Anda di halaman 1dari 56

BIOTEKNOLGI TANAH

Staff Pengajar
Dasar-Dasar Bioteknologi
Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah
Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
2010
APA PUPUK HAYATI (BIOFERTILIZER)
ITU?
• Biofertilizer is a substance which contains living
microorganisms which, when applied to seed, plant
surfaces, or soil, colonizes the rhizosphere or the interior
of the plant and promotes growth by increasing the
supply or availability of primary nutrients to the host plant
(Vessey, 2003).
SECARA ALAMI ADA PGPR. APA ITU
PGPR?

• Sejumlah bakteri penyedia hara yang


hidup pada rhizosfir akar (rhizobakteri)
disebut sebagai rhizobakteri pemacu
tumbuh tanaman (plant growth-
promoting rhizobacteria atau PGPR).
• PGPR pertama kali diteliti oleh
Kloepper dan Scroth (1982) untuk
menggambarkan bakteri tanah yang
mendiami daerah perakaran tanaman
yang dinokulasikan ke dalam benih
dan ternyata meningkatkan
Rhizosfer - “It is an incredibly busy soil pertumbuhan tanaman.
habitat, and most of its busy-ness is
microbial. Within this root zone plants interact • Jenis PGPR:
chemically with bacteria, fungi, and soil – PGPR yang terlibat dalam siklus
nutrients.” (Mitchell Wat et al., 2005) nutrisi/unsur hara dan phytostimulasi.
– PGPR yang terlibat dalam biokontrol
dari patogen tanaman (Bashan dan
Holguin, 1998).
PUPUK ORGANIK vs PUPUK HAYATI?

Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik
asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia
bagi tanaman.

Pupuk hayati adalah inokulan berbahan aktif organisme hidup yang


berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya
hara dalam tanah bagi tanaman.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN
BIOFERTILIZER?
• Meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman (hingga sekitar
25%).
• Mensubstitusi pupuk anorganik (terutama N hingga 50% dan P
hingga sekitar 25%).
• Meningkatkan produksi dan mengurangi biaya pemupukan
– Pupuk anorganik semakin mahal dan berdampak negatif
terhadap lingkungan dan tanah (pemborosan energi fosil dan
penurunan kualitas dan kesehatan tanah).
• Restorasi kesuburan tanah secara alami dan menekan patogen
tanah.
• Dapat diperbaharui (renewable) dan relatif murah.
• Penerapkan pertanian ramah lingkungan.
PENYEBAB KEGAGALAN PENGGUNAAN
PUPUK HAYATI?

• Populasi mikroba dalam inokulan kurang dari standar.


• Inokulan tidak mampu berkompetisi dengan mikroba
indigenous.
• Inokulan sudah tidak effektif
– Populasi rendah dan viabiltas rendah
– Banyak kontaminan
– Penyimpanan dan kemasan tidak baik
• Kondisi lingkungan tidak sesuai dengan inokulan
– pH masam dan alkalinitas/salinitas
– Bahan organik sangat rendah
PERKEMBANGAN PUPUK HAYATI

• Secara tradisionil sudah dikenal sejak > 5000 tahun yang lalu (Mesir,
China)
• Rhizobia
– Pupuk hayati Rhizobia di dunia yg dikenal dan dimanfaatkan untuk
menginokulasi kacang-kacangan (Riegel & Wilfarth, 1908; Jerman)
dikomersialkan dan dipatenkan dengan nama “nitragin”.
• Azotobacter
– Diformulasikan berbentuk inokulan dan disebut “Azotobacterin”.
– Tahun 1930-an dan 1940-an berjuta-juta lahan di Uni Sovyet diinokulasi
dengan bakteri ini.
• Di Indonesia untuk komersial (Lab. Mikrobiologi UGM, 1981) untuk
petani transmigran dalam bentuk inokulan bintil akar untuk
menginokulasi kedelai dalam skala besar.
MEKANISME KERJA PUPUK HAYATI
(HOW BIOFERTILIZERS WORK?)

