Anda di halaman 1dari 40

PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

KARET, KELAPA, KELAPA SAWIT

Rudi Prihantoro S.TP., M.Sc. 1


Tanaman karet (Hevea
brasiliensis)
Alat kesehatan & Lab Karet pipet, selang
POHON INDUSTRI
Alat/perlengkapan Ban, pedal, jok mobil
Kendaraan
Bola, pakaian selam
Alat olahraga
Sepatu, sendal
Perlengkapan
Pakaian
Sheet
Pohon Lateks Crumb
(blaket Perlengkapan Air house, oil seal
Karet Bokar Rubber
RSS) Teknik Industri

Perlengkapan Bayi Dot susu, balon karet

Karpet, lem perekat


Perlengkapan
Rumah tangga
Kayu Pelampung, alat KB
Barang-barang karet
Lainnya

Biji Meubel

Tepung biji karet Campuran makanan


(protein)
Pengelompokan industri karet

Kelompok Industri Hulu


a. Bokar (bahan olahan karet)
b. Kayu karet
Kelompok Industri Antara
a. Crumb rubber ( karet lemah )
b. Sheet / RSS
c. Letak pekat
d. Thin pole crepe
e. Brown crepe
Kelompok Industri Hilir
a. Ban dan produk terkait serba ban dalam
b.Barang jadi karet untuk keperluan industri
c. Barang karet untuk keperluan
d. Alas kaki dan komponennya
e. Barang jadi karet untuk penggunaan umum
f. Alat kesehatan dan Laboratorium
Persyaratan tumbuh tanaman karet
sebagai berikut:

a. Tinggi tempat 0 - 200 meter diatas permukaan


laut
b. Curah hujan 1.500 - 3.000 mm/tahun
c. Bulan kering kurang dari 3 bulan
d. Kecepatan angin maksimum 30 km/jam
e. Kemiringan tanah kurang dari 10%
f. Tekstur tanah lempung berpasir dan liat berpasir
g. Batuan di permukaan maupun di dalam tanah
15%
h. pH tanah berkisar 4,3 - 5,0
i. Drainase tanah sedang
Karet alam merupakan senyawa
hidrokarbon yang mengandung atom
karbon (C) dan atom hidrogen (H) dan
merupakan senyawa polimer dengan
isoprena sebagai monomernya. Rumus
empiris karet alam adalah (C5 H8)n

Produksi produk karet terbagi menjadi 2


tahap :
- Produksi karet alam (hasil
perkebunan) atau synthetic (dari
petroleum)
- Pemrosesan karet menjadi barang jadi
Kelebihan karet alam
• Memiliki daya elastis atau daya lenting
yang sempurna
• Memiliki plastisitas yang baik sehingga
pengolahannya mudah
• Tidak mudah panas (low heat build up)
• Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap
keretakan (groove cracking resistance)
Karet Sintetis

Karet sintetis biasa disebut dengan


kopolimer, yang biasanya berasal dari
minyak bumi, batubara, gas alam dll.

Kelebihan:
• Tahan terhadap berbagai zat kimia.
• Harga cenderung bisa dipertahankan
supaya tetap stabil.
• Pengiriman dalam jumlah tertentu tidak
mengalami kesulitan.
Lateks
Cairan (getah) yang diperoleh dari penyadapan
tanaman karet (Hevea brasiliensis)

Komposisi :
• Partikel karet
• Air
• Bahan-bahan bukan karet

Karakteristik :
•  Berwarna putih
•  Tanpa kotoran
Komponen Lateks
Proses pengolahan karet

bahan baku karet


(padatan)

PEREMAHAN

PEMBLENDINGAN

PENGERINGAN
Proses pengolahan karet
Jenis mutu SIR (Standard Indonesian
Rubber) :

• Karet kualitas tinggi (high grades)  SIR 3 L, SIR


3CV dan SIR 3WF yang dibuat dari bahan olah
lateks di perkebunan besar
• Karet mutu rendah (low grades)  SIR 10 dan SIR
20 yang dibuat dari bahan olah karet yang
membeku secara alami yang umumnya dihasilkan
dari perkebunan rakyat
EKSPOR KARET ALAM INDONESIA
(Rata-rata per tahun)
Jenis Mutu Volume (Ton) Proporsi (%)
Lateks Pekat 16.460 1,13
RSS 52.100 3,58
SIR-crumb rubber :
 SIR 3 36.262 2,49
 SIR 5 7.332 0,50
 SIR 10 67.602 4,65
 SIR 20 1.251.811 86,12
 SIR Lainnya 28.478 1,95
Lain-lain 3.790 0,26
Total 1.453.509 100,00
Kelapa (Cocos nucifera L)
Varietas kelapa

a. Varietas Nana (kelapa genjah), berdasarkan


sifatnya dibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa
raja, kelapa puyuh, kelapa raja malabar,
kelapa hias.
b. Varietas Typica (kelapa dalam) berdasarkan
sifatnya dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa
merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa
kopyor, kelapa lilin
Buah kelapa berbentuk bulat yang
terdiri dari:
• Sabut (eksokarp dan mesokarp) 35 %,
• Tempurung (endokarp) 12 %,
• Daging buah (endosperm) 28 % dan
• Air 25%
Komposisi kimia daging buah
kelapa segar

                                                                       
Minyak kelapa
• Minyak kelapa merupakan bagian paling
berharga dari buah kelapa. Kandungan
minyak pada daging buah kelapa tua
adalah sebanyak 34,7%.
• Minyak kelapa digunakan sebagai bahan
baku industri, atau sebagai minyak
goreng. Minyak kelapa dapat diekstrak
dari daging kelapa segar, atau diekstrak
dari daging kelapa yang telah dikeringkan
(kopra).

20
SANTAN KELAPA
• Santan kelapa merupakan cairan
hasil ekstraksi dari kelapa parut
dengan menggunakan air.
• Bila santan didiamkan, secara pelan-
pelan akan terjadi pemisahan bagian
yang kaya dengan minyak (krim)
dengan bagian yang miskin dengan
minyak (skim).
PRINSIP PENGOLAHAN
• Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu
cara berikut, yaitu:
1) Cara basah
2) Cara pres
3) Cara ekstraksi pelarut
Cara basah
• Daging buah diparut, kemudian ditambah air dan
diperas sehingga mengeluarkan santan.
• Setelah itu dilakukan pemisahan minyak pada
santan. Pemisahan minyak tersebut dapat
dilakukan dengan pemanasan, atau sentrifugasi.
• Pada pemanasan, santan dipanaskan sehingga
airnya menguap dan padatan akan
menggumpal.
• Gumpalan padatan ini disebut blando. Minyak
dipisahkan dari blando dengan cara
penyaringan.
Cara pres
a. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi
serbuk kasar.
b. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres
sehingga mengeluarkan minyak. Ampas yang
dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas
digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan
dipres untuk mengeluarkan minyaknya.
c. Minyak yang terkumpul diendapkan dan
disaring.
d. Minyak hasil penyaringan dimurnikan
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT(Elaeis guineensis Jack)

Ordo : Palmales
Famili : Palmae
KLASIFIKASI
Sub – Famili : Cocoidae
Spesies : 1. Elaeis guineensis Jacq
(Kelapa sawit Afrika)
2. Elaeis melanococca atau
Corozo oleifera
(kelapasawit Amerika Latin)

Varietas/Tipe : Digolongkan berdasarkan :


• Tebal tipisnya cangkang (endocarp) : dikenal
ada tiga varietas/tipe, yaitu Dura, Pisifera, dan
Tenera.
• Warna buah : dikenal tiga tipe yaitu Nigrescens,
Virescens, dan Albescens 25
DURA: PISIFERA: TENERA:
Cangkang 2-8 mm Cangkang - Cangkang 0,5-4 mm
M/B 35 – 50% M/B 60 – 96%
Kernel kecil
Minyak 17 – 18% Minyak 22 – 24%
Penampang buah kelapa sawit

1. Perikarpium :
a. Epikarpium (kulit buah)
b. Mesokarpium daging buah
/serabut)

2. Biji :
a. Endokarpium (cangkang/
tempurung)
b. Endosperm (kernel / daging biji /
inti biji)
c. Lembaga/embrio

27
Diversifikasi produk
Kelapa sawit

28
KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jack)

IKLIM SIFAT KIMIA TANAH

13o LU dan12o LS Solum tebal 80 cm


SYARAT TUMBUH
Curah hujan Komposisi pasir
2.000 – 3.000 20-60 %, debu 10-
mm/Th 40 %, dan liat 20-
Penyinaran 5-7 50 %
jam/hari
pH 5,0 – 5,5
Temperatur 24-
28OC Rasio C/N
mendekati 10
Ketinggian 1-500
m dpl Kemiringan lahan
15%
Kelembaban 80-
90%
KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jack)

9m x 9m x 9m
JARAK TANAM
Jarak utara selatan tanama adalah 7,82 m

JUMLAH POHON 143 Batang

PRODUKTIVITAS /
POHON / TAHUN 30-40 kg setiap panen 720-960 kg/Th

PRODUKTIVITAS / 30

TAHUN 18 – 25 TON / Ha
TABEL PRODUKTIFITAS / UMUR / TAHUN

31
TABEL BEBERAPA TINGKATAN FRAKSI TBS
No. Kematangan Fraksi Jumlah Brondolan Keterangan
1. Mentah 00 Tidak ada, buah Sangat mentah
berwarna hitam
0 1 – 25,5 % buah luar Mentah
membrondol
2. Matang 1 12,5 - 25 % buah luar Kurang matang
membrondol
2 25 - 50 % buah luar Matang I
membrondol
3 50 – 75 % buah luar Matang II
membrondol
3. Lewat 4 75 – 100 % buah luar Lewat matang I
Matang membrondol
5 Buah dalam juga Lewat matang II
membrondol, ada buah
yg busuk

Catatan :Derajat kematangan yg baik : Fraksi 1,2 dan 3. 24


Crude Crude Palm Oil
Palm Kernel Oil

RBD PKO

RBD Palm Oil


Red Palm Oil
Tingginya asam lemak bebas
dipengaruhi :
Meningkatnya ALB karena?
PENGOLAHAN CPO (Crude Palm Oil)

(100oC dan tekanan 3,5 kg/cm2) (Perputaran 23rpm)

Spesifikasi TBS Sterilisasi Perontokan


(100%) (88,5%) (67%)

(Dengan sentrifuse) (95-115oC) (Tekanan 50-60 kg/cm2)


Penjernihan Pemisahan Pengepresan
(23%) (43,5%)

CPO (23%)

24
Spesifikasi CPO

38
Gaftar alir peralatan pabrik CPO

39

Anda mungkin juga menyukai