Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAMAN PERKEBUNAN

PERBAIKAN LUBANG TANAM KELAPA


Disusun oleh:
Imelda Kusuma Wardani
Zainudin Wahidiyah
Dian P. Rajagukguk
Asrifani Hanifah
Medina Putri
Yani Istikasari

A14130002
A24144021
G84130080
H34130103
H34130016
I34130050

Dosen Praktikum: Dr. Ir. Suwarto, M.Si


Asisten Praktikum:
Bayu Prahmahdiyan
Rina Agustina
Dian Faradila
Iin Nurbaetum
KELOMPOK 12
HARI JUMAT

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan yang
pertumbuhan dan produktivitasnya ditentukan oleh seluruh tahapan budidya.
Tahapan budidaya ini dimulai dari pemilihan bibit yang akan ditanam,
penyiapan lubang tanam dan penanaman, serta pemeliharan selama masa
tanaman belum menghasilkan (TBM). Seperti halnya tanaman kelapa sawit,
tanaman kelapa juga ditanam dengan sistem tanam segi tiga. Sistem tanamiini
digunakan dengan tujuan pemanfaatan lahan dan pengambilan sinar matahari
yang maksimal.
Lubang tanam bermanfaat untuk tumbuh dan berkembangnya perakaran
tanaman, mempermudah perawatan tanaman, serta menjaga konservasi lahan.
Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1 2 bulan sebelum
penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah. Lubang tanam yang sudah
dibuat perlu dijaga dan dibersihkan dari gulma yang tubuh di sekitar lubang
tanam. Selain itu, ukuran lubang tanam perlu dikontrol dari masuknya tanah
yang akibat terbawa air hujann. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
penanaman saat ada tenggang waktu penanaman dengan pembuatan lubang
tanam.
1.2 Tujuan
1. Membersihkan lubang tanam dari gulma yang tumbuh
2. Membuang tanah yang tertimbun kembali ke lubang tanam akibat terbawa
air hujan sebelum dilakukan penanaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tanaman kelapa secara komersial dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian dari pinggir laut sampai 600 meter di atas permukaan laut. Ketinggian
yang optimal 0-450 m dpl. Kelapa dapat tumbuh diatas ketinggian tersebut,
namun hasilnya berkurang. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah
terlambat, produksi sedikit, dan kadar minyaknya rendah. Tanaman kelapa dapat
tumbuh pada bagian jenis tanah aluvial, lateril, vulkanis, berpasir, liat, dan tanah
berbatu. pH tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman kelapa adalah 6,5-7,5.
Namun demikian kelapa masih dapat tumbuh pada tanah yang mempunyai pH 58.
Pengolahan tanah yang diperlukan adalah pembuatan lobang tanam serta
penambahan pupuk kandang dan humus. Jarak tanam yang baik untuk jenis dalam
yaitu 9 x 10 m dan jenis genjah 6 x 6 m. Pembuatan lubang tanam dilakukan
paling lambat 1-2 bulan sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman
tanah, dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sampai dengan 100 x 100 x 100 cm.
Pembuatan lubang pada lahan miring (>20o) dilakukan dengan pembuatan teras
individu selebar 1.25 m ke arah lereng diatasnya dan 1 m ke arah lereng di
bawahnya. Teras dibuat miring 10 derajat ke arah dalam (Suhardiono 1993).
Lubang tanam dibuat 6 3 bulan sebelum tanam dengan cara membiarkan
tanah galian teronggok di sekitar lubang 2 3 bulan. Tindakan ini bertujuan untuk
mengubah suasana reduktif tanah menjadi oksidatif dan unsur-unsur yang bersifat
racun berubah menjadi tidak meracuni. Jeda waktu antara pembuatan lubang
tanam dengan penanaman bibit ke lahan berfungsi mempersiapkan tanah,
mengurangi keasaman tanah dan menghilangkan gas-gas berbahaya bagi
pertumbuhan tanaman.Paling lambat sebulan sebelum tanam tanah galian
dikembalikan ke dalam lubang agar kondisi tanah berada dalam keseimbangan
dengan kondisi lingkungan di sekitarnya (Hanum 2008).
Lubang tanam sebaiknya tidak dibuat ketika tanah dalam keadaan sangat
basah, terutama pada tanah bertekstur berat. Dalam kondisi sangat basah dinding
lubang cenderung berlumpur ketika digali dan memadat ketika kering. Keadaan
ini menyebabkan terbentuknya lapisan kedap yang bisa menghambat
perkembangan perakaran bibit. Selain itu, rembesan air hujan berlebih keluar dari
lubang tanam sehingga kondisi kelembaban tanah di dalam lubang tanam
cenderung berlebihan dan sebaliknya aerasi tanah berkurang (Susanto 2012).

