Anda di halaman 1dari 3

Corynebacterium glutamicum

Corynebacterium glutamicum atau memiliki nama lain Brevibacterium lactofermentum


merupakan salah satu bakteri yang memiliki manfaat cukup baik bagi manusia. Alangkah
baiknya jika kita dapat mengenal lebih jauh mengenai bakteri ini. Corynebacterium
glutamicum adalah bakteri tanah Gram-positif yang tidak bergerak. Secara fisik berbentuk
batang dengan ujung membengkak dalam bentuk serupa dengan klub. Tidak menghasilkan
spora. Mengandung katalase dan menggunakan metabolisme fermentasi untuk memecah
karbohidrat. Pertama kali ditemukan di Jepang pada 1950-an, dan telah penting di bidang
bioteknologi.

Struktur Genom

Glutamicum C. memiliki kromosom melingkar dan plasmid, terdiri dari 3.314.179


nukleotida. Genom ini diambil dari glutamicum galur wild type C. ATCC 13032.
Glutamicum C. juga memiliki satu plasmid melingkar, pCGR1, yang memiliki 49.120
nukleotida.

Struktur dan metabolisme sel


Dapatmemecah karbohidrat melalui proses fermentasi yang dapat mengambil karbon dari
berbagai sumber, seperti beberapa senyawa aromatik. Berdasarkan struktur, dinding sel
Glutamicum C unik. Selain lapisan peptidoglikan, dinding sel terdiri dari asam rantai pendek
mycolic, bersama dengan beberapa lemak lainnya (asam meso-diaminopimelic dan polimer
arabino-galactan) Melalui metabolisme, glutamicum C. mensintesis produk seperti serin,
glutamat, dan lisin(asam amino).

Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Phylum : Actinobacteria

Orde : Actinomycetales

Sub orde : Corynebacterineae

Family : Corynebacteriaceae
Genus : Corynebacterium

Spesies : Glutamicum

Lehmann & Neumann 1896

Manfaat

1. Dapat menghasilkan Monosodium Glutamat (MSG) yang berguna sebagai penguat


rasa, menghilangkan rasa tidak enak yang terdapat pada bahan makanan tertentu
dalam industri makanan.

Monosodium Glutamat (MSG) adalah kristal putih yang biasanya dibuat sebagai pelengkap
bumbu masak yang mempunyai cita rasa yang kuat. Monosodium Glutamat (MSG),
merupakan turunan kimia L-Glutamic acid monosodium salt, yang jika di-Indonesia-kan
menjadi garam natrium dari asam glutamate(natrium glutamate atau sodium glutamate).
Sodium itu nama lain dari Natrium. Sedangkan ikatan aslinya adalah asam glutamat atau
glutamic acid yang mampu mengikat dua ion positif. Karena unsur Na hanya memiliki satu
valensi, maka masih ada satu unsur asam. Karena yang diikat baru satu, maka disebut mono,
artinya satu. Satu sodium asam glutamat alias monosodium glutamat disingkat menjadi MSG.
Dan rumus kimianya: C5H8NNaO4. Dari strukturnya MSG memiliki satu karbon asimetrik
yaitu karbon empat dari kiri. Karbon tersebut terikat oleh 4 gugus yang saling berbeda
sehingga merupakan bentuk isomer yang aktif. Bentuk garam yang terikat pada karbon empat
dari kiri ini memiliki kekutan membangkitkan atau mempertegas citarasa dari daging, ikan
atau jenis makanan lainnya.

MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium
lactofermentum). Dalam peroses fermentasi ini, pertama-tama akan dihasilkan Asam
Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda
(Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang
terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni,
yang siap di jual di pasar.

1. Ekologi
Glutamicum C. membuat banyak kontribusi bagi lingkungan karena dapat digunakan
dalam bioremediasi, seperti arsen. Penelitian juga dilakukan menggunakan
glutamicum C. untuk menghasilkan plastik biodegradable.

Efek MSG

1. Penambahan MSG pada makanan dapat menurunkan kandungan zat gizi makanan
tersebut, dimana terjadi pengurangan berat bahan pembuatnya, sehingga nilai gizinya
pun menurun. Penambahan MSG memang dapat meningkatkan kadar natrium dalam
makanan. Dalam 1 gram MSG, kira-kira mengandung 200 mg natrium. Natrium
merupakan zat yang harus dibatasi oleh kelompok usia lanjut, terutama mereka yang
mengidap penyakit jantung, hipertensi, dan ginjal. MSG juga dapat menyebabkan
penyakit hipertensi dan kanker.
2. Glutamicum C. adalah bakteri non-patogenik, walaupun spesies terkait, C. diphtheriae
patogen dan menyebabkan difteri pada manusia melalui eksotoksin kuat yang
dihasilkannya. Hal ini biasanya dapat diobati oleh Antitoxin, toxoid, dan antibiotik.
Media untuk Fermentasi

Air

Air adalah komponen utama untuk semua media fermentasi , dan ini dibutuhkan
dalam mendukung kelancaran proses

Sumber energi

Energi untuk tumbuh berasal dari oksidasi dari komponen medium atau cahaya.

Sumber karbon

Dalam prakteknya, karbohidrat digunakan sebagai sumber karbon dalam prosese


fermentasi mikrobia.

Sumber nitrogen.

Mineral

Media magnesium, fosfor, potassium, sulfur, kalsium dan klorin adalah komponen
penting, dikarenakan konsentrasinya yang dibutuhkan dimana bahan tersebut harus
ditambahkan sebagai komponen yang berbeda

Vitamin

Kebutuhan akan oksigen

Anda mungkin juga menyukai