LAPORAN PRAKTIKUM
Dosen Pengampu:
Kelas: 2C
Disusun Oleh:
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik yang mempunyai ciri
hidup di air dan berdarah dingin. Hampir semua jenis ikan bernafas dengan
insang, kecuali beberapa jenistertentu yang bernafas menggunakan paru -
paru. Ikan juga merupakan bahan pangan yang berasal dari perairan yang
mengandung protein. Menurut tempat hidupnya ikan dibagi menjadi tiga
yaitu ikan laut, ikan darat, dan ikan migrasi. Ikan laut dibagi menjadi 2 yaitu
ikan pelagik dan ikan demersal. Ikan pelagic adalah ikan laut yang hidup
dipermukaan seperti tongkol, mackerel, lemuru, herring dan ikan terbang.
Sedangkan ikan demersal adalah ikanlaut yang hidup di kedalaman/dasar
seperti cod dan kakap. Ikan darat dibagi menjadi tiga yaitu sungai seperti
ikan sepat, lele, wader, dan ikan gabus. Kemudian ikan payau seperti ikan
bandeng, dan ikan danau seperti ikan gurame, nila, dan mujair. Selanjutnya
ikan migrasi, Ikanbmigrasi adalah ikan yang hidup di laut tetapi bertelur /
berkembang biak ke sungai, yaitu ikan salmon (Muchtadi, 2010).
Susu merupakan bahan pangan yang tersusun dari zat zat makanan
dengan proporsi seimbang, bernilai gizi tinggi, mudah dicerna dan
mengandung semua unsur makanan yang dibutuhkan manusia.
Dengan kandungan nutrisinya yang lengkap, susu merupakan media
yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme, oleh karena itu susu
mudah mengalami kerusakan. Kandungan protein, glukosa, lipida,
garam mineral, dan vitamin dengan pH sekitar 6,80 menyebabkan
mikroorganisme mudah tumbuh dalam susu. Secara alami, susu
mengandung mikroorganisme kurang dari 5 x 103 per ml jika diperah
dengan cara yang benar dan berasal dari sapi yang sehat(Setiawati,
2011).
Untuk mencegah kerusakan susu akibat mikroba maka dilakukan
berbagai upaya pengawetan antara lain dengan cara sterilisasi,
pasteurisasi, fermentasi dan lain-lain. Faktor penyebab kerusakan susu
dapat meliputi faktor kimia, fisik, dam mikrobiologi. Faktor utama
yang mengakibatkan kerusakan susu adalah faktor kerusakan
mikrobiologi. Hal ini karena susu sangat mudah tercemar oleh
mikroba, baik pada waktu proses pemerahan maupun pengolahan,
sehingga menjadikan masa simpan susu relatif singkat (Legowo, 2010).
Susu memiliki kandungan nutrisi lengkap dibandingkan dengan
minuman lainnya sehingga susu memiliki banyak khasiat yang sangat
bermanfaat bagi tubuh.Adabanyak kandungan nutrisiyang ada dalam
susu, seperti kalsium, phosfor, zinc,vitamin A, vitamin D, vitamin B12,
vitamin B2,asam amino, asam pantotenat. Kandungan gizi ini
bermanfaat untuk menunjung kesehatan tubuh terutama tulang dan
gigi (Wardyaningrum, 2011).
Susu pasteurisasi adalah susu sapi segar yang telah melalui proses
pemanasan pada suhu±63°C pada wadah terbuka selama 30 menit.
Biasanya dijual dalam wadah botol gelas. Dayatahannya, jika disimpan
pada suhu kamar, bisa tahan kira-kira 16 jam. Dan tahan selama 24
jam bila disimpan dilemari es (Aisyah.2016).
