Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERUBAHAN KIMIA PUPUK N DI DALAM TANAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi dan Manajemen Pupuk

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hj. Denah Suswati, M.P

Disusun Oleh :

DEWI SUCIATI
C1051191015
Ilmu Tanah – A

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis karena atas izin-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesuburan Tanah.
Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan makalah mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya dan menambah wawasan serta keilmuan di bidang Ilmu
Tanah.

Pontianak, 14 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3
A. Pengertian Pupuk Nitrogen.......................................................................................3
B. Jenis – Jenis Pupuk Nitrogen....................................................................................3
C. Perubahan Kimia Pupuk N di dalam Tanah............................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pupuk merupakan sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang
diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen,
fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga,
seng, dan boron merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
(mikronutrien). Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara utama dalam tanah
yang sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna hijau
pada daun. Kekurangan nitrogen dalam tanah menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terganggu dan hasil tanaman menurun karena
pembentukan klorofil yang sangat penting untuk proses fotosintetis terganggu. Di
tanah gambut,kadar N relatif tinggi,namun sebagian Nitrogen tersebut dalam
bentuk Organik sehingga harus memerlukan proses mineralisasi untuk dapat
digunakan tanaman.Pupuk nitrogen merupakan pupuk yang memiliki unsur
terpenting bagi tanaman. Meskipun unsur tersebut tergolong penting, namun
nitrogen merupakan unsur yang paling tidak efisien pemanfaatannya karena
nitrogen mudah hilang. Kehilangan N dalam proses pemupukan tanaman
terjadi melalui volatilisasi, nitrifikasi-denitrifikasi, aliran permukaan, dan
pencucian (De Datta dkk, 1991). Salah satu jenis pupuk nitrogen yang banyak
dijumpai di pasaran Indonesia adalah dalam bentuk urea (Hidayat dkk, 2014).
Pupuk urea paling banyak digunakan dan penggunaannya paling luas
dibandingkan dengan pupuk nitrogen yang lain, dikarenakan urea memiliki
kandungan nitrogen yang tinggi, harga relatif murah dan memiliki pH yang
cenderung netral sehingga cocok digunakan pada semua jenis tanah. Ada
beberapa sifat urea yang kurang menguntungkan, yaitu higroskopis dan
mudah larut dalam air. Bila digunakan di sawah yang airnya mengalir,
penggunaan urea tabur menjadi sangat boros sehingga pemupukan menjadi tidak

1
efektif dan menyebabkan pencemaran air karena urea akan terhidrolisis menjadi
NH3 dan CO2 (Purnamasari, 2011).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pupuk N ?
2. Apa saja jenis-jenis pupuk N ?
3. Bagaimana perubahan kimia pupuk N dalam tanah ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari pupuk N.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pupuk N.
3. Untuk mengetahui perubahan kimia pupuk N di dalam tanah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pupuk Nitrogen


Pupuk Nitrogen merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara N
dan merupakan komponen dasar dalam sintesis protein. Nitrogen terdapat dalam
protoplasma sel tanaman yang diperlukan untuk semua proses pertumbuhan dan
merupakan bagian dari klorofil. Klorofil bertanggung jawab dalam konversi energi
matahari menjadi energi yang dapat digunakan dalam proses fotosintesis. Nitrogen
mempengaruhi warna hijau pada tanaman dan berperan sangat penting pada
pembentukan protoplasma. Oleh karena itu, di dalam tanaman, Nitrogen
dikonversi menjadi asam amino, bahan untuk pembentukan protein. Protein
kemudian digunakan untuk pembentukan protoplasma. Oleh karena itu, Nitrogen
dikenal sebagai penyusun struktur sel tanaman dan berperan penting dalam
pembentukan dan pertumbuhan sel (Dou, H., 2004).
Pupuk Nitrogen umumnya sangat dibutuhkan dalam tanah, sehingga dalam
pemupukan Nitrogen perlu memperhatikan berbagai faktor. Bila pupuk Nitrogen
diberikan dalam tanah, maka harus dijaga dalam aplikasinya agar tidak mudah
tercuci sebelum diserap oleh tanaman. Kehilangan ini dapat diatasi atau dikurangi
dengan memasukkan pupuk ke dalam tanah sekitar 5 cm dan menutupinya dengan
tanah (Subhan dkk., 2009).