1. Biofertilizers fix atmospheric nitrogen in the soil and root nodules


of legume crops and make it available to the plant.
2. They solubilize the insoluble forms of phosphates like tricalcium,
iron, and aluminium phosphates into available forms.
3. They scavenge phosphate from soil layers.
4. They produce hormones and anti metabolites which promote root
growth.
5. They decompose organic matter and help in mineralization in soil.
6. When applied to seed or soil, biofertilizers increase the availability
of nutrients and improve the yields by 10 to 25% without adversely
affecting the soil and environment.
PUPUK HAYATI PENAMBAT N
(BIOLOGICAL NITROGEN FIXATION)

• Atmosfir merupakan sumber utama N2 (78%), dapat tersedia


dengan bantuan bakteri penambat N (Nitrogen Fixers).
• Penambatan nitrogen secara biologis merupakan poin kunci
masuknya molekul nitrogen ke dalam siklus biogeokimia nitrogen.
PENAMBATAN N DAN DAUR N
FIKSASI NITROGEN SECARA BIOLOGIS
• Fiksasi nitrogen secara biologis (Biological Nitrogen
Fixation/BNF) mengubah gas nitrogen diubah menjadi amonia
oleh bakteri dengan bantuan enzim nitrogenase. Reaksi dari
BNF adalah:
N2 + 8 H+ + 8 e + 16 ATP 2NH3 + H2 + 16 ADP + 16 Pi
PERSAYARATAN DAN MEKANISME FIKSASI NITROGEN

• Adanya enzim nitrogenase


• Ketersediaan sumber energi (carbon)
• Adanya sistem perlindungan enzim
nitrogenase dari inaktivasi oleh oksigen
• Pemindahan yang cepat nitrogen hasil
tambatan dari tempat penambatan
nitrogen untuk mencegah terhambatnya
enzim nitrogenase

MEKANISME BIOKIMIA DARI PROSES FIKSASI NITROGEN

Enzim nitrogenase
Untuk memproduksi 2 NH3
dan H2 dibutuhkan setara
8 pereduksi. Untuk
transfer dari setiap
elektron ke inti Mo-Fe
memerlukan satu siklus
dissosiasi ikatan oleh sub
unit reduktase, dengan
hidrolisis 2 molekul ATP
setiap siklus. Secara
keseluruhan proses
reduksi molekul N2
memerlukan hidrolisis 16
molekul ATP, dan 8 siklus
dissosiasi reductase dari
nitrogenase

N 2  8H   8e  energy
 2NH 3  H 2
ENZIM NITROGENASE
• Terdiri dua komponen
– The Fe protein
– The MoFe protein
• Ferredoxin mereduksi Fe protein
– Mengikat dan menghidrolisis ATP pada Fe protein menyebabkan perubahan
protein Fe yang memberikan fasilitas terjadinya reaksi
• Fe protein mereduksi MoFe protein dan MoFe protein mereduksi N 2
(Kanan) Akar dengan nodula dibentuk oleh bakteri (Rhizobium). (Kiri) Nodula
Akar berkembang sebagai hasil dari simbiosis antara bakteri Rhizobium dengan
rambut akar pada tanaman. (A) Bakteria mengenal rambut akar dan mulai
membelah, (B) Masuknya rhizobia ke akar melalui infeksi sehingga bakteria
masuk ke dalam sel akar (C) membelah/membagi menjadi bentuk nodula.
TEKNIK KULTUR RHIZOBIUM Indentifikasi
Lokasi
Mengumpulkan Indentifikasi
ISOLASI STRAINS dan menyiapkan tanaman
RHIZOBIA nodula akar di inang
lapangan
ISOLASI DARI NODULA Identifikasi
SEGAR Tanah

