Anda di halaman 1dari 25

PRODUKSI PEMBUATAN PUPUK NPK SKALA INDUSTRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Analisis Bahan Industri
yang diampu oleh:

Dr. Hasri, M.Si.

LAPORAN ANALISIS BAHAN INDUSTRI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I

1. MUH. FAUZHAL AKBAR 1813140009


2. SULFI INDRIANI 1813141007

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang


dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsur hara oleh tanaman semestinya
dapat segera diperbaharui sehingga kandungan unsur hara diclalam tanah tetap
seirnbang.
Berkembangnya usaha pertanian yang membuka areal hutan secara besar-
besaran menyebabkan proses penghanyutan dan pencucian unsur hara semakin
besar. Akibatnya, persediaan unsur hara didalam tanah semakin lama sernakin
menipis. Apalagi banyak unsur hara yang hilang tidak dikembalikan Jagi
ketanah karena terangkut bersama bagian tanaman. Kondisi tersebut
cliperburuk clengan rnunculnya pertanian modem yang menerapkan sistem
pertanian monokultur (menanam satu jenis tanaman disatu lahan) dan
penggunaan varietas unggul yang menyerap lebih ban yak unsur hara.
Varietas unggul yang digunakan oleh para petani umumnya merniliki sifat
yang rakus terhadap unsur hara. Jika varietas unggul digunakan secara terns
menerus, tanah akan semakin rniskin unsur hara. Kondisi ini dapat diperbaiki
clengan penambahan unsur hara secara tepat, yakni Iewat pemupukan.
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditarnbahkan ketanah atau tajuk
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan
pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan
tanaman, dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang
seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun
1839.
Pengetahuan tentang unsur hara dan unsur kimia dalam pertanian modern
ditemukan pada tahun 1849 oleb Justus Von Leibig seorang ahli kimia
berkebangsaan Jerman. Ia member bukti yang membantah teori humus sebagai
unsur hara. Menurut Leibig, tanaman memperoleh zat karbon dari udara clan
beberapa unsur mineral (kalium, kalsiurn, sulfur dan phosphor) clari dalam
tanah. Serelah penemuan Leibig, studi rnengenai unsur hara mengalami
kemajuan pesat di akhir abacl ke-19,yang diikuti dengan perkembangan
industri pupuk. Tahun 1842 dimulai pembuatan pupuk superphosphat,
Kemudian tahun 1884 berkembang teori-teori dasar untuk membuat pupuk
amonia melalui penggabungan hidrogen dan nitrogen dari udara.
Saat ini dikenal 16 macam unsur yang diserap oleh tanaman unruk
menunjang kehidupannya. Tiga diantaranya diserap dari udara, yakni karbon
(C), oksigen (0), clan hidrogen (H). Sementara itu, 13 unsur mineral lainnya
diserap tanaman dari dalam tanah, yaitu nitrogen (N), phosphor (P), kaliurn
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S), besi (Fe), mangan (Mn), boron
(B), seng (Zn), tembaga (Cu), molibdenum (Mo), clan khlir (Cl). Ketiga belas
unsur mineral tersebut sering disebut dengan unsur hara. Saat ini unsur hara
dapat disediakan oleh berbagai macam pupuk yang rersedia di pasaran.
Pengembangan pabrik pupuk atau penambahan pabrik pupuk di Indonesia
merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan
pupuk yang menyebabkan kelangkaan pangan di Indonesia. Berdasarkan
kenyataan bahwa pupuk NPK merupakan pupuk yang sangat berperan penting
dalam pertanian bidang pertanian, maka kebutuhan pemenuhan pupuk NPK
masih sangat besar. Pupuk NPK mempunyai potensi pasar yang cukup
bervariasi. Beberapa potensi pasar untuk pupuk NPK antara lain :
 Mampu meningkatkan jumlah dan mutu hasil
 Dapat memilih formula dan jenis bahan baku sesuai dengan kebutuhan:
komoditi, lokasi dan ekonomis
 Dapat memilih bentuk campuran yang dikehendaki sesuai dengan
pertibangan teknis dan ekonomis
 Mengantisipasi dan mengatasi masalah apabila terjadi kelangkaan salah
satu jenis pupuk tunggal
 Hasil racikan bahan baku melalui proses produksi menghasilkan kualitas
campuran produk yang homogen
 Mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan pupuk
 Memudahkan transportasi, penyimpanan dan penanganan lainnya
 Aplikasi pemupukan lebih praktis karena tidak perlu mencampur beberapa
jenis pupuk tunggal
 Dijamin kualitas produk sesuai standar SNI, karena berasal dari bahan
baku yang bermutu dan proses produksi yang sempurna.
 Harga mampu bersaing dan relatif lebih murah
dibandingkan pupuk tunggal dan impor.

1.2 Batasan Masalah


1. Penggolongan Pupuk
2. Karakteristik Pupuk
3. Unsur-unsur NPK yang diperlukan tanarnan
4. Dosis umum penggunaan pupuk NPK
5. Penggunaan NPK dengan efisiensi tinggi
6. Manfaat pemupukan
7. Pembuatan Pupuk NPK sendiri
8. Pembuatan Pupuk NPK produksi pabrik (NPK Phonska)
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik pupuk NPK ?
2. Apa saja manfaat penabahan pupuk NPk pada tanaman ?
3. Apa saja macam-macam pupuk NPK ?
4. Bagaimana proses pembuatan pupuk NPK ?
1.4 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan diantaranya :
1. Untuk mengetahui karakteristik pupuk NPK
2. Untuk mengetahui manfaat pupuk NPK
3. Untuk mengetahui macam-macam pupuk NPK
4. Untuk mengetahui proses pembuatan pupuk NPK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penggolongan Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik clan pupuk an-
organik. Pupukorganik aclalab pupuk yang terbuat clari sisa-sisa makhluk
biclup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleb bakteri
pengurai. Contobnya adalah pupuk kompos (berasal dari sisa-sisa tanaman)
clan pupuk kandang (berasal dari kotoran temak). Pupuk an-organik atau
pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara
rneramu berbagai baban kimia sehingga memiliki persentase kandungan hara
yang tinggi. Contoh pupuk an-organik adalah urea, TSP, clan Gandasil,
Menurut unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua, yakni
pupuk tunggal clan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara
yang dikandungnya hanya satu macam. Pupuk majemuk adalab pupuk yang
mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Conteh pupuk majemuk antara
lain diamonium pbospbat yang mengandung unsur nitrogen clan fosfor, serta
pupuk NPK Mutiara yang mengandung unsur nitroen, fosfor dan kalium.
Menurut cara aplikasinya, pupuk dibedakan menjadi dua, yakni pupuk daun
clan pupuk akar. Pupuk claun cli berikan lewat penyemprotan pada daun
tanaman. Contohnya Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom, Pupuk
akar diserap tanaman Iewat akar dengan ara penebaran di tanah. Contohnya
pupuk urea, NPK, clan Dolomit.

2.2 Definsi pupuk NPK


Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Pupuk NPK mempunyai berbagai bentuk. Yang paling khas adalah pupuk
padat yang berbentuk granul atau bubuk. Ada juga pupuk NPK yang
berbentuk cair, beberapa keuntungan dari pupuk cair adalah efek langsung
dan jangkauannya yang luas.
2.3 Unsur NPK yang Diperlukan Tanaman
Tabel 2.1 unsur NPK yang dibutuhkan

2.4 Pengaruh Unsur NPK pada Tumbuhan


2.4.1 Elemen Primer
2.4.1.1 Pengaruh Nitrogen (N):

Nitrogen adalah bagian penting dari senyawa yang mengatur


pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nitrogen dalam tanaman
adalah subjek yang sangat penting. Ada lebih banyak nitrogen pada
tanaman di banding unsur lain, dengan pengecualian dari karbon
hidrogen dan oksigen. Nitrogen dapat ditemukan di berbagai bagian
tanaman dalam bentuk yang berbeda. Ada nitrogen didaun, biji-
bijian, jaringan tanaman dan akar tanaman. Nitrogen dapat berfungsi
sebagai bagian dari struktur tanaman atau terlibat dalam proses
kehidupan. Nitrogen membentuk bagian dari klorofil pada
tumbuhan. Klorofil adalah bagian hijau daun dan batang. Energi
cahaya diambil oleh klorofil dan digunakan untuk membuat gula
untuk tanaman.Pada akar, nitrogen ditemukan dalam protein dan
enzim.

2.4.1.2 Pengaruh Fosfor (P)


Fosfor sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Ini membantu dalam mengkonversi energi matahari dan bahan kimia
lainnya, seperti nitrogen, menjadi makanan yang dapat digunakan
bagi tanaman. Kekurangan fosfor akan menyebabkan terhambat,
tanaman tampak sakit-sakitan yang menghasilkan buah kualitas yang
lebih rendah atau bunga.

Fosfor harus dicampur dengan air bagi tanaman untuk dapat


menyerapnya dari tanah. Fosfor dipecah dan dikombinasikan dengan
bahan kimia lainnya sebelum tanaman mampu menyerapnya. Fosfor
kemudian dicampurkan dengan bahan kimia lainnya untuk
membentuk ion. Fosfor (P) berikatan dengan hidrogen (H) dan
oksigen (O) untuk membuat larutan tanah. Setelah solusi tanah
terbentuk, tanaman dapat menyerap fosfor melalui sistem akar
mereka.

2.4.1.3 Pengaruh Kalium (K)

Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang essensial


bagi tanaman. Peran utam kalium dalam tanaman adalah sebagai
aktivator berbagai enzim (Soepardi, 1986). Kalium adalah salah satu
dari unsur hara utama yang diperlukan tanaman dan sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan tingkat produksi tanaman.
Poerwowidodo (1992), menyatakan tanpa kalium tanaman tidak
mampu mencapai pertumbuhan dan hasil maksimal.

Adanya K-tersedia yang cukup dalam tanah, menjamin vigor dari


tanaman. Menurut Sarief (1986), apabila kalium cukup tersedia
dalam tanaman maka tanaman lebih tahan terhadap berbagai patogen
serta merangsang pertumbuhan akar. Pertumbuhan akar yang lebih
baik ini akan membuat penyerapan hara yang lebih banyak sehingga
dapat digunakan dalam proses metabolisme, terutama sintesis protein
dari asam amino dan ion amonium. Hasil sintesis ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Ditambahkan
oleh Hakim dkk (1986), kalium berpengaruh khusus dalam absorbsi
unsur hara, pengaturan pernapasan, transpirasi, kerja enzim dan
berpengaruh terhadap translokasi fotosintat.
Kalium berperan dalam translokasi fotosintat karena kalium
mengatur sistem transportasi, akibatnya fotosintat bisa ditransfer ke
bagian yang membutuhkan, sehingga tidak terjadi penumpukkan
fotosintat pada tempat berlangsungnya fotositesis (Poerwowidodo,
1992).
Di dalam tanaman kalium sangat mobil dan sesuai dengan
peranannya maka sebagian besar kalium terdapat dibagian vegetatif
tanaman terutama dalam jaringan muda (Karama, 1992). Selanjutnya
Sutejo dan Kartasapoetra (1987), menyatakan bahwa kalium banyak
terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang banyak
mengandung protein.
2.4.2 Elemen Sekunder
2.4.2.1 Kalsium (Ca)
Kalsium diberikan pada tanaman bermanfaat dianaranya untuk :
 Membantu pertumbuhan meristem.
 Menjamin pertumbuhan dan berfungsinya ujungujung akar
yang wajar.
 Mempengaruhi pertumbuhan ujung dan bulubulu akar.
 Merangsang pembentukan bulu-bulu akar
 Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari
tanaman
 Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang
pembentukan biji
 Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat
metabolisme
 Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat
menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah
2.4.2.2 Magnesium (Mg)
Ada beberapa manfaat unsur elemen sekund Magnesium untuk
tanaan diantaranya :
 Menyusun klorofil.
 Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil
 Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic
pyrophosphatse dan Carboxy peptisida
 Berperan dalam pembentukan buah
2.4.2.3 Belerang (S)
Manfaat belerang untuk tanman dianaranya :
 Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar
 Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein
dalam bentuk cystein, methionine serta thiamine
 Membantu pertumbuhan anakan produktif
 Merupakan bagian penting pada tanamantanaman penghasil
minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain
 Membantu pembentukan butir hijau daun
2.4.2.4 Besi (Fe)
Manfaat besi untuk tanaman diantaranya :
 Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)
 Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan
protein
 Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic
hidroginase dan Cytohrom oxidase
2.4.2.5 Mangan (Mn)
Manfaat Mangan untuk tanaman diantaraya :
 Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan
vitamin terutama vitamin C
 Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun
pada daun yang tua
 Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator
macam-macam enzim
 Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses
asimilasi
2.4.2.6 Tembaga (Cu)
Manfaat tembaga unuk tanaman diantaranya :
 Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti, Ascorbic acid
oxydase, Lacosa, Butirid Coenzim A. dehidrosenam
 Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
2.4.2.7 Seng (Zn)
Manfaat seng untuk tanaman diantaranya :
 Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam
mendorong perkembangan pertumbuhan
 Berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan
penting bagi keseimbangan fisiologis
 Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan
biji/buah
2.4.2.8 Molibdenum (Mo)
Manfaat moblibdenum untuk tanaman diantaranya :
 Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada
leguminosa
 Sebagai katalisator dalam mereduksi N
 Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran
2.4.2.9 Boron (Bo)
Manfaat boron pada tanaman diantaraya :
 Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh
tanaman
 Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan
 Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama
dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan
tepung sari, bunga dan akar
 Boron berhubungan erat dengan metabolism Kalium (K)
dan Kalsium (Ca)
 Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang
nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah
bakteri parasit
2.4.2.10 Khlor (Cl)
Manfaat khlor pada tanaman dintarnya :
 Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman
seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran
 Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
 Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat
seperti kapas, sisal
(Sarief, Saifuddin.”Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian”.Pustaka
Buana.)