B. Jenis – Jenis Pupuk Nitrogen


Pupuk nitrogen mengandung hara tanaman N. Bentuk senyawa N
umumnya berupa nitrat, amonium, amin, sianida. Bentuk pupuk N ini berupa
kristal, prill, pellet, tablet maupun cair. Berikut ini jenis-jenis pupuk N yaitu
sebagai berikut :
a. Amonium sulfat [(NH4)2SO4]
Pupuk ini dikenal dengan nama zwavelzuure amoniak (ZA) dan sampai
sekarangpun masih banyak beredar di masyarakat. Umumnya berupa krital

3
putih dan hampir seluruhnya larut air. Kadang-kadang pupuk tersebut diberi
warna (misalnya pink). Kadar N sekitar 20-21% yang diperdagangan
umumnya mempunyai kemurnian selitar 97%. Kadar asam bebasnya
maksimum 0.4%. Sifat pupuk ini : larut air, dapat dijerap oleh koloid tanah,
reaksi fisiologis masam, mempunyai daya mengusir Ca dari kompleks
jerapan, mudah menggumpal, tetapi dapat dihancurkan kembali, asam
bebasnya kalau terlalu tinggi meracun tanaman.
b. Anhidrous amonia (NH3)
Pupuk ini dianggap yang paling tinggi kadar N-nya. Disimpan dalam
bentuk cair. Penggunaannya dengan injeksi ke dalam tanah atau dilarutkan
dalam air kemudian dipompa. Di Indonesia belum digunakan walaupun pabrik
sudah membuat untuk keperluan lain. Pupuk dapat juga dilarutkan dalam air
pengairan, akan tetapi ada risiko kehilangan N yang terbawa air pengairan dan
karena penguapan terutama pada tanah atau air yang mempunyai reaksi
alkalis. Jumlah N yang hilang tergantung tekstur tanah, reaksi, cara
pemberiannya, dalamnya injeksi ke dalam tanah. Dari berbagai percobaan
menunjukkan bahwa sekitar 1-8 % tersemat pada lapisan permukaan tanah
dan 2-31 % pada lapisan bagian bawah. Sering pemberian amonia cair
dicampur dengan sulfur (S) hal ini karena sulfur larut dalam ammonia.
c. Urea
Urea dibuat dari gas amoniak dan gas asam arang. Persenyawaan
kedua zat ini melahirkan pupuk urea dengan kandungan N sebanyak 45-46%.
Urea termasuk pupuk yang higroskopis (mudah menarik uap air). Pada
kelembaban 73%, pupuk ini sudah mampu menarik uap air dari udara. Oleh
karena itu, urea mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh tanaman. Jika
diberikan ke tanah, pupuk ini akan mudah berubah menjadi amoniak dan
karbondioksida, padahal kedua zat ini berupa gas yang mudah menguap. Sifat
lainnya ialah mudah tercuci oleh air dan mudah tebakar pleh sinar matahari.
Itu, sebabnya banyak yang menganjurkan pemberian urea ini lewat daun,
tetapi harus hati – hati. Urea dapat membuat tanaman hangus, terutama yang

4
memiliki daun yang amat peka. Untuk itu, semprotkan urea dengan bentuk
tetesan. Berdasarkan bentuk fisiknya maka urea dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu urea prill dan urea nonprill.
d. Amonium khlorida (NH4Cl)
Kadar N dalam amonium khlorida (ACl) sekitar 26%. Dari beberapa
peneliti untuk sebagian tanaman sering menunjukkan bahwa pupuk ACl lebih
baik dibanding amonium sulfat (ZA) terutama untuk tanaman yang
memerlukan unsur Cl. Ada dugaan bahwa ZA bila diberikan ke dalam tanah
akan meninggalkan sulfat (SO4=) dan ion ini kemudian ditanah sawah
direduksi menjadi H2S, senyawa ini bersifat racun terhadap tanaman. Proses
selanjutnya H2S bereaksi dengan ferri atau mangan menjadi FeS atau Fe 2S
dan MnS. Untuk tanaman yang diharapkan kadar proteinnya tinggi sebaiknya
digunakan pupuk ZA karena senyawa protein mengandung unsur S sehingga
pemberian S berperanan dalam pembentukan protein. Tanaman berbeda-beda
tanggapannya terhadap kedua pupuk tersebut.Tapi umumnya sisa Cl kurang
disenangi dibanding SO4=,demukian juga reaksi fisiologis ACl lebih asam
dari pupuk ZA.
e. Amonium nitrat (NH4 NO3)
Kadar N dalam pupuk amonium nitrat sekitar 32-33,5%. Kalau
dicampur dengan kapur disebut amonium lime( ANL). Pupuk Nitrogen
ammonium nitrat merupakan sumber nitrogen untuk tanaman dan mudah
diserap. Sisi kekurangan dari pupuk AN ini adalah bersifat higroskopis dan
cenderung menyerap molekul air dari udara. Selain itu, dalam
penggunaannya, pupuk ini harus ditangani secara hati-hati karena sangat
mudah terbakar.