Akar legum segar dari lapangan dibersihkan dengan air untuk membuang semua
tanah dan partikel organik. Akar yang terinfeksi nodula dipotong hingga 2-3 mm
setiap bagian dari nodula, utuh dan tidak rusak. Celupkan selama 10 detik ke
dalam etanol 95% atau isopropanol dipindahkan ke larutan sodium hypoklorit 2,5 –
3% (v/v) atau clorox 1 : 1 (v/v) dan rendam selama 4-5 menit.
Nodula dihancurkan dalam pipa steril dengan tangkai gelas steril (+) kan air dan
piring berisi lapisan pada permukaan YMA (Yeast Manitol Agar) berisi congo red.
Cawan petri yang berisi inokulan diinkubasi pada suhu 25-28 C selama 3 -10 hari,
bergantung pada strain dan penampakan koloni yang spesifik. Koloni rhizobia
adalah mucoid, bundar/bulat dan menunjukkan sedikit atau tidak ada absorpsi
congo red. Isolat dari koloni rhizobia tunggal kemudian dimurnikan dan disebut
sebagai Rhizobium.
Anabaena azollae
• Bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata.
• Anabaena menempati pori ventral dalam lobus
dorsal daun Azolla.
• Sebagai pupuk hijau untuk budidaya padi karena
tumbuhnya cepat, menghasilkan 200-300 t
ha/tahun.
• Lingkungan: media air, pH 7-8.

Heterocyst

Akinet
Inokulan Anabaena azollae
• Tumbuhkan 0,1 – 0,4 kg/m3 pada media (air 5-10 cm) +
superfosfat 4 - 8 kg P2O5/ha selama 2 - 3 minggu.
• Aplikasikan di sawah 10 - 20 t/ha dengan cara dibenamkan.
• Tanam padi umur 7 hari.
• Azolla dapat dibudidayakan bersamaan tanaman padi.
• Setelah terbentuk lapisan Anabaena, dibajak untuk
dibenamkan.
• Proses pembajakan bisa berulang-ulang.
• Manfaat: sumber N pada tanah tergenang (anaerob) --- 10
t/ha Azolla setara 25 – 30 kg N/ha.
BAKTERI PELARUT FOSFAT

• Tanaman memanfaatkan P dalam bentuk


H2PO4- atau HPO42- yang larut.
Al P • Permasalahan banyak P yang tidak larut
– Pada tanah alkalis P difiksasi oleh Ca
Varisit membentuk Ca-P.
• Ca(H2PO4-) (monokalsium fosfat)
• Ca10 (PO4)6 (OH)2 (rock phosphat) dll
– Pada tanah masam P difiksasi oleh Al atau Fe
Fe P membentuk Al-P atau Fe-P.
• Fe(OH)2H2PO4 (stringit)
Stringit • Al(OH)2H2PO4 (varisit)
• Bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas sp.,
Bacillus megatherium) melarutkan P dengan
cara dihasilkannya asam2 organik spt format,
asetat, propionat, laktonat, glikolat, fumarat &
suksinat yg dpt mengkhelat Al atau Fe shg P
bebas.

BPF menghasilkan zona bening pada


media Pikosvkaya

• Reaksi:
– Ca10 (PO4)6 (OH)2 + 14 H+  10 Ca2+ + 6 H2O + 6 H2PO4-

H dihasilkan dari hidrolisis asam2 organik yang dihasilkan BPF

– M-H2PO4 + R– C –  M- O– C – R+ H2PO4
O- O
O

Pembentukan komplek asam organik dengan Al atau Fe (M)


MIKORIZA
• Asosiasi simbiotik antara miselia
fungi dengan akar tanaman tertentu
• Mikoriza membantu tanaman induk
menyerap unsur hara dan
perlindungan akar tanaman dari
penyakit
• Dibedakan menjadi ektomycorhiza
dan edomycorhiza
Ektomycorhiza
• Berkembang sebagai filamen seperti
benang (hypae) ke dalam akar2 halus
masuk di antara sel2 akar (tidak ke
dalam sel2 akar) --- jala hartig.
• Manfaat:
– Membantu tanaman meningkatkan
penyerapan unsur hara ---
meningkatkan luas permukaan
akar
– Mantel yang menyelubungi akar
melindungi tanaman induk dari
penyakit
• Contoh tanaman: pinus, oak, elm dll.

