Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH BERBAGAI SUBSTRAT MEDIA TERHADAP DAYA KECAMBAH


KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SISWA
sebagai salah satu bahan penilaian kepala sekolah terhadap aktivitas pengembangan diri guru

Disusun Oleh
Ayu Megawati, S.P

SMK NEGERI 1 BATEALIT


Jalan Raya Batealit Bangsri KM 1 Bringin Batealit Jepara
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena petunjuk dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. laporan ini disusun guna
melengkapi sebagai salah satu bahan penilaian kepala sekolah terhadap aktivitas
pengembangan diri guru.
Laporan yang kami susun tidaklah sempurna tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Suswanto djony purnawan, S.Pd., M.Pd Selaku kepala SMK Negeri 1 Batealit
2. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca. kami telah
berupaya untuk menampilkan yang terbaik dalam laporan ini, kehidupan tidak ada yang
sempurna kecuali yang memberi hidup, begitu juga laporan yang kami susun belum
sepenuhnya sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca yang budiman guna menyempurnakan laporan ini.
Kudus, April 2022
Penulis

Ayu Megawati, SP
PENDAHULUAN
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-
kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur kacang hijau dan isi onde-
onde. Kecambahnya dikenal sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain:
amylum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin
(B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan
menambah semangat hidup, juga digunakan untuk pengobatan (Atman, 2007)
Tanaman kacang hijau masih kurang mendapat perhatian petani, meskipun hasil
tanaman ini mempunyai nilai gizi yang tinggi dan harga yang baik.
Dibanding dengan tanaman kacang-kacangan yang lain, kacang hijau memiliki
kelebihan ditinjau dari segi agronomi maupun ekonomis, seperti: lebih tahan kekeringan,
serangan hama penyakit lebih sedikit, dapat dipanen pada umur 55 –60 hari, dapat ditanam
pada tanah yang kurang subur, dan cara budidayanya yang mudah. Dengan demikian kacang
hijau mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan (Sunantara, 2000).
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-
kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi untuk
dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar dalam negeri yang
cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan langsung untuk pangan dalam bentuk sayur,
digoreng atau direbus, dan sebagai bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak, serta
brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk (Marzuki, 2007).
Hasil tanaman kacang tanah di Indonesia tergolong rendah, karena masih berada di
bawah potensi produksi. Hasil kacang tanah lokal baru mencapai 1,45 t ha-1 lebih rendah
dibanding dengan potensi hasil varietas unggul seperti; varietas Panter dan Singa yang dapat
mencapai hasil 4,5 t ha-1 (Adisarwanto, 2000).
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang- kacangan ketiga yang
banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan
kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kesempatan
untuk melakukan ekspor kacang hijau (Purwono dan Hartono, 2005:5).
Klasifikasi ilmiah tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta13
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyldonae
Ordo : Leguminales
Familia : Leguminosae
Genus : Vigna
Species : Vigna radiata L. (Purwono dan Hartono, 2005: 12)
Saat ini budidaya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau. Di
samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersialsebagai sumber pendapatan penting
bagi petani di lahan kering dan lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat
serangan hama dan penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai (Sudjadi dan Supriati,
2001).
Sistematika kacang tanah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.; (Deputi IPTEK MIG Corp).
METODE PENELITIAN
• Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di lahan produksi tanaman, Agribisnis Tanaman, SMK
Negeri 1 Batealit pada bulan April 2022.
• Alat dan Bahan
• Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah taju, rafia, ajir, cangkul, kertas,
bak kecambah, pinset, piped, oven, eksikator, botol timbangan, timbangan, kantong
plastik, staples, kertas koran, alat tulis dan buku.
• Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih pangan tanaman kacang
tanah dan kacang kedelai, kompos.
• Langkah Kerja
Acara 1. Benih kacang hijau
• Buat petakan dengan ukuran 2x2 m
• Olah petakan tersebut dengan cara dicangkul agar atanah gembur
• Kemudian buat lubang jarak tanam sesuai perlakuan J1 (0,1x0,1 m)
• Masing-maisng lubang diisi 3 benih kacnag hijau
• Kemudian taburi kompos sesuai perlakuan P2 (2,5 kg per m2), kompos ini juga
berguna sebgai mulsa.
• Kemudian siram dengan air dan lakukan perawatan setiap hari dengan melakukan
penyiangan 2 kali: umur 1 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam
• Melakukan pengamatan yang meliputi: prosentase muncul lapangan 1 MST,
perkembangan bunga dan buah, memanen buah contoh dan pengaruh periode
pembentukan buah.

• Persentase Muncul Lapangan

Pengamatan prosentase kemampuan muncul lapangan dilakukan pada saat 1


minggu setelah tanam kacang hijau dengan cara menghitung jumlah benih kacang
hijau yang tumbuh dan dihitung dengan rumus:
x 100%

• Mengamati Perkembangan Bunga dan Buah


Pengamatan perkembangan bunga dan buah dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
• Menandai 10 bunga pada saat tanaman berbunga pertama dengan benang
berwarna. Satu tanda untuk satu tanaman.
• Menandai 10 bunga lagi setelah selang 1 minggu dengan warna benang yang
berbeda dengan benang minggu yang lalu. Melakukan langkah yang sama
sampai dengan periode minggu keempat setelah berbunga.
• Mengamati bunga-bunga pada setiap warna benang dan menggambar
perkembangan bunga-bunga tersebut sampai dengan akhir perkembangan
buah/polong.
• Mengukur panjang polong yang tumbuh dari masing-masing bunga yang
diamati dan menggambar kurvanya dengan kertas mm.

• Memanen buah contoh

Pengamatan memanen buah contoh dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


• Memanen 5 kali dengan cara mencabut 3 tanaman pada selang 3 hari sejak
polong yang ditandai pertama kali berisi penuh. Setiap tanaman merupakan
satu ulangan.
• Memisah dan menghitung polong masak, polong muda dan polong sangat
muda.
• Mengupas, menghitung dan menimbang biji yang sudah masak

• Pengaruh Periode Pembentukan Buah

Pengamatan periode pembentukan buah dilakukan dengan prosedur sebagai


berikut:

• Perlakuan : a. panen saat masak fisiologi kelompok pertama;


• panen saat masak fisiologi kelompok kedua;
• panen saat masak fisiologi kelompok ketiga.

• Polong yang paling cepat masak fisiologi (panen pertama) termasuk perlakuan
a.
• Menimbang masing-masing biji hasil dan diuji daya kecambah, kadar air dan
muncul lapangannya.
Acara 2. Daya kecambah benih
1. Metode Uji Pada Kertas (PK)

• Menggunting kertas seukuran diameter cawan petridish;


• Meletakkan 5 lembar guntingan kertas dalam cawan petridish;
• Membasahi kertas dalam cawan petridish menggunakan pipet;
• Meletakkan 25 benih yang berukuran kecil atau 10 benih yang berukuran besar;
• Meletakkan cawan petridish tersebut diatas dalam tempat perkecambahan;
• Mengulang langkah-langkah tersebut diatas untuk 3 cawan petridish lainnya;
• Menghitung, mencatat dan mengambil kecambah normal dan tidak normal setiap
hari, selama 2 minggu.
• Setelah 2 minggu biji mati dan biji terserang jamur dihitung jumlahnya.
• Hitunglah persentase daya kecambah benih dengan rumus:

• Metode Uji Dalam Pasir (DP)


• Mengambil pasir dan meletakkannya dalam bak pekecambahan dengan ketebalan
kira-kira 3 cm;
• Dibasahi dengan air sedikit demi sedikit, sampai permukaan pasir basah
• Membuat 4 garis pada permukaan pasir menggunakan telunjuk;
• Meletakkan 25 benih yang berukuran kecil atau 10 benih yang berukuran besar
dalam satu garis kemudian garis ditutup dengan pasir disekitarnya;
• Menghitung, mencatat dan mengambil kecambah normal dan tidak normal yang
telah muncul diatas permukaan pasir setiap hari, selama 2 minggu.
• Hitunglah persentase daya kecambah benih dengan rumus diatas.

Acara 3. Uji vigor benih


• Mengambil pasir dan meletakkannya dalam bak pekecambahan dengan ketebalan
kira-kira 3 cm;
• Membuat 4 garis pada permukaan pasir menggunakan telunjuk;
• Meletakkan 25 benih yang berukuran kecil atau 10 benih yang berukuran besar
dalam satu baris;
• Dalam satu bak dibuat 4 baris, kemudian ditutup dengan pasir setebal kira-kira 7
cm;
• Menghitung kecambah yang muncul di permukaan pasir;
• Menghitung kecambah kuat, kurang kuat, tidak kuat dan mati pada umur 7 hari.

Acara 4. Kadar air benih


• Menimbang botol timbangan kosong yang telah dipanaskan (misal a g), dan diulang
untuk 3 botol timbang lainnya;
• Mengisi botol timbangan dengan contoh benih kemudian menimbang botol
timbangan tersebut (misal b g);
• Memasukkan botol timbangan tersebut ke dalam oven pada suhu 130o C selama 50
menit;
• Mengeluarkan botol timbangan dari oven dan didinginkan selama 15 menit;
• Sesudah dingin ditimbang lagi (misal c g);
• Memasukkan kembali botol tersebut ke dalam oven selama 10 menit pada suhu 130o
C;
• Mengeluarkan botol timbangan dari oven dan didinginkan selama 15 menit;
• Sesudah dingin ditimbang lagi (misal d g);
• Menghitung masing-masing kadar air dengan rumus

Kadar air sesungguhnya =

Acara 5. Penyimpanan benih


• Menimbang benih 100 g;
• Memasukkan benih yang telah ditimbang ke dalam kantong plastik dan kantung
kertas koran kemudian tutup menggunakan staples dan disimpan sesuai perlakuan;

• Parameter Pengamatan
Untuk parameter yang diamati adalah perkembangan bunga dan buah, bobot buah,
persentase daya kecambah benih, kecambah kuat, kurang kuat, tidak kuat dan mati
pada umur 7 hari, kadar air.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Acara 1. Benih Kacang hijau
• Persentase Muncul Lapangan

Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Tanaman Muncul Lapangan 1 MST (0,1 x 0,1 m2)

3 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3
2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 1 2 1
2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2
3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 0 3 1
3 3 0 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3
2 3 2 3 0 3 1 3 3 2 3 3 2 0
0 3 3 3 2 2 3 3 1 2 1 3 3 3
2 2 3 2 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2
3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 3 2 3 0 3 1 3 3 2 3 3 2 2
3 3 1 0 2 2 3 3 1 2 1 3 3 2
2 2 3 0 1 3 1 3 2 3 3 3 1 3

Jumlah lubang tanam = 15 x 15 = 225


Jumlah benih yang ditanam = 225 x 3 = 675
Jumlah benih yang tumbuh = 503
x 100%
=
= 76,56 %
Presentasi muncul dilapangan sebanyak 76,56 % dari semua biji yang ditanam.

• Mengamati Perkembangan Bunga dan Buah


Tabel 2. Tabel Rata-rata Panjang Polong (cm) Tanaman Kacang Hijau pada Saat
Berbunga
Bunga nomor -
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
07/12/15 5,3 5 * 6,7 7 5 6 3,5 5 8
15/12/15 5,5 4 7,8 * 5 * * 7,5 * 6
21/12/15 * 5 * 5,5 * * 6,5 * 3,7 *
Ket. Pada tanda (*) berarti bunga gugur sebelum berbuah.
• Memanen Polong Sampel
Tabel 3. Data Hasil 3 Kali Pencabutan 3 Tanaman Kacang Hijau Per Petak, Dengan
Selang Waktu 3 Hari

Tanaman Tanaman
Keterangan Tanaman 1
2 3
Panen 1
Jumlah polong sangat muda - - -
Jumlah polong muda 2 2 -
Jumlah polong tua 6 3 3
Jumlah biji 41 31 14
Bobot biji 0,85 0,78 0,34
Panen 2
Jumlah polong sangat muda - - -
Jumlah polong muda 2 - 2
Jumlah polong tua 5 6 4
Jumlah biji 39 35 32
Bobot biji 0,68 0,80 0,81
Panen 3
Jumlah polong sangat muda - - -
Jumlah polong muda 2 - -
Jumlah polong tua 3 5 3
Jumlah biji 25 35 12
Bobot biji 0,55 0,79 0,28
• Pengaruh Periode Pembentukan Buah

Tabel 4. Tabel Pengamatan Hasil Panen per Petak Tanaman Kacang Hijau

Panen Ke- Jumlah Polong Bobot Biji per Bobot /100 Biji
Panen
I 18 1,54 0,015
II 12 1,23 0,012
III 14 1,43 0,14
IV 2420 206,97 2,06

Acara 2. Daya Kecambah

Berdasarkan grafik di atas, daya kecambah paling cepat pada biji kacang tanah ulangan ke dua,
karena pada awal pengamatan dari 10 biji kacang tanah ulangan ke 2 sudah tumbuh 8 biji,
kemudian baru diikuti ulangan ke 1,3 dan 4, sampai pada pengamatan ke 4 benih yang
berkecambah seluruhnya adalah ulangan 1, 2 dan 3, baru pada pengamatan ke 6 benih kacang
tanah sudah berkecambah sepenuhnya. Meskipun pada ualangan ke 4 ada 1 benih yang
berjamur tapi tetap bisa berkecambah.

Berdasarkan grafik di atas daya kecambah yang dilakukan diatas kertas terbaik pada ulangan
ke 3, karena pada pengamatan pertama benih sudah berkecambah sepenuhnya, dan baru pada
pengamatan ke 2 benih ulangan 1 dan 2 sudah berkecambah seluruhnya, meskipun pada
ulangan 2 ada 2 benih yang berjamur dan pada ulangan 3 ada 1 benih yang berjamur, namun
semuanya amsih bisa berkecambah.
Acara 3. Uji Vigor

Berdasarkan grafik diatas, daya vigor tanaman belum nampak pada pengamatan pertama dan
pada pengamatan ke 2, uji daya vigor terbaik pada ulangan ke 4, kemudian ulangan 2,3 dan 1,
hingga pada pengamatan terakhir uji daya vigor yang terbaik pada ulangan 1 dan 2, selanjutnya
pada ulngan ke 3 dan 4 biji masih belum bisa berkecambah, setelah digali bijinya busuk,
kemungkinan karena biji yang digunakan kurang berkualitas atau bisa karena media terlalu
lembab.
Acara 4. Kadar Air Benih

Berdasarkan grafik kadar benih diatas baik botol 1-3, hasilnya tidak jauh berbeda atau bisa
dibilang sama.
PENUTUP
• Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pemabhasan diatas, dapat disimpulkan :
• Benih kacang hijau yang ditanam, mempunyai daya kecambah sebesar 76,56 % dari
semua benih yang ditanam. Namun pada akhir-akhir pengamatan tanaman kacang
hijau terserang penyakit sehingga daun emnguning dan emngurnagi kualitas panen
dan biji tanaman kacang hijau.
• Pada praktikum perkecambahan benih kacang tanah, daya kecambahnya hampir 90
% hidup. Hanya saja ada beberapa benih yang terserang jamur.
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.chapter1.laporanbudidayakacanghijau/12/05/13.hlml

Anda mungkin juga menyukai