Kelas: S
Oleh Kelompok 2:
Esther Sheliena 195040100111044
Konvensional Sustainable
Untuk produksi dan pengembangan teknologi Secara umum tidak membutuhkan investasi
membutuhkan investasi modal yang besar modal yang besar
Biaya upah tenaga kerja rendah karena Biaya upah tenaga kerja lebih tinggi karena
tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak
Penggunaan bahan bakar fosil lebih rendah,
Ketergantungan tinggi pada bahan bakar karena minim dalam penggunaan mesin (tidak
(sumber energi pada produksi pertanian, memproduksi pupuk kimiawi, pemasarannya
produksi pupuk, pengepakan, transportasi dan secara langsung dan bersifat local [daerah
pemasaran) pertanian dekat dengan konsumen, sehingga
jalur distribusinya lebih pendek])
Persiapan media tanam
Pemilihan bibit
Persemaian
Penanaman
Perawatan Lahan
Pemanenan
SRI (System of Rice Intensification) adalah model budidaya padi intensif dan efisien
yang mengaplikasikan management sistem perakaran, yang berbasis pada pengolahan tanah,
tanaman dan air dengan prinsip kearifan local. Adapun beberapa keunggulan SRI yaitu dapat
meningkatkan produksi, dapat mengembalikan kesuburan tanah dan dapat mengurangi beban
keuangan negara. Metode ini dianggap menjadi sebuah solusi untuk masalah ketahanan
pangan, lingkungan serta krisis energi, karena metode ini dapat menghemat penggunaan air,
dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, dapat mengembalikan kesuburan dan daya
dukung tanah, dapat menurunkan produksi CO, CO2 dan metan, dapat meningkatkan
pendapatan petani, dapat memulihkan ekosistem dan menjadi soslusi untuk permasalahan
energy, dengan mengganti pupuk anorganik menjadi pupuk yang berasal dari kotoran hewan
(Iskandar dan Prabowo, 2010).
Berdasarkan table di atas metode SRI lebih efisien dibandingkan dengan metode
konvensional. Penggunaan metode SRI organik lebih unggul dibandingkan metode
konvensional. Penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanafi dkk
(2015), sistem SRI memiliki keunggulan dalam meningkatkan hasil produksi dan juga
meningkatkan pendapatan petani. Namun demikian, biaya input yang digunakan pada sistem
SRI lebih tinggi dibandingkan sistem konvensional. Berikut merupakan data hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hanafi dkk:
Berdasarkan hasil produksi padi per hektare, diketahui bahwa sistem SRI lebih unggul 3 ton
dibandingkan sistem konvensional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan biaya kompos dan
tenaga kerja lebih tinggi sistem SRI dibandingkan konvensional, sedangkan biaya
penggunaan pupuk kimia, benih, dan pestisida lebih tinggi sistem konvensional dibandingkan
sistem SRI. Oleh karena itu, pendapatan petani padi dengan sistem SRI lebih tinggi
dibandingkan petani padi dengan sistem konvensional dan dapat ditarik kesimpulan dari
kedua penelitian yang dilakukan bahwa produktivitas sistem SRI lebih unggul dibandingkan
sistem konvensional.
Beras mempunyai kandungan nutrisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, dan zat
gizi lainnya yang diperlukan oleh tubuh. Menurut USDA FoodData Central (2021),
kandungan nutrisi beras per 100 gr adalah sebagai berikut, kandungan karbohidrat berkisar 28
gr, protein sekitar 2,7 gr, total lemak 0,3 gr, beras mengandung vitamin yang meliputi tiamin
(B1) 0.07-0,32 mg, riboflavin berkisar (B2) 0.05 mg, niasin (B3) 1.6-6 mg, asam pantotenat
(B5) sekitar 1 mg, vitamin B6 0,16 mg, dan Folat (B9) 8 µg. Selain itu, beras juga
mengandung mineral, meliputi kalsium (28 mg), magnesium (25 mg), mangan (1,08 mg), zat
besi (0,8 mg), fosfor (115 mg), potasium (115 mg), dan seng (1,09 mg) serta komponen
lainnya yaitu air sekitar 11,6 gram. Dan, total kalori beras per 100 gram ialah 130 kcal.
D. PERHITUNGAN TOTAL KEBUTUHAN KALORI
1. Konvensional
9.000 11.700.000
16 persons/ha/y
2. SRI
14.400 18.720.000
25 persons/ha/y
Kesimpulan:
Saran:
Haryanta, D., Tohiron, M., & Gunawan, B. (2018). Sistem Pertanian Terpadu.
Lagiman, L. (2021). PERTANIAN BERKELANJUTAN: UNTUK KEDAULATAN
PANGAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI.
Jusra Iskandar, F., & Eko Prabowo, H. (2010). Sri (System Of Rice Intensification) Organik
Sebagai Solusi Masalah Pangan, Lingkungan Dan Sumber Energi Di Indonesia. In
Proceeding International Conference on Business and Economics (ICBE) (Vol. 1, No.
1). Politeknik Negeri Padang.
Pitojo, Setijo. 2003. Bertanam Padi Sawah Tabela. Penebar Swadaya. Jakarta
Redaksi Trubus. 2013. Kiat Tingkatkan Produksi Padi. Jakarta. Trubus Swadaya.
United State Department of Agriculture Food Data Central. (2021). USDA National Nutrient
Database for Standard Reference. USA. [cited 2021 September 1 th]. Available from:
https://fdc.nal.usda.gov/index.html.