Endomycorhiza
• Hypae dari jamur menembus ke dalam sel2 akar tanaman.
• Unsur hara dari mycorhiza yang mati diserap dan digunakan tanaman
induk.
• Contoh tanaman: jagung, bawang, strawberry, apel, anggrek dll.
• Pertumbuhan lebih baik:
– Perlindungan akar dari
penyakit tanaman
– Perluasan area
Kiri: Tanpa mikoriza penyerapan akar
Kanan: Dengan mikoriza
BIOTRANSFORMASI N
BIOTRANSFORMASI N

NITRIFIKASI
NH4+ NO2- NO3-

Nitrosomonas Nitrobacter

Nitrosomonas
Bakteri nitrifikasi berkembang dengan
baik bila:
• Terdapat bahan organik yang melapuk
menjadi amonia
• Aerasi baik
• Lembab tapi tidak basah
NItrobacter
• Cukup Ca (tidak masam)
• Suhu optimum 37oC (min 5oC, mak 55oC)
BIOTRANSFORMASI N

DENITRIFIKASI

NO3- NO2 NO N2O N2


Thiobacillus denitrifican
Thiobacillus denitrifican

Bakteri denitrifikasi berkembang bila:


• Terdapat nitrat
• Aerasi buruk
• Basah
• Cukup Ca (tidak masam)
• Suhu optimum 37oC (min 5oC, mak 55oC)
BIOTRANSFORMASI S
BIOTRANSFORMASI S

Bioremediasi
Air Asam Tambang (AAT)
Acid Rock Drainage (ARD)
BIOTRANSFORMASI S

Batuan yang mengandung logam2 berharga umumnya


mengandung mineral2 sulfida --- Mineral2 yang
mengandung unsur logam & sulfur

Sulfide minerals in a rock sample


BIOTRANSFORMASI S

Kebanyakan mineral sulfida adalah pyrite (FeS2) ---


Mengandung unsur besi & sulfur
BIOTRANSFORMASI S

Jika pyrite kontak dengan udara/oksigen (teroksidasi) maka akan


terbentuk besi oksida & asam sulfat --- Beberapa bakteri (Thiobacilus
ferrooxidans, T. thiooxidans & Leptospirillum ferrooxidans)
mempercepat proses ini menjadi 500 000-1000 000 kali lipat

Oxygen

Sulfuric
Pyrite Bacteria Acid
BIOTRANSFORMASI S

Asam sulfat yang dihasilkan oleh pyrite yang teroksidasi akan


menyebabkan tanah & air menjadi sangat asam ---- Disebut Air Asam
Tambang
BIOTRANSFORMASI S

Ide Bioremediasi AAT


• Ada mikroba yang dapat mereduksi sulfat.
• Umumnya bakteri bakteri pereduksi sulfat:
Desulfofibrio & Desulfotomaculum.
• Sulfat (SO42-) akan direduksi menjadi
hidrogen sulfida (H2S).
• Bakteri pereduksi sulfat dapat tumbuh pada
lingkungan asam tetapi dapat
mengadaptasikan tubuhnya pada pH sekitar
netral --- Faktor fisiologi mikroba yaitu
sitoplasma dalam tubuhnya lebih alkali
dibandingkan lingkungan media --- Bakteri
akan memompa proton ke lingkungan jika
kondisi lingkungan asam sehingga pH
lingkungan meningkat tetapi kondisi tubuh
bakteri tetap pada kisaran pH netral.
BIOTRANSFORMASI S

Indonesian Center for Biodiversity and


Biotechnology (ICBB)

6.5
pH

3.5

0 30
Hari

Penerapan bioremediasi dengan bakteri ICBB 1220: dalam 30 hari dapat


menaikkan pH media dari 3.5-6.5
BIOTRANSFORMASI C

Sink Karbon di Biosfer, Atmosfer, Litosfer


(1) Molekul organik di
organisme hidup dan
mati di biosfer, (2) Gas
karbondioksida di
atmosfir, (3) Bahan
organik di dalam tanah,
(4) Fosil, batuan
sedimen, batu kapur,
dolomit di litosfer (5)
Karbondioksida terlarut
di lautan dan
kalsiumkarbonat di
cangkang organisme
laut.
BIOTRANSFORMASI C

