A. Kompetensi
C. Uraian Materi
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara baik
organik atau anorganik yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik. Pupuk berbeda dari suplemen.
Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan
membantu kelancaran proses metabolisme (Rajiman, 2020). Pupuk dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuk fasenya, reaksi kimia, cara
pelepasan/penyediaan hara, proses pembuatannya, dan jumlah unsur
hara yang terkandung didalamnya, kadar haranya, penggunaannya, dan
kandungan unsur haranya.
● Berdasarkan bentuk fasenya, pupuk dapat digolongkan menjadi tiga
golongan yaitu :
1. Fase padat : Bentuk Kristal (ZA), granuler (SP-36), briket (Urea tablet).
2. Fase cair : WuxalTM, ammonia cair.
Jawab
Diketahui :
1. Urea
2. SP-36
3. KCl
Diketahui:
JAWABAN :
Tentukan jumlah kebutuhan pupuk urea, SP-36, dan KCl per hektar
Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis urea per hektar = 100/45 x
100 = 222.22 kg Urea per hektar;
Dengan kandungan SP-36 36% P2O5 maka dosis SP-36 per hektar =
100/36 x 75 = 208.33 kg
Dengan kandungan KCl 60% K20, maka dosis KCl per hektar = 100/60 x
50 = 83.33 kg
Jawab = 5000 kg = X
10000 m2 2.16 m2
= 5000 x = 1.08 kg
X 2.16
10000
● Urea
71000
● SP-36
71000
45
46
60
1000
0
1000
0
4. Aplikasi Pemupukan
a. Cara Pemupukan
Cara pemberian pupuk pada tanaman disesuaikan dengan bentuk pupuk
dan jenis tanaman yang dipupuk. Pemberian pupuk agar bermanfaat bagi
tanaman harus mempertimbangkan waktu dan cara pemberiannya.
Penggunaan pupuk diharapkan mampu meningkatkan produksi secara
optimal. Pemilihan cara pemupukan yang baik sangat tergantung pada jenis
tanah, kadar lengas, daya fiksasi tanah terhadap hara, pengolahan, jenis
tanaman, sistem perakaran, kemampuan tanaman menyerap hara dan
macam pupuk yang diberikan.
Ada beberapa cara pemupukan yang dilakukan pada usaha tani yaitu:
1. Cara Disebar. Pemupukan ini dilakukan dengan cara menyebar pupuk
secara merata di seluruh areal lahan yang ditanami. Pemberian pupuk
cara sebar dapat dilakukan sebelum atau sesudah ada tanaman.
Pemupukan dengan cara sebar akan menghemat tenaga, namun dalam
pelaksanaannya harus dihindari tanaman dalam kondisi basah,
terutama pemupukan N dan K. Jika dalam kondisi basah daun dapat
terbakar. Pemupukan ini umumnya dilakukan pada pupuk dasar dan
- Unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar tanah, misalnya tanaman
yang tumbuh pada tanah berpasir atau tanah-tanah yang berbatu.
- Jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman sangat sedikit (unsur
hara mikro).
- Kondisi dan sifat fisik pupuk yang buruk. Pemupukan lewat daun
dilakukan dengan cara pupuk dilarutkan ke air dengan konsentrasi
sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun.
Pemberian pupuk melalui daun harus mempertimbangkan:
- Konsentrasi larutan pupuk dibuat sangat rendah atau mengikuti
petunjuk dalam kemasan pupuk. Pembuatan konsentrasi larutan pupuk
jangan terlalu pekat.
- Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah,
karena stomata umumnya menghadap ke bawah.
- Penyemprotan dilakukan pagi atau sore ketika matahari belum begitu
menyengat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan hara pada
saat penyemprotan.
- Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim
hujan dengan tujuan untuk menghindari pencucian oleh air hujan.
4. Melalui Udara. Pupuk padat maupun cair dapat diberikan lewat udara
dengan cara disebar melalui pesawat udara. Pemupukan melalui udara
umumnya dilakukan pada lahan yang curam, sukar dilewati, lahan luas
atau pemupukan di hutan dan padang rumput.
