Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH


Pengenalan Pupuk dan Kapur Pertanian

Disusun oleh:
Yobby Ardiansyah
2012211058
Agroteknologi 2C

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2023
I .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemupukan adalah kegiatan memberikan unsur hara tambahan nutrisi
untuk tanah pada komposisi tanah. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur
hara di dalam tanah agar tanaman yang ditanami dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Tanah sebenarnya telah menyediakan berbagai unsur hara yang
diperlukan tanaman. Unsur hara itu lama kelamaan akan berkurang karena akan
terserap untuk memenuhi kebutuhan hidup tanaman. Jika kekurangan itu
berlangsung secara terus menerus tanaman bisa kekurangan hara sehingga
pertumbuhannya terganggu (Suptarini, 2016).
Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun
nonorganik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan
baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.
Meskipun demikian, ke dalam pupuk khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan
sejumlah material suplemen (Achmad, 2015).
Selain memperhatikan faktor tanah dan lingkungan , dalam metode
pemberian pupuk juga perlu di perhatikan,karena sebagian besar petani
menggunakan pupuk yang terbuat dari bahan kimia yang bersifat panas jika
terkena batang atau daun dari tanaman.
Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan
berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap
jenis tanah, memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda.
Beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efesiensi dalam
pemupukan antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk tersebut,
waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode
pemupukan. Dengan tingginya hasil tanaman yang dipanen, berarti jumlah unsur
hara yang diambil oleh tanaman dari dalam tanah akan banyak pula karena
pengambilan unsur
hara dari dalam tanah berlangsung secara pararel terhadap pembentukan
bahan kering atau produksi
Pupuk dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan dan jumlah unsure
hara,reaksi kimia,maupun fisiologis,senyawa bentuk dan
pembuatannya.berdasarkan bentuk fasanya pupuk dibedakan atas pupuk
padat,cair,dan gas.pupuk padat dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya,yaitu
:
1. pupuk berbentuk serbuk halus,tepung,atau Kristal (missal ZA atau
ammonium sulfat),
2. pupuk berbentuk butiran halus atau granule ( missal urea),
3. pupuk berbetuk butiran kasar(missal TSP)
4. pupuk berbetuk briket (missal urea briket),pupuk berfasa cair biasanya
disimpan dalam botol atau drum atau tanki ( missal:larutan urea,wuxal,ammonia
cair).Pupuk berfasa gas biasanya disimpan dalam tanki bertekanan (missal
Amonia atau NH3).
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan,
reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan :
1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan
alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan
pupuk batuan P.
2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea,
rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber
daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui berbagai jenis pupuk dan kapur pertanian yang terdapat
di pasaran
2. Mahasiswa mengetahui jenis, bentuk fisik, warna, fungsi dan sifat kimia adari
masing-masing pupuk dan kapur pertanian
II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah alat tulis. Bahan yang digunakan adalah berbagai
jenis pupuk dan kapur pertanian yang ada di pasaran.
2.2 Cara kerja

1. Mahasiswa mendatangi toko-toko pertanian untuk melakukan survey pupuk dan


kapur pertanian di toko pertanian.
2. Setiap jenis pupuk yang ada diamati nama pasaran, nama ilmiah, nama
produsen, komposisi kimia (kandungan hara dan persentasenya), warna, bentuk,
ukuran, sifat dan cara penggunaan pupuk dan kapur pertanian.
3. Pupuk dan kapur pertanian tersebut juga diamati klasifikasinya yang terdiri dari
Kandungan hara, jenis pupuk, efek pemberian dan waktu pemberian.
4. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


3.1.1 Identifikasi Pupuk
Nama Rumus Hara Cara
No Bentuk Ukuran Warna Sifat Produsen
pasaran kimia Kandungan Persentase penggunaan
1 NPK (NH4 -Amonium 16% Butir 50 Biru Mudah Larut Ditabur PT Anugerah
NO3) Nitrat Pudar dalam Air Pupuk Makmur
KCL - Ammonium 16%
(NH4 Hidrogen
H2PO Fosfat
4) -Kalium 6%
Klorida
2 Pukan N, P, K, -N 0,70% Padat 50 Remah, Ditebar Pupuk
Kambing Ca, Mg -P2O5 0,40% Cokelat Wujud Asli langsung ke Organik
Organik -K2O 0,25% tak nampak tanaman Lampung
-Bahan 20-25%
Organik
-C/N 31%
3 Makro P2O5 -Fosfat 16% Butir 50 Biru Mudah larut Ditabur PT Biotos
Star K2O -Kalium 16% dalam air Agrindo
CaF2 -Kalsium 16%
4 Mutiara NPK -Nitrogen 16% Butir 50 Biru Mudah larut Ditabur Yunpolin
-Fosfat 16% dalam air Group of
-Kalium 16% Companies sdn
bhd Malaysia
5 NPK N -Nitrogen 12% Butir 50 Cokelat Mudah larut Ditabur PT Meroke
Booster P -Posfor 6% dalam air Tetap Jaya
Mg -Magnesium 22%
K -Kalium 3%
B -Boron 0,1%
Zn -Zinc 0,05%
6 NPK N -Nitrogen 16% Butir 50 Biru Mudah larut Ditabur PT Anugerah
DGW P2O5 -Fosfat 16% dalam air Pupuk makmur
K2O -Kalium 16%
MgO -Magnesium 2%
Zn -Zinc 1%
B -Boron 0,5%
7 Mano Mg -Magnesium 0,19% Padat 50 Hijau Mudah larut Ditabur CV Mitra Tani
Hara B -Boron 1,21% dalam air Abadi Jaya
Zn -Zinc 0,95%
Fe -Besi 88,81%
CaC -Kalsium 95,92%
O3 -Karbonat
SiO2 -Silicon 1,34%
dioksida
8 Urea Co(NH2) -Nitrogen 46% Tepung 50 Putih Mudah larut Ditabur Pupuk
Pusri 2 -Kadar Biuret maks. dalam air dan Sriwijaya
-Kadar Air 1,2%< diserap Palembang
0,5% tanaman
9 Wayang Ca(H2PO -Nitrogen 15% Butir 50 Merah Mudah larut Ditabur PT Pupuk
4) + -P2O5 15% Kecokl dalam air Sriwjaya
CaHPO4 -K2O 15% atan
10 NPK N -Natrium 15% Butir 50 Biru Mudah larut Ditabur Gyeongson
Compacti P -Posfor 15% dalam air dan Farmer Jakarta
on K -Kalium 15% diserap akar Pusat
Jenis pupuk Efek pemberian Waktu Pemberian
Kandungan
No
hara Tunggal Majemuk Padat Cair Vegetatif Generatif Semai Dewasa
1 Nitrogen √ √ √
2 Fosfat √ √ √
3 Kalium √ √ √
4 Zn √ √ √
5 Sulfur √ √ √
6 K2O √ √ √
7 Kalsium √ √ √
8 Boron √ √ √
9 Zinc √ √ √
10 Magnesium √ √ √

3.1.1 Identifikasi Jenis Kapur Pertanian


Nama Rumus Kandungan Cara Pengaruh ke
No Bentuk Ukuran Warna Sifat
Pasaran Kimia Hara Aplikasi Tanaman
1 Dolomit Ca3 MgO 50 Putih Mudah Ditabur Merangsang
(PO4)2 CaO Tepung kekuning- Menyerap akar
Fosfat kuningan pertumbuhan
(P2O5) tanaman dan
menghijaukan
daun,
tingkatkan
produktivitas
dan kualitas
panen
2 Kebomas NPK Fosfat Butiran 50 Putih Mudah Ditabur Meningkatka
keabu0ab menyerap n hasil panen,
uan air dan mengikatkan
mudah kualitas buah
dihancurk dan sayur
an

3.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum Pengenalan Pupuk di dapatkan empat jenis
pupuk yakni jenis serbuk, butiran, bubuk, cair, dan solid. Terdapat juga pupuk
majemuk dan pupuk tunggal. Masing-masing pupuk memiliki kandungan dan
kadar hara yang berbeda jumlahnya.
Bagi tanaman, pupuk sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman,
pupuk digunakan untuk tumbuh, hidup, dan berkembang. Pupuk mengandung zat atau
unsur hara. Kandungan hara dalam tanaman berbeda–beda, tergantung pada jenis hara,
jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenisnya, dan pengelolaan tanaman.
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik (buatan), bila
ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara.
Pemupukan adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-bahan lain
seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi
pupuk adalah bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pupuk
banyak macam dan jenis-jenisnya serta berbeda pula sifat- sifatnya dan berbeda pula
reaksi dan peranannya di dalam tanah dan tanaman. (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
Pupuk alam/organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanam dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk
padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.Ada
berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum
pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari
segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan
penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.
Pupuk butan/anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika,
kimia, atau biologis. pada umumnya pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan bahan
dalam pembuatan pupuk anorganik berbeda beda, tergantung kandungan yang
diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu fosfor, unsure hara nitrogen
terbuat dari urea. Pupuk anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis. Hidroskopis
adalah kemampuan menyerap air di udara, sehingga semakin tinggi higroskopis
semakin cepat pupuk mencair. Pupuk anorganik mempunyai kelebiahan dan
kekurangan yang nyata.
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tanaman berbeda kebutuhan unsur haranya, baik jenis unsur hara maupun
jumlahnya. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi jumlah unsur hara
yang diperlukan tanaman. Unsur hara yang bisa berkurang dengan cepat
mempengaruhi penggunaan pupuk buatan pada tanaman. Pupuk buatan mampu
memperbaiki pertumbuhan tanaman dan dapat memberikan hasil yang sangat
memadai.
DAFTAR PUSTAKA

Rinsema,W.T.1983.Pupuk dan cara pemupukan.Bhratara Karya Aksara : Jakarta


Marsono, dan Paulus, S., 2001. Pupuk Akar: Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya.
Jakarta
Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta
Musnamar. 2003. Pupuk Organik (Cair dan Padat, Pembuatan Aplikasi). Penebar
Swadaya. Jakarta. Lingga, P dan Marsono, 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Penebar Swadaya, Jakarta
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akapress. Jakarta
Achmad,1992. Mikrobiologi Tanah Hutan. IPB: Bogor
Buringh,P.1991.Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika Dan
Subtropika.Gadjah Mada Univesity Press:Yogyakarta.
Hanafiah,K.A.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai