Anda di halaman 1dari 9

9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

More Create Blog Sign In

Pertanian dan Islam


Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah: Profesi yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan
tangannya. Sesungguhnya pertanian adalah profesi terbaik karena mencakup 3 hal yaitu (1) pekerjaan
yang dilakukan dengan tangan, (2) dalam pertanian terdapat tawakkal dan (3) Pertanian memberikan
manfaat yang umum bagi manusia, binatang dan burung.

SENIN, 21 SEPTEMBER 2015 MENGENAI SAYA


Unknown
Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam Lihat profil lengkapku

ARSIP BLOG
“Sejarah Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam ► 2017 (1)
Islam” ► 2016 (1)
▼ 2015 (1)
BAB I ▼ September (1)
PENDAHULUAN Perkembangan
Ilmu Pertanian
Dalam Islam

A. Latar Belakang
► 2014 (1)
Ilmu pertanian adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan cara- cara pembudidayaan tanaman dan ternak, baik
yang berkaitan dengan aspek fisik, ekonomi, dan sosial kelembagaan yang
berubungan dengan pemecahan masalah-masalah pertanian dalam arti luas.
Agama Islam merupakan salah satu diantara beberapa agama Samawi. Allah
menyampaikan Syariat Islam melalui perantara Rasul-rasul-Nya. Ajarannya
ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 1/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

membimbing umat agar selamat di dunia dan di akhirat dengan kehidupan


yangseimbang antara keduanya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Allah
membekali Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir dengan kitab suci al-
Quran.Firman Allah Swt: “Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia,
petunjuk dan rahmat bagikaum yang meyakini”. (Q.S. al-Jatsiyah [45] : 20)
Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, mulai dari dimensi
keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, lingkungan
hidup,sejarah, sampai pada kehidupan rumah tangga dan masih banyak lagi.
Untuk memahami berbagai dimensi tersebut, kita memerlukan berbagai
pendekatan yangdigali dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai salah satu
sumbangsi untuk mewujudkan harapan ini, penulis melalui Karya Ilmiah ini
memaparkan sebuah tulisan dengan judul: “Sejarah Perkembangan Ilmu
Pertanian Dalam Islam”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan di atas.


Maka penulis merumuskan beberapa landasan permasalahan dalam
menyusun karya ini sebagai berikut:

1) Bagaimanakah ajaran Islam memandang pengembangan ilmu pertanian?


2) Bagaimana sejarah pertanian pada abad keemasan Islam?
3) Bagaimana sejarah perkembangan sejarah pertanian menurut ahlinya?

C. Tujuan Penulisan
1) Memberikan pemahaman yang jelas mengenai sejarah pertanian dalam
Islam
2) Mengungkap kebenaran tentang sejarah perkembangan pertanian.
3) Memberikan gambaran pertanian di zaman dahulu.

D. Manfaat Penulisan
1) Menyadari kebenaran fakta sejarah perkembangan pertanian.
2) Membentuk pola pikir yang tidak radikal dan sekuler dengan memahami
sejarah perkembangan ilmu pertanian dalam Islam.
3) Memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil kinerja dengan
pengetahuan sejarah ilmu pertanian.

ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 2/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

BAB II
PEMBAHASAN

Batasan ilmu pertanian pada pembahasan ini adalah ilmu-ilmu yang


berkaitan dengan budidaya pertanian beserta teknologi pertanian. Bagaimanakah
ajaran islam memandang pengembangan ilmu pertanian tersebut. Sebelum beranjak
ke sejarah pertanian, kita perlu mengetahui tentang hadits perkembangannya.

