Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PEMBENAHAN TANAH

Prinsip Pemanfaatan Pembenah Tanah

Bahan pembenah tanah dikenal juga sebagai soil conditioner. Di kalangan ahli tanah diartikan
sebagai bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral, berbentuk padat maupun cair yang
mampu memperbaiki struktur tanah, dapat merubah kapasitas tanah menahan dan melalukan air,
serta dapat memperbaiki kemampuan tanah dalam memegang hara, sehingga air dan hara tidak
mudah hilang, namun tanaman masih mampu memanfaatkan air dan hara tersebut.

Konsep utama dari penggunaan pembenah tanah adalah:

(1) Memantapan agregat tanah untuk mencegah erosi dan pencemaran,

(2) Merubah sifat hidrophobik dan hidrofilik, sehingga dapat merubah kapasitas tanah menahan
air,dan

(3) Meningkatkan kemampuan tanah dalam memegang hara dengan cara meningkatkan kapasitas
tukar kation (KTK) (Arsyad 2000).

Klasifikasi Pembenah Tanah

Secara garis besar, bahan pembenah tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alami dan sintetis
(buatan). Berdasarkan senyawa pembentuknya dapat dibedakan dalam tiga kategori yakni;

1. pembenah tanah organik,

2. pembenah tanah hayati, dan

3. pembenah tanah anorganik (mineral)

Pembenah tanah alami adalah pembenah tanah yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan
yang berasal dari alam, baik bersifat organik, hayati, maupun anorganik. Struktur senyawa bahan
dasarnya belum mengalami perubahan. Sedangkan pembenah tanah sintetis adalah pembenah
tanah yang dibuat oleh pabrik, baik dari bahan dasar alami yang bersifat organik maupun anorganik,
tetapi sudah mengalami perubahan baik secara fisik maupun struktur senyawanya, sehingga sulit
dibedakan dengan bahan aslinya.

Pembenah Tanah Organik Alami


Pembenah tanah organik yang digolongkan sebagai pembenah tanah organik alami diantaranya
adalah

1. Pupuk kandang

2. Biomassa tanaman seperti pangkasan legum (Flemingia, lamtoro, kaliandra),

3. Sisa panen (jerami, brangkasan jagung)

4. Pemberian Biochar atau arang

5. Aplikasi Micro organime yang menguntungkan

6. Aplikasi Agen Hayati (Gliocladium sp, Trichoderma sp, Beauveria Basssiana, Metarhizium Sp, dan

lainya.

Pada umumnya pembenah tanah organik alami seperti pupuk kandang dan biomassa tanaman
sudah banyak digunakan oleh petani, namun seringkali dibutuhkan jumlah yang sangat banyak
dalam aplikasinya. Efektivitas pupuk kandang dan biomassa tanaman dalam memperbaiki sifat tanah
cukup tinggi bila diberikan dengan dosis yang tinggi, misalnya sekitar 15-20 t ha untuk pukan dan 20-
25 t ha.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pembenah tanah organik alami mampu
memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah. Pemberian biomassa tanaman mampu mempertahankan
kadar bahan organik tanah dan KTK tanah, serta meningkatkan pH dan P, sedangkan pemberian
jerami padi mampu meningkatkan kadar N tanah, penambahan tanaman kacang-kacangan dan
alang-alang mampu meningkatkan Ca, Mg, K dan Na serta menurunkan Al dan Fe.

(Sumber Balai Penelitian Tanah. BALIBANGTAN- Kementrian Tanah, dan referensi lain)

Biochar Sebagai Pembenah tanah

Biochar atau arang merupakan pembenah tanah alami berbahan baku hasil pembakaran tidak
sempurna (pirolisis) dari residu atau limbah pertanian yang sulit didekomposisi, seperti kayu-kayuan,
kakao, dan lain-lain. Pembakaran tidak sempurna dilakukan dengan menggunakan alat pembakaran
atau pirolisator suhu sekitar 2500 - 3500 C, selama 2-3,5 jam, sehingga diperoleh arang yang
mengandung karbon tinggi dan dapat diaplikasikan sebagai pembenah tanah.

