Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METABOLISME ENERGI DAN GIZI


MAKRO
“ KESEIMBANGAN NITROGEN ”

DISUSUN OLEH

NAMA : NUR FITRI MULYANI LIMONU


NIM : P 211 21 025
KELAS : A

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “keseimbangan
nitrogen” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dari awal hingga
akhir, baik moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini. Orang tua
kami yang selalu mendoakan dan merupakan motivasi terbesar kami sampai saat ini.
Serta Teman-teman sekalian yang sudah membantu dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik membangun, sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas serupa di waktu
berikutnya. Semoga tugas ini juga dapat memberi manfaat bagi pihak yang
berkepentingan.

Palu, 13 Desember 2022

Nur Fitri Mulyani Limonu


DAFTAR ISI

SAMPUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
3. TUJUAN...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
BAB III PENUTUP...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu usaha peternakan yang sudah banyak dikembangkan di Indonesia


adalah usaha beternak kambing. Kambing merupakan ternak ruminansia kecil
yang mudah dipelihara oleh masyarakat luas, karena ternak kambing tidak
memerlukan modal yang besar, lahan yang digunakan juga tidak terlalu luas, dapat
memanfaatkan lahan yang kosong, kotorannya dapat dijadikan pupuk organik, dan
susunya sangat banyak digemari masyarakat. Pemeliharaan kambing dapat
dilakukan secara ekstensif ataupun intensif. Sistem pemeliharaan ekstensif
biasanya digunakan peternak yang ada di pedesaan, dimana kambingnya dilepas di
padang penggembalaan pada pagi hari dan di kandangkan pada sore hari. Sistem
pemeliharaan intensif biasa dilakukan peternak yang ada di perkotaan yang sulit
mendapat hijauan akibat lahan padang penggembalaannya kurang, sehingga
memilih kambingnya dikandangkan saja dan diberi pakan hijauan dan konsentrat.

Pakan merupakan semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak menganggu
kesehatannya. Di Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang memiliki
lahan pertanian luas dan bervariatif sehingga potensi limbah pertanian dapat
digunakan sebagai pakan terutama ternak ruminansia. Pakan dapat didapatkan dari
limbah pertanian, limbah industri maupun limbah perikanan yang sudah tidak
dimanfaatkan lagi. Limbah industri pertanian yang dapat digunakan dalam pakan
ternak kambing yaitu pulp kakao atau lendir biji kakao Pulp kakao merupakan
limbah dari proses fermentasi kakao yang biasanya hanya dibuang saja.

Pulp kakao mengandung banyak glukosa yang dapat digunakan sebagai sumber
energi bagi ternak. Saat ini, sumber energi yang 2 banyak digunakan untuk
campuran pakan ruminansia yaitu limbah dari industri gula berupa molases.
Namun, ketersediaan molases sudah menurun karena bersaing dengan produk lain.
Oleh karena itu, pulp kakao merupakan alternative lain yang dapat dipilih untuk
memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia. Pemanfaatannya sebagai bahan
pakan pulp kakao perlu ditingkatkan kualitasnya antara lain dengan pengolahan
menjadi pakan komplit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
keseimbangan nitrogen kambing PE terhadap pakan komplit yang ditambahkan
pulp kakao.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian Nitrogen ?


2. Bagaimanakah siklus Nitrogen?
3. Bagaimana keseimbangan nitrogen kambing PE terhadap pakan komplit yang
ditambahkan pulp kakao?
4. Bagaimanakah contoh data pengamatan keseimbangan Nitrogen kambing
peranakan etawa jantan

