Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dewi Suciati

NIM : C1051191015
Prodi : Ilmu Tanah - A
Mata Kuliah : Kesuburan Tanah
Dosen Pengampu : Dr. Urai Suci Y.V., S.P. M.P

RESUME
PUPUK DAN PEMUPUKAN
A. Definisi Pupuk Menurut Beberapa Pendapat
Pupuk adalah sumber hara tanaman yang ditambahkan ke dalam tanah untuk
meningkatkan kesuburan tanah (Thompson, 1975). Pupuk adalah bahan kimia atau
organisme yang berperan dalam menyediakan unsur hara bagi tanman langsung/tidak
langsung (UU NO.12 /1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman).
Perbedaan antara Pupuk dan Rabuk
Pupuk (fertilizers), merupakan zat atau bahan kimia berbentuk senyawa anorganik
yang mengandung satu atau lebih hara tanaman, dapat berupa pupuk alam atau buatan yang
ditambahkan dan diberikan ked ala tanah atau media pertumbuhan.
Rabuk (manure), merupakan bahan organik dari sisa organisme dari tumbuhan atau
hewan, yang sudah mengalami dekomposisi parsial, dapat terbentuk secra alami atau sengaja
dibuat, diberikan atau telah ada di dalam tanah.
Menurut Depperindag, April 1999, pupuk dibedakan menjadi :
1. Pupuk Makro :
a. Makro Primer : N, P, dan K
- Pupuk dari asalnya (organik dan anorganik)
- Kandungan unsur haranya (tunggal, majemuk, campuran)
b. Makro Sekunder (Ca, Mg, S)
2. Pupuk Mikro :
Boron (B), Khlor (Cl), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Mangan (Mn), Molibdat (Mo), Seng
(Zn)
3. Pupuk Pelengkap
4. Amelioran atau Pembenah Tanah
B. Klasifikasi Pupuk
Berdasarkan :
1. Sumber/asal : alam dan buatan
2. Kandungan unsur hara : tunggal dan majemuk
3. Reaksi dalam tanah : asam, basa, netral
4. Bentuk : padat dan cair
5. Senyawa kimia : anorganik dan organik
6. Cara penggunaannya: daun dan akar/tanah
7. Macam unsur hara : makro, mikro, campuran makro + mikro
C. Macam-Macam Pupuk
1. Pupuk anorganik/pabrik : SP-36, ZA, KCl, Am.Fosfat, Am. Nitrat, dll
2. Pupuk organik : pupuk hijau, pupuk kendang, pupuk kompos, dan pupuk guano
3. Pupuk hayati : Rhizobium sp, Micorhiza sp, Aspeegilles sp, Anabea sp, dll.
4. Pupuk alam : batu fosfat
5. Pupuk tunggal : Urea, ZA, SP-36, KCl
6. Pupuk majemuk : Mutiara (15-151-15), kalsium amomia nitrat dan ammomia fosfat
7. Pupuk campur : 15-15-15, 15-10-10, dll
D. Klasifikasi Bahan Penyubur Tanah/Tanaman
Bahan penyubur tanah/tanaman, meliputi :
1. Pupuk, terdiri dari tunggal dan majemuk.
2. Pembenah tanah, terdiri dari pengatur pH, pengikat hara, dan pengikat air.
3. Perangsang tumbuh, misalnya hormon.
4. Penyubur biologi, meliputi penambat N dan pelarut P.
E. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan/atau kotoran hewan
yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya dengan
bahan mineral alami dan/atau mikroba yang bermanfaat memperkaya hara, bahan organik
tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dah biologi tanah.
Pupuk Hayati adalah produk biologi aktif terdiri dari mikroba yang dapat
meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah. Pembenah tanah adalah
bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat dan cair yang mampu
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Menurut KEPMENTAN No.01/Kpts/TP.260/1/2003, pupuk terdiri dari :
 Pupuk Makro Anorganik, meliputi :
- Makro tunggal padat
- Makro majemuk padat
- Makro tunggal cair
- Makro majemuk cair
 Pupuk Mikro Anorganik, meliputi :
- Mikro tunggal padat
- Mikro majemuk padat
- Mikro majemuk cair
1. Berdasarkan Sumber/Asalnya
1) Pupuk Alam, ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa
proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, pupuk kendang, guano, pupuk hijau,
dan pupuk batuan P.
2) Pupuk Buatan, ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Pupuk ini dibuat oleh pabrik
dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan/atau kimia. Misalnya :
TSP, urea, Mutiara dan nitrophoska.
2. Berdasarkan Kandungan Unsur Hara
1) Pupuk Tunggal, mengandung satu jenis hara. Contohnya Urea, SP-36, KCl.
2) Pupuk majemuk, mengandung lebih dari satu unsur hara. Contoh Urea-Posfat,
Kalium Nitrat, NPK 15:15:15.
3) Pupuk Ca dan Mg, dipakai sebagai kapur, menaikkan pH tanah. Contohnya Kalsit
(CaCO3), Dolomit (CaMg(CO3)2).
3. Berdasarkan Reaksinya :
1) Asam, bilapupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi
lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Contohnya Za dan Urea.
2) Netral, yaitu tidak menimbulkan residu asam maupun basa. Contohnya dolomit dan
kalsit.
3) Basa, bisa diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik.
Misalnya chili salpeter, calnitro, kalsium, sianida, NaNO3.
4. Berdasarkan fasenya (Bentuk) :
1) Padat, umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air
sampai yang sukar larut.
2) Cair, umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun, karena mengandung banyak hara
makro dan mikro, harganya pun relatif mahal.
5. Berdasarkan Senyawanya :
1) Pupuk organik, berupa senyawa organik.
2) Pupuk anorganik, merupakan pupuk dari senyawa anorganik.
6. Berdasarkan Cara Penggunaannya
1) Pupuk daun, ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan
disemprotkan pada permukaan daun.
2) Pupuk akar atau pupuk tanah, ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar
akar agar diserap oleh akar tanaman.
7. Berdasarkan Macam Hara Tanaman
1) Pupuk makro, ialah pupuk yang hanya mengandung hara makro saja. Misalnya Urea,
TSP, NPK, nitrophoska, dll.
2) Pupuk mikro, ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro. Misalnya mikrovet,
mikroplet, metalik.
3) Pupuk campuran makro + mikro, misalnya pupuk gandasil, bayfolan, dan rustika.
Sering juga ditambahkan zat pengatur tumbuh (hormone tumbuh).
TUGAS
Penjelasan Pemasaman akibat Over dosis Urea
Urea + air → Amonium karbonat
CO(NH2)2 (NH4)CO3

Nitrogen merupakan nutrisi utama yang mempengaruhi pH tanah. Salah satu jenis pupuk
nitrogen yaitu pupuk urea. Tanaman dapat menyerap nitrogen dalam 2 (dua) bentuk yaitu
ammonium dan nitrat, yang dimana amonium memiliki potensi terbesar untuk memasamkan
tanah.
Over dosis pemberian pupuk urea dapat menyebabkan kemasaman. Hal ini dikarenakan urea
relatif bergerak bebas dengan air di tanah, sehingga urea yang bersentuhan dengan tanah atau
tanaman dengan adanya uap air dan enzim urease, maka urea akan larut dan terpecah dengan
cepat. Urea tadi akan membentuk senyawa ammonium karbonat dalam proses hidrolisis atau
pemecahan ikatan kimia dengan penambahan air.
Proses hidrolisis terjadi melalui reaksi sebagai berikut :
Urea yang sedang mengalami proses hidrolisis menjadi ammonium Karbonat
(NH4)2CO3). Selanjutnya dilanjutkan dengan memproduksi nitrat (nitrifikasi) secara bersamaan.
Nitrifikasi diawali dengan reaksi nitritasi yang dimana bakteri Nitrosomas mengoksidasi
ammonium (NH4) menjadi nitrit (NO2-). Kemudian dalam reaksi nitratasi bakteri Nitobacter /
Nitrococcus mengoksidasi nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3-)
Dikarenakan ion hidrogen (H+) dilepaskan dalam proses nitrifikasi, maka unsur-unsur
basa (Ca, Mg, K dan Na) yang diikat oleh tanah digantikan oleh ion hidrogen sehingga
kemasaman tanah bertambah. Jadi pupuk yang berbasis ammonium akan mengasamkan tanah
karena menghasilkan 2H+ untuk setiap molekul NH3 (ammonia) yang di nitrifikasi menjadi
nitrat.
Tingkat kemasaman tergantung nitrat tersebut larut / diserap oleh tanaman. Hal ini
disebabkan oleh konsumsi 1 atom H untuk setiap molekul nitrat yang diambil. Sehingga pupuk
berbasis nitrat tidak memiliki potensi pengasaman dan sebenarnya dapat meningkatkan pH tanah
ketika satu ion H diserap oleh tanaman dalam penyerapan nitrat.

Anda mungkin juga menyukai