BAB I .........................................................................................................................
BAB II .......................................................................................................................
BAB III......................................................................................................................
A. Pembahasan ................................................................................................... 8
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PEMBUATAN
PUPUKNPK”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak,karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
bersangkutan.Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata pelajaran Proses
Industri Kimia di jurusan Tekniligi Kimia Industri, Politeknik Negeri Malang Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pupuk adalah salah satu komponen faktor produksi suatu usaha tani. Pupuk diberikan ke lahan
sebagai sumber hara tanaman untuk memenuhi kebutuhan tanaman yang tidak mampu dicukupi
oleh hara yang secara alamiah terdapat dalam tanah. Sebagian besar pupuk yang diberikan ke
dalam tanah hilang dari sistem pencucian, aliran permukaan, denitrifikasi dan penguapan serta
sebagai bahan yang mengotori tanah, air, udara dan sumber-sumber alam penting lainnya.
(Mukhlis, 2011)
Pertumbuhan tanaman dan kualitas mereka terutama fungsi dari kuantitas pupuk dan air
sehingga sangat penting untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya air dan nutrisi pupuk.
Namun,sekitar 40-70% nitrogen dari pupuk yang normal yang digunakan adalah hilang ke
lingkungan dan tidak dapat diserap oleh tanaman, yang menyebabkan tidak hanya kerugian
ekonomi dan sumber daya besar tetapi juga sangat serius pencemaran lingkungan. (Lan Wu ,
2007).
Tidak semua pupuk yang diberikan pada tanaman dapat diserap oleh tanaman tersebut,
sebagian akan mengalami degradasi atau terbawa hanyut oleh air tanah, sehingga pemupukan
tidak efisien dan akan mencemari lingkungan dengan kandungan N, P, dan K. Oleh karena itu
perlu dicarikan cara lain, diantaranya adalah digunakannya pupuk NPK slow release, dimana
unsur hara dilepaskan secara perlahan dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu,
sehingga kehilangan unsur hara akibat pencucian oleh air lebih kecil.
Pupuk adalah salah satu komponen faktor produksi suatu usaha tani. Pupuk diberikan ke lahan
sebagai sumber hara tanaman untuk memenuhi kebutuhan tanaman yang tidak mampu dicukupi
oleh hara yang secara alamiah terdapat dalam tanah. Sebagian besar pupuk yang diberikan ke
dalam tanah hilang dari sistem pencucian, aliran permukaan, denitrifikasi dan penguapan serta
sebagai bahan yang mengotori tanah, air, udara dan sumber-sumber alam penting lainnya.
(Mukhlis, 2011)
Pertumbuhan tanaman dan
kualitas mereka terutama fungsi dari kuantitas pupuk dan air sehingga sangat penting untuk
3
meningkatkan pemanfaatan sumber daya air dan nutrisi pupuk. Namun,sekitar 40-70%
nitrogen dari pupuk yang normal yang digunakan adalah hilang ke lingkungan dan tidak dapat
diserap oleh tanaman, yang menyebabkan tidak hanya kerugian ekonomi dan sumber daya
besar tetapi juga sangat serius pencemaran lingkungan. (Lan Wu , 2007).
Tidak semua pupuk yang
diberikan pada tanaman dapat diserap oleh tanaman tersebut, sebagian akan mengalami
degradasi atau terbawa hanyut oleh air tanah, sehingga pemupukan tidak efisien dan akan
mencemari lingkungan dengan kandungan N, P, dan K. Oleh karena itu perlu dicarikan cara
lain, diantaranya adalah digunakannya pupuk NPK slow release, dimana unsur hara dilepaskan
secara perlahan dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, sehingga kehilangan unsur
hara akibat pencucian oleh air lebih kecil.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan unsur
utamanya terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur makro yang sangat
mutlak dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur-unsur tersebut terdiri dari unsur N
(nitrogen), P (fosfor) dan K (kalium). Unsur NPK ini adalah unsur penting yang membantu
tanaman melangsungkan serangkaian proses pertumbuhan. Jika tanaman kekurangan salah satu
unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Sebagai contoh, jika
tanaman kekurangan unsur N, sementara kebutuhan unsur P dan K masih terpenuhi, maka
tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, warna hijau daun memudar hingga menguning. Pada
kondisi demikian, tumbuhan akan kesulitan bereproduksi, pembentukan bunga dan buah akan
terhambat, bahkan jika kekurangan unsur N sangat signifikan, maka lama-kelamaan tanaman
menjadi kerdil bahkan akhirnya mati. Begitu juga sebaliknya, jika unsur P tidak terpenuhi,
maka tanaman juga tidak dapat tumbuh dengan baik, akar tidak terbentuk sempurna sehingga
menghambat proses pengangkutan zat-zat makanan oleh akar. Selain itu, pembentukan bunga
juga kurang sempurna, tanaman kesulitan menghasilkan bunga. Demikian juga jika unsur K
tidak tersedia, maka pembungaan banyak terjadi kerontokan, jika akhirnya mau berbuah, buah
yang terbentuk juga kurang sempurna, bahkan kualitas buah sangat rendah. Selain itu tanaman
kurang tahan terhadap serangan hama penyakit maupun kekeringan.Secara umum tahapan dari
pembuatan pupuk NPK dimulai
dari reaksi pembuatanMonoammonium Phosphate (MAP)dilanjutkan sintesis Diammoniu
m Phosphate (DAP) padaeaktor preneutralizer, dilanjutkan dengan pencampuran KCl dan
granulasi pada granulator, kemudian dikeringkan
diotary dryer dan dilakukan pendinginan pada cooler untuk selanjutnya diberi warna pada
proses coating. Reaktor preneutralizer merupakan salah satu unit penting
dalam sintesis pupuk NPK untuk membentuk Diammonium
Phosphate (DAP) sebagai sumber Nitrogen (N) dan Sulfur
(P). Feed masuk pada reaktor ini berupa amoniak (NH3),asam fosfat (H3PO4), dan as
am sulfat (H2SO4). Kondisi feed masuk reaktor preneutralizer dapat berubah sehingga
perlu dipasang sistem pengendali untuk menjaga
komposisi produk keluar dari reaktor preneutralizer, selain itu pemasangan sistem peng
endali dapat menjaga keamanan dari proses tersebut.\
5
2.2 Spesifikasi Pupuk NPK
Pupuk jenis NPK dapat berupa padat (granule) maupun cair. Baik NPK padat maupun NPK
cair, kandungan unsur haranya tetap mengutamakan unsur N, P dan K. NPK padat biasanya
lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk akar, yaitu diplikasikan ke dalam tanah agar pupuk
diserap oleh akar. Sedangkan NPK cair lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk daun,
aplikasinya dilakukan dengan cara penyemprotan melalui stomata. Namun, NPK cair yang
dijual di pasaran kebanyakan berupa pupuk organik sehingga pemberiannya harus dalam
jumlah banyak. NPK cair organik lebih cocok untuk pertanian organik. Meskipun demikian,
baik NPK padat maupun NPK cair keduanya sama-sama penting bagi tumbuhan.
6
Menjadikan batang lebih tegak, kuat, dan bisa mengurangi resiko rebah.
Memperbesar ukuran buah, umbi, dan biji-bijian.
Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan.
Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
B. Beberapa Contoh Merk Dagang Pupuk NPK
Dipasaran, banyak sekali merk dagang untuk pupuk majemuk NPK, baik yang bersubsidi
maupun tidak. NPK bersubsidi untuk saat ini adalah bermerk dagang Phonska, pupuk ini
diproduksi oleh PT. Petrokimia Gresik. NPK Phonska berkandungan N 15%, P 15%, K
15%, dan S 10%. Biasanya pupuk phonska dikenal oleh para petani dengan pupuk phonska
15-15-15 atau pupuk NPK 15-15-15 saja. Selain pupuk phonska, pupuk berjenis NPK lain
yang tidak bersubsidi juga banyak dijumpai di kios-kios pertanian, seperti pupuk NPK
BASF 15-15-15, NPK Holland 15-15-15, NPK Mutiara 16-16-16, NPK Kebomas 16-16-
16, NPK Pak Tani 16-16-16, NPK Sawit 13-6-27, NPK Kujang 30-6-8, NPK Gramafix,
NPK Sundag, NPK fertilizer dan masih banyak lagi
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
komposisi produk keluar dari reaktor preneutralizer, selain itu pemasangan sistm
pengendali dapat menjaga keamanan dari proses tersebut.