5. Melalui Injeksi ke Dalam Tanah. Pemupukan dengan injeksi bertujuan
untuk mengurangi kehilangan hara akibat penguapan. Pada umumnya
pemupukan dengan injeksi dilakukan pada pupuk dengan kadar N yang
tinggi. Pemupukan dilakukan dengan pupuk dimasukkan injeksi
kemudian dimasukkan ke tanah.
6. Melalui Sprinkler Irigation. Pemupukan ini merupakan langkah
efisiensi, karena pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk ke
penampungan, kemudian dipompa dan disemprotkan ke udara,
D. Rangkuman
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara baik organik
atau anorganik yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Pupuk dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk
fasenya, reaksi kimia, cara pelepasan/penyediaan hara, proses pembuatannya,
dan jumlah unsur hara yang terkandung didalamnya, kadar haranya,
penggunaannya, dan kandungan unsur haranya.
1. Fase padat : Bentuk Kristal (ZA), granuler (SP-36), briket (Urea tablet).
Berdasarkan reaksi kimianya, pupuk dapat dibedakan menjadi: (1) pupuk masam,
(2) pupuk basa dan (3) pupuk netral. Berdasarkan cara pelepasan hara /
penyediaan hara bahan pupuk dapat digolongkan menjadi (1) pupuk pelepas hara
cepat, misalnya urea dan (2) pupuk pelepas hara perlahan, misalnya fosfat alam,
SCU (Sulphur coated urea), dan urea-formaldehida. Berdasarkan senyawanya
pupuk digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk (1) organik contohnya pupuk organik
adalah kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, guano, dan (2) pupuk anorganik
contohnya pupuk anorganik : Urea, ZA, KCl. Berdasarkan proses pembuatannya,
bahan pupuk dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk alam (misalnya pupuk
kandang, pupuk fosfat alam, guano) dan pupuk buatan (pupuk yang dibuat di
pabrik) misalnya : urea, ZA. Berdasarkan kadar unsur haranya, pupuk dibagi
menjadi 3, yaitu: (1) Pupuk kadar hara tinggi yaitu pupuk yang mengandung hara
lebih dari 30% misalnya urea mengandung 45% N. (2) Pupuk kadar hara sedang
yaitu pupuk yang mengandung hara 20- 30% misalnya abu dapur mengandung
10-30% K2O. (3) Pupuk kadar hara rendah yaitu pupuk yang mengandung hara
kurang dari 20% misalnya FMP mengandung K 19% (< 20%). Berdasarkan
penggunaannya, pupuk dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Pupuk daun yaitu pupuk
yang diberikan ke tanaman dengan cara dilarutkan kemudian disemprotkan pada
permukaan daun, dan (2) pupuk akar/tanah yaitu pupuk yang diberikan melalui
akar atau tanah. Berdasarkan jumlah unsur hara yang terkandung didalamnya,
pupuk dibagi menjadi tiga, yaitu (1) pupuk tunggal (single fertilizers) jika hanya
mengandung satu unsur hara saja sebagai penambah kesuburan, contoh pupuk
ini yaitu Urea, TSP, SP-36, dan (2) pupuk majemuk (compound fertilizers) jika
mengandung dua atau lebih unsur hara pokok (makro maupun mikro), misalnya
nitrofosfat / NP (23-23-0), (3) Pupuk campuran Kegiatan memupuk tanaman
meliputi: memilih jenis pupuk dan menghitung kebutuhan pupuk.
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada
kompleks tanah, baik langsung maupun tidak langsung sehingga mampu
menyumbangkan bahan makanan bagi tumbuhan/ tanaman. Pemupukan pada
prinsipnya merupakan pemberian bahan penyedia hara guna menambah atau
menggantikan hara yang telah digunakan atau hilang. Pemupukan bertujuan untuk