DISUSUN OLEH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “keseimbangan
nitrogen” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dari awal hingga
akhir, baik moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini. Orang tua
kami yang selalu mendoakan dan merupakan motivasi terbesar kami sampai saat ini.
Serta Teman-teman sekalian yang sudah membantu dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik membangun, sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas serupa di waktu
berikutnya. Semoga tugas ini juga dapat memberi manfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
SAMPUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
3. TUJUAN...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
BAB III PENUTUP...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pakan merupakan semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak menganggu
kesehatannya. Di Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang memiliki
lahan pertanian luas dan bervariatif sehingga potensi limbah pertanian dapat
digunakan sebagai pakan terutama ternak ruminansia. Pakan dapat didapatkan dari
limbah pertanian, limbah industri maupun limbah perikanan yang sudah tidak
dimanfaatkan lagi. Limbah industri pertanian yang dapat digunakan dalam pakan
ternak kambing yaitu pulp kakao atau lendir biji kakao Pulp kakao merupakan
limbah dari proses fermentasi kakao yang biasanya hanya dibuang saja.
Pulp kakao mengandung banyak glukosa yang dapat digunakan sebagai sumber
energi bagi ternak. Saat ini, sumber energi yang 2 banyak digunakan untuk
campuran pakan ruminansia yaitu limbah dari industri gula berupa molases.
Namun, ketersediaan molases sudah menurun karena bersaing dengan produk lain.
Oleh karena itu, pulp kakao merupakan alternative lain yang dapat dipilih untuk
memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia. Pemanfaatannya sebagai bahan
pakan pulp kakao perlu ditingkatkan kualitasnya antara lain dengan pengolahan
menjadi pakan komplit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
keseimbangan nitrogen kambing PE terhadap pakan komplit yang ditambahkan
pulp kakao.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Nitrogen
2. Untuk mengetahui siklus Nitrogen
3. Untuk mengetahui keseimbangan nitrogen kambing PE terhadap pakan komplit
yang ditambahkan pulp kakao
4. Untuk mengetahui contoh data pengamatan keseimbangan Nitrogen Kambing
Peternakan Etawan Jantan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang memiliki nilai penting bagi kehidupan makhluk
hidup dan lingkungan. Keberadaan nitrogen di ling kungan memberikan
dampak positif dan juga negatif. Ketidakseimbangan nitrogen di alam dapat
berdampak negatif langsung dan tidak langsung pada lingkungan hidup dan me
nimbulkan gangguan lingkungan hidup, ka rena nitrogen di lingkungan akan
mengalami transformasi ke dalam bentuk - bentuk se nyawa NO, NO₂, NH,
melalui proses nitrifikasi, nitrate reduction, denitrifikasi. reduci Genting endast
Hasil transformasi ini akan memberikan dam pak negatif terhadap lingkungan
biotik ( flora dan fauna akuatik). Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan
pertumbuhan gulma air yang melimpah. Nitrat ( NO ) merupakan yang nutrient
bagi pertumbuhan tanaman air dan algae. Senyawa nitrit ( NO₂ ) merupakan se
nyawa toksik yang dapat mematikan orga nisme air. Demikian halnya
dengan senyawa ammonia yang tidak terionisasi juga bersifat toksik.
Fiksasi
Nitrogen tersedia di udara dalam bentuk molekul yang stabil (dinitrogen :
N2) sehingga membutuhkan energi besar untuk memecah ikatannya.
Secara alami fiksasi seperti ini dibantu oleh petir. Di sisi lain, beberapa
mikroorganisme mampu melakukan fiksasi N, yaitu mengikat N bebas
dari udara dan memecahnya menjadi senyawa nitrat (NO3-), Gas nitrogen
ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh
bakteri seperti Rhizobium (bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan
membentuk bintil), Azotobacter, dan Clostridium. Ada juga dari
kelompok alga biru seperti Anabaena (bersimbiosis dengan paku air dan
pakis haji) dan Nostoc. Ada juga dari kelompok jamur (Mycorhiza).
Fiksasi: mengikat N bebas dari udara N2 di udara diikat dan di pecah
menjadi NO3. Mikroorganisme berperan: Bakteri
(Rhizobium,Azotobacter, clostridium) Alga Biru (Anabaena, Nostoc)
Jamur (Mycorhiza)
Amonifikasi
Nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi amonia
(NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia
disebut amonifikasi. Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil
ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh dekomposer menjadi amonium
dan amonia. Amonifikasi: penguraian Nitrogen menjadi amonia NO3 dari
denitrifikasi diubah menjadi NH3 Mikroorganisme berperan: bakteri
amonia
Nitrifikasi
Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia akan diubah
menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai nitritasi. Kemudian, nitrit dengan
bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi nitrat,
proses ini disebut sebagai proses nitratasi. Peristiwa proses perubahan
amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan bakteri disebut sebagai
proses nitrifikasi.
Denitrifikasi
Proses reduksi nitrat menjadi N bebas di udara. Mikroorganisme: bakteri
kemosistesis denitrifikasi. Proses denitrifikasi terjadi ketika tanah
kekurangan oksigen (aerob) sehingga dengan segera nitrat
ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau nitrogen oksida.
Ternak ruminansia mempunyai perut depan yang terbagi atas empat segmen
yaitu, rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Retikulum dapat menahan
makanan kasar dan makanan tersebut dapat ditolak kembali kedalam mulut
(regurgitasi) untuk dikunyah lagi atau ditolak ke dalam rumen untuk dicerna
oleh mikroba Penelitian metabolisme nitrogen banyak ditunjukan untuk
mengetahui proses metabolisme dalam rumen. Selanjutnya dikatakan, bahwa
14 seluruh proses yang dialami oleh senyawa nitrogen pada ternak ruminansia
adalah sebagai berikut: didalam rumen protein dipecah menjadi asam-asam
amino kemudian dirubah menjadi amonia dan diserap oleh darah dibawa kehati
untuk dirubah menjadi urea. Urea dapat kembali kedalam rumen melalui
saliva, amonia yang diserap kedalam darah dapat digunakan untuk
pembentukan asam-asam amino esensial dalam jaringan induk semang. Hasil
akhir dari metabolisme nitrogen pada ternak kecuali ternak unggas adalah
senyawa nitrogen berupa urea yang terdapat dalam urine (Sutardi, 1980).
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa :
1. Setiap perlakuan sama pengaruhnya terhadap keseimbangan nitrogen
kambing peranakan etawa.
2. Perlakuan yang paling baik dalam penelitian ini adalah penambahan Pulp
kakao 5% dalam pakan komplit terhadap keseimbangan nitrogen pada
kambing etawa jantan.
DAFTAR PUSTAKA