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Nitrogen
2. Untuk mengetahui siklus Nitrogen
3. Untuk mengetahui keseimbangan nitrogen kambing PE terhadap pakan komplit
yang ditambahkan pulp kakao
4. Untuk mengetahui contoh data pengamatan keseimbangan Nitrogen Kambing
Peternakan Etawan Jantan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang memiliki nilai penting bagi kehidupan makhluk
hidup dan lingkungan. Keberadaan nitrogen di ling kungan memberikan
dampak positif dan juga negatif. Ketidakseimbangan nitrogen di alam dapat
berdampak negatif langsung dan tidak langsung pada lingkungan hidup dan me
nimbulkan gangguan lingkungan hidup, ka rena nitrogen di lingkungan akan
mengalami transformasi ke dalam bentuk - bentuk se nyawa NO, NO₂, NH,
melalui proses nitrifikasi, nitrate reduction, denitrifikasi. reduci Genting endast
Hasil transformasi ini akan memberikan dam pak negatif terhadap lingkungan
biotik ( flora dan fauna akuatik). Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan
pertumbuhan gulma air yang melimpah. Nitrat ( NO ) merupakan yang nutrient
bagi pertumbuhan tanaman air dan algae. Senyawa nitrit ( NO₂ ) merupakan se
nyawa toksik yang dapat mematikan orga nisme air. Demikian halnya
dengan senyawa ammonia yang tidak terionisasi juga bersifat toksik.

Nitrogen merupakan elemen yang sangat esensial , menyusun bermacam


macam persenyawaan penting , baik organik maupun anorganik . Nitrogen
menempati porsi 1-2 % dari berat kering tanaman . Ketersediaan nitrogen
dialam berada dalam beberapa bentuk persenyawaan , yaitu berupa N₂ ( 72 %
volume udara ) , N₂O , NO , NO2 . NO3 dan NH4 . Di dalam atanah , lebih
dari 90 % nitrogen adalah dalam bentuk N – organik.

Keseimbangan nitrogen adalah hubungan antara jumlah nitrogen yang masuk


kedalamtubuh, biasanya sebagai makanan, dan itu dikeluarkan dari tubuh dalam
urin dan feses. Sebagian besar nitrogen tubuh dimasukkan ke dalam protein.
Keseimbangan nitrogen positif, yang terjadiketika asupan nitrogen lebih besar
dari ekskresi nya, berarti pembentukan jaringan dan pertumbuhan.
Keseimbangan nitrogen negatif, yang terjadi ketika lebih banyak
nitrogendiekskresikan daripada diambil dalam, menunjukkan pemborosan atau
kerusakan jaringan.
B. SIKLUS NITROGEN
Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentukkimiawi yang lain. Transformasi ini
dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara
khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat
mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan
dekomposisi. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil,
penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah
telah secara dramatis mengubah siklus nitrogen global. Dalam siklus nitrogen
melewati 4 tahap yaitu;

 Fiksasi
Nitrogen tersedia di udara dalam bentuk molekul yang stabil (dinitrogen :
N2) sehingga membutuhkan energi besar untuk memecah ikatannya.
Secara alami fiksasi seperti ini dibantu oleh petir. Di sisi lain, beberapa
mikroorganisme mampu melakukan fiksasi N, yaitu mengikat N bebas
dari udara dan memecahnya menjadi senyawa nitrat (NO3-), Gas nitrogen
ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh
bakteri seperti Rhizobium (bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan
membentuk bintil), Azotobacter, dan Clostridium. Ada juga dari
kelompok alga biru seperti Anabaena (bersimbiosis dengan paku air dan
pakis haji) dan Nostoc. Ada juga dari kelompok jamur (Mycorhiza).
Fiksasi: mengikat N bebas dari udara N2 di udara diikat dan di pecah
menjadi NO3. Mikroorganisme berperan: Bakteri
(Rhizobium,Azotobacter, clostridium) Alga Biru (Anabaena, Nostoc)
Jamur (Mycorhiza)

 Amonifikasi
Nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi amonia
(NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia
disebut amonifikasi. Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil
ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh dekomposer menjadi amonium
dan amonia. Amonifikasi: penguraian Nitrogen menjadi amonia NO3 dari
denitrifikasi diubah menjadi NH3 Mikroorganisme berperan: bakteri
amonia

 Nitrifikasi
Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia akan diubah
menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai nitritasi. Kemudian, nitrit dengan
bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi nitrat,
proses ini disebut sebagai proses nitratasi. Peristiwa proses perubahan
amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan bakteri disebut sebagai
proses nitrifikasi.