BAB III METODE PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 15 April 2016 pukul 08.05
08.15 (10 menit). Tempat pelaksanaan kegiatan berada di Kebun Cikabayan
bagian tanaman kelapa
3.2 Alat dan Bahan
Alat
1
2
3
4

Parang (2 buah)
Cangkul (2 buah)
Garpu (1 buah)
Mal 60 cm x 60 cm (1 buah )

Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan
3.3 Metode
Tiap kelompok mendapatkan 2 lubang tanaman kelapa
1 Siapkan alat alat yang dibutuhkan dalam perbaikan lubang tanaman kelapa
2 Lubang tanam kelapa berbentuk kubus dengan ukuran 60 cm x 60 cm,
kedalaman 60 cm dari permukaan tanah.
3 Perbaikilah lubang tanam yang ada. setiap kelompok memperbaiki dua
buah lubang tanaman yang telah disediakan
4 Bersihkan setiap lubang tanam dan gawangan dari gulma dan akar akar
tanaman lain menggunakan parang dan cangkul yang ada.
5 Ukur kembali ukuran lubang tanam kelapa, apabila belum sesuai dengan
ukuan yang ditentukan yaitu 60 cm x 60 cm dan kedalaman 60 cm, maka
perbaiki ukuran tersebut menggunakan garpu, cangkul dan mal ukuran 60
cm x 60 cm.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. HOK dan prestasi kerja perbaikan lubang tanam tanaman kelapa
Hasil Pengamatan
Ukuran Lubang
Jumlah Lubang (lubang)
Durasi Kerja (menit)
Jumlah Tenaga Kerja (orang)
HOK
PK (lubang/HK)

Deskripsi
60 cm x 60 cm x 60 cm
2
10
6
0,14
14

Gambar 1. Lubang tanam kelapa 1

Gambar 2. Lubang tanam kelapa 2

4.2 Pembahasan

Tanaman kelapa adalah tanaman sosial yang termasuk ke dalam famili Palmae.
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman yang sesuai tumbuh di daerah
tropis. Tanaman ini adalah tanaman serba guna karena setiap bagian tanaman
bermanfaat bagi manusia, sehingga tanaman kelapa dijuluki Tree of Life.
Terdapat banyak kegunaan kelapa dari semua bagian tanaman tersebut,
diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, minuman, bahan
bangunan, rumah, obat-obatan, kerajinan tangan, bahkan kelapa juga dijadikan
bahan baku pada sejumlah industri penting seperti kosmetik, sabun, dan lain lain.
Bagian tanaman kelapa yang paling bernilai ekonomi sampai saat ini adalah
daging buah (Kriswiyanti 2013). Kelapa digolongkan menjadi kelapa dalam,
kelapa genjah, dan kelapa hibrida. Kelapa hibrida merupakan hasil persilangan
antara kelapa genjah dengan kelapa dalam.
Pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sangat ditentukan oleh
faktor genetik, lingkungan, dan manajemen. Faktor manajemen yang
mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa salah satunya yaitu penyiapan
lubang tanam. Lubang tanam harus dipersiapkan sebelum bibit dari main nursery
dipindahkan ke lapang.
Sistem tanam yang baik adalah sistem tanam segitiga. Hal tersebut
berhubungan dengan efisiensi pemanfaatan lahan dan pengambilan sinar matahari
sehingga diharapkan hasil yang akan diperoleh juga maksimum. Jarak tanam yang
umum digunakan dalam budi daya tanaman kelapa yaitu 9 m x 9 m x 9 m. Bibit
kelapa yang telah siap salur ditanam di dalam lubang tanam yang dibuat.
Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1 -2 bulan sebelum penanaman.
Pembuatan lubang tanam dilakukan beberapa saat sebelum tanam bertujuan untuk
menurunkan kemasaman tanah. Ukuran lubang tanam dipengaruhi keadaan
tempat, jenis tanah, dan dalamnya permukaan air tanah (Aristya 2008). Ukuran
lubang tanam yang umum digunakan yaitu 60 cm x 60 cm x 60 cm sampai 100 cm
x 100 cm x 100 cm. Praktikum ini menerapkan ukuran lubang tanam kelapa
sebesar 60 cm x 60 cm x 60 cm.
Lubang tanam untuk kelapa sawit sudah dibuat pada tahun lalu. Lubang
tanam tersebut awalnya sudah ditanami namun karena beberapa hal seperti
kekeringan karena tidak ada penyiraman maka tanaman kelapa mati. Tanaman

