Anda di halaman 1dari 21

TRANSPLANTING

• Ada beberapa kemungkinan penanaman, yaitu


(1) menanam tanaman pokok, (2) menanam
tanaman awal, (3) menanam tanaman
kacangan penutup tanah, (4) kombinasi dari
penanaman tersebut.
• Tanaman awal (pre-cropping) merupakan
tanaman semusim yang ditanam di kebun
sebelum tanaman pokok (tanaman tahunan)
ditanam.
Tanaman awal
• (1) lahan bukaan baru umumnya cukup subur,
baik dari hutan sekunder maupun dari semak
belukar, (2) petani segera membutuhkan stok
pangan dan pendapatan untuk penghidupan,
(3) tanaman semusim baik pangan maupun
sayur akan cepat memberikan hasil,
sementara tanaman perkebunan butuh waktu
yang lebih lama, (4) bibit tanaman perkebunan
belum tersedia atau sedang disemaikan.
Kerapatan Tanam

Produksi/ha

YR1=YS2

S=populasi sedang

XS
1
R=populasi rapat

X X Umur
1 2
1
4
Produksi
(kg/phn/thn)

1 JT renggang
0

JT rapat

5 6 8 10 12 14 16 18
Umur (tahun)
(A) (B)
Produksi (ton/ha)

2000

1800

1400

1000

600

200

23000 17000 Populasi


Jarak Tanam
Komoditas Jarak tanam (m) Populasi (phn/ha)

Kelapa sawit 9,81 x 9,81 x 9,81 120


Kelapa dalam 9x9 123
Kelapa dalam (tanaman 6 x 16 104
sela)
Kelapa hibrida 8,5 x 8,5 x 8,5 160
Karet 7x3 476
Lada 2,5 x 2,5 1.600
Kopi 2x2x4 1.667
Kakao 3x3 1.111
Kelapa hibrida 7x7 204
Teh 1,2 x 1,5 5.556
Vanili 2 x 1,5 3.333
Kayu Manis 3x3x4 952
Tebu
Jarak tanam dan populasi tanaman
2,23 m
2m

2m 1m
2m

4m
3m
2m
7m
2m
9m 9m

7.79 m

9m

• Sistem jarak tanam: (1) bujur sangkar 2x2 (populasi 2500), (2) jajaran
genjang 2x2,3 (populasi 2500), (3) empat persegi panjang 3 x 7 (populasi
476), (4) pagar ganda 2x2x4 (populasi 1667), (5) segitiga sama sisi 9x9x9
(populasi 143)
Segi empat Segi tiga
ruang kosong
Mengajir
• Tujuan mengajir dan meluruskan barisan tanam adalah:
• (1) Mengikuti arah barisan yang dikehendaki, atau
mengikuti garis kontur;
• (2) Efisiensi penggunaan lahan untuk pertanaman
sehingga produktivitas meningkat;
• (3) Memudahkan pengelolaan tanaman seperti
pekerjaan pengangkutan, penyiangan, penyemprotan,
dan panen;
• (4) Menyediakan jalan bagi angkutan saprodi dan
panen.
• Faktor yang menjadi pertimbangan dasar pengajiran adalah (1) bentuk lahan
atau areal, agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai potensi, (2)
topografi lahan (bentuk permukaan lahan) apakah rata, cembung, cekung,
bergelombang, miring, dan sebagainya. Pada areal yang bertopografi
bergelombang pengajiran dimulai dari titik tertinggi / terendah bergatung
pada kondisi air. Di daerah berisiko banjir, pengajiran dimulai dari titik
tertinggi, kelebihan jarak tanam ajir terakhir yang dikorbankan diusahakan
terdapat pada lembah yang berisiko terkena banjir paling besar. Di daerah
berisiko kekeringan pengajiran dimulai pada tempat terendah, kelebihan
jarak tanam terakhir yang dikorbankan adalah tanaman di punggung bukit.
Bila areal tak beraturan, baik topografi datar, landai ataupun bergelombang,
sebaiknya pengajiran dilakukan mulai dari tengah blok lahan. jika lahan
berbentuk bujur sangkar maka atau segi panjang maka pengajiran dimulai
dari tepi kebun atau tepi jalan produksi atau kontrol.
Membuat Lubang Tanam
• Selain untuk tempat menanam bibit di lapangan,
pembuatan lubang tanam juga bertujuan untuk
menggemburkan struktur tanah sehingga penyerapan
unsur hara yang diberikan (pupuk) menjadi lebih cepat
dan mudah tersedia bagi tanaman dan perakaran
berkembang dengan baik.
• Penggalian lubang yang langsung diikuti penanaman
dengan sistem borongan tidak disarankan karena berarti
tanah lubang tanam kurang matang. Selain itu berarti
kurang kontrol terhadap kedalaman lubang tanam
Lubang Tanam
Lapisan Lapisan
tanah atas tanah bawah

Pupuk Organik
Lubang Tanam

• Ukuran lubang tergantung ukuran tanaman terutama


daerah perakaran
• Pada kelapa sawit ukurannya adalah: 60 cm x 60 cm x
40 cm
• Lubang dapat dibuat beberapa bulan sebelum
penanaman agar tanah dalam lubang mengalami
perbaikan. Untuk daerah dengan curah hujan tinggi
sering tidak dapat karena tergenang
• Beberapa minggu sebelum penanaman lubang diisi
campuran tanah atas dan pupuk organik
• Saat penanaman tanah digali seukuran perakaran
Teknis Transplanting
(1) Pagi hari sebelum penanaman, bibit disiram, dan disusun dan diangkut dengan truk.
(2) Sampai di lokasi kebun, bibit diturunkan di beberapa titik ecer.
(3) Regu pengecer membawa bibit ke lubang tanam. Bibit diangkut secara hati-hati diecer
di setiap lubang tanam dilengkapi dengan untingan pupuk dasar.
(4) Periksa kembali lubang tanam apakah sudah sedalam polibag bibit. Kalau belum cukup
dalam karena hujan maka perlu digali.
(5) Lubang diberi pupuk dasar seperti pupuk kandang atau pupuk fosfat alam. Separuh
pupuk diletakkan di dasar tanam, separuh dicampur dengan tanah olah yang akan
mengisi lubang tanam.
(6) Lubang tanam diisi dengan tanah atas yang sudah dipisahkan dari tanah bawah (sub
soil) sampai kedalaman yang diinginkan atau ukuran polibag bibit.
(7) Wadah bibit diiris atau digunting di bagian bawah dan samping, dan bibit dilepas dari
wadah secara hati-hati jangan sampai tanah medium bibit pecah sehingga merusak
akar.
(8) Bibit ditanam pada kedalaman yang tepat pada leher akar, bibit ditanam dengan posisi
tegak, tanah subsoil dimasukkan dan dipadatkan secukupnya. Apabila tanah masih
belum cukup untuk menimun lubang, diambilkan tanah atas di sekitar lubang sambil
membuat piringan di sekitar tanaman.
Penyulaman
• Penyulaman dan penyisipan perlu dilakukan agar: (1)
populasi tanaman sesuai dengan yang diharapkan, (2)
produktivitas kebun diharapkan sesuai target, (3) lahan
pada pohon-pohon yang kosong mendapat banyak sinar
matahari sehingga mendorong pertumbuhan gulma dan
tetap memerlukan perawatan meskipun tidak ada
tanaman.
• Sebelum penyulaman perlu dilakukan kegiatan inventarisasi
untuk menentukan jumlah dan posisi tanaman yang perlu
diganti
• Tanaman yang masuk kriteria inventarisasi adalah tanaman
yang mati, tanaman yang rusak, dan tanaman tumbang.
Penyulaman/Penyisipan
• Penyisipan dilakukan secepat mungkin, tidak
boleh lebih dari 2 tahun setelah tanam
• Menggunakan bibit advanced planting
material

Konsolidasi
• Pemeriksaan rutin terhadap tanaman sawit
yang miring atau roboh, kemudian ditegakkan
kembali

Anda mungkin juga menyukai