Pemilihan bahan baku pembenah tanah dari bahan yang sulit didekomposisi agar bisa bertahan lama
di dalam tanah. Di Indonesia potensi penggunaan biochar cukup besar, mengingat bahan baku
seperti residu kayu, tempurung kelapa, dan sekam padi cukup tersedia, pada setiap proses
penggilingan gabah akan menghasilkan 16,3 - 28% sekam. Sumber bahan baku biochar terbaik
adalah limbah organik khususnya limbah pertanian

UNSUR HARA

Fungsi Unsur Hara Bagi Tanaman

Tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi/khasiat tersendiri dan mempengaruhi proses-proses


tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

Berikut ini uraian singkat fungsi/khasiat unsur hara bagi tanaman, yakni:

1. KARBON (C)

Penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari

bahan organik, diambil tanaman berupa C02.

2. OKSIGEN

Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangunan bahan organik, diambil
dari tanaman berupa C02, sumbernya tidak terbatas dan diperlukan untuk bernafas.

3. HIDROGEN

Merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik, sumbernya dari air dan jumlahnya tidak

terbatas.

4. NITROGEN (N)

Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk NO3- (N-nitrat) atau NH4+ (N-amonium) atau
keduanya,

Tanaman yang hidupnya dengan media yang banyak berisi air akan lebih suka menyerap N dalam
bentuk NH4-, sedangkan tanaman yang hidupnya dengan media di darat akan lebih baik tumbuhnya

bila tersedia N dalam bentuk NO3-. Sebaiknya N-amonium tidak lebih dari 30% dari N total yang
diberikan untuk tanaman.

Fungsi NH4+ terhadap pertumbuhan tanaman akan menyebabkan tanaman tumbuh pesat, sel-sel

membesar, daun melebar tipis, lemas, cepat layu, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Fungsi NO3- terhdap pertumbuhan tanman adalah bisa memperpanjang fase life atau daya simpan

bunga/buah, toleran terhadap kekurangan air, membuat butir hijau daun lebih bagus, mengurangi

keguguran bunga (bunga terbentuk lebih sempurna).

Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah:

a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun,
batang dan akar.

b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses
fotosintesis.

c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.

d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.

e. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.

Adapun sumber Nitrogen adalah :

a. Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang kemudian di bawa air
hujan meresap ke bumi.

b. Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.

c. Mikrobia atau bakteri-bakteri.

d. Pupuk buatan (Urea, ZA dan lain-lain)

Gejala Kekurangan :

a. Proses kecepatan pertumbuhan rata-rata lambat

b. Daun terlihat hijau muda dan dapat menjadi kuning

c. Biasanya daun paling rendah posisinya yang paling pertama terlihat

d. gejalanya

5. POSPHOR (P)

Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk : H2PO4- HPO4–


Pemberian P bersama-sama dengan NH4+ dapat merangsang pertumbuhan akar, tetapi penyerapan
P oleh akar meningkat apabila yang digunakan adalah NO3- daripada menggunakan NH4+.

Secara umum, fungsi dari Fosfor (P) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :

a. Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.


b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa
dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan
buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Gejala Kekurangan :
a. Warna daun berubah menjadi gelap dan selanjutnya menjadi kelabu
b. Sistem perakaran kurang baik perkembangannya
c. Pada tanaman yang muda dapat menghambat pertumbuhan pucuk
6. KALIUM (K)
Diambil/diserap tanaman dalam bentuk : K+ dan ketersediaan K dari pupuk relatif lebih
cepat daripada dengan fosfat.
Fungsi Kalium bagi tanaman adalah :
a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman,
agar daun,bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.
Sumber-sumber Kalium adalah :
a. Beberapa jenis mineral.
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c. Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d. Pupuk Buatan (KCl, ZK dan lain-lain)
e. Abu tanaman misalnya: abu daun teh muda mengandung sekitar 50% K2O
Gejala Kekurangan :
a. Kekurangan Kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari warna hijau menjadi
kuning muda
b. Warna kuning tersebut berlanjut menjadi kecoklatan
c. Pada tepi daun menjadi robek yang membentuk seperti gerigi
d. Dapat menurunkan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit
7. KALSIUM (Ca)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca ++, ketersediaan Ca ternyata dapat
mempengaruhi unsur hara lain terutama Mg, apabila Ca pada kondisi kekurangan, maka
penyerapan Mg akan terlalu besar dan dapat meracuni tanaman. Penambahan atau
pemberian Ca bersama-sama dengan unsur N akan menguntungkan pada perkembangan
batang dan pembentukan tunas-tunas baru. Ca banyak terdapat dibagian tanaman yang tua
dan bersifat immobil.
Fungsi kalsium bagi tanaman adalah:
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar
b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau
suasana keasaman tanah
Gejala Kekurangan :
a. Daun-daun berukuran kecil dan gagal berkembang penuh
b. Warna daun menjadi gelap
8. MAGNESIUM (Mg)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++. Ketersediaan Mg tidak boleh berlebihan
karena dapat meracuni tanaman, sehingga unsur Mg harus dalam kondisi seimbang
terutama dengan umsur Ca.
Unsur hara Ca adalah bersifat mobil.
Fungsi magnesium bagi tanaman ialah:
a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil
b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphatse dan Carboxy
peptisida
c. Berperan dalam pembentukan buah
Sumber-sumber Magnesium adalah:
a. Batuan kapur (Dolomit Limestone) CaCO3MgCO3
b. Garam Epsom (Epsom salt) MgSO4.7H2O
c. Kleserit MgSO4.H2O
d. Magnesia MgO
e. Zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami proses sedemikian:
f. Mg Cl2 + Ca(OH)2 ——– Mg (OH)2 + Ca Cl2
g. Mg (OH)2—-panas—— Mg O + H2O
h. Terpentin Mg3SiO2 (OH)4
i. Magnesit MgCO3
j. Karnalit MGCl2KCl. 6H2O
k. Basic slag
l. Kalium Magnesium Sulfat (Sulfat of Potash Magnesium)
Gejala Kekkurangan :
a. Gejala ini biasanya terlihat pada daun tua
b. Diantara tulang daun terlihat klorosis
c. Perubahan warna daun menjadi kuning, dan terdapat bercak-bercak warna coklat pada
daun tetapi tulang daun tetap berwarna hijau
d. Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan kuncup bunga
9. BELERANG (Sulfur = S)
Tanaman menyerap Sulfur melewati akar dalam bentuk ion SO4= dan dapat diserap melalui
daun dalam bentuk ion SO2-, tetapi pada kadar yang terlalu tinggi dapat meracuni tanaman.
Kadar S di dalam tanaman rata-rata 0,1 – 0,4 %. Unsur S di dalam tanaman dapat menekan
kelebihan nitrat sehingga akibat negatif dari penumpukan nitrat yang terlalu tinggi dapat
dicegah. Sulfur adalah unsur hara yang bersifat mobil.
Fungsi belerang bagi tanaman ialah:
a. Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar
b. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein,
methionin serta thiamine
c. Membantu pertumbuhan anakan produktif
d. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti
cabai, kubis dan lain-lain
e. Membantu pembentukan butir hijau daun
Sumber-sumber belerang adalah:
a. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
b. Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk Superfosfat
Gejala Kekurangan :
a. Daun berwarna gelap pada sebagian daun yang paling dekat dengan batang
b. Urat-urat daun berubah menjadi kuning
c. Batang tanaman kurus dan kecil
****UNSUR HARA MIKRO****
1. BESI (Fe)
Diambil atau diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++
Fungsi unsur hara besi (Fe) bagi tanaman ialah:
a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)
b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein
c. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom
oxidase
Sumber-sumber besi adalah:
a. Batuan mineral Khlorite dan Biotit
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
Gejala Kekurangan :
- Warna daun akan pudar dan menjadi kering lalu menjadi keriput
- Pada ujung daun menjadi terkikis tetapi urat-urat daun masih tetap hijau

2. MANGAN (Mn)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Sumber-sumber Mangan adalah:
a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2
b. Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3
c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3
d. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
Gejala kekurangan :
a. Daun akan tampak berwarna gelap dan muda
b. Perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan
c. Pertumbuhan tanaman terhambat
3. TEMBAGA (Cu)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++
Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid
Coenzim A. dehidrosenam
b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
Gejala kekurangan :
 Terlihat pada ujung daun yang mengisut dan merana, dan terkadang terlihat seperti gejala
kekurangan K, karena tepi-tepi daunnya mengering.
4. SENG (Zink = Zn)
Tanaman menyerap Zn dalam bentuk ion Zn2+ dan dapat dalam bentuk kompleks organik,
seperti EDTA.
Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi tanaman ialah:
a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan
pertumbuhan
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin)
dan penting bagi keseimbangan fisiologis
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah
Seng dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Sulfida Zn S
b. Calamine Zn CO3
Gejala kekurangan :
a. Terjadi salah tumbuh pada ujung akar dan terjadi kelambatan tunas di pucuk karena
pembelahan sel maristem tidak sempurna
b. Daun berwarna hijau muda, kuning atau putih di antara tulang daun, dan ruas-ruas batang
memendek, daun menjadi kecil, sempit dan agak tebal, kemudian dapat menyebabkan daun
menjadi gugur.
5. MOLIBDENUM (Mo)
Tanaman menyerap Mo dalam bentuk ion MoO4= dan dalam jumlah sedikit, kelebihan
sedikit saja dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman.
Fungsi unsur hara Molibdenum (Mo) bagi tanaman ialah:
a. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa
b. Sebagai katalisator dalam mereduksi N
c. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2
Gejala kekurangan :
Kekurangan Mo dapat mempengaruhi berlangsungnya sintesis asam-asam amino dan
protein, sehingga dapat mempengaruhi fungsi N di dalam tanaman
15. BORON (Bo)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3-. Walaupun B merupakan unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus tersedia untuk pertumbuhannya. Boron
adalah unsur hara yang bersifat immobil.
Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi tanaman ialah:
a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman
b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan
c. Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga
dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar
d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca)
e. Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak
bakteri dan mencegah bakteri parasit
Boron (Bo) dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b. Borax Na2 Bo4 O2. 10H2O
16. KHLOR (Cl)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl -
Fungsi unsur hara Khlor (Cl) bagi tanaman ialah:
a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas,
kentang dan tanaman sayuran
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal
Gejala kekurangan :
a. Gejala dapat dilihat pada daun dengan tanda-tanda yang mengering dan kurus, ujung
daun menjadi coklat
b. Apabila temperatur tinggi dan tanaman kekurangan B dapat menyebabkan kelopak bunga
menjadi pecah (calyx splinting) atau dapat juga sebagai akibat perbedaan temperatur udara
siang dan malam terlalu tinggi (lebih dari 10°C).
c. Pertumbuhan rata-rata tanaman merosot, pertumbuhan kerdil dengan ruas-ruas yang
pendek dan dapat juga berhenti pertumbuhannya
d. Batang dari tanaman kaku menjadi pecah-pecah/retak
PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Persyaratan atau standar kadar bahan kimia serta pH Dalam Membuat POC
Dalam pembuatan pupuk organik cair, perlu diperhatikan persyaratan atau standar kadar-
kadar bahan kimia serta pH yang terkandung di dalam pupuk organik tersebut. Berikut
adalah persyaratan teknis minimal pupuk organik yang ditetapkan oleh Departemen
Pertanian Republik Indonesia,

Tabel 1. Standar Kualitas Mutu Pupuk Organik


Parameter Standar
Total N <2 %
C organik >4 %
Rasio C/N 15-25%
P2O5 <2 %
K2O <2 %
pH 4-8

Sumber: (Peraturan Menteri Pertanian No.28/Permentan/OT.140/2/2009)

Unsur hara makro dan mikro sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Fungsi unsur
hara makro diantaranya Nitrogen (N), yang berfungsi merangsang pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan, untuk sintesis asam amino dan protein dalam tanaman, merangsang
pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan pertumbuhan
vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang) (Kloepper,1993).
Phospat (P) berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman,
merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel
tanaman dan memperbesar jaringan sel, merangsang pembungaan serta pembuahan.
Kalium (K) berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan
mineral termasuk air. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan membentuk
senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan
mangan. Selain itu dapat meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
(Kloepper, 1993).
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). ... Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.