kelapa tersebut akan diremajakan dengan menanam tanaman kelapa yang baru.
Sebelum melakukan penanaman bibit kelapa ke lapangan diperlukan persiapan
lubang tanam. Dalam praktikum ini, lubang tanam tersebut dibersihkan dari gulma
serta memperbaiki lubang tanam yang telah ada. Lubang tanam yang tersedia
untuk masing masing kelompok sebanyak 2 lubang. Kegiatan perbaikan lubang
tanam tersebut dilakukan untuk ditanami bibit kelapa siap salur yang ada. Hari
orang kerja yang dibutuhkan untuk memperbaiki lubang tanam adalah 0,14 HOK
(1 orang). Prestasi kerja untuk memperbaiki lubang tanam ini adalah 14
lubang/HK.
Ukuran lubang tanam tidak disarankan terlalu sempit karena akan
menyebabkan ruang tumbuh akar menjadi terbatas dan pertumbuhan menjadi
terganggu. Penyesuaian ukuran besar lubang tanam yang dibuat dapat digunakan
alat ukur mal yang terbuat dari logam. Ketika penggalian, tanah permukaan yang
digali merupakan bagian dari topsoil sehingga perlu ditempatkan berbeda dengan
bagian tanah subsoil. Kedua jenis tanah pada umumnya dapat dibedakan dari
warnanya, topsoil berwarna lebih gelap karena kandungan bahan organik yang
lebih tinggi. Pembuatan lubang tanam juga harus sesuai besarnya dengan bahan
tanaman yang akan ditanam. Lubang tanam selain memberikan manfaat tumbuh,
berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga mempermudahkan perawatan
tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena pembuatan lubang tanam
biasanya disesuiakan dengan kontur lahan dan jarak tanam. Manfaat lubang tanam
bagi tanaman pokok meliputi membantu pertumbuhan akar tanaman, membantu
dalam ruang gerak akar dalam menyerap unsur hara dan siklus udara dalam
tanah, dan sebagainya.
Selain memperbaiki lubang tanam, kegiatan praktikum selanjutnya adalah
pengendalian gulma di sekitar lubang tanam dan di gawangan. Pengendalian
gulma di gawangan dilakukan dengan teknik babat layang. Pengendalian gulma
ini dilakukan agar ketika bibit sudah ditanam di lapang (di lubang tanam), tidak
ada tumbuhan lain yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
utama yaitu kelapa. Hal tersebut untuk memacu pertumbuhan tanaman utama
yang lebih baik sehingga produksi yang akan dihasilkan akan maksimal.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan awal tanaman kelapa
yaitu penyiapan lubang tanam. Lubang tanam harus dipersiapkan sebelum bibit
dari main nursery dipindahkan ke lapang. Jarak tanam yang baik adalah jarak
tanam segitiga, hal tersebut berhubungan dengan efisiensi pemanfaatan lahan dan
pengambilan sinar matahari sehingga diharapkan fotosintat yang dihasilkan dari
proses fotosintesis juga maksimum. Jarak tanam yang umum digunakan dalam
budidaya tanaman kelapa yaitu 9 m x 9 m x 9 m. Pembuatan lubang tanam
dilakukan 1-2 bulan sebelum tanam,hal ini bertujuan untuk menurunkan
kemasaman tanah dan diharapkan hama penyakit di dalam tanah akan mati karena
terkena paparan sinar matahari. Ukuran lubang tanam yang umum digunakan
yaitu 60 cm x 60 cm x 60 cm.
Ketika pembuatan lubang tanam, tanah permukaan yang digali merupakan
bagian dari topsoil sehingga perlu ditempatkan berbeda dengan bagian tanah
subsoil. Kedua jenis tanah pada umumnya dapat dibedakan dari warnanya, topsoil
berwarna lebih gelap karena kandungan bahan organik yang lebih tinggi. Manfaat
lubang tanam bagi tanaman pokok meliputi membantu mempermudah
pertumbuhan/ penetrasi akar tanaman, membantu dalam ruang gerak akar dalam
menyerap unsur hara dan siklus udara dalam tanah.
5.2 Saran
Judul praktikum yang kami lakukan yaitu pembuatan lubang tanam, tetapi di
lapang nya kami hanya memperbaiki lubang tanam yang sudah dibuat sebelum
nya. HOK yang kami hitung juga berdasarkan penyelesaian perbaikan lubang
tanam, sehingga PK yang dihasilkan terlihat besar apabila dianggap sebagai PK
pembuatan lubang tanam. Apabila ingin mengetahui kebutuhan HOK dan PK
pembuatan lubang tanam, seharusnya dilakukan dari awal pembuatan lubang
tanam, bukan hanya memperbaiki lubang tanam saja. Sehingga mahasiswa
mengetahui secara riil kebutuhan HOK dan PK pembuatan lubang tanam kelapa.

LAMPIRAN
Hari Orang Kerja (HOK)
10 menit
x 1 jam x 6 orang
60 menit
HOK=
7 jam
HOK=0,14 HOK

Prestasi Kerja (PK) untuk memperbaiki lubang tanam


PK =

2lubang
HOK

PK =

2lubang
0,14 HOK

PK =14 lubang/ HOK

DAFTAR PUSTAKA
Aristya VE, Prajitno D , Supriyanta , Taryono. 2008. Kajian aspek budidaya dan
identifikasi keragaman morfologi tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) di
Kabupaten Kebumen [artikel]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah
Mada.
Hanum, Chairani. 2008. Teknik budidaya tanaman jilid 3 untuk SMK. Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan, Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Kriswiyanti E. 2013. Keanekaragaman karakter tanaman kelapa (Cocos nucifera
L.) yang digunakan sebagai bahan upacara Padudusan Agung. Jurnal
Biologi. 17 (1): 15 19.
Suhardiono, L. 1993. Tanaman Kelapa. Kanisius: Yogyakarta
Susanto. 2012. Pembuatan Terumbuk Dan Lubang Tanam (Lokasi penelitian di
Bogor). Jurnal Pertanian. Vol 02 No. 10 hal 16-21

Anda mungkin juga menyukai