Anda di halaman 1dari 3

PEMUPUKAN BERIMBANG PADI SAWAH - Ayip Maulana.

SP
Pemupukan adalah merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau
pupuk kepada tanah yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman
(unsur hara adalah makanannya tanaman), apabila tanaman digambarkan
sebagai manusia, maka apabila kita menghendaki pertumbuhan tanaman
agar dapat optimal kebutuhan makan suatu tumbuhan harus mencukupi 4
sehat 5 sempurna, yaitu semua kebutuhan tanaman tercukupi, manusia
tidak akan dapat tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi karbohidrat saja
walaupun itu dalam jumlah sangat banyak. Selain itu waktu makan juga
dapat mempengaruhi pertumbuhan. sebagai halnya manusia, waktu makan
yang tepat adalah 3 hari sekali, yaitu pagi, siang dan sore. manusia juga
tidak akan tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi pada pagi hari saja,
walaupun itu juga dalam jumlah yang banyak. Pemupukan berimbang
adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua
hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk
meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi
pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan.
Jadi pemupukan berimbang merupakan pemenuhan hara yang berimbang
dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk dan jenis pupuk. Pemupukan
diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah cukup diberikan
hanya untuk memelihara hara tanah supaya tidak berkurang. Takaran
pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda
untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap
jenis tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda.
Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan
efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat
dari pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta
cara atau metode pemupukan. Peningkatan produksi pertanian dapat
dicapai melalui pendekatan teknologi yang tepat antara lain dengan
menerapkan teknologi pemupukan berimbang spesifik lokasi. Saat ini
teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak dilakukan oleh sebagian
petani Indonesia, sehingga menyebabkan pemupukan menjadi tidak
berimbang.
Kebutuhan Hara Tanaman
Tanaman memperoleh makanan dapat berasal dari udara, air, tanah, dan
unsur-unsur organik sebagai contoh :
1. Dari udara dan air tanah : Karbon (C ) Hidrogen ( H ), Oksigen (O)
2. Dari tanah, pupuk buatan dan kotoran hewan : Nitrogen (N), Pospor
(P), Kalium ( K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur ( S ), Besi (Fe),
Mangan (Mn), dan Klorin (Cl), Co ( Kobalt)
Unsur-unsur tersebut memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan
tanaman, masing-masing unsure memiliki fungsi yang spesifik dan tidak
dapat digantikan oleh unsure yang lain. Dalam hal peningkatan produksi
pertanian penggunaan pupuk berimbang sangat penting karena dengan
pemberian pupuk yang mengandung unsure N, P, K, S. dapat
meningkatkan produksi padi yang ada.
Fungsi & Manfaat Pemupukan Berimbang
1. Pupuk Nitrogen (N) yang dapat berupa Amonium sulfat/ ZA
(NH4)2SO4, Urea (CO (NH2)2), Amonium nitrat (NH4NO3).
Fungsi dari pupuk nitrogen antara lain :
- Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun
- Membuat warna daun lebih tampak hijau
- Memperbanyak anakan
- Memperbaiki mutu dan jumlah hasil

2. Pupuk P ( Fosfor ) Yang termasuk pupuk ini adalah super pospat


tunggal (ES), Double superfosfat (DS) dan Triple super fosfat (TSP ),
pupuk fosfor sebetulnya juga larut dalam air tetapi tidak secepat pupuk
urea, pupuk ini berfungsi :
- Memperpanjang pertumbuhan akar, sehingga tanaman mudah menyerap
makanan
- Menguatkan batang dan mempercepat proses pemasakan buah
- Memperbaiki mutu dan jumlah hasil

3. Pupuk K ( Kalium) Yang termasuk dalam pupuk kalium adalah pupuk


kalium tunggal antara lain kalium sulfat (ZK), kalium magnesium sulfat.
Fungsi kalium bagi tanman :
- Memperbaiki pertumbuhan tanaman
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama/penyakit
- Memperbaiki mutu hasil
Dosis Pupuk Berimbang
Untuk setiap ton gabah yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan hara
N sekitar 17,5kg, P. seanya 3 kg dan K sebanyak 17kg. agar pemberian
pupuk dapat efektif dan efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan
kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N
tanaman dapat diketahui dengan mengukur tingkat kehijauan warna daun
(BWD ). Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara
tanah sawah dan kebutuhan tanaman .
Kisaran dosis pemupukan berdasarkan Permentan No.40/OT.140/4/2007
1. Apabila menggunakan pupuk tunggal
Pupuk Tanpa Organik Dengan Jerami
5 Ton/ha Dengan organic 2 ton/ha
Urea 250-350 230-330 200-250
SP 36 50-100 50-100 25-75
Kcl 50-100 0-50 30-80
2. Apabila menggunakan kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk
Phonska
Pupuk Dosis kg/ha Dosis Kg/Ha Dosis Kg/Ha
Phonska 200 250 300
Urea 185-285 170-270 150-250
Sp36 Kurang 15
s/d surplus P Surplus P Surplus P
Kcl Kurang 50 s/d cukup K Kurang 40 s/d Surplus K Kurang 35 s/d
Surplus K

3. Anjuran waktu pemupukan


- Pemupukan I : umur 0-14 hari setelah tanam
- Pemupukan ke II : umur 21-28 hari setelah tanam
- Pemupukan ke III : umur 35 hari setelah tanam hingga primordia

Anda mungkin juga menyukai