2.5 Manfaat Pemupukan dengan NPK


2.5.1 Nitrogen
 Manfaat pemupukan nitrogen :
• Mernpertinggi pertumbuhan vegetatif terutama daun.
• Pengisian biji berjalan lebih baik pada tanaman biji-bijian.
• Mempertinggi kandungan protein.
• Mempertinggi kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara lain,
seperti
kalium, fosfor dan lain-lain.
• Merangsang pertunasan.
• Menambah tinggi tanarnan.
• Mengaktifkan pertumbuhan mikroba agar proses penghancuran organik
berjalan lancar.
• Mempengaruhi warna daun menjadi hijau gelap/
• Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
 Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman :
• Kerdil
• Perkembangan akar terhambat
• Daun menjadi kekuning-kuningan dan mudah rontok

 Terlampau banyak nitrogen berakibat :


• Terlalu giat pertumbuhan vegetatif sehingga memperlarnbat pemasakan
buah
atau biji.
• Tanaman lemah dan mudah rebah.
• Menambah kepekaan terhadap penyakit dan kadang-kadang menurunkan
nilai ekonomis buah.
Kesuburan tanah biasanya dinilai dari ketebaJan 0-30 cm, unsur nitrogen
digunakan kriteria persentase nitrogen total yang dihitung berdasarkan
berat
tanah. Apabila persentase nitrogen dalam tanah :
< 0,2% dikatakan rendah
0,2%-0,5% dikatakan sedang
> 0,5% dikatakan tinggi
2.5.2 Fosfat
 Manfaat pemupukan fosfat :
• Pembentukan sel-sel, lemak dan albumin dipertinggi.
• Membantu asimilasi dan pernafasan.
• Mernperbaiki pernbuangan, pembuahan, dan pembentukan benih.
• Mempercepat pemasakan buah, sehingga dapat mengatasi penaruh
negatif
pupuk nitrogen.
• Memperbaiki perkembangan perakaran, khususnya akar-akar lateral dan
sekunder.
• Mengurangi kerontokan buah dan memperkuat jerami.
• Menambah ketahanan terhadap penyakit.
Tanah-tanah pertanian di kawasan tropis termasuk Indonesia
mempunyai kandungan fosfat yang rendah. Disamping itu ketersediaan
fosfat sangat diperngaruhi oleh kemasaman tanah, ikatan unsur-unsur
lain, dan lambatnya proses mineralisasi. Kondisi fosfat tanah dapat
dikategorikan berdasarkan kriteria :
Rendah P10s < 140 ppm
Sedang P20s 140-180 ppm
Tinggi P205 > 180 ppm
Pemberian pupuk fosfat dilakukan pada awal pertanaman, karena Iambat
tersedia dan kemasama harus intermediate.
2.5.3 Kalium
 Manfaat pemupukan kalium :
• Memperkuat (vigor) tanaman.
• Lebih tahan terhadap penyakit.
• Perakaran lebih baik.
• Mengurangi efek negatif akibat pemupukan nitrogen.
• Mernpengaruhi waktu masak yang mungkin terlampau cepat oleh
pemupukan fosfor (P).
• Mengatur keseimbangan pupuk nitrogen dan fosfat, khususnya pada
pemupukan carnpuran.
• Penting bagi proses translokasi gula dalam tanaman.
• Penting dalam pembentukan chlorophyl.
• Menarnbah bobot biji serealia dan menambah bernas.
• Penting dalam pembentukan umbi misalnya pada kentang.
• Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
• Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.
Kekurangan kalium mengakibatkan Chlorotic pada daun dan bintik-bintik
pada pinggiran daun yang mengelilingi perrnukaan daun tanarnan.
Kandungan kalium dalam tanah dinilai dengan kriteria sebagai berikut :
Rendah, K tersedia < 0.38 me / 100 gram
Sedang, K tersedia 0,38 - 0,64 me / 100 gram
Tinggi, K tersedia > 0,64 me / 100 gram

