Produksi/ha
YR1=YS2
S=populasi sedang
XS
1
R=populasi rapat
X X Umur
1 2
1
4
Produksi
(kg/phn/thn)
1 JT renggang
0
JT rapat
5 6 8 10 12 14 16 18
Umur (tahun)
(A) (B)
Produksi (ton/ha)
2000
1800
1400
1000
600
200
2m 1m
2m
4m
3m
2m
7m
2m
9m 9m
7.79 m
9m
• Sistem jarak tanam: (1) bujur sangkar 2x2 (populasi 2500), (2) jajaran
genjang 2x2,3 (populasi 2500), (3) empat persegi panjang 3 x 7 (populasi
476), (4) pagar ganda 2x2x4 (populasi 1667), (5) segitiga sama sisi 9x9x9
(populasi 143)
Segi empat Segi tiga
ruang kosong
Mengajir
• Tujuan mengajir dan meluruskan barisan tanam adalah:
• (1) Mengikuti arah barisan yang dikehendaki, atau
mengikuti garis kontur;
• (2) Efisiensi penggunaan lahan untuk pertanaman
sehingga produktivitas meningkat;
• (3) Memudahkan pengelolaan tanaman seperti
pekerjaan pengangkutan, penyiangan, penyemprotan,
dan panen;
• (4) Menyediakan jalan bagi angkutan saprodi dan
panen.
• Faktor yang menjadi pertimbangan dasar pengajiran adalah (1) bentuk lahan
atau areal, agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai potensi, (2)
topografi lahan (bentuk permukaan lahan) apakah rata, cembung, cekung,
bergelombang, miring, dan sebagainya. Pada areal yang bertopografi
bergelombang pengajiran dimulai dari titik tertinggi / terendah bergatung
pada kondisi air. Di daerah berisiko banjir, pengajiran dimulai dari titik
tertinggi, kelebihan jarak tanam ajir terakhir yang dikorbankan diusahakan
terdapat pada lembah yang berisiko terkena banjir paling besar. Di daerah
berisiko kekeringan pengajiran dimulai pada tempat terendah, kelebihan
jarak tanam terakhir yang dikorbankan adalah tanaman di punggung bukit.
Bila areal tak beraturan, baik topografi datar, landai ataupun bergelombang,
sebaiknya pengajiran dilakukan mulai dari tengah blok lahan. jika lahan
berbentuk bujur sangkar maka atau segi panjang maka pengajiran dimulai
dari tepi kebun atau tepi jalan produksi atau kontrol.
Membuat Lubang Tanam
• Selain untuk tempat menanam bibit di lapangan,
pembuatan lubang tanam juga bertujuan untuk
menggemburkan struktur tanah sehingga penyerapan
unsur hara yang diberikan (pupuk) menjadi lebih cepat
dan mudah tersedia bagi tanaman dan perakaran
berkembang dengan baik.
• Penggalian lubang yang langsung diikuti penanaman
dengan sistem borongan tidak disarankan karena berarti
tanah lubang tanam kurang matang. Selain itu berarti
kurang kontrol terhadap kedalaman lubang tanam
Lubang Tanam
Lapisan Lapisan
tanah atas tanah bawah
Pupuk Organik
Lubang Tanam
Konsolidasi
• Pemeriksaan rutin terhadap tanaman sawit
yang miring atau roboh, kemudian ditegakkan
kembali