C. Perubahan Kimia Pupuk N di dalam Tanah


Di dalam tanah unsur N dapat mengalami alih rupa sebagai berikut :
1. Mineralisasi Nitrogen

5
Mineralisasi nitrogen merupakan perombakan atau pelepasan N
organik menjadi N anorganik yang tersedia bagi tanaman yaitu : NH 4+,
melibatkan mikrobia heterotrof yaitu bakteri dan kapang. Bahan organik tanah
mengandung N sekitar 5%, sekitar 1-4% dari N organik mengalami
mineralisasi setiap tahunnya.
Mineralisasi terdiri atas beberapa proses yaitu :
a. Aminisasi
Aminisasi merupakan proses pembebasan senyawa-senyawa asam amino
dari bahan organik (protein) oleh mikroorganisme.
Reaksi Aminisasi yaitu sebagai berikut :
proteins + H2O –> asam amino + amina + urea + CO2 + energi. 
Pemecahan protein menjadi unit lebih kecil, yang mengandung gugus
NH2
b. Ammonifikasi
Reaksi ammonifikasi yaitu sebagai berikut :
R – NH2 + H2O –> NH3 + R – OH + energi
NH3 + H2O        –>  NH4+ + OH–
Senyawa amonium yang dihasilkan dapat :
1) Dikonversi ke nitrit dan nitrat
2) Diambil langsung oleh tanaman
c. Nitrifikasi
Nitrifikasi merupakan proses perubahan ammonium menjadi nitrat
dengan melalui 2 tahap oksidasi biologi, yaitu sebagai berikut :

Perubahan amonium menjadi nitrit, reaksi :


2 NH4⁺ + 3 O2 NO2 ̄ + 4H⁺ + 2H2O
Nitrosomonas

Perubahan nitrit menjadi nitrat, reaksi :


2 NO2- + O2 2 NO3
Nitrobacter
Pada reaksi nitrifikasi membebaskan H+, yang merupakan sebab
terjadinya pengasaman tanah bila dipupuk dengan pupuk-pupuk NH4
atau pupuk buatan seperti urea.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses nitrifikasi adalah :
1) Jumlah NH4⁺ di dalam tanah;
2) Populasi bakteri nitrifikasi;
3) Reaksi tanah;
4) Aerasi;
5) Kelembaban tanah; dan
6) Suhu

6
2. Immobilisasi Nitrogen
Immobilisasi adalah perombakan bentuk dari N anorganik dari tanah
yang kemudian menjadi bentuk N organik oleh mikroba. Bentuk N yang
terimobilisasi tidak dapat tersedia bagi tanaman. Selama proses immobilisasi
→ mikro organisme
berkompetisi berebut NH4, NO3 dengan akar. Biasanya terjadi apabila
kedalam tanah ditambahkan banyak sekali bahan organik dengan C/N yang
tinggi (C/N bahan organik > 30 (Mis: Jerami padi), C/N bahan organik
sedang adalah 20-30).

3. Fiksasi NH4
Pengikatan atau fiksasi merupakan suatu fenomena dalam tanah di
mana unsur hara tersedia berubah menjadi tidak tersedia untuk diserap akar
yang disebabkan oleh proses kimia, fisika-kimia, atau biologi di dalam tanah.
Fiksasi NH4 dipengaruhi oleh :
 Kelembaban
 Temperatur tanah
 Kadar Kalium

4. Pencucian / Leaching
NO3⁻ mudah tercuci karena ion ini relatif tidak diikat oleh tanah
(tidak dijerap dalam kompleks jerapan koloid tanah). Pada pencucian ini
dapat lebih cepat berlangsung dengan adanya lubang bekas akar mati/cacing
tanah. Banyak terdapat pada tanah-tanah vertisol dan wilayah dengan curah
hujan tinggi.

