paper
Paper dibuat untuk melengkapi tugas tugas mata kuliah
Ilmu Penyakit Infeksius
Oleh
Elsa suarni (1202101010103)
Micrococcus luteus
Alexander
Fleming sebelum
ia
bacitracin ,
membentuk
koloni
tahun
1928.M.
kuning
cerah
pada nutrien agar . Untuk mengkonfirmasi dengan Staphylococcus aureus , dapat dilakukan
tes kepekaan bacitracin.M. luteus telah terbukti bertahan di lingkungan oligotrophic untuk
waktu
yang
lama.
Micrococcus
luteus sebelumnya
dikenal
sebagai Micrococcus
lysodeikticus.
Sifat-sifat :
1.
Gram positif
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KLASIFIKASI
Organisme Celluler
Division
: Bacteria
Class
: Actinobacteria
Subclass
: Actinobacteridae
Ordo
: Actinomycetes
Familia
: Micrococeaceae
Genus
: Micrococcus
Spesies
: Micrococcus luteus
Micrococcus luteus tidak dapat tumbuh dalam media yang mengandung garam empedu dan
ungu dalam kristal ini.
Bakteri micrococcus jika ditanam dimedia agar darah akan terjadi hemolisa,yaitu
alpha hemolisa (jika dibawah koloni ada gelap kehijauan dari agar) umumnya disebabkan
oleh peroksida yang dihasilkan oleh bakteri.
Micrococcus
luteus
resisten
terhadap
antibiotik
seperti
Ikan yang diperihara di dalam kolam tanah juga dilaporkan lebih tahan terhadap
Micrococcus luteus dibandingkan dengan ikan yang diperihara pada kolam beton (Scoot,
1993).Efek dari patogenitas Micrococcus luteus yang menyebabkan pendarahan pada organ
tubuh bagian tertentu seperti pada hati, limfa, dan ginjal ikan (Austin, 1999). Pada ikan yang
telah terinfeksi juga diketahui penurunan jumlah leukosit yang disebut juga dengan
leukositosis (Ellis, 1977).
Sementara menurut Studnica and Siwikci, (1986) infeksi Micrococcus luteus
disamping menyebabkan penurunan jumlah leukosit ternyata juga menyebabkan penurunan
jumlah sel darah yang lainnya seperti eritrosit, trombosit, hematocrit dan hemoglobin.Bakteri
Micrococcus luteus merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi peradangan
pada jenis ikan rainbow trout.Micrococcus luteus disamping dapat menyebabkan penurunan
jumlah leukosit ternyata juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah yang lainnya seperti
eritrosit, trombosit, hematocrit dan hemoglobin.
Selain suhu, paparan matahari sangat berpengaruh bagi proses pertumbuhan bakteri.
Cahaya matahari sangat penting dibutuhkan oleh bakteri namun hanya paparan cahaya yang
normal. Pada saat ini paparan cahaya matahari yang masuk ke bumi melebihi paparan cahaya
normal. Paparan cahaya yang masuk ke bumi memiliki intensitas sinar ultraviolet tinggi, dan
dapat berakibat fatal bagi Bakteri. Akibat yang ditimbulkan adalah mutasi gen dan putusnya
rantai DNA bahkan kematian.
gelombang panjang
berkorelasi dengan
peningkatan kejadian kanker kulit. Dengan mampu mengekstrak gen yang menciptakan
penyerapan yang kuat ini, para ilmuwan dapat membuat tabir surya tangguh yang dapat
mencegah kanker kulit
Adaptasi yang dilakukan Micrococcus Luteus terhadap intensitas ultraviolet tinggi
memungkinkan dirinya dapat bertahan hidup dan melindungi diri untuk tetap dapat
bertumbuh, melestarikan rantai DNA-nya.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu,K. Ludira,S.Akhmad,T.M. 2010.DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH
ADAS (Foeniculum vulgare) TERHADAP BAKTERI Micrococcus luteus
SECARA IN VITRO.Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 2,No. 1,
April 2010
Wahyu.E ,2008. Inokulasi Micrococcus Lutea.
Https://Farmasi07itb.Wordpress.Com/2008/12/12/InokulasiMicrococcus-Lutea/ Diakses 05 Mei 2015
Ramadana,2012. Bakteri Micrococcus luteus. Prodi Budidaya Perairan.
UNISI
Panji,B. 2010.Kerajaan Bakteri.Http://MicrotechMeditech.Blogspot.Com/2010/09/Kerajaan-Bakteri.Html . diakses 05
mei 2015