A. Bahan utama yg harus ada


1. Karbohidrat - bisa air leri, tepung Dan dedak.
2. Molase atau bisa gula merah Gula pasir
3. Air
B. Bahan yg akan difermentasi baik
buat Mol, atau buat POC.
1. daun2an
2. buah2an
3. bonggol pisang
4. kotoran hewa dll.
Itu semua tergantung anda, bias satu bahan atau lebih
C. Dekomposer/mikroba.
Setelah bahan A disiapkan bahan B masukkan jika perlu dipotong2 atau diblender dulu
sebelum dimasukkan. Terakhir masukkan C. dekomposer/mikroba dan aduk hngga merata.

1. Urea Cair Organik by Windanto Bin Edris


Pupuk urea cair organik ini setara dengan pupuk kimia 2 karung, dengan Formula 46-0-0 .
Secara signifikan mengurangi biaya produksi . Pupuk cair ini adalah nutrisi utama pada tahap
awal budi daya guna mempercepat pertumbuhan tanaman dengan " Memiliki batang
panjang, daun lebar, daun berwarna hijau Tua "
Bahan bahan yg diperlukan :
1. 1 kg Kacang hijau atau kacang kedelai (rendam dengan air 4-5 jam).
2. 2 kg Nenas atau 2 bh nenas . Dicacah atau di giling halus beserta kulitnya .
3. 1 kg beras ketan direndam dg air 4-5 jam
4. 2 kg gula merah / molase yg sudah dicairkan.
5. 10 ltr Air kelapa atau air sumur / Air Hujan, salah satu aja Yg kita pakai.
6. 1 liter mikroba pucuk pisang ( buat sendiri )
Cara Membuatnya :
1. Rendam kacang hijau/ kedelai selama 4-5 jam setelah itu tiriskan.
2. Rendam ketan / beras selama 4-5 jam dan tiriskan.
3. Setelah ditiriskan, kacang hijau dan beras ketan digiling halus kemudian masukan kedalam
wadah atau ember.
4. Setelah itu tambahkan nenas yg dicacah atau yg sudah digiling masukan kedalam wadah
atau ember.
5. Tambahkan 2 kg gula merah / molase yg sudah dicairkan dalam ember.
6. Tambahkan 1 liter Mikroba pucuk pisang.
7. Terakhir tambahkan 10 liter air kelapa / air sumur atau air hujan kedalam ember.
Kemudian diaduk dengan menggunakan kayu atau bambu agar tercampur rata .
Kemudian tutup wadah dan di fermentasi selama 14 hari.
Setelah selesai masa fermentasi maka kita saring. Pisahkan dari ampas. Airnya kita simpan
dalam wadah diregen atau yg ada tutupnya.
Cara pengunaan dan dosis.
 2 sendok makan UREA cair organik : 20 ltr air sumur (air hujan) digunakan untuk
penyemprot di tanaman baik untuk tanaman padi di sawah atau pun tanaman sayuran atau
holtikultura.
 5 sendok makan UREA cair : 20 ltr air sumur agar menambahkan Nitrogen ke tanah, agar
Tanaman bisa mengambil nutrisi melalui akar yg memberikan asupan ke batang tanaman.