2.6 Gejala Kekurangan Kandungan Unsur NPK pada Tanaman


2.6.1 Gejala kekuranga nitrogen
Anda dapat mengetahui apakah tanaman Anda perlu nitrogen saat
pertumbuhan mereka terhambat dengan batang lemah dan warnanya
yang akan menguning atau berubahnya warna daun.

2.6.2 Gejala kekurangan fosfor


Tanpa fosfor yang cukup Anda akan melihat pertumbuhan
terhambat, mungkin semburat ungu untuk daun dan buah hasil panen
rendah.

2.6.3 Gejala kekurangan kalium

Tanaman yang kekurangan kalium akan memiliki ketahanan yang


rendah terhadap penyakit, terik daun dan hasil panen yang sedikit.
Tomat merupakan tanaman yang menunjukkan efek dari kekurangan
kalium dengan jelas.

2.7 Karakteristik Pupuk NPK


Produk pupuk majemuk NPK variasinya sangat banyak, karena dapat
dibuat sesuai dengan permintaan mengikuti jenis dan kebutuhan tanaman.
Semua bahan baku dari unsur N (Nitrogen), P (Fosfat), dan K (Kalium)
dipilih yang berkualitas tinggi dan diproses dengan menggunakan proses
mechanical blending untuk menjadikan produk pupuk NPK.
Tabel 2.2 contoh komposisi NPK pada merk Pelangi.
Pupuk NPK di pasaran mempunyai kandungan berbagai macam, 15: 15: 15
(NPK Ponska), 16: 16: 16 (NPK Mutiara), 20: 10: 10 (NPK Pelangi) dan lain
sebagainya.
Pupuk NPK Ponska dengan analisis 15.15.15 menunjukan pupuk tersebut
mengandung 15% N total, 15% P2O5, dan 15% K2O. Analisis pupuk selalu
tertera pada kemasan pupuk. Jenis pupuk yang sama belum tentu
mengandung analis yang sama, biasanya berbeda sekitar l atau 2%.
Fungsi pupuk majemuk seperti NPK 15.15.15. atau NPK 16.16.16
menunjukan ketersediaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk
dengan variasi analisis seperti ini antara lain :
a. Mempercepat perkembangan bibit
b. Sebagai pupuk pada awal penanarnan
c. Sebagai pupuk susulan saat tanaman memasuki fase generatif seperti saat
mulai berbunga atau berbuah
Pupuk NPK 20.20.20 memiliki unsur hara yang lebih tinggi daripada NPK
15.15.15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sebingga mudah sekali
menggumpal. Karena itu, variasi analisis pupuk seperti ini sebaiknya tidak
dipilih karena bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan.
Pupuk majemuk dengan analisis 15.5.29 atu 24.6.12 memiliki kandungan
nitrogen cukup untuk kebutuhan tanaman dan kandungan fosfornya cukup
untuk merangsang pertumbuhan akar yang baik, tetapi tidak cukup untuk
meningkatkan kandungan P didalam tanah. Kandungan kaliumnya yang
tinggi membuat tanaman menjadi lebih tegar, lebih tahan terhadap serangan
penyakit, dan tahan terhadap kekeringan. Analisis seperti ini biasanya
diapakai sebagai pupuk susulan untuk tanaman yang daunnya bernilai
ekonomi tinggi, seperti tembakau, teh, sayuran, dan beberapa tanaman hias.
Pupuk majemuk dengan analisis 6.30.30 atau L0.45.12 dapat dijadikan
sebagai pupuk awal untuk memacu perkembangan bibit (starter fertilizer) dan
sebagai pupuk susulan untuk tanaman buah dan bunga yang akan memasuki
fase generatif. Kandungan P dan K yang tinggi dan N yang rendah dapat
merangsang pembentukan bunga dan meningkatkan kualitas bunga.

