Disusun Oleh :
Serly
2012211026
Agroteknologi 2C
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui berbagai jenis pupuk dan kapur pertanian yang terdapat di
pasaran
2. Mahasiswa mengetahui jenis, bentuk fisik, warna , fungsi dan sifat kimia dari
masing-masing pupuk dan kapur pertanian.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
3.1 Hasil
3.1.1 Identifikasi pupuk
6. Pupuk Za ( (NH4)2S nitrogen dan 21% Butir 50 putih, higrosk Ditabur PT.
Amonium O4 sulfur. 24% seperti merah opis Petrokimia
Sulfat ) kristal muda, atau gresik
biru, mudah
abu- menyer
abu, ap uap
dan air
kuning.
7. Mahkota NaNO3 K2O 60% Padat 50 Kemera Mudah Ditabur PT. Wilmar
Fertilizer (kristal) han larut Chemical
dalam Indonesia
air
3.1.2 Klasifikasi pupuk
No Nama Rumus Kandungan hara bentuk ukuran Warna sifat Cara Pengaruh ke
Pasaran kimia aplikasi tanaman
1 Kebomas NPK Kalsium Butiran 50 putih Mudah Ditabur Meningkatkan
karbonat(CaCO3 keabu- menyerap hasil panen
abuan air dan - Meningkatkan
mudah kualitas buah
dihancurkan dan sayur
- Meningkatkan
daya tahan
buah dalam
penyimpanan
2 Dolomite Ca3 Mgo Tepung 50 Putih Mudah Ditabur - Merangsang
(PO4)2 CaO kekuing menyerap akar
Fosfat (P2O5) kuningan air pertumbuhan
tanaman
Menghijaukan
tanaman
Meningkatkan
produktivitas
dan kualitas
panen
3.2 Pembahasan
Tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting terhadap
keberlangsungan hidup organisme. Fungsi tanah tidak hanya sebagai tempat
berjangkarnya tanaman, penyedia unsur hara, tetapi juga berfungsi sebagai salah satu
bagian dari ekosistem. Tanah yang ideal bagi usaha pertanian adalah tanah dengan sifat
fisika, kimia, dan biologi yang baik. Peran bahan organik sangat penting bagi sifat fisika
tanah, diantaranya dalam pembentukan dan pemantapan agregat tanah, porositas tanah,
kadar air, permeabilitas tanah, bobot volume, dan total ruang pori tanah, serta sifat fisika
lainnya. Media tanam merupakan komponen utama yang diperlukan dalam budidaya
suatu tanaman. Ada berbagai macam media tanam, akan tetapi tidak semua jenis media
tanam cocok digunakan untuk menanam suatu jenis tanaman. Media tanam yang
digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Pupuk adalah
kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur
yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah unsur hara kedalam tanah
dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik (Dwicaksono, 2013). Pupuk adalah semua bahan yang
diberikan ke tanah atau tanaman dengan tujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan
biologi tanah sehingga mampu menopang kehidupan tanaman yang lebih baik.
Penggunaan pupuk di kalangan petani memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil
pertanian yang tinggi. Pemupukan berguna untuk menambah ketersediaan hara dalam
tanah. Permasalahan utama pada pemupukan selalu terkonsentrasi pemenuhan hara N, P,
dan K. Unsur ini sering kali mengalami defisiensi, sehingga perlu adanya penambahan
pupuk (pemupukan). Namun di dalam pemupukan tidak boleh mengabaikan pupuk
mikro. Selain itu juga pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik
(buatan), bila ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapatmenambah unsur hara.
Pemupukan adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-bahan lain seperti
bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi pupuk adalah
bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pupuk banyak macam dan
jenis-jenisnya serta berbeda pula sifat- sifatnya dan berbeda pula reaksi dan peranannya
di dalam tanah dan tanaman. (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Pupuk organik adalah
pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari
sisa tanaman dan atau hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair
yang digunakan untuk memasok bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
Menurut International Organization for Standardization (ISO) dalam (Sutanto,
2002) bahwa yang dikatakan pupuk organik adalah bahan organik atau bahan karbon,
pada umumnya berasal dari tumbuhan dan atau hewan, ditambahkan ke dalam tanah
secara spesifik sebagai sumber hara, pada umumnya mengandung nitrogen yang berasal
dari tumbuhan dan atau hewan. Pupuk buatan/anorganik adalah pupuk yang terbuat
dengan proses fisika, kimia, atau biologis. pada umumnya pupuk anorganik dibuat oleh
pabrik. Bahan bahan dalam pembuatan pupuk anorganik berbeda beda, tergantung
kandungan yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu fosfor, unsure
hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis.