HASIL PRAKTIKUM
2.1 Ikan
2.1.1 Ikan (Kembung)
a.) Karateristik fisik Ikan kembung
Gambar
Fisik 1 Ikan Kembung
Pengamatan Sensori
Warna Ikan : Bagian atas Ikan biru keabu-abuan/kehijauan dan
bagian bawah ikan putih
Warna Insang : Merah hati kecoklatan
Aroma : Amis segar
Tekstur (keadaan daging ikan) : Tekstur luar ikan kasar bersisik
dan tekstur daging ikan empuk
Kondisi mata ikan : Merah tidak jernih
Gambar
Pengukuran Panjang Ikan Kembung
Gambar
Pengukuran Lebar Ikan Kembung
Gambar
Berat Utuh Ikan Kembung
Gambar
Berat yang Dapat Dimakan Ikan Kembung
2.1.2 Ikan (Nila)
a.) Karakteristik fisik Ikan Nila
Gambar
Fisik 1 Ikan Nila
Pengamatan Sensori
Warna Ikan : Bagian atas kepala ikan berwarna hitam kemerahan dan bagian
bawah badan berwarna keabu-abuan
Tekstur (keadaan daging ikan) : Tekstur luar ikan bersisik halus dan tekstur
daging ikannya empuk
Gambar
Pengukuran Lebar Ikan Nila
Gambar
Berat Utuh Ikan Nila
Gambar
Fisik 1 Ikan Lele
Pengamatan Sensori
Warna Ikan : Berwarna putih dengan gradiasi abu-abu
dipunggung dan warna ikan mengkilat
Warna Insang : Hitam kemerahan
Aroma : Tidak terlalu amis
Tekstur (keadaan daging ikan) : Tekstur luar licin dan tekstur
dalam daging empuk berotot
Gambar
Pengukuran Panjang Ikan Lele
Gambar
Pengukuran Lebar Ikan Lele
Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Pengamatan Fisik
2.2 Susu
2.2.1 Susu Kedelai
a.) Karakteristik fisik Susu Kedelai
2.2.2 Susu
a.) Karakteristik fisik Susu Pasteurisasi
Hasil Pengamatan
Tabel 2.3
Pengamatan Fisik dan Mutu Susu
Parameter Mutu Susu Kedelai Susu Susu Sterilisasi
Susu Pasteurisasi
Pengamatan fisik
susu
Warna permukaan Putih
Kecreaman
Tekstur permukaan
Panjang cm
Diameter atau lebar cm(penggaris)
Indeks bentuk susu
Berat susu utuh gr
Ukuran susu Kecil
Berat isi susu gr
%BDD /x100% = %
%BDD
dibandingkam
dengan %BDD di
DKBM
Penentuan mutu
susu
Kondisi Baik
Letak Baik
Kondisi Baik
Kalaza Ada 1
Bercak darah Tidak ada
Lain-lain -
Tinggi yolk cm
Diameter yolk cm
Indeks cm
Tinggi albumin cm – cm
Diameter albumin cm
Indeks Putih susu cm
(IPT)
Mutu susu Baik tetapi tidak
sesuai dengan
ketentuan mutu
susu
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa setiap jenis ikan dan susu
memiliki karakteristik sifat organoleptik yang berbeda.Yaitu :
Ikan nila :
Ikan lele :
Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang paling cepat membusuk. Hal ini
disebabkan oleh Tubuh ikan mengandung air dengan kadar yang tinggi (80%)
dan memiliki pH tubuh yang mendekati netral. Kondisi ini merupakan media yang
baik untuk bertumbuhnya bakteri pembusuk atau mikroorganisme lain. Daging
ikan mengandung asam lemak tak jenuh berkadar tinggi, yang sifatnya sangat
mudah mengalami proses oksidasi. Kondisi ini sering menimbulkan bau tengik
pada tubuh ikan. Daging ikan mengandung jaringan pengikat yang sangat sedikit.
Hal ini menyebabkan daging ikan menjadi sangat lunak sehingga mikroorganisme
cepat berkembang biak.
Faktor lain yang menyebabkan ikan cepat membusuk adalah kadar glikogen
rendah yang dapat menyebabkan proses rigor mortis berlangsung cepat, sehingga
akan membuat pH akhir daging ikan tinggi (6,4 - 6,6), dan jumlah bakteri yang
terkandung dalam perut ikan tinggi. Bakteri proteolitik mudah tumbuh pada ikan
segar sehingga akan menyebabkan kebusukan yang cepat pada ikan. Proses
pembusukan pada ikan dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti aktifitas enzim
yang terdapat dalam tubuh ikan, aktifitas mikroorganisme, proses oksidasi pada
lemak tubuh, serta oksigen dari udara.
BAB IV
Aisyah, F. R. (2016). Perbedaan Susu UHT, Susu Pasteurisasi dan Susu Bubuk
Student Associationof Food Science and Technology, HIMITEPA IPB.