5. Denitrifikasi
Denitrifikasi merupakan kehilangan N dalam bentuk gas dan terjadinya
reduksi kimia nitrat menjadi gas nitrogen (NO, NO2, dan N2) yang dilakukan
oleh mkroorganisme atau bakteri anaerob seperti Agroacterium, Alcaligenes,
Bacillus, Thiobacillus, Pseudomonas yang menggunakan N sebagai sumber
O2 dalam respirasi, terjadi pada tanah tergenang atau terbatasnya oksigen,
sekitar akar atau seresah yang sedang terombak. Bakteri memerlukan bahan
organik, bahan orgaik yang siap dirombak sebagai sumber energi.
Proses denitrifikasi yaitu sebagai berikut :
2NO3 → 2NO2 → 2 NO → N2O →N2
Faktor faktor yang mempengaruhi denitrifikasi yaitu :
1) Jumlah dan sifat bahan organik
2) Kadar air tanah (kelembaban tanah)
3) Aerasi : kandungan nitrat & nitrit tergantung pada ketiadaan O2
4) pH tanah : Bakteri denitrifikasi sangat peka pada tanah masam

7
5) Suhu tanah (terhambat bila suhu > 60⁰C)
6) Kadar Nitrat ( NO3 tinggi, denitrifikasi naik)

6. Volatilisasi (Penguapan)
Volatilisasi merupakan proses kehilangan N ke atmosfer berupa gas
amoniak (NH3), yang berada di permukaan tanah, selain itu kehilangan rabuk
juga terjadi saat penanganan dan penyimpanan, dengan  reaksi NH4+ –>  H+ +
NH3 . Kehilangan NH3 dapat terjadi terutama pada pH tinggi, pH larutan > 7 ,
pada kesetimbangan reaksi bergerak ke kanan, pada suhu yang tinggi, tanah
yang berkapur, kehilangan tersebut dapat ditekan dengan cara pemberian
pupuk dibenamkan, atau dengan penyiraman air irigasi, urea bersifat sangat
larut.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pupuk Nitrogen merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara
N dan merupakan komponen dasar dalam sintesis protein. Bila pupuk Nitrogen
diberikan dalam tanah, maka harus dijaga dalam aplikasinya agar tidak mudah
tercuci sebelum diserap oleh tanaman. Kehilangan ini dapat diatasi atau
dikurangi dengan memasukkan pupuk ke dalam tanah sekitar 5 cm dan
menutupinya dengan tanah (Subhan dkk., 2009).
Jenis-jenis pupuk N yaitu Amonium sulfat [(NH4)2SO4], Anhidrous
amonia (NH3),Urea, Amonium khlorida (NH4Cl) dan Amonium nitrat
(NH4 NO3). Perubahan kimia pupuk N dalam tanah terdiri dari beberapa proses
yaitu mineralisasi, imobilisasi, fiksasi (pengikatan), Leaching (pencucian) ,
denitrifikasi, dan volatilisasi (penguapan).

B. Saran
Demikian makalah ini saya paparkan, besar harapan saya makalah ini
dapat bermanfaat untuk khalayak banyak. Saya menyadari segala keterbatasan
pengetahuan dan referensi bacaan pada makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik saya harapkan agar penyusunan makalah
menjadi lebih baik di masa yang akan datang

9
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, I dan Sumarni, N. 2013. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas Terhadap pH
Tanah, N-Total Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah (Effect of N Fertilizer
Dosages and Varieties On Soil Ph, Soil Total-N, N Uptake, and Yield of Shallots
(Allium ascalonicum L.) Varieties On Entisols-Brebes Central Java). J. Hort.
23(4):358-364

Nuraeni, Anies, dkk. 2018. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PUPUK NITROGEN TERHADAP
KANDUNGAN AIR DAN SERAT KASAR Corchorus aestuans. Pastura. Vol. 9 No. 1 : 32
– 35. p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444
Nainggolan, Ganda Darmono, Suwardi , dan Darmawan. POLA PELEPASAN NITROGEN DARI
PUPUK TERSEDIA LAMBAT (SLOW RELEASE FERTILIZER) UREA-ZEOLIT-ASAM
HUMAT. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Mawaddah, Aida, dkk.2016. PENGARUH PENAMBAHAN UREA TERHADAP PENINGKATAN


PENCEMARAN NITRIT DAN NITRAT DALAM TANAH (Influence of Addition of Urea
to Increased Pollution of Nitrite and Nitrate in The Soil). J. MANUSIA DAN
LINGKUNGAN, Vol. 23, No.3, September 2016: 360-364

Murnita, dan T, Yonni Arita. 2021. DAMPAK PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP
PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oriza sativa L.)
EFFECT OF ORGANIC AND INORGANIC FERTILIZERS ON SOIL CHEMICAL PROPERTIES
AND RICE PLANT PRODUCTION(Oriza sativa L.). MENARA Ilmu.
Vol. XV No.02 Januari 2021

10

Anda mungkin juga menyukai