Nb : Penggunaan pupuk cair organik ini dosisnya sangat tinggi jangan sampai over dosis yang
akan mengakibatkan daun menguning pada tanaman dan bisa mengakibatkan kematian
Kandungan dari bahan diatas :
1. Kacang hijau / kedelai mengandung Nitrogen setelah diproses dalam fermentasi memiliki
Asam Amino menjadikan protein yg baik bagi tanah dan Tanaman.
2. Beras ketan mengandung vitamin B Baik buat kesehatan tanaman menambah tanaman
agar tidak mudah kedatangan ppenyakit .
3. Nenas bertindak sebagai Enzim untuk membentuk dan memecahkan protein dan
menghasilkan Asam Amino dalam air UREA organik.
4. gula merah atau molase membentuk proses fermentasi lebih lengkap.
5. Mikroba pucuk pisang adalah bahan baku untuk fermentasi kacang hijau atau kedelai
memperluas Mikro Organisme menjadi UREA cair organik .
2. Pupuk Urea Cair Organik (Puco) by Juna Saputra
Bahan:
1. Kacang hijau atau kedelai 1 kg
2. Dedak 2 kg
3. Nanas 2 buah
4. Gula merah 2 kg
5. Air kelapa / tuak 10 ltr
6. EM4 1 ltr
Cara Membuat :
Rendam bahan 1 tiriskan, kemudian haluskan.
Rebus bahan 2 kemudian dinginkan. Tambahkan bahan 3,4,5,6. Kemudian fermentasi 2
minggu.
Dosis: Air 20 ltr.20 ml untuk semprot.50 ml untuk kocor
3. Pupuk Organik Cair (POC)/NPK cair:
Pembuatan pupuk organik cair ( POC) N / Natrium.
Bahan :
1. Daun daunan hijau spt. Gamal, kacang kacangan, Kelor, daun salam. Tidak harus semua
ada.
Yang penting dedaunan mudah layu.
2. Molase 1 lt atau gula merah 1 kg.
3. Air kelapa dari 5 butir kelapa
4. Air leri / boleh pake tepung beras
Cara membuat;
Bahan utama dedaunan dicincang lalu ditumbuk. Buat setinggi 1/3 tinggi wadah / jerigen.
Molase di encerkan dengan air leri. Kalau tidak pakai, encerkan dengan air kelapa.
Masukan dedaunan, ingat 1/3 ya.
Masukan air gula, air leri, air kelapa.
Aduk sampai merata kemudian tutup rapat-rapat.
Lalu simpan di tempat teduh.
Setelah 4 hari di cek. Kalau jerigen melembung, buka dikit utk mengeluarkan gasnya. Lalu
tutup lagi. Setiap hari di kocok pagi, siang dan sore dan buang gasnya.
Lakukan fermentasi ini 14 s.d. 21 hari. Biasanya 21 hari sudah dormentasi alias tidur.
Panen dengan cara di saring lalu dikemas.
Ini poc N untuk masa vegetatif.
 Kalau mau buat P. Pospat.
Lakukan spt diatas, tapi daun diganti bongol pisang yg belum berbuah. Kalau ada pisang
klutuk lebih bagus.
 Untuk K kalium. Kita pakai serabut kelapa.
ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)

Hormon Tumbuhan/ZPT
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu
bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam
konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis.
Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen)
Hormon Auksin
Fungsi hormon Auksin :
1. Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh.
2. Merangsang pembentukkan akar latera, merangsang perkembangan akar lateral dari
serabut akar sehingga meningkatkan penyerapan air dan mineral
3. Mampu mendorong parthenokarpi
4. Merangsang differensiasi jaringan pembuluh sehingga membentuk Xylem dan Floem –
merangsang pembelahan sel kambium vaskuler sehingga menyebabkan pertumbuhan
jaringan vaskuler sekunder.dengan adanya diferensiasi sel menjadi xilem hingga dapat
meningkatkan transportasi mineral dan air.
5. Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
6. Berperan dalam dominansi apikal - berpengaruh pada pemanjangan sel, pembelahan sel
dan diferensiasi sel. Contoh bila tunas tumbuh tegak salah satu sisi disinari cahaya matahari,
pertumbuhan tunas akan berbelok ke arah cahaya. Hal ini disebabkan karena auksin pada
batang yang terkena sinar rusak sehingga pertumbuhan pada sisi tersebut terhambat
7. Hormon auksin memelihara dinding sel tetap elastis, merangsang pembentukan dinding
sel, tetapi tidak merangsang pembentukan dinding sel sekunder.
2. Hormon Giberelin
Fungsi Giberelin :
1. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
2. Merangsang perkecambahan biji
3. Memecah dormansi biji / mengakhiri peristiwa Dormancy
4. Merangsang pembungaan dan pembuahan
5. Pertumbuhan Gigantisme / raksasa pada tanaman
3. Hormon Sitokinin
Fungsi Sitokinin :
1. Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
2. Menghambat dominansi apikal oleh auksin
3. Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
4. Merangsang pemanjangan titik tumbuh
5. Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
6. Merangsang pembentukan akar cabang
7. Menghambat pertumbuhan akar adventive
8. Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara
mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.
Bahan alami yang mengandung ZPT alami :
1. Air Kelapa
Air kelapa mengandung hormon/ZPT Sitokinin, mineral dan senyawa organik lain, seperti 1,3
dipheniluea, zaetin, zeatin glukosida dan zeatin ribosida.
2. Bawang Merah.
Bawang merah mengandung hormon auksin dan giberelin.
3. Rebung ambu.
Rebung bambu mengandung hormon giberelin.
4. Bonggol Pisang.
Hormon tumbuh pada bonggol pisang adalah sitokinin.
5. Tauge.
Ekstrak tauge mengandung auksin
6. Tomat.
Ekstrak Tomat mengandung auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen dan kalin.
7. Jagung muda.
Biji jagung yang masih muda mengandung hormon giberelin dan sitokinin.
8. Eceng Gondok.
Akar enceng gondok banyak mengandung hormon giberelin, protein dan karbohidrat.
Semoga bermanfaat sebagai referensi.
Membuat ZPT Auksin, Sitokinin Dan Giberelin
A. Auksin (zpt) by Ismail Bin Salim
Bahan :
1. 1 Kg Keong mas / Bekicot,
2. 5 Lt Air,
3. 1 Kg Gula / Tetes tebu,
4. 1 gelas EM4/MOL
Cara Pembuatan :
Keong mas/bekicot direbus dengan air sampai mendidih kemudian diambil dagingnya,
cangkang dibuang. Setelah dingin, masukkan EM4/MOL, aduk dan campur sampai rata.
Masukkan dalam wadah, tutup dengan plastik lalu ikat dengan karet. Simpan dan letakkan
pada tempat yang teduhm biarkan selama 12-15 hari.
Dosis 2ml/liter.
Tingkat auksin tinggi menghasilkan plastisitas dinding sel, memungkinkan sel yang tumbuh
untuk meregang. Sel yang lebih besar berarti jaringan yang lebih besar, yang menghasilkan
organ yang lebih besar, dan organ yang lebih besar menghasilkan buah yang lebih besar dan
bunga yang fantastis. (ket dari New Putra Bangsa)
B. Sitokinin (zpt) by Ismail Bin Salim
Bahan :
1. 1 Kg bonggol pisang,
2. 5 Lt air,
3. 1 Kg gula/tetes tebu
4. 1 gelas EM4/MOL
Cara Pembuatan :
Bonggol pisang dicacah atau diblender campur dengan semua bahan. Aduk sampai rata,
masukkan dalam wadah kemudian tutup dengan plastik dan ikat memakai karet. Simpan dan
diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.
Dosis 2ml/liter
Sitokinin sama pentingnya dengan auksin, terutama mengingat kadar keduanya relatif sama.
Penjelasan yang disederhanakan: jika satu tingkat adalah 50%, tingkat lainnya adalah 50%.
Jika satu tingkat naik menjadi 60%, yang lain turun menjadi 40%. Jika kadar sitokinin rendah,
tanaman menghasilkan pertumbuhan vegetatif .
Saat kadar sitokinin meningkat dan tingkat auksin menurun suatu transisi tanaman ke tahap
berbunga. Kadar sitokinin yang lebih tinggi menyebabkan tanaman tumbuh lebih lebat,
dengan jarak ruas internodal yang lebih pendek. Ada kemungkinan besar bahan rahasia
dalam pupuk favorit Anda adalah campuran auksin dan sitokinin, tepatnya seimbang untuk
mendorong tanaman untuk tumbuh. (ket dari New Putra Bangsa)
C. Giberelin (zpt) by Ismail Bin Salim
Bahan :
1. 1 Kg rebung bambu,
2. 5 Lt air,
3. 1 Kg gula/tetes tebu,
4. 1 gelas EM4/MOL
Cara Pembuatan :
Kupas rebung bambu, cacah kecil-kecil. Campur dengan semua bahan lainnya. Aduk sampai
rata, masukkan dalam wadah kemudian tutup denga plastik dan ikat memakai karet.
Simpan dan diamkan selama 12-15 hari pada tempat yang teduh.
Dosis 2ml/liter.
giberelin, atau asam giberelat (GA). Kelas hormon ini memiliki banyak tanggung jawab.
Giberelin menyebabkan biji mulai tumbuh setelah berkecambah dan membantu bibit
mengelola penyimpanan makanan sambil tetap mengembangkan daun fotosintesis. Selama
pertumbuhan vegetatif, GA juga menyebabkan peregangan, atau jarak internodal yang besar
Tanaman berbunga dipengaruhi oleh panjang periode siang hari yang diinduksi menjadi
bunga dengan menyesuaikan tingkat GA. (ket dari New Putra Bangsa)
ZPT air Kelapa
Membuat bulir padi bagus (skors). Batang, akar, dan daun menjadi lebih segar. Pertumbuhan
cepat dan buah bagus pada palawija. Em4 bisa dirubah dengan Mol.
1. 5-6 liter kelapa
2. 1 liter EM4
3. 1⁄4 Kg gula putih
4. 1 liter air beras
Dosis 1⁄4 liter untuk satu tengki
Zat Perangsang Akar atau tunas
Bahan : Bawang merah 1⁄2 kg
Bawang merah diblender lalu tambahkan air sampai dua liter. Dosis satu gelas pertangki.
Setiap hasil blanderan bawang merah tidak bisa disimpan lebih lama seperti produk sintetis,
karena bahan alami dari bawang merah tersebut akan mudah busuk. Jadi untuk
penggunaannya harus dilihat dari keperluan anda menggunakan bahan tersebut.
Penambahan bawang merah pada masa vegetative (saat awal pertumbuhan) sangat penting
sebagai anti bodi.
Peransang Bunga dan Buah (Agar Tidak Mudah Rontok)
1. Nutrisi Buah (Sahyar Mysterio)
Bahan
1. YAKULT/em4 100 ml
2. Telur 2 butir
3. Air kelapa 1 liter
campur semua ke botol aqua 1.5 liter. fermentasi 2 hari. Dosis 1 liter untuk 40 liter untuk
kocor, dan 1/2 Liter per tangki untuk sepry.
Nutrisi Buah 2
Sari buah (buah apa saja) sebanyak satu liter ditambah gula merah sebanyak 3 sendok
makan.
Campuran ini kemudian ditutup rapat, dan didiamkan atau menunggu terfermentasi hingga
satu minggu. Kemudian saat akan disemprot ke tanaman, cairan yang telah difermentasi
tersebut ditambah kuning telur ayam kampung.
Aplikasi nutrisi ini tidak banyak. Cukup sebanyak 200cc nutrisi untuk 15 liter air.
Larutan nutrisi ini disemprotkan ke daun dan tanah disekitar tanaman saat akan berbuah.
Hasilnya,dari cerita para petani yang sudah mencobanya, satu kuintal gabah menghasilkan
80 kg beras.
2. Pupuk Bunga
Bahan :
1. 4 buah nanas,
2. gula 1⁄4 kg,
3. Vitsin 1 sendok teh.
Blender nanas, masukan gula dan tambahkan air sampai dua liter. Fermentasi selama 4 hari.
Dosis 3⁄4 gelas atau 200 ml pertangki, Setiap akan menyemprot (spray) tambahkan kuning
telur.
Untuk lebih strong (kuat) dimasak terlebih dahulu dengan suhu api sedang, kemudian
diamkan hingga dingin dan fermentasikan. Aplikasi seminggu sekali dapat mengalahkan
score.
3. Booster STMJ
Bahan
1. Susu beruang (susu murni) sekaleng
2. Kuning telur 7 butir (usahakan telur bebek atau telur ayam kampung)
3. Jahe 1⁄4 - 1⁄2 kg, blender.
4. Madu 5 saset.
5. Micin
Campurkan, fermentasi. Dosisi 100 ml per tangki.
4. Super Boster
Bahan
1. 3 liter air kelapa,
2. 5 buah jeruk,
3. 2 buah telur ayam,
4. 7 buah pisang,
5. 1 gandul bawang putih
6. 1⁄2 kg gula merah,
7. 250 ml madu,
8. 2 saset susu kental,
9. 1 kg rebung,
10. 1 liter air
Cara : 14-21 hari fermentasi anaerob. Aplikasi 10-50 cc per liter air. Siram/semprot/inokulan.

Anda mungkin juga menyukai