9
b) Fosfat
i. Manfaat pemupukan fosfat
Pembentukan sel-sel,lemak dan albumin dipertinggi
Membantuk asimilasi dan pernafasan
Mempebaiki pembuagan,pembuahan, dan pembentukan benih
Mempercepat pemasakan buah sehingga dapat mengataso pengaruh pupuk
nitrogen
Memperbaiki perkembangan perakaran, khususnya akar-akar lateral dan
sekunder
Mengurangi kerontokan buah dan memperkuat jerami
Menambah ketahan terhadap penyakit
ii. Keadaan fosfat tanah
Tanah-tanah pertanian di
kawasan tropis termasuk indonesia mempunyai kandungan fosfat yang
rendah. Disamping itu ketersediaan fosfat sangat dipengaruhi oleh
keasaman tanah, ikatan unsur-unsur lain dan lambatnya proses mineralisasi
iii. Kondisi fosfat tanah dapat dikategorikan bedasarkan kriteria
Rendah P2O5 <140ppm
Sedang P2O5 140 180 ppm
Tinggi P2O5 > 180ppm
c) Kalium
i. Manfaat pemupukan kalium
Memperkuat (vigor) tanaman
Lebih tahan terhdadap penyakit
Perakaran lebih baik
Mempengaruhi waktu masak yang mungkin terlampau cepat oleh
pemasukan fosfor
Mengaatur keseimbangan pupuk nitrogen dan fosfor, khususnya
pemupukan campuran
Penting bagi proses translokasi gula dalam tanaman
Penting dalam pembentukan chlorophyl
Penting dalam pembuatan ubi seperti kentang
Membantu dalam pembentukan protein dan karbohidrat
10
Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
ii. Kekurangan kalium mengakibatkan chlorotic pada daun dan bintikbintik
pada pinggiran daun yang mengelilingi permukaan daun tanaman
iii. Kandungan kalium pada dalam tanah dinilai dengan kriteria sebagai berikut
Rendah, K tersedia < 0,38 mc/100 gram
Sedang K tersedia 0,38 0,64 mc/100gram
Tinggi K tesedia > 0,64mc/100gram
3. Spesifikasi Pupuk NPK
PUPUK PHONSKA PLUS (SNI 2803-2012)
a) Spesifikasi
Nitrogen (N) : 15%
Fosfat (P2O5) : 15%
Kalium (K2O) : 15%
Sulfur (S) : 9%
Seng (Zn) : 2.000 ppm
Bentuk granul
Warna putih
Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 25 kg.
b) Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA PLUS
Higroskopis
Larut dalam air
Mengandung unsur hara makro primer
Nitrogen untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman pada batang, daun, dan
akar.
Phospor yang berperan dalam pembentukan bunga dan buah sehingga dapat
meningkatkan hasil panen
Kalium untuk meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan hama/penyakit
dan kekeringan
Mengandung unsur hara makro sekunder berupa Sulfur yang berperan dalam
meningkatkan kualitas dan daya simpan hasil panen
Diperkaya dengan unsur hara mikro Zink (Zn), merupakan unsur hara mikro
esensial yang dapat memaksimalkan pemanfaatan unsur hara N-P-K-S dalam
11
membentuk daun, batang, akar, bunga dan buah serta meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan hama/penyakit.
a) Spesifikasi
Nitrogen (N) : 15%
Fosfat (P2O5) : 15%
Kalium (K2O) : 15%
Sulfur (S) : 10%
Kadar air maksimal 2%
Bentuk butiran
Warna merah muda
Dikemas dalam kantong dengan isi bersih 50 dan 20 kg.
b) Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA
Higroskopis
Mudah larut dalam air
Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus
Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata
Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman
Sesuai untuk berbagai jenis tanaman
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan
kekeringan
Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir
hijau daun
Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan
protein
Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah
Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian
Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan.
Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
4. Proses Produksi Pupuk Phonska I/II/IIIBahan BakuPupukPhonska I/II/III
12
Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi pupuk Phonska adalah
Asam Fosfat, KCl, Urea, ZA, Amoniak, Asam Sulfat, dan Filler. Sedangkan bahan
penolong yang digunakan antara lain: pigmen berwarna merah muda, coating
oildancoating powder. Spesifikasi bahan bakusebagai berikut:
Asam Fosfat
Spesifikasi:
P2O5 : 48% minimum
Padatan : 2% maksimum
SO4-2 : 3,5 % maksimum
F- : 1,5% maksimum
Al2O3 : 0,8% maksimum
Fe3O3 : 0,8% maksimum
MgO : 0,8% maksimum
SiO2 : 0,5% maksimum
s.g. : 1,640
Suhu : 33 oC
Tekana : 5 kg/cm2
Asam Sulfat
Spesifikasi
Konsentras : 98% H2SO4 minimum
s.g .: 1,840
Suhu : 33 oC
Tekanan : 5 kg/cm2
Amoniak
Spesifikasi :
Bentuk : Cair
Konsentrasi: 99,5% NH3 minimum
Kadar Air : 0,5% maksimum
Oil : 0,1 ppm
Suhu : -33 oC
Tekanan : 12 kg/cm2
Urea
Spesifikasi :
Bentuk : Butiran
13
Kadar N : 46% berat total N minimum
Kadar Air : 0,5% maksimum
Ukuran Granul : 0,5-2 mm (terbaik 1,5 mm)
Bulk Density: 800 kg/m3
Ammonium Sulfat (ZA)
Spesifikasi :
Kadar N : 21% berat total N minimum
Kadar Air : 0,15% maksimum
Ukuran Granul : 0,5-1,2 mm (90% minimum)
Kalium Klorida (KCl)
Spesifikasi
Kadar K2O : 60% minimum
Kadar Air : 1% maksimum
Ukuran Granul: 0,5-1,2 mm (90% minimum)
Bulk Density: 1300 kg/m3
Organic Matter: 200 ppm maksimum
14
5. Diagram alir proses produksi pupuk NPK(mereffer proses di Pabrik Phonska I
15
pengumpanan bahan baku yang berhubungan dengan gudang penyimpanan, sehingga
operator pay loader akan menghentikan sistem pengumpanan. Alarm juga akan
bekerja jika terdapat kesalahan pada weighing cell atau kesalahan pembacaan akibat
adanya penyumbatan didalam bin.
Pada bagian bawah masing-masing bin terdapat pintu keluaran manual yang jika
dibutuhkan dapat digunakan untuk mengisolasi bin. Selain itu terdapat juga belt
conveyor yang kecepatannya diatur oleh pengontrol umpan pada bin. Semua belt
conveyor itu dipasangi loading cell yang memberikan indikasi jumlah aliran material
yang sebenarnya.Timbangan elektronik dapat dioperasikan secara otomatis dari
controlroom.Bahan baku padat selanjutnya diangkut oleh bucket elevator untuk
diumpankan menuju pug mill.
Pre Granulasi
Penggunaan pug mill ini hanya ada di pabrik Phonska I. Pug mill terdiri atas double
screw inclined conveyor (berbentuk blade-blade padaporos) yang berfungsi untuk
mencampurkan semua bahan baku padatmaupun recycle solid hingga
homogen.Produk keluaran pug mill dialirkan secara gravitasi ke dalam
drumgranulator.
Reacting
Pada proses penyiapan slurry dilakukan di dalam Pre-NeutralizerTank. Bahan cair
yang digunakan yaitu asam fosfat, asam sulfat, dan amoniak serta liquor hasil
pencucian di scrubber.