Organisme Ototrof
Memiliki mekanisme untuk
Tanaman mengabsorpsi CO2 ke dalam sel dan
tinggi
secara kimia mengubahnya menjadi
molekul gula melalui fotosintesis.
Molekul gula secara kimia dimodifikasi
oleh organisme tersebut melalui
metabolisme menjadi bahan yang lebih
kompleks seperti protein, selulosa,
lemak dan asam amino.
Alga Sebagian bahan organik yang dihasilkan
tanaman didekomposisi kembali oleh
mikroba heterotrof melalui konsumsi dan
Bakteri terjadi pelepaskan CO2.
ototrof
BIOTRANSFORMASI C

Konsentrasi CO2 Atmosfir


BIOTRANSFORMASI C

Efek Gas Rumah Kaca (GRK)


• Atmosfir mengandung gas rumah
kaca yaitu karbondioksida (CO2),
metana (CH4), nitrousoksida (N2O),
debu halus (aerosol), ozone (O3)
dan Chlorofluorocarbon (CFC) yang
meningkat sebagai akibat aktivitas
manusia.
• Peningkatan konsentrasi gas
menyebabkan peningkatan
kemampuan atmosfir untuk
mengabsorbsi cahaya.
• Pemanasan ini akan mengubah
kondisi cuaca yang juga akan
mengganggu pertanian.
BIOTRANSFORMASI C

Bagaimana Dengan Tanah Sawah? Apa Iya


Penyumbang GRK?

• Dekomposisi bahan organik dalam kondisi anaerob.


• Bakteri methanogen membentuk CH4.
• Eh – 400 mV.
BIOTRANSFORMASI K

Daur K
BIOTRANSFORMASI K

• Sumber K di dalam tanah berasal dari:


– Mineral feldsfar, mika, muskovit, biotit dengan
kandungan K sekitar 8% dan ilit.
– Pupuk kalium (K2SO4 atau KCl).
– Sisa-sisa organik, dari sisa-sisa tanaman (K2O ±
2,5%) atau pupuk kandang (K2O 0,28-0,5%). Sel
bakteri mengandung K2O 4-25,5% dan dalam
miselium fungi sekitar 8,7-39,5%.
• Bentuk K dalam tanah dikelompokkan menjadi:
– Bentuk tidak tersedia bagi tanaman meliputi 90-
98% dari total K tanah (berada dalam mineral
feldsfar dan mika).
– Kalium lambat tersedia meliputi 1-10% dari K
total. K ini melarut dari mineral primer atau
pupuk K, tetapi masih melekat pada komplek
jerapan anorganik dan organik.
– Kalium mudah tersedia meliputi 0,1-2% dari
total K dalam tanah. Kalium ini berada pada tepi
permukaan jerapan tanah dan dapat ditukar
Mineral mika sebagai sumber K dengan kation lain untuk lepas ke larutan tanah.
BIOTRANSFORMASI K

Peran Unsur K
• Kalium diserap tanaman dalam bentuk
K+.
• Konsentrasi K dalam tanaman 1,66 –
2,75%.
• Peranan K sebagai katalisator.
• Gejala defisiensi K dalam tanaman:
– Muncul pada daun jaringan yang tua
Gejala defisiensi K pada jagung karena mobilitas K dalam tanaman cukup
tinggi.
– Terjadinya klorosis yang kemudian tepi
daun berubah menjadi coklat. Defisiensi
lanjut tanaman menjadi kerdil dan buku-
bukunya menjadi pendek.
– Akibat defisiensi K: mempengaruhi
sintesis pati dan sintesis asam lemak dari
asetat yang berasal dari glikolisis,
berkurangnya toleransi tanaman
terhadap stress air karena berperanan
Gejala defisiensi K pada kedelai penting dalam mengatur stomata.
BIOTRANSFORMASI K

Peranan Mikroba dalam Daur K


• Mikroba tanah mempunyai pengaruh terhadap tingkat
ketersedian K tanah.
• Pelarutan K dalam mineral dapat berlangsung karena aksi
asam organik hasil sintesis mikrobia tanah ---
Pembebasan K ke dalam larutan tanah dari K mineral.
• Beberapa bakteri tertentu dapat tumbuh dalam medium
kultur yang mengandung mineral aluminosilikat dan
mampu melepaskan K yang ada di dalamnya.
– Basillus siliceous. Hasil inokulasi pada tanaman gandum
terjadi peningkatan hasil yang diperoleh setara dengan
perlakuan pupuk KCl. Bakteri tersebut mampu menyerang
K-silikat dalam tanah dan melepaskannya menjadi bentuk
yang tersedia bagi tanaman.
– Azotobacter sering digunakan untuk menentukan tingkat
Aspergillus niger tersedianya K dalam tanah. Bakteri ini akan terhambat bila
di dalam media pertumbuhannya kekurangan unsur K, Ca
dan P.
– Aspergillus niger mampu menggunakan mineral liat sebagai
sumber K nya dalam medium kultur.
BIOTRANSFORMASI Fe