Hidroskopis adalah kemampuan menyerap air di udara, sehingga semakin tinggi
higroskopis semakin cepat pupuk mencair. Pupuk anorganik mempunyai kelebiahan dan
kekurangan yang nyata. Pupuk dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Menurut
Pembentukannya - Pupuk alam yaitu pupuk yang tidak dibuat di pabrik, dengan ciri
kelarutan haranya rendah di tanah, namun mampu memperbaiki sifat fisik dan biologi
tanah. - Pupuk buatan yaitu pupuk yang dibuat di pabrik dengan ciri kandungan dan
kelarutan hara yang tinggi. Pupuk ini bermanfaat untuk memperbaiki sifat kimia tanah. 2.
Menurut Jumlah Hara - Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung 1 jenis hara
saja misalnya urea mengandung N, SP-36 mengandung P dan KCl mengandung K. -
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 1 Jenis hara,misalnya
Diamonium Fosfat (DAP) yang mengandung N dan P. 3. Menurut Kadar Hara - Pupuk
kadar hara tinggi yaitu pupuk yang mengandung hara lebih dari 30% misalnya urea
mengandung 45% N. - Pupuk kadar hara sedang yaitu pupuk yang mengandung hara 20-
30% misalnya abu dapur mengandung 10-30% K2O. - Pupuk kadar hara rendah yaitu
pupuk yang mengandung hara kurang dari 20% misalnya FMP mengandung K 19%. 4.
Menurut Reaksi Kimia - Pupuk masam, yaitu pupuk yang diberikan ke dalam tanah
cenderung akan menyebabkan lebih asam (pH lebih rendah), misal Urea, ZA - Pupuk
netral, yaitu pupuk yang diberikan ke dalam tanah tidak akan mempengaruhipH tanah,
misal Kapur amonium sendawa campur CaCO3. - Pupuk basa,yaitu pupuk yang
diberikan ke dalam tanah cenderung akan menyebabkan lebih basa (pH lebih tinggi),
misal : NaNO3. Rendahnya pH tanah berpengaruh pada produktivitas tanaman, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adanya unsurunsur Al, Fe, dan Mn yang
bersifat toksis, dan defisiensi unsur hara seperti N, P, Ca, dan Mg (Aryanto et al., 2015).
Pemberian kapur dapat meningkatkan pH tanah, kadar Ca dan kejenuhan basa serta
mampu menurunkan kadar Al. Mutu kapur pertanian disarankan harus mengandung
kalsit (CaCO3 ) total besar atau sama dengan 85% atau CaO total sama besar atau sama
dengan 48% (Anitasari et al., 2015).
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pupuk adalah kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk
menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah
unsur hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang ditambahkan
pada media tanam atau tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Pupuk dibedakan menjadi 2 yaitu
pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah bahan organik atau bahan
karbon, pada umumnya berasal dari tumbuhan dan atau hewan, ditambahkan ke dalam
tanah secara spesifik sebagai sumber hara, pada umumnya mengandung nitrogen yang
berasal dari tumbuhan dan atau hewan. Pupuk buatan/anorganik adalah pupuk yang
terbuat dengan proses fisika, kimia, atau biologis. pada umumnya pupuk anorganik
dibuat oleh pabrik. Bahan bahan dalam pembuatan pupuk anorganik berbeda beda,
tergantung kandungan yang diinginkan.
Dari hasil praktikum pengenalan pupuk dan kapur pertanian dapat disimpulkan
bahwa. Pupuk dan kapur pertanian terdapat tujuh pupuk dan tiga kapur yaitu Pupuk
NPK(Phonska),Pupuk Mutiara, Pupuk Mutiara Grower, Puppuk Wayang, pupk Urea,
Pupuk Za ( Amonium Sulfat ) , pupuk Mahkota Fertilizer dan tiga kapur yaitu kapur
kebomas, kapur delomite dan kapur Loongzou(sasco rock phosphate). Pupuk dan kapur
di dapatkan tiga jenis pupuk dan kapur yakni jenis butiran, padat dan bubuk.Terdapat
juga pupuk majemuk dan pupuk tunggal. Masing-masing pupuk memiliki kandungan
dan kadar hara yang berbeda jumlahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anitasari, F., R. Sarwitri dan A. Suprapto. 2015. Pengaruh Pupuk Organik Dan Dolomit
Pada Lahan Pantai Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai. The 2nd University
Research Coloquium, 2 (1) : 315 – 324.
Aryanto, A., Triadiati dan Sugiyanta. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah dan
Gogo dengan Pemberian Pupuk Hayati Berbasis Bakteri Pemacu Tumbuh di Tanah
Masam. Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 20 (3): 229 – 235.
Dwicaksono M. R. B., Bambang S., dan Liliya D. S. 2013. Pengaruh Penambahan Effective
Microorganisms pada Limbah Cair Industri Perikanan Terhadap Kualitas Pupuk
Cair Organik. Jurnal. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan. Universitas
Brawijaya. Malang.
Nurrochman, S. T., & Muhartini, S. (2011). Pengaruh Pupuk Kalium Klorida dan Umur
Penjarangan Buah Terhadap Hasil dan Mutu Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss)
Pondoh Super’. Vegetalika, 2(1), 54-65.
LAMPIRAN
Pupuk
Kapur