2.8 Metode Mengubah Nilai NPK


Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentu 
unsur adalah sebagai berikut:
· P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. 
Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah
 unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5
· K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. 
Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah 
unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
· Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak 
perlu dikonversi
Menggunakan faktor konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan 
penomoran 18−51−20 mengandung:
· 18% nitrogen
· 22% fosfor, dan
· 17% kalium
2.9 Dosis & Komposisi Penggunaan NPK
Berikut adalah dosis dan komposisi umurn yang disarankan untuk
penggunaan NPK pada tanaman padi, jagung, dan kelapa sawit :
Tabel 2.3 Dosis penggunaan NPK

Keterangan:
*) cliberikan seluruhnya saat tanam atau 7 -13 hari setelah tanam
**) cliberikan pada saat tanaman berumur 30-40 hari setelah tanam

2.10 Agar Efisiensi Penggunaan NPK Tinggi


Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam penggunaan pupuk NPK ialah bila
aplikasinya dilakukan di tanah dengan pembatas kelarutan dan kejenuhan
unsur alumunium yang tinggi, derajat keasaman tanah tidak sesuai dengan
persyaratan tanaman yang diusahakan, dan tanah kurang mengandung unsur
mikro. Di tanah-tanah bermasalah semacam ini, efisiensi pupuk majemuk
umumnya berkurang. Untuk itu, agar efisiensinya tetap tinggi, aplikasi pupuk
NPK dianjurkan hanya dilakukan di tanah-tanah yang subur dan sesuai
dengan tuntutan tanaman

2.11 Hasil beberapa penelitian keuntungan menggunakan pupk NPK

Kendati kombinasi pupuk tunggal lebih murah, namun aplikasinya belum


tentu menghasilkan keuntungan marginal lebih besar daripada pemakaian
pupuk NPK. Hal ini telah terbukti melalui beberapa penelitian pada beberapa
tanaman hortikultura.
Terhadap tanaman kentang, misalnya. Penggunaan pupuk NPK (23-23-0;
12-21-19; 20-11-11) nyata meningkatkan hasil, mutu dan nilai gizi kentang
yang dipanen. Keuntungan bersih marginal memakai kombinasi pupuk urea,
TSP, dan KCl yang semula Rp. 1672,30, menjadi Rp. 1626,52 bila memakai
pupuk NPK. Tingkat pengembalian marginal yang semula 485 persen pun
berubah menjadi 785 persen. Artinya, jika biaya pupuk dan tenaga kerja naik
1 persen, keuntungan bersih akan meningkat sebesar 7,85 persen.
Demikian pula hasil penelitian pada tanaman jagung. Meskipun rata-rata
hasil yang didapat di tiap lokasi penelitian cukup bervariasi, namun hasil
petak yang dipupuk NPK (16-16-16; 15-15-15; 20-11-11) dan DAP lebih
tinggi dibandingkan yang dipupuk dengan urea, TSP, dan KCl dengan takaran
sesuai anjuran setempat. Dari pengujian di Nusa Tenggara Barat, dengan
pupuk NPK didapat panenan berkisar 21,14 – 29,04 ku/ha, sedangkan dengan
urea, TSP, dan KCl hasilnya 21,13 ku/ha.
Penelitian lainnya pada tanaman padi gogo. Hasil petakan yang dipupuk
NPK (16-16-16; 20-11-11; 12-21-19; dan 14-9-20) ternyata juga lebih tinggi
daripada yang dipupuk urea, TSP, dan KCl. Pada penelitian yang dilakukan di
Kabupaten Sumbawa itu, didapat panenan padi gogo berkisar 47,30-50,99
ku/ha. Sementara petakan yang dipupuk dengan urea, TSP, dan KCl 41,06
ku/ha.