A. Hadits Mengenai Pengembangan Ilmu Dan Teknologi Pertanian


Di dalam kitab shohih muslim dibawakan hadits yang diriwayatkan dari
sahabat Anas rodhiyallohu ‘anhu dia berkata: bahwasanya ketika sampai di
Madinah Nabi shollallohu‘alaihi wa sallam melewati suatu kaum (dari kalangan
sahabat anshor) yang sedang mengawinkan pohon kurma, maka beliau berkata:
”Sekiranya kalian tidak melakukannya niscaya itu lebih baik.” Anas melanjutkan:
“kemudian (mereka tidak melakukannya) sehingga hasilnya jelek (gagal). Tatkala
Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam kembali melewati mereka, beliau bertanya
kepada mereka: “Bagaimana dengan pohon-pohon kurma kalian?” Mereka berkata:
”Bukankah anda yang mengatakan begini dan begitu ( mereka mengikuti perkataan
Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tersebut meskipun hasilnya jelek). Maka Nabi
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Kalian lebih tahu dengan urusan dunia
kalian ”. [Hadits Riwayat Imam Muslim No. 2363.]
Penjelasan Ulama Tentang Hadits Ini : Berkata Syaikh Ali Hasan:
”Sesungguhnya penghalalan suatu yang halal, pengharaman sesuatu yang haram,
pensyari’atan ibadah-ibadah, penjelasan mengenai kadarnya, tatacaranya, waktu-
waktunya, peletakan kaidah-kaidah umum dalam mu’amalat, tidaklah itu ada
melainkan dari Alloh dan Rosul-Nya, tidak masuk di dalamnya ulama dan umaro.
Kita dan mereka sama tidak mempunyai hak dalam hal tersebut, tidaklah kita
kembali kepada mereka ketika berselisih, hanyalah kami kembali kepada Alloh dan
Rosul-Nya. Adapaun perkara-perkara dunia, maka mereka lebih mengetahui dari
kami: para ahli pertanian lebih tahu mengenai apa yang lebih baik bagi pertanian
dan lebih tahu apa yang bisa meningkatkan hasil pertanian. Maka jika mereka
mengeluarkan keputusan tentang suatu hal yang terkait dengan pertanian, maka
hendaklah kita mengikuti mereka dalam masalah tersebut.”Sehingga mempelajari
ilmu pertanian dan mengembangkannya adalah boleh dan tidaklah terlarang. Dan

ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 3/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

masalah tersebut diserahkan pada orang yang mempelajari pertanian atau pun
orang-orang terjun di bidang pertanian, tidaklah ada campur tangan agama dalam
hal ini. Namun nanti agama bisa ikut mengatur apabila sudah menyangkut pada
masalah hukum misalnya halal dan haram.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Islam menyerahkan
pengembangan ilmu dan teknologi pertanian kepada ummat manusia. Karena ilmu
dan teknologi pertanian adalah urusan dunia. Merupakan suatu hal yang bijak dan
tepat apabila suatu perkara diserahkan kepada ahlinya. Maka pada masalah-
masalah ilmu dan teknologi pertanian diserahkan kepada ahlinya berupa ilmuwan,
peneliti dan orang yang berkompeten di bidang tersebut. Kemudian mungkin ada
yang bertanya katanya Islam agama yang sempurna dan mengatur segala sesuatu.
Jawabannya memang Islam merupakan agama yang sempurna yang mengatur
segala urusan manusia. Kalau kita mau mencari dalam suatu perkara maka islam
telah mengindikasikannya. Tidak terkecuali pertanian yang merupakan profesi yang
telah ada sejak dulu kala sebelum Rosululloh diutus, maka sungguh ajaran islam
telah mengatur dan memberikan arahan. Lalu bagaimana dengan ilmu dan
teknologi pertanian yang ada di zaman sekarang. Mungkinkah islam mengajarkan
tentang membuat pupuk organik organik, teknologi kultur jaringan dan membuat
traktor? Saya jawab: ya! Al-Quran telah memberikan jawaban untuk pertanyaan
semacam ini. Bukan kah Alloh berfirman:“Fas’alu ahladz-dzikri in kuntum la
ta’lamuna” yang artinya “Tanyakanlah kepada ahli Ilmu jika kalian tidak
mengetahui” Jadi Al-Qur’an telah mengisaratkan kepada kita untuk menanyakan
suatu ilmu kepada ahlinya, ketika kita mau membuat pupuk organik, dan teknologi
kultur jaringan maka Al-Quran/Islam menyuruh kita bertanya kepada ahlinya.
Kalau mau membuat formula pupuk organik maka bertanya dan belajarlah dari ahli
pembuat pupuk organik. Kalau mau belajar kultur jaringan maka belajarlah kepada
ilmuwan dan peneliti kultur jaringan. Lalu kalau ada yang bertanya adakah dalil
baik dalam Al-Quran atau As-Sunnah yang menjelaskan suatu cara budidaya atau
teknologi pertanian terkini misalkan saja cara menanam padi agar bisa dipanen
cepat, teknologi kultur jaringan atau petunjuk membuat traktor?? Jawabannya di
dalam Al-Quran dan As-sunnah secara tersurat tidak akan kita jumpai 1 ayat atau
hadits pun yang menjelaskan hal-hal tersebut.
Seandainya dalam Al-Quran dan As-Sunnah ada ayat dan hadits yang
merinci perkembangan ilmu dan teknologi pertanian maka diperlukan Al-Quran
yang berjilid-jilid. Bayangkan saja satu pengetahuan atau teknologi pertanian kalau
ditulis dan dibukukan bisa menjadi satu jilid buku atau bahkan ada yang berjilid-
jilid. Makanya Al-Quran dan As-Sunnah menjelaskan pengembangan ilmu dan
ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 4/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

teknologi pertanian secara tersirat saja yaitu berupa adanya ayat dari Al-Quran dan
hadits dari As-Sunnah yang memerintahkan kita bertanya atau menyerahkan urusan
pengembangan ilmu dan teknologi pertanian pada ahlinya.

B. Sejarah Pertanian pada Abad Keemasan Islam


Para ilmuwan Muslim membuat pola yang mengubah varian agrikultur
tahunan. Penggunaan lahan menjadi semakin produktif. Sistem irigasi diperbaiki
dan diperluas. Teknologi pertanian pada masa peradaban Islam memberi pengaruh
dalam perkembangan berbagai bidang. Sektor pertanian pada masa kejayaan Islam
dianggap sebagai pencetus bagi perkembangan teknologi selanjutnya. Sumbangan
Islam bagi dunia tidak hanya teknologi sebagai sebuah produk, tetapi juga
dilengkapi uraian rinci mengenai pembuatan produk teknologi tersebut. Kaum
Muslim pada era Revolusi Hijau atau Revolusi Pertanian pada abad ke-11 memberi
kontribusi di banyak bidang.
“Salah satu aspek penting dari revolusi ini adalah pengenalan dan penyebaran
berbagai jenis tanaman baru ke dunia Islam,” jelas Ahmad Y al-Hassan dan Donald
R Hill dalam bukunya bertajuk Islamic Technology: An Illustrated History. Sejak
itu, dunia Islam mengenal tanaman, seperti padi, sorgum (sejenis gandum), gandum
keras, tebu, kapas, semangka, terung, aneka tanaman, serta beragam bunga.
Dijelaskan dalam laman muslimheritage, revolusi yang dimulai dari bagian paling
timur dunia Islam itu meluas ke seluruh wilayah kekuasaan Islam di tiga benua:
Asia, Afrika, dan Eropa. Kala itu, umat Islam dikenal sangat rajin mempelajari
tanaman-tanaman baru. Salah satunya ialah jenis tanaman tropis yang kemudian
diperkenalkan di wilayah Islam yang beriklim kering.
Pola ini mengubah varian agrikultur tahunan, yaitu bercocok tanam tidak
hanya pada musim dingin, tetapi juga pada musim panas. Walhasil, penggunaan
lahan menjadi semakin produktif, sistem irigasi diperbaiki dan diperluas,
berkembang pula jenis pupuk serta cara pembajakan baru. Seiring itu, teknologi
pengolahan makanan berkembang dengan bervariasinya metode pengawetan, mulai
dari pengeringan, pengasinan, sampai pengasapan. Teknologi pengawetan makanan
ini menunjang usaha pemasaran hasil pertanian dan peternakan. Mesin air dan
irigasi Pemanfaatan air dan angin sebagai sumber energi juga mampu menyokong
produktivitas pertanian umat Islam. Teknologi ini secara tak langsung mengilhami
perkembangan ilmu mekanika dalam dunia Islam. Ilmuwan Muslim seperti al-
Jazari memberikan sumbangan besar bagi perancangan mesin. Sedikitnya ada lima
jenis mesin pengangkut air untuk memenuhi kebutuhan air di daerah-daerah kering
di Arab, terutama untuk kebutuhan rumah tangga serta industri dan pertanian.
ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 5/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

Penemuan teknologi tersebut sangat membantu masyarakat untuk


memenuhi kebutuhan air, yang merupakan kebutuhan pokok manusia, terutama di
daerah-daerah yang minim air. Teknologi ini merupakan jawaban bagi keterbatasan
ketersediaan alam bagi manusia. Orang-orang Islam sejak abad ketujuh mengenal
noria yang berfungsi untuk mengangkat dan mengalirkan air ke lokasi yang
membutuhkan bila permukaan air rendah atau surut. Teknologi pembuatan
jembatan dan sistem irigasi tidak kalah pentingnya. Keadaan geografis suatu
wilayah akan memengaruhi jenis teknologi yang dihasilkan, termasuk di negara-
negara Islam pada abad pertengahan yang memiliki banyak sungai besar dan iklim
kering di beberapa wilayahnya. Teknik irigasi yang berkembang pada zaman Islam
tidak lepas dari teknologi irigasi yang telah ada seperti pada masyarakat Mesir
Kuno.
Pada masa Islam, teknik irigasi khusus memanfaatkan air bawah tanah
dengan pipa yang disebut qanat, yaitu terowongan yang nyaris horizontal dan
menghubungkan sebuah sumber air bawah tanah ke lokasi yang membutuhkan air.
Teknologi irigasi ini memberikan sumbangan yang sangat penting bagi dunia pada
umumnya untuk mengatasi kelangkaan air di suatu wilayah. Pembuatan kanal-
kanal pun menjadi sebuah teknologi yang sama pentingnya untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan air. Para ahli teknik Muslim membangun bendungan
untuk menyediakan dan mengatur air dalam sistem irigasi. Sekitar abad kesembilan
telah dibangun bendungan di Tunisia dan Iran, kemudian abad ke-12 dibangun
bendungan di Cordoba. Penopang utama kekhalifahan Aktivitas di sektor pertanian
ternyata mampu juga menjadi penopang utama perekonomian kekhalifahan Islam.
Perhatian dan dukungan dari para penguasa Islam cukup besar bagi pelaku
pertanian Muslim. Tak ayal, perekonomian di dunia Islam semakin menguat karena
dukungan sektor pertanian. Melihat potensi ini, para ilmuwan pun mengembangkan
berbagai dasar ilmu pertanian (‘ilm alfilaha). Salah satu buku pertanian yang
penting dan muncul pada era keemasan Islam adalah kitab al-Filaha al-
Nabatiyyakarya Ibn Wahsyiyya.

C. Sejarah Perkembangan Pertanian Menurut Ahli

Menurut para ahli pada zaman mesopotamia merupakan awal


perkembangan kebudayaan, merupakan sistem pertanian kuno. Negeri Cina
merupakan sentral utama pertanian di Asia Timur dimana sistem irigasi telah
ada sejak tahun 1500 SM dan bajak sudah dikenal sekitar tahun 200 SM.
Meskipun pertanian sudah lama dikenal dan dikembangkan manusia,ilmu
pertanian baru berkembang sekitar tahun 350 tahun yang lalu. Kebudayaan
ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 6/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

Mesir jaya,yang berpengaruh pada kebudayaan-kebudayaan Barat


sekarang,adalah makmur dalam keberlimpahan pertanian yang di
mungkinkan oleh adanya sungai nil yang menyuburkan tanah kembali.

Sepanjang sungai nil diciptakan kebun-kebun fornal luas. Ilmu botani


berasal dari pikiran Yunani zaman itu.2 buah tulisan tekenal, History of
Plants dan Causes of Plants dari Theoparatus murid Aristoteles
mempengaruhi Ilmu Botani hingga abad 17. Praktek pertanian Romawi
dibukukan secara baik.Dalam tulisan-tulisan pertanian dicatat grafting and
budding,penggunaan jenis varietas buah dan sayuran, rotasi pupuk
hijau,penggunaan pupuk kandang,pengembalian kesuburan tanah,bahkan
penyimpanan dingin untuk buah- buahan. Kemudian setelah kejayaan
dialami,banyak sistem pertanian tak sehat muncul.Dengan runtuhnya
Romawi dan negeri barat,kemajuan tekhnologi beralih ke Timur Tengah.

Dalam perkembangannya, ada 3 tahap perkembangan pertanian,


yaitu: pertanian primitif, pertanian tradisional dan pertanian modern.

Pertanian primitif merupakan penggunaan lahan dilakukan secara


berpindah-pindah.Pada pertanian primitif, kayu-kayu yang telah ditebang
tidak dibuang dan ditanam,melainkan dibakar. Sistem pertanian seperti itu
dikenal dengan nama ‘huma; atau shifing cultivation. Ciri-ciri pertanian
primitif, yaitu : produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya
satu, dua atau beberapa tanaman saja yang di jadikan sumber pokok bahan
makanannya. Produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan
peralatan yang sangat sederhana. Penanaman atau penggunaan modal hanya
sedikit sekali Tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan
pertanian tradisional bersifat tidak menentu.

Pertanian Tradisional merupakan Petani menerima keadaan tanah,


curah hujan, dan varietas tanaman sebagaimana adanya atau sebagaimana
yang diberikan oleh alam. Ciri-ciri pertanian tradisional, yaitu : tanaman
pokok tidak mendominasi produk pertanian Keberhasilan atau kegagalannya
tidak tergantung pada keterampilan dan kemampuan pada para petani dalam
meningkatkan produktivitasnya, tetapi tergantung pada kondisi-kondisi
sosial, komersi dan kelembagaan.

Pertanian modern atau pertanian spesialisasi menggambarkan tingkat


pertanian yang paling maju. Manusia menggunakan pikirannya untuk
meningkatkan penguasaan terhadap semua faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dan hewan. Ciri-ciri dari pertanian modern, yaitu :
ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 7/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

Pengadaan pangan untuk kebutuhan sendiri dan jumlah surplus yang bisa di
jual, bukan lagi tujuan pokok. Mendapatkan keuntungan komersial yang
besar. Pertanian Modern (spesialisasi) berbeda-beda dalam ukuran dan
fungsinya mulai dari pertanian buah-buahan dan sayur-sayuran yang di tanam
secara intensif, sampai kepada tanaman yang lain. Sistem pertanian modern
yang demikian itu sekarang dikenal dengan agri-bisnis. Perpaduan antara
komersialisasi usahatani dan modernisasi teknolgi membuat perolehan dan
harga sarana produksi maupun produk pertanian semakin tergantung pada
kondisi pasar dunia. Apabila kita sepakati bahwa komersialisasi dan
penggunaan teknologi mutakhir adalah dua ciri utama modernisasi pertanian,
dan modernisasi pertanian merupakan arah pembangunan yang akan di
tempuh maka semakin besar pula ketergantungan pada sektor-sektor
agribisnis pada pasar dunia.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sebagai seorang muslim kita diperbolehkan untuk mempelajari dan


mengembangkan ilmu dan teknologi pertanian. Ajaran islam mengarahkan seorang
muslim untuk menyerahkan urusan ilmu dan teknologi pertanian kepada para
ahlinya. Sebagaimana perkataan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam yang
menyerahkan urusan ilmu penyerbukan atau pengawinan pohon kurma kepada
petani-petani kurma anshor yang telah ahli masalah tersebut. Rosululloh tidak
menyuruh ummat islam untuk belajar ilmu dan teknologi pertanian kepada Beliau
karena tidak ahli dalam hal ini.

Diposting oleh Unknown di 08.36

Label: Sejarah Pertanian Dalam Islam

2 komentar:

Unknown 10 Juli 2018 22.56

ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 8/9
9/2/2020 Pertanian dan Islam: Perkembangan Ilmu Pertanian Dalam Islam

sumber tulisan berasal dari mana?


Balas

Unknown 3 Desember 2018 23.18


Sumber tulisannya berasal dari mna?
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Accoun

Publikasikan Pratinjau

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh simonox. Diberdayakan oleh Blogger.

ihsanramadhan18.blogspot.com/2015/09/perkembangan-ilmu-pertanian-dalam-islam.html 9/9

Anda mungkin juga menyukai