Nitritasi: mengubah NH3 menjadi HNO2


2NH3 + 302 -- > 2HNO2 + 2H20 + energy
Mikroorganisme berperan: Nitrosomonas
Nitratasi: mengubah HNO2 menjadi HNO3
2HNO2 + 02 -> 2HNO3 + energy
Mikroorganisme berperan: Nitrobacter
Nitrat yang diserap tumbuhan digunakan untuk men yusun asam amino
dalam sintesa protein.

 Denitrifikasi
Proses reduksi nitrat menjadi N bebas di udara. Mikroorganisme: bakteri
kemosistesis denitrifikasi. Proses denitrifikasi terjadi ketika tanah
kekurangan oksigen (aerob) sehingga dengan segera nitrat
ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau nitrogen oksida.

C. Keseimbangan Nitrogen Pada kambing PE (Peternakan Etawa)

Keseimbangan nitrogen merupakan indikator yang sering digunakan untuk


mengetahui efektifitas metabolisme protein pakan yang dikonsumsi oleh
ternak ruminansia. Keseimbangan nitrogen secara umum menunjukkan status
nutrien pakan ternak (Keshan dan Singh, 1980). Nitrogen yang dipengaruhi
oleh perbedaan konsumsi protein dan pengeluaran nitrogen melalui urine dan
feses (Khoerunnisa, 2006). Oleh karena itu keseimbangan nitrogen adalah
suatu cara untuk mengukur metabolisme protein di dalam tubuh (Banerjee,
1978), disamping merupakan ukuran untuk mengetahui apakah protein tubuh
bertambah atau berkurang sehingga dapat memberikan gambaran ukuran
kecernaan protein (Maynard et al, 1979).

Imbangan nitrogen dapat dipakai untuk menentukan kebutuhan protein guna


keperluan pertumbuhan. Dimana takaran minimal protein yang memberi
retensi maksimal untuk pertumbuhan ternak dalam prinsip imbangan nitrogen
ini adalah kebutuhan protein bagi ternak yang bersangkutan (Tillman
dkk.1991).

Ternak ruminansia mempunyai perut depan yang terbagi atas empat segmen
yaitu, rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Retikulum dapat menahan
makanan kasar dan makanan tersebut dapat ditolak kembali kedalam mulut
(regurgitasi) untuk dikunyah lagi atau ditolak ke dalam rumen untuk dicerna
oleh mikroba Penelitian metabolisme nitrogen banyak ditunjukan untuk
mengetahui proses metabolisme dalam rumen. Selanjutnya dikatakan, bahwa
14 seluruh proses yang dialami oleh senyawa nitrogen pada ternak ruminansia
adalah sebagai berikut: didalam rumen protein dipecah menjadi asam-asam
amino kemudian dirubah menjadi amonia dan diserap oleh darah dibawa kehati
untuk dirubah menjadi urea. Urea dapat kembali kedalam rumen melalui
saliva, amonia yang diserap kedalam darah dapat digunakan untuk
pembentukan asam-asam amino esensial dalam jaringan induk semang. Hasil
akhir dari metabolisme nitrogen pada ternak kecuali ternak unggas adalah
senyawa nitrogen berupa urea yang terdapat dalam urine (Sutardi, 1980).

Nitrogen yang dikonsumsi ternak merupakan nitrogen yang terdapat dalam


bahan makanan, sedangkan nitrogen yang dikeluarkan dari tubuh terdiri dari
nitrogen dalam feses dan nitrogen dalam urine. Nitrogen feses terdiri dari
nitrogen makanan yang tidak tercerna dan tidak terabsorbsi serta nitrogen
endogen yang berasal dari dalam tubuh, seperti nitrogen sisa cairan empedu,
getah pencernaan, reruntuhan sel-sel epitel usus dan mikroba rumen yang tidak
tercerna (Benerje, 1978).
D. Contoh Data pengamatan keseimbangan Nitrogen Kambing PE Jantan

Nilai rataan keseimbangan nitrogen kambing peranakan etawa jantan yang


mendapat pakan komplit mengandung pulp kakao pada level yang berbeda.

Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pakan


komplit yang mengandung pulp kakao tidak berpengaruh nyata (P>0,5)
terhadap keseimbangan nitrogen pada kambing peranakan etawa. Rataan
perlakuan P0 (18,21), P1(36,08), P2(28,33) dan P3(32,03). Pada perlakuan P0
yang mengandung pulp kakao 0% merupakan yang paling rendah. Sedangkan,
perlakuan P1 mengandung pulp kakao 5% yang paling tinggi. Disebabkan
karena dalam pulp memiliki banyak kandungan gas. Hal ini sesuai dengan
pendapat Tazkiyah(2012) yang menyatakan bahwa Cairan pulp mempunyai
kandungan gas yang cukup tinggi. Sedangkan menurut Effendi (1995) cairan
pulp segar mengandung gula 12-15%, 5-7% pektin, 0,8-1,5% asam tidak
menguap dan 0,1- 0,5% protein. Cairan pulp dengan kandungan gula 12-15%
berpotensi digunakan sebagai bahan pakan sumber energi. Pada perlakuan P2
mengalami penurunan karena dilihat dari persentase penambahan pulp yang
terlalu tinggi yang memungkinkan terlalu banyaknya zat gas yang
menyebabkan tingkat konsumsi nitrogen ternak rendah. Hal ini sesuai pendapat
Parakkasi (1999) yang menyatakan bahwa konsumsi Nitrogen dipengaruhi oleh
jumlah konsumsi protein pakan. Menurut pendapat Kadir (2009) menyatakan
bahwa makin tinggi konsumsi protein pakan makin tinggi nitrogen diserap
semua protein yang berasal dari makanan dihidrolisa oleh mikroba rumen.
Khoerunnisa(2006) menyatakan bahwa Nitrogen yang dipengaruhi oleh
perbedaan konsumsi protein dan pengeluaran nitrogen melalui urine dan feses.
Sedangkan pada perlakuan P3 meningkat ini disebabkan karena diduga terlalu
tinggi feses yang dikeluarkan sehingga pakan yang diserap dalam tubuh ternak
tidak banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahju (1997) bahwa baik
tidaknya kualitas protein dalam makanan ternak ditentukan oleh besar kecilnya
nitrogen yang dimanfaatkan oleh ternak dan tidak semua protein yang masuk
kedalam tubuh dapat dimanfaatkan oleh ternak. Hasil yang didapatkan
mengalami peningkatan dan penurunan karena ini disebabkan dari sistem
percernaan dari kambing yang digunakan berbeda-beda maka dilihat dari
kandungan protein yang keluar melalui urin. Hal ini sesuai pendapat
Paulus,dkk (2008) menyatakan bahwa Kandungan protein kasar (N) pada urin
dapat berasal dari sisa pembakaran protein tubuh yang menghasilkan urea
darah yang berasal dari mikroba yang diserap dalam saluran pencernaan dan
mengalami metabolisme di dalam sel tubuh. Kurangnya konsumsi ternak
kambing dapat dipengaruhi oleh jumlah pakan yang masuk kedalam tubuh
ternak dan di proses dalam lambung. Dimana ternak ruminansia seperti
kambing memiliki lambung majemuk, yakni lambung yang mempunyai empat
ruangan yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Pakan yang
dikonsumsi dapat dipengaruh dari faktor berat badan ternak dimana apabila
ternak semakin berat maka semakin banyak pula makanan yang dikonsumsi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa :
1. Setiap perlakuan sama pengaruhnya terhadap keseimbangan nitrogen
kambing peranakan etawa.
2. Perlakuan yang paling baik dalam penelitian ini adalah penambahan Pulp
kakao 5% dalam pakan komplit terhadap keseimbangan nitrogen pada
kambing etawa jantan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1985. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan kedua . PT.


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Asminaya, N. S. 2007. Penggunaan Ransum Komplit Berbasis Sampah Sayuran
Pasar Untuk Produksi Dan Komposisi Susu Kambing Perah.
Disertasi.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hal 31-33.
Banerjee, G. C. 1978. Animal Nutrition. Oxford and IBH Pub. Co., New Delhi.
Bintoro, M.H. 1977. Periode Cukup Panen, Panen dan Periode Setelah Panen
Cokelat. Penerbit : IPB-Press, Bogor.
Devendra, C dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Effendi, M.S. 1995. Kinerja fermentasi asam asetat (vinegar) oleh bakteri
acetobacter aceti b 127 dari etanol hasil fermentasi limbah cair pulp kakao.
Jurnal Tekno dan Industri Pangan. Pasundan. Hal 125-127.
Gall, C. 1981. Goat Production . Pub.Academic Press London. London.
Ganda-Putra, G.P., Harijono, S. Kumalaningsih dan Aulani’am. 2008. Optimasi
kondisi depolimerisasi pulp biji kakao oleh enzim poligalakturonase
endojinus. Jurnal Teknik Industri 9 (1): 24-34 (Terakreditasi). Bogor.
Ginting, S.P.. 2009. Prospek penggunaan pakan komplit pada ternak kambing.
loka penelitian kambing potong. Majalah Wartazoa vol. 19 hal 64-75.
Sumatera Utara.
Hardianto, R., D.E. Wahyono, C. Anam, Suryanto, G. Kartono dan S.R.Soemarsono.
2002. Kajian teknologi pakan lengkap (Completefeed) sebagai peluang
agribisnis bernilai komersial di pedesaan. Makalah Seminar dan Ekspose
Teknologi Spesifik Lokasi. Agustus 2002. Badan Litbang Pertanian, Jakarta
Howard, R.L; Abotsi, E; Jansen van Rensburg El and Howard, S. 2003.
African Journal of Biotecnology . Jakarta. Vol. 2 (12). Pp. 602-619
Haryadi, M. Dan Supriyanto. 2001. Pengolahan kakao menjadi bahan pagan.
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta. Jurnal .Yogyakarta. Hlm 56-70.
Kadir,J. 2009. Pengaruh pemberian wafer pakan komplit mengandung berbagai
level tongkol jagung terhadap dinamika nitrogen pada kambing kacang
jantan. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar. Hal 29-33.
Keshan, J. and U.B.Singh. 1980. Relationship between nitrogen intake and
excretion in cattle and buffaloes fed different fodders. Indian, J.Anim.Sci.
50 : 128 – 130.
Khoerunnisa. 2006. Studi komparatif metabolisme nitrogen antara domba dan
kambing lokal. Skripsi Program Studi Nutrisi Dan Makanan Ternak,
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Hal 28-32.
Kristiani Putu. 2006. Waktu optimum fermentasi limbah pulp kakao (Theobroma
cacao l.) menggunakan kulit bakau (sonneratia sp.) dalam produksi
bioetanol. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Haluoleo, Kendari. Hal 1-7
Laboratorium Kimia Makanan Ternak. 2016. Analisis Proksimat Pulp Kakao.
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Masyadi. 2010. Pakan lengkap silase komplit.
Mathius, I. B. Gaga dan I.K. Sutama. 2002. Kebutuhan kambing PE jantan muda
akan energi dan protein kasar: konsumsi, kecernaan, ketersediaan dan
pemanfaatan nutrien. Jurnal Balai Penelitian Ternak. Fakultas Peternakan.
Universitas Udayana. Denpasar-Bali. Vol. 7. No. 2. Th. 2002
Maynard, L.A., J.K.Loosli, H.F.Hinz and K.G.Warner.1979. Animal Nutritions,
seventhEd.. TMH Ed.Tata Mc.Graw-Hill Book Company. Inc. New York.

Anda mungkin juga menyukai