2.12 Beberapa merk pupuk NPK dipasaran


• NPK Phonska, produksi PT. Petrokirnia Gresik
• NPK Pelangi, produksi PT. Pupuk Kalimantan Timur
• NPK Kujang, produksi PT. Pupuk Kujang
• NPK Niphonska, produksi CV. Dewi Sri Rama
• NPK Semut, produksi CV. Dharma Niaga
• NPK Kumbang, procluksi CV. Alam Mandiri
• NPK Elang Super, produksi CV. Alam Mandiri
2.13 Cara membuat pupuk NPK sendiri
1. Tentukan lebib dahulu kandungan pupuk NPK yang akan dibuat,
Dicontohkan akan membuat pupuk NPK dengan kandungan 20: 15: l 0.
2. Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan dibuat. Misalnya akan membuat
200 kg pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.
3. Hitung jumlah masing-masing unsur hara yang dibutuhkan.
Unsur N : 20% x 200 = 40 kg
Unsur P : 15% x 200 = 30 kg
Unsur K : l 0% x 200 = 20 kg
4. Konversikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal
yang telah dipersiapkan (Urea, SP36, KCl)
Kandungan N dalam urea adalab 54% rnaka untuk mendapatkan N 40 kg
maka kita butuh Urea 100/54 x 40 = 74 kg Urea
Untuk mendapatkan unsur P 30 kg kita butuh SP36 100/36 x 30 = 83,3 kg
SP36.
Sedangkan kebutuhan unsur K sebesar 20 kg akan kita peroleh dari KCI
100/45 x 20 = 44,4 kg.
5. Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 : 15 : 10 sebanyak 200 kg
setara dengan Urea 74 kg + SP36 83,3 kg+ KCl 44,4 kg.

Contoh pembuatan NPK lain :


Untuk membuat Pupuk yang setara dengan 50 Kg NPK Ponska (15 : 15 : 15)
maka kita butuh:
BAB III
PROSES PEMBUATAN

Secara singkat, proses pembuatan pupuk NPK adalah sebagai berikut:

Persiapan Bahan
Granulasi
Baku

Pendinginan Pengeringan

Pengayakan Pelapisan

Pupuk NPK Pengantongan

Diagram alir pembuatan pupuk NPK di atas merupakan diagram alir


pembuatan pupuk dengan metode Mixed Acid Route. Mixed Acid Route
menghasilkan pupuk NPK dengan menggunakan proses yang menggabungkan
antara blending bahan baku padat dan cair. Metode ini melibatkan berbagai reaksi
kimia pada unit-unit prosesnya, diantaranya adalah preneutralizer tank dan
granulator untuk menghasilkan ZA (amonium sulfat) dan diammonium phosphate
(DAP).

1. Persiapan Bahan Baku


Bahan baku disimpan menuji gudang penyimpanan, kemudian masing-
masing bahan baku ditransport dari gudang penyimpanan menuju hopper.
Bahan baku kemudian diumpankan ke dalam glanulator dengan rate tertentu.
Untuk bahan baku ZA dan DAP harus dimasukan ke dalam crusher terlebih
dahulu untuk mengecilkan ukuran bahan baku.
2. Granulasi
Partikel-partikel bahan baku yang diumpankan ke dalam granulator
kemudian menyatu membentuk granul atau disebut proses aglomerasi. Untuk
mempermudah proses aglomerasi antar partikel, dapat ditambahakan steam
dan clay ke dalam granulator. Proses yang terjadi di dalam granulator
menghasilkan debu yang kemudian dihisap dengan menggunakan blower dan
ditransportasikan menuju tale gas scruber untuk diproses lebih lanjut.
3. Pengeringan
Granul yang terbentuk pada alat granulator memiliki kandungan air yang
cukup tinggi sehingga diperlukan proses pengeringan produk granul basah
kemudian dimasukan ke dalam rotary drum driyer untuk mengurangi kadar
air.
4. Pendinginan
Granul kering yang keluar dari driyer dialirkan menuju cooler
menggunakan produk driyer conveyer
5. Pengayakan
Pemilihan ukuran produk yang dipasarkan yaitu 2-4 mm, produk
oversize akan dipisahkan dan dikirim ke crusher untuk dihancurkan kemudian
hasilnya akan kembali ke raw material conveyer. Sedangkan produk undersize
akan dilewatkan ke screen ukuran 10 mesh untuk dipisahkan menjadi produk
onsize dan undersize. Produk onsize akan dikirim ke couter, sedangkan
produk undersize akan direcycle dan dikembalikan ke dalam granulator.
6. Pelapisan
Produk akan dilapisi anti ceaking agent dengan bahan pelapis berupa
couting oil dan couting powder. Pelapisan diperlukan terutama pada formulasi
yang
menggunakan urea, karena sifat higroskopis bahan baku yang dapat
mempercepat proses caking, terutama jika terdapat variasi temperatur udara
dan kadar air.
7. Pengantongan
Pengemasan produk dilakukan di beaging unit dengan peralatan beaging
mechine lalu kemudian di gudang penyimpanan.
8. Pupuk NPK
Pupuk NPK yang diperoleh selanjutnya melalu beberapa tahapan uji
guna untuk mengetahui apakan pupuk NPK yang dihasilkan sudah memenuhi
standar untuk siap dipasarkan.

