam
sebagai suatu kelompok secara bersama,
maksimal 40% dari luas pertanaman.
Namun jika satu klon saja yang ditanam,
maksimal 10% dari luas pertanaman.
CONTOH :
PPN 2018, 2022, 2049, 2447, 2048; PR 248,
249, 253, 254, 257, 258, RRIM 600 dan klon
dari luar negeri yang telah dianjurkan sebagai
klon skala besar.
GOLONGAN III (KLON ANJURAN
SKALA PERCOBAAN)
▪ YAKNI : Klon yang telah diuji secara
terbatas (Uji Pendahuluan) dengan hasil
memuaskan, namun data praktek di
kebun belum ada sama sekali
CONTOH :
PPN 2001, 2006, 2008, 2010, 2011, 2012,
2014, PR 306, 307, 308, 309, GYT 577, dll.
STOP
Any Question??

Anda mungkin juga menyukai