Daur Fe
• Kerak bumi mengandung Fe cukup tinggi ± 50
000 ppm.
• Tanah bereaksi asam:
– Fe tersedia cukup terutama tanah-tanah merah (red
soil. Kadar Fe pada tanah pasang surut dan gambut
bervariasi sedang sampai tinggi sehingga sering
menampakkan gejala meracun.
• Tanah bereaksi alkali:
– Tanah berkapur (kalkareous) kadar Fe total cukup
Tanah berkapur – kahat Fe
tinggi (20 000 – 40 000 ppm) tetapi tidak dalam
bentuk tersedia bagi tanaman. Setiap kenaikan 1 unit
pH maka aktivitas Fe dalam larutan tanah akan turun
1000 kali dan kelarutan Fe akan mencapai nilai
minimum pada pH 6,5 – 8,0.
BIOTRANSFORMASI Fe

Peran Unsur Fe
• Fe berperan dalam sintesis protein, komponen
enzim redoks seperti peroksidase, katalase dan
sitokrom oksidase.
• Tanaman menyerap Fe dalam bentuk Fe2+, Fe3+
atau Fe-khelat senyawa organik.
• Defisiensi Fe pada tanaman menyebabkan
klorosis (ditandai dengan menguningnya
tulang daun) yang banyak ditemukan pada
tanah alkalis atau pH tinggi dan banyak
mengandung Ca dan Mg karbonat. Sedangkan
gejala keracunan Fe ditunjukkan oleh adanya
bercak ungu kecoklatan pada daun dan pada
daun tanaman padi menunjukkan warna coklat
kemerahan (bronzing).

Gejala defisiensi Fe pada jagung


(Zea mays)
BIOTRANSFORMASI Fe

Status Fe pada Tanah Alkali


• Pada pH tanah yang bereaksi
alkali kandungan Fe sangat
tidak memenuhi kebutuhan
tanaman sehingga di dalam
tanah harus terbentuk Fe
organik berbentuk Fe-khelat,
yang terbentuk dari hasil
persenyawaan Fe tanah
dengan polifenol, asam fulvik
dan asam alifatik sederhana
yang berasal dari tanaman
(phytosiderofor) atau dengan
Interaksi antara akar tanaman dan mikroba dalam
menyediakan Fe bagi tanaman (PC=plant chelator
asam-asam organik yang
phytosiderofor, MC=microbial chelator siderofor) dihasilkan oleh mikroba
(Marschner P, 2007). (siderofor).
BIOTRANSFORMASI Fe

Peran Bakteri Siderofor dalam Menyediakan Fe

Isolat bakteri siderofor B59 asal Tagog


Apu – berpendar hijau kekuningan
(Herdiyantoro et al., 2009).
BIOTRANSFORMASI Fe

Bagaimana Mengisolasi dan Memproduksi


Bakteri Siderofor?

Eksplorasi Isolat
Uji Coba

Isolasi Media

(Media King’s B) Pembawa

Seleksi
Pemurnian Produksi
Inokulan
BIOTRANSFORMASI Mn

Daur Mn
• Mangan (Mn) di dalam tanah dijumpai pada mineral,
batuan induk dan terdapat dalam bentuk oksida,
silikat dan karbonat (bentuk dominan Mn2+).
• Kandungan di dalam tanah 20-400 ppm.
• Bentuk tersedia Mn2+ (bivalen, mangano)
– Tanah dengan pH < 5,5 dalam kondisi aerobik atau pada
pH yang lebih tinggi pada kondisi anaerobik kelarutan
Mn sangat tinggi.
• Bentuk tidak tersedia Mn4+ (trivalen atau tetravalen;
mangani)
– Tanah bereaksi alkali (pH > 8) pada kondisi aerobik, Mn 2+
teroksidasi menjadi Mn4+ yang tidak tersedia karena
tidak larut dalam air (terendapkan sebagai mangani
oksida, MnO2).
Manganese nodule – Jika terjadi kenaikan 1 unit pH maka kelarutan kation
Mn2+ akan menurun sebanyak 100 kali. Pada lingkungan
marin endapan MnO2 dikenal sebagai nodul Mn
(manganese nodule).
BIOTRANSFORMASI Mn

Peran Unsur Mn
• Mangan berperan dalam mengaktivasi
sejumlah enzim dalam proses
fotosintesis, metabolisme dan
asimilasi N serta sebagai aktivator
enzim-enzim (oksidase, peroksidase,
dehidrogenase, dekarboksilase dan
Gejala defisiensi Mn pada tanaman
Garden Bean (Phaseolus vulgaris kinase).
L.)
• Defisiensi Mn pada tanaman
menyebabkan:
– Terganggunya (inaktivasi) proses
fotosintesis.
– Perubahan proses metabolik di dalam
tanaman.

Gejala defisiensi Mn pada tanaman


Cucumber (Cucumis sativus L.)
BIOTRANSFORMASI Mn

Peranan Mikroba dalam Daur Mn


• Berbagai bakteri berperan dalam
mengkatalis reaksi pengubahan
bentuk-bentuk Mn.
– Corynebacterium sp. mengoksidasi
kation Mn2+ menjadi Mn4+ (Mn2O3 dan
MnO2).
Mn2+ + ½O2 + H2O  MnO2 + 2H+
– Bacillus pycocyaneus mereduksi Mn4+
(Mn2O3 dan MnO2) menjadi kation Mn2+
yang mudah larut dan lebih mobil pada
Corynebacterium sp.
suasana anaerob.
Bakteri Pemakan Minyak Bumi

• Bioremediasi tanah2 tercemar minyak


bumi --- memanfaatkan bakteri2 pengguna
minyak bumi sebagai sumber karbon untuk
menghasilkan energi untuk membersihkan
tanah tercemar tumpahan minyak bumi ---
teknologi yang ekonomis & efektif
• MEOR (microbial oil enhanced oil
recovery) --- memanfaatkan bakteri2
penghasil surfaktan yang dpt melarutkan
minyak dalam pori2 batuan shg minyak
bumi dapat ditambang
• MOST (microbial oil survey technic) ---
memanfaatkan bakteri2 pemakan metan
untuk membantu menentukan titik2
pengeboran minyak bumi
TUGAS INDIVIDU
(dikumpulkan minggu depan!)
1. Uraikan dengan singkat perkembangan pupuk hayati (biofertilizers)!
2. Dalam era globalisasi dan pertanian ramah lingkungan penggunaan pupuk hayati
semakin penting. Sebutkan dan jelaskan keuntungan penggunaan pupuk hayati dan
penyebab kegagalan penggunaan pupuk hayati!
3. Terangkan dengan singkat apakah yang dimasud dengan pupuk hayati dan sebutkan
kelompok mikroba yang dapat digolongkan ke dalam pupuk hayati!
4. Tanah tanah di Indonesia umumnya termasuk tanah masam (pH rendah) sehingga P
tanah sering tidak tersedia (terfiksasi). Uraikan dengan singkat bagaimana pupuk
hayati mampu meningkatkan ketersediaan P tersebut. Sebutkan dan jelaskan
mikroba apa yang dapat digunakan!
5. Apakah yang saudara ketahui tentang mikoriza dan apa peranannya dalam
mendukung pertumbuhan tanaman, meningkatkan kualitas dan kesehatan tanah?
6. Apa yang anda ketahui dengan bakteri pendegradasi minyak bumi. Apa manfaatnya
bagi proses remediasi tanah yang tercemar tumpahan minyak bumi?
7. Apa yang anda ketahui dengan teknologi MEOR (Microbial enhanced oil recovery)?
Sampai Jumpa dan Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai