TINJAUAN PUSTAKA
Pola tanam kelapa sawit berbentuk segitiga sama sisi pada areal rata/datar sampai
bergelombang. Sementara, pada areal berbukit dengan sudut kemiringan lebih dari
12 derajat perlu dibuat teras kontur dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan.
Panjang sisi (jarak tanam) harus dibuat seoptimal mungkin sehingga setiap individu
tanaman mendapat ruang lingkup serta sinar matahari yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman kelapa sawit untuk mendapatkan produksi per ha yang maksimal selama
satu siklus hidup. Penanaman kelapa sawit di areal perlu persiapan yang matang
(pahan,2006).
10.000
= = 143 tanaman
9 x 9 sin 60
Menurut Pahan (2006), Penanaman kelapa sawit dilakukan ketika musim hujan,
sehingga bibit cepat menyesuakan diri dengan keadaan di lapang. Penanaman bibit
yang lewat umur (umumnya >15 bulan) akan menyebabkan tanaman mengalami
beberapa kerugian bila dibandingkan dengan bibit muda. Adapun alasannya sebagai
berikut:
1. Akar tanaman terlalu panjang dan perlu dilakukan pemotongan beraat sehingga
3. Tanaman akan mudah roboh karena ukuran batangnya relative tinggi karena
angin.
daun bagian atas , yaitu untuk mengurangi laju evapotranspirasi dan jika bibit ini
tidak dipangkas maka tanaman akan kehilangan cairan, sedangkan akar belum
2.3 Pemancangan
Pancang berfungsi sebagai tanda atau patokan untuk membuat lubang tanam dan
memiliki jarak tanaman sama dan terlihat rapi. Selain itu, agar tanaman
mendapatkan kesempatan yang sama dan menyerap unsur hara, air, dan sinar
Kerapatan tanaman akan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat
produksi tanaman kelapa sawit. Jarak tanam optimal adalah 9 m untuk tanah datar,
dan susunan penanaman dapat berbentuk bujur sangkar, jajar genjang, atau segitiga
sama sisi. Dari ketiga susunan tersebut yang mempunyai nilai paling ekonomis
ialah sususnan penanaman segitiga sama sisi karena popolasi tanaman mencapai 143
Tenaga pembuat pancang harus orang yang berpengalaman yang terdiri satu
orang teropong, dua orang tukang pancang, dan dua orang tukang tarik tali.
menggunakan titik pertemuan antara jalan utama dan jalan koleksi. Dari titik
pertemuan tersebut ditarik garis lurus utara ke selatan. Dalam pemancangan harus
Lubang tanam berfungsi sebagai tempat media tumbuh tanaman pada awal
Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan secara manual, sistim tanam yang
mengurangi kemasaman tanah dan untuk mengontrol ukuran lubang yang dibuat.
Selain itu, pembuatan lubang tanam bertujuan untuk menggemburkan struktur tanah
sehingga penyerapan air dan unsu hara (pupuk) yang diberikan menjadi lebih cepat
tertimbunnya kembali sebagian lubang yang sudah digali dengan tanah yang berada
disekitar galian lubang itu sendiri. Hal ini dapat mengurangi produktivitas tenaga
kerja penanaman bibit, karena tenaga kerja harus mengulang kembali penggalian
lubang yang telah tertimbun. Begitu pula sebaliknya, penggalian lubang tanam yang
terlalu cepat atau kurang dari satu minggu juga tidak dianjurkan karena semakin
kecil persiapan untuk mengontrol kebenaran ukuran dan posisi lubang (Fauzi Yan
Penanaman kelapa sawit di arel harus sesuai jadwal kegiatan yang sudah dibuat
adapun kegiatan penanaman kelapa sawit dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan
pembibitan sampai pengeceran bibit di lokasi tanam, dan selanjutnya tahap akhir
Dua minggu sebelum ditanam, bibit sebaiknya diputar untuk melepaskan akar
terjadinya shock pada saat tanaman ditanam dilapangan kelak. selain itu, lakukan
seleksi tahap akhir sesuai dengan standar. Bibit yang lewat umur diatas 12 bulan
perlu diadakan pemangkasan daun dengan ketinggian 1-1,5 meter dari pangkal
pelepah (Sunarko,2013).
Bibit yang akan dipindah kelapangan harus disiram sampai tanah jenuh.
Pemindahan bibit kelapangan harus dilakukan perkelompok bibit (jenis bibit), yaitu
Pembongkaran dan pengeceran bibit di dalam blok perlu pengawasan yang ketat,
sehingga kerusakan dan kehilangan bibit dapat dihindari. Bibit harus diangkat pada
dasar polibegnya, hindari mengangkat bibit dengan menjinjing bibit atau
mengangkat dengan memegang bibir polibeg. Peletakan bibit juga harus hati-hati
Penyeleksian bibit dimaksudkan agar bibit yang ditanam merupakan bibit yang
tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki produktifitas yang tinggi.
pada ujung setiap blok dan harus jelas berapa jumlah bibit bibit yang diturunkan
pada setiap titik bongkara. Setelah bibit diturunkan dari truk pengangkut, bibit di
ecer ke titik lubang tanam. Kegiatan pengeceran harus dilakukan dengan berhati-
bawah tanah dan di padatkan dengan cara di injak-injak. Supaya penanaman bibit
pertama ini harus dikontrol agar kedalamanya tersisa sekitar 35 cm lagi (Pahan,
2006).