Pada Pre-Neutralizer ini akan terjadi reaksi sebagai berikut:
16
sedangkan kadar air dalam slurry mencapai 8-17%. Kadar yang lebih rendah
dapat tercapai apabila terdapat asam fosfat konsentrasi tinggi. Pre-Neutralizer
memiliki pengontrol laju alir fosfat dan amoniak cair. Amoniak yang digunakan
adalah amoniak cair agar volum pipa yang digunakan lebih kecil. Amoniak dan
asam sulfat diumpankan ke dalam tangki melalui dinding bagian bawah tangki,
sedangkan asam fosfat diumpankan melalui bagian atas tangki.
Granulasi
Untuk membuat pupuk NPK, semua bahan baku baik slurry dari PN tank, produk
keluaran pug mill serta recycle diumpankan ke dalam rotary drumgranulator. Recycle
berasal dari produk yang berbentuk butiran halus, produk oversize, produk undersize,
dan sebagian produk on size untuk menjaga keseimbangan air dan panas yang
digunakan. Recycle ratio berada pada rentang 2,5-5 tergantung pada formula produksi
yang diinginkan.Pada semua grade, asam sulfat ditambahkan ke dalam granulator
yang selanjutnya akan bereaksi dengan amoniak yang dimasukkan melalui
ploughshare. Reaksi asam sulfat ini terjadi pada permukaan granul menyebabkan
granul tetap kering (yang merupakan suatu keuntungan jika digunakan urea dengan
kelarutan tinggi), keadaan ini juga dapat membuat granul menjadi keras sehingga
lebih mudah dalam hal penyimpanan dan penanganannya. Proses granulasi antara
bahan baku padat dan slurrymembentuk granul akibat terjadinya reaksi kimia dan
fisis. Reaksi yang terjadi di dalam granulator adalah sebagai berikut:
+ → ΔH = -1.300 kcal/kg
17
gumpalan ke dalam grizzly yang akan membuat gumpalan tersebut terpisah-
pisahakibat aksi perputaran.
Padatan keluar dari granulator dengan kandungan kadar air normal 2-3%
dan diumpankan secara gravitasi ke dalam dryer untuk memperoleh kadar air
yang diinginkan yaitu maksimal 1,5%. Chute yang menghubungkan dryer dan
granulator harus dipasang dengan kemiringan 70o agar tidak terjadi
penumpukan produk pada dindingnya. Gas yang terbentuk dalam granulator
disedot melalui granulator pre-scrubber untuk menangkap kembali sisa
amoniak dan debu yang lolos. Pada alat granulator, bagian depan outlet alat
terbuka, hal tersebut dilakukan agar memudahkan operator mengontrol proses
granulasi.
Pengeringan dan Pengayakan Produk (Drying& Screening)
Dryerbertujuan untukmengeringkan padatan keluaran granulator hingga kadar
airnya mencapai maks 1,5% menggunakan udara pengering dengan arah co-
currentagar proses pengeringan cepat terjadi dan lebih efisien. Udara pengering
terdiri dari udara pembakaran dan dillution air, penambahan dillution air adalah untuk
menurunkan suhu udara pembakaran hingga mencapai 120-170oCyang bertujuan
mengatur kondisi udara yang diperlukan dalam temperatur sebelumnya untuk masuk
ke dryer drum. Combustion Chamber menggunakan bahan bakar gas atau solar
sebagai media pemanas.Terdapat 3 buah fan yang menyuplai udara ke dalam dryer.
Combustion Fan yang menyediakan udara dengan kuantitas stoikiometri untuk
pembakaran, Quench Air Fan yang digunakan untuk mendinginkan daerah furnace,
dan terakhir Air Fan yang digunakan untuk mengatur kondisi udara yang dibutuhkan
untuk mencapai temperatur di dalam dryer yang diinginkan. Drum dryer juga
dilengkapi dengan grizzly (pemisah bongkahan) untuk menghancurkan gumpalan yang
dapat menyumbat aliran keluaran dryer menuju elevator. Apabila gumpalan sampai
keluar, grizzly akan mengangkat dan membuangnya ke dalam hopper lalu diumpankan
ke dalam lump crusher. Gumpalan yang telah hancur akan bergabung dengan keluaran
dryer pada conveyor.
Udara yang keluar dari dryer mengandung sejumlah amoniak yang lepas dari
produk, debu, dan air yang teruapkan dari produk saat dikeringkan. Udara akan
dimasukkan ke dalam cyclone, untuk memisahkansebagian besar partikel yang
terbawa gas. Cyclone ini dilengkapi dengan rantai pembersih dan small vibrator
(elektrik) untuk mencegah penumpukandi dinding cyclone. Setiap cyclone juga
18
dilengkapi dengan sebuah hopper dan valve berjenis discharge flap, untuk
mengeluarkan debu dan digabungkan dengan recycle product pada recycle drag
conveyor. Setelah proses pemisahan partikulat, gas dihisap ke dalam dryer scrubber.
Dryerexhaust fan dipasang pada aliran keluaran scrubber dan dilengkapi dengan inlet
damper untuk mengatur jumlah udara.
Produk kering diumpankan ke exit dryer conveyor. Dari situ produk diumpankan
ke exit dryer elevator, yang akan membawa produk ke penyaring melalui screen
feeder. Diantara exit dryer elevator dan screen feeder terdapat recycle bypass diverter,
yang dioperasikan secara manual. Diverter ini dapatdigunakan apabila sebagian atau
seluruh unit akan dikosongkan dalam waktu yang singkat. Produk akan jatuh ke dalam
sebuah penampungberkapasitas kecil.Produk dapat diumpankan kembali ke dalam
proses melalui suatu pay loader, dikirim kembali ke gudang penyimpanan bahan baku
untuk proses selanjutnya.Screen feeder pertama berguna untuk mengoptimalkan
distribusi produk yang akan melewati screen. Screen bertipe double deck digunakan
karena memiliki efisiensi yang tinggi dan kemudahan dalam pemeliharaan dan
pembersihannya, dilengkapi dengan motor vibrator dan self cleaningsystem. Material
yang digunakan adalah baja AISI 316 L. screen ini memiliki ukuran 4 mesh dan screen
bagian bawah berukuran10 mesh.
Produk oversize yang telah dipisahkan dijatuhkan secara gravitasi ke dalam
crusher, yangterdiri atas double opposed rotor chain mill atau tripple rotor mill,
yangdapat digunakan untuk beban besar dengan ruber line casing. Terdapatdiverter
untuk mengganti jalur penyaring dan crusher secara bergantian jikaakan dilakukan
perbaikan atau terjadi masalah dalam pengoperasiannya.Produk undersize dari screen
jatuh secara gravitasi ke dalam recycledragconveyor, sedangkan produk onsize
diumpankan ke recycle regulatorbin yang terletak di atas recycle regulator belt
conveyor. Conveyor tersebutmemiliki kecepatan motor yang berbeda-beda, dikontrol
dari CCR.Kecepatan motor tersebut bergantung kepada set point product
extractorweigher, untuk mengatur jumlah produk komersil menuju bagian
akhirpengolahan produk.Sisa produk pabrik berukuran standard, yang biasanya
berlebihakan dikembalikan ke recycle drag conveyor melalui hopper. Recycle drag
conveyor akan mengumpulkan :
19
c. Butiran halus yang berasal dari screen
20
diumpankan menggunakan screw feeder.Pada aplikasi di lapangan rasio
pencampurancoating powder dengan pigmenyaitu 1:3/:4. Produk keluaran coater
dimasukkan ke finalbelt conveyor yang akan mengirim produk ke gudang
penyimpanan akhir.Pada coating ini, penambahan coating agent bertujuan untuk
menaikkannilai CRH produk agar sama dengan CRH lingkungan(CRH produk 55% pada
suhu 30oC dan CRH udara rata-rata 75%)(Data klimatologi Kabupaten Gresik), sehingga
produkyang dihasilkan sifat higroskopisnya akan berkurang.Final belt conveyor
dilengkapi dengan timbangan produk akhir. Didalam final product belt conveyor
terdapat tempat pengambilan sampelotomatis dan weigher (timbangan). Sampel
diambil secara berkala dan digunakan untuk keperluananalisis. Hasil analisis
dilaporkan ke CCR. Produk dengan temperatur yangtepat, kadar air yang rendah,
jumlah butiran halus yang minimum, dandilapisi dengan baik akan mengurangi risiko
terjadinya caking saat diumpankan didalam gudang/storage.
21
scrubber masuk ke tangki penyimpanan yangdilengkapi dengan agitator dan
pompa sirkulasi yang sekaligusberguna untuk mentransfer sebagian larutan ke
Pre-Neutralizer.
c) Tahap Pencucian Ketiga
Alat yang dipakai adalah gas scrubber, yang digunakan untuk mencuci gas
yang berasal dari 2 sistem scrubber yang telah disebutkan diatas dan yang
berasal dari cooler cyclone. Scrubber ini mempunyai 2 tahap pencucian,
pertama pada posisi saluran tegak tempat gas masuk dan kedua pada bagian
mendatar. Sirkulasi larutan pencuci dilakukan dengan pompa yang sekaligus
berguna untuk mentransfer sebagian larutan ke Pre-Netralizer.
d) Tahap Pencucian Keempat
Tahap pencucian keempat dilakukan untuk memenuhi ketentuan emisi gas
buang. Tahap ini dilakukan menggunakan tower scrubber yang dilengkapi
pompa sirkulasi. Pada saat sebagian besar amoniak tertangkap di scrubber, asam
encer lebih banyak digunakan untuk tahap pencucian kedua dengan tujuan
menangkap debu (di samping sisa amoniak) sehingga emisi fluor sangat kecil.
Gas yang keluar dari tahap pencucian ketiga akan dicuci di dalam tail gas
scrubber, untuk mengurangi kandungan debu, bersama-sama gas dari tahap
pencucian kedua, untuk mengurangi kadar fluor didalamnya. Suplai larutan
pencuci, diambil dari tail gas scrubber dengan pompa, sebagian larutan dari
pompa ini masuk ke scrubber vessel untuk dipakai sebagai larutan pencuci di
venturi scrubber. Larutan dari tahap pencucian pertama cairan di tail gas
scrubber yang berupa asam agak pekat akan ditransfer ke reaktor Pre-
Neutralizer. Tumpahan atau overflow dari beberapa tangki atau bekas air untuk
pembersihan ditampung di sump tank yang akan dikembalikan keproses dengan
pompa (sump pump). Aliran larutan atau cairan yang masuk ke unit akan
dikontroldan diukur secara otomatis. Transfer larutan antar scrubber diukur
menggunakan magnetic flow meter yang berhubungan dengan level control.
Serupa dengan proses granulasi NPK, proses granulasi di pabrik SP-36
merupakan proses aglomerasi. Hanya saja yang membedakan dengan proses
pabrik phonska, pada pabrik SP-36 digunakan steam. Hal ini ditujukan agar
aglomerasi berlangsung tanpa terjadi akresi. Suhu proses di dalam proses
granulasi adalah ±85°C. Steam digunakan untuk mengendalikan panas yang
dibutuhkan di dalam granulator. Pada proses ini kandungan air yang dimiliki
22
oleh produk masih terhitung tinggi. Oleh karena itu pada proses berikutnya akan
dilakukan drying untuk menurunkan kadar air dari produk yang ingin
dihasilkan. Produk secara gravitasi akan didistribusikan ke dryer.
6. Gambar Alat
23
Daftar pustaka
http://dimasrobisatria99.blogspot.co.id/2016/04/proses-industri-kimia-pupuk-npk.html
http://www.petrokimia-gresik.com/Pupuk/Phonska.NPK
https://abyspacetion.blogspot.co.id/2016/11/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-manfaatnya.html
http://felzippandie.blogspot.co.id/2014/11/unsur-unsur-yang-ada-pada-semua-pupuk.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-kimia-anorganik-pupuk-npk.html
24