Analisis Kadar N,P dan,K


1. Analisis Kadar Unsur N
Penentuan nitrogen menggunakan metode analisis Kjedahl yang
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap destruksi, destilasi dan titrasi. Kadar
N yang dibutuhkan dalam pupuk NPK agar dapat sesuai dengan SNI adalah
minimal sebesar 0,40% dalam keseluruhan pupuk NPK (SNI 19- 7030-2004.)
2. Analisis Kadar Unsur P
Pupuk NPK yang akan dianalisis didestruksi basah menggunakan
campuran asam nitrat dan asam perklorat untuk melarutkan fosfor pada pupuk
NPK. Kadar air pupuk NPK ditentukan dengan menggunakan oven yang
selanjutnya digunakan sebagai faktor koreksi. Pengukuran kadar fosfor
dilakukan dengan mengukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang
466 nm mengunakan spektrofotometri UV-Vis. Untuk memenuhi standar
minimal yang telah ditentukan oleh SNI 19-7030- 2004, yaitu sebesar 0,10%.
3. Analisis Kadar Unsur K
Penentuan kadar K menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA).
Akan tetapi sebelum itu, terlebih dahulu sampel didestruksi dengan tujuan
mengoksidasi senyawa organik yang terdapat dalam sampel dengan
menggunakan asam kuat HNO3 dan HClO4. Untuk memenuhi standar
minimal yang telah ditentukan oleh SNI 19-7030- 2004, yaitu sebesar 0,20%.
Parameter SNI mengenai Pupuk
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
 Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara.
 Pupuk NPK termasuk jenis pupuk an-organik yang paling umurn
digunakan.
 Pupuk NPK juga termasuk jenis pupuk majemuk karena memakai lebih
dari satu unsur hara.
 Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dankalium.
4.2 SARAN
 Pemupukan dengan menggunakan bahan kimia tentunya memberi dampak
negative bagi tanah, sehingga perlu adanya upaya untuk meminimalisir
penggunaan pupuk anorganik seperti pupuk NPK. Dikutip dari hasil
penelitian Institut Pertanian Begor(IPB), pengelolaan jerami ternyata bisa
mengurangi dosis pupuk pada tanaman padi.Hasil verifikasi menunjukan
bahwa pernbenaman jerami dan aplikasi decomposerserta pupuk hayati
menghasilkan produktivitas yang sama atau lebih tinggidibandingkan
aplikasi pupuk NPK dosis penuh tanpa pembenaman jerami.
 Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan produktivitas Jahan sawah,
mak:a selainpenggunaan pupuk buatan, pemanfaatan bahan organic seperti
jerarni dan pupukkandang perlu digalakkan, antara lain melalui
pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) dan
Sistern Irigasi Padi dan Ternak (SIPT).
 Agar pemupukan dapat efisien dan menghasilkan procluksi optimal,
rekomendasipemupukan juga harus didasarkan pada kebutuhan hara
tanaman, cadangan hara yang ada didalam tanah, clan target hasil realistis
yang ingin dicapai. Kebutuhan hara tanaman sangat beragam atau spesifik
lokasi dan dinamis yang ditentukan oleh berbagai faktor genetik dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai