Anda di halaman 1dari 13

KACANG PANJANG

(Vigna unguiculata ssp.


Sesquipedalis)
Kelompok 11 :
Devi Yulianti (4442220027)
Natasha Ratna Sari Dewi (4442220060)
Darul Andini Ridho (4442220138)
PENDAHULUAN

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu tanaman perdu semusim yang banyak
diusahakan oleh masyarakat Indonesia. Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-
hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai
dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga
budidaya kacang panjang cukup menjanjikan, baik sebagai sayuran maupun sebagai lalapan dalam upaya
meningkatkan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin A, vitamin B, vitamin C dan mineral (Fachruddin,
2009).
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan lahan diawali dengan pembersihan gulma di areal lahan, dilanjutkan dengan penggemburan

menggunakan cangkul, tanah dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-30 cm. Setelah itu, tanah dihaluskan

dan diratakan dengan cangkul atau garu sehingga terjadi pencampuran sedikit lapisan tanah bawah dengan

lapisan tanah atas. Selain menggunakan cangkul, penggemburan tanah juga bisa dengan cara dibajak

menggunakan traktor. Setelah penggemburan, langkah selanjutnya adalah pembuatan guludan atau

bedengan. Ukuran guludan disesuaikan dengan rencana pola tanaman (pola tanaman 1 baris/2 baris).
PERSIAPAN BENIH

01 02
Mutu Benih Seleksi Benih
• Daya tumbuh tinggi lebih dari 80% • Seleksi benih dilakukan dengan perendaman
• Tidak tercampur dengan varietas lain (murni) dalam air. Biji yang digunakan adalah biji
• Memiliki kecepatan virgor yang baik yang tenggelam karena baik untuk
• Biji berwarna mengkilap, tidak keriput, bernas dan dikecambahkan
bebas dari gigitan serangga • Proses perendaman benih bisa dilakukan
• Bersih atau tidak tercampur dengan kotoran/biji selama 15-30 menit tujuannya untuk
tanaman lain. ( Anto,2013) mematahkan masa dormansi benih
PENANAMAN & PEMELIHARAAN
Penanaman
Menurut Zaevie (2014) Penanaman diawali dengan membuat jarak lubang tanam untuk kacang panjang
tipe merambat adalah 70x 30 cm, 40x60 cm, dan 30x40 cm. dan jarak lubang tanam tipe tegak adalah 20x
40 cm dan 30 x 60 cm. kedalaman lubang tanam jangan terlalu dalam karena bisa menghambat
pertumbuhan benih, cukup 3-5 cm. Benih yang dimasukan per lubang tanam cukup 1 atau 2 biji saja bisa
juga ditambahkan sedikit pupuk organik ke dalam tanah untuk memberi nutrisi tambahan pada benih.
Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang
musim asal air tanahnya memadai

Pemeliharaan
1. Penyulaman
Benih kacang akan tumbuh 3-5 hari setelah tabam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam . Penyulaman
dilakuakn pada saat tanaman berusia 7 hari setelah tanam.
2. Pupuk Dasar
Pupuk tersebut diberikan di dalam lubang tanam yang terletak di kiri atau kanan lubang tanam. Jumlah
pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dai jarak tanam. Contoh pupuk: NPT, TSP, KCl
PENANAMAN & PEMELIHARAAN
3. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma untuk menghindari terjadinya
kompetisi unsur hara antara tanaman kacang panjang dengan gulma atau tanaman lain.
4. Pupuk Susulan
Pupuk bisa diberikan 4 minggu setelah tanam berupa pupuk urea.
5. Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin pengairan
berikutnya tergantung musim.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TANAMAN
Hama pada kacang panjang

Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala : pertumbuhan terlambat karena hama Gejala : daun berlubang dengan ukuran tidak
menghisap cairan sel tanaman dan penurunan pasti.
hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk Pengendalian : dedngan peraikan kultur teknis,
tanaman dan berperan sebagai vektor virus. rotasi tanaman, penanaman serempak,
Pengendalian : melakukan rotasi tanaman penangkap hama kimiawi dan insektisda
dengan tanaman yang bukan famili kacang- Suoracide 0,1-o,2%
kacangan dan penyemprotan insektisida
Furadan 3G dan Carbofuran 80 kg/ha.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TANAMAN
Penyakit pada kacang panjang

Penyakit tepung Karat coklat


Disebabkan oleh patogen Erysiphe polygoni. Disebabkan oleh Uromyces appendiculatus
Gejala yang ditimbulkan berupa tepung berwarna yang menyebar melalui angin. Gejala yang
putih pada permukaan aats daun yang tersebar ditumbulkan yaitu berupa bercak daun
mengelompok, daun akan mengering atau terpilin berwarna kemerahan dengan bentuk bulat
dan rontok. Pengendalian yang dilakukan dengan menonjol ke luar. Pengendalian yang dapat
menggunakan fungisida dianjurkan apabila dilakukan yaitu menggunakan fungisisda
kondisi serius, menggunakan bibit varietas misalnya benomyl.
unggul.
PANEN DAN PASCA PANEN
Kacang panjang mulai dipanen setelah berumur 50-60 hari setelah tanam. Pemanenan kacang panjang
dapat dilakukan lebih dari satu kali yaitu setiap minggu, selama 1-2 bulan dan biasanya dibongkar apabila
panenan terakhir sudah tidak memadai lagi. Tanda-tanda kacang panjang siap dipanen yaitu apabila polong
sudah terisi tetapi biji di dalamnya masih sangat muda dan bila polong dipatahkan berbunyi, ujung polong
sudah bisa dibengkokkan. Panen polong muda tidak boleh terlambat, karena akan menyebabkan polong
berserat dan liat. Setelaha melakukan panen dilakukan penanganan pasca panen yaitu:
• Sortasi : proses pemilihan kacang panjang yang baik dengan yang cacat
• Grading : proses pengelompokkan kacang panjang yang dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk, dan
kematangan yang seragam (warna)
• Pencucian : proses pembersihan kacang panjang yang dilakukan dengan air
• Pengemasan : proses pembungkusan kacang panjang
• Penyimpanan : proses penyimpanan kacang panajng pada suhu dan waktu tertentu
PENUTUP
Tanaman kacang Panjang merupakan tanaman perdu yang banyak
dibudidayakan. Tahapan budidaya kacang Panjang dimulai dari pengolahan lahan
hingga pasca panen. Kacang panjang ialah jenis tanaman yang membutuhkan
banyak air. Serta penanaman dapat dilakukan saat musim penghujan. Dalam
keberhasilan budidaya tanaman kacang Panjang benih sangat berperan. Sehingga
penyeleksian akan benih berkualitas diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anto A. 2013. Teknologi Budidaya Kacang Panjang. Penyuluh Pertanian BPTP. Kalimantan Tengah

Ali, Mahrus, Yeni, Ika Pratiwi, Nurul Huda. 2022. Budidaya Tanaman Sayur-Sayuran. Malang: Penerbit
Rena Cipta Mandiri

Endris, Atma. 2013. Sukses Bertanam Kacang Panjang. Indonesia: Hikmah Pustaka

Sastrahidayat, Ika Rochdjatun. 2019. Penyakit Pada Tanaman Kacang-Kacangan. Malang: UB Press

Tahir, Mulyati M. 2023. Penangan Pasca Panen Dan Produk Olahan Sayuran. Makassar: Penerbit Nas
Media Pustaka

Zevie, B., Marisi, N., dan Puji. 2014. Respon Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Npk Pelangi Dan Pupuk Organik Cair Nasa. Jurbal Agrifor. Vol 13(1): 1412-6885
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai