ACARA III
PEMBENIHAN CABAI
Disusun Oleh :
1801070012
2021
ACARA III
PEMBENIHAN CABAI
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat benih cabe dengan benar.
2. Untuk mengetahui benih cabai yang baik.
3. Untuk mengetahui uji perkecambahan pada cabai.
B. Dasar Teori
Berikut klasifikasinya :
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Daun cabai keriting berwarna hijau muda sampai hijau gelap (tergantung
varietasnya) dengan panjang 4 - 10 cm dan lebar 1,5 - 4 cm . Daun ditopang oleh
tangkai daun dan tulang daun berbentuk menyirip. Posisi bunga cabai keriting
biasanya menggantung dengan warna mahkota bunga putih dan memiliki 5 – 6
kelopak bunga dengan panjang bunga 1 – 1,5 cm, lebar 0,5 cm dan panjang
tangkainya 1 - 2 cm. Tangkai putik berwarna putih, panjangnya sekitar 0,5 cm.
Panjang buah cabai keriting dari tangkai hingga ujung buah mencapai 3,7 – 5,3
cm, dan buahnya berukuran kecil (Setiadi, 2006)
E. Hasil Pengamatan
2. Polybag II
jumlah biji berkecambah
jumlah biji yang disemaikan X 100 %
6
= x 100 %=60 %
10
3. Polybag III
jumlah biji berkecambah X 100 %
jumlah biji yang disemaikan
9
= x 100 %=64,2 %
14
4. Polybag IV
jumlah biji berkecambah
jumlah biji yang disemaikan X 100 %
5
= x 100 %=55,5 %
9
5. Polybag V
jumlah biji berkecambah
jumlah biji yang disemaikan X 100 %
8
= x 100 %=50 %
16
6. Polybag VI
jumlah biji berkecambah
jumlah biji yang disemaikan X 100 %
7
= x 100 %=63,6 %
11
F. Pembahasan
1. Keadaan Iklim
Tanaman cabai merupakan tanaman tropis yang mampu hidup di daerah
yang curah hujannya tinggi atau rendah. Saat musim penghujan jarak tanam cabai
tidak boleh terlalu rapat untuk menghindari resiko tertular karena saat musim
penghujan tanaman cabai lebih rentan terhadap hama dan penyakit.
2. Keadaan Tanah
Keadaan tanah yang ideal untuk tanaman cabe adalah yang subur, gembur,
kaya akan bahan organik dan tidak mudah becek (menggenang),serta bebas
cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah (Rukmana, 1996). Jika lahan yang
akan digunakan untuk penanaman cabai masih kurang subur, dapat dilakukan
upaya peningkatan kesuburan dengan pemberian pupuk dan penambahan kapur
pada lahan. Tanaman cabai dapat ditanam pada dataran rendah maupun dataran
tinggi. Hampir semua jenis tanah dapat ditanami cabe mulai dari andosol, latosol,
regosol, ultisol hingga grumusol. Namun demikian, tanah yang baik adalah tanah
yang berstruktur remah, gembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu porous serta
kaya akan bahan organik. Derajat keasaman tanah yang baik berkisar antara 5,5 –
6,8 (Harjadi dan Bintoro, 1982; Prajnanta, 2003).
3. Suhu Udara
4. Kelembapan Udara
5. Curah Hujan
Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 1500 –
2500 mm/tahun (Prajnanta, 2003).
6. Cahaya
Pada praktikum kali ini pertama-tama kita membuat benih dengan cara
menyiapkan buah cabai yang bagus, berwarna merah dan sudah tua, lalu memijat
buah cabai tersebut agar bijinya lepas dari plasenta, kemudian membelah buah
cabai dengan pisau secara hati-hati agar tidak melukai biji di dalamnya, setelah itu
mengeluarkan biji-biji dari cabai yang sudah dibelah, lalu cuci menggunakan air
bersih sampai kotoran dan daging cabai terlepas dari biji, kemudian merendam
biji-biji cabai di dalam air bersih. Setelah direndam selama beberapa saat, ambil
biji yang tenggelam. Sementara yang terapung sebaiknya dibuang. Biji cabai yang
terapung mempunyai persentase tumbuh yang lebih rendah, lalu menjemur biji-
biji cabai terpilih di bawah sinar matahari. Keringkan dengan cara diangin-
anginkan. Setelah benar-benar kering, biji siap dipakai sebagai benih.
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka
Agung, T., A. Y. Rahayu. 2004. Analisis efisiensi serapan N, pertumbuhan, dan hasil
beberapa kultivar kedelai unggul baru dengan cekaman kekeringan dan
pemberian pupuk hayati. Jurnal Agrisains 6(2): 70-74.
Prajnanta. F, 2008. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya : Jakarta.
Rasti., Sumarno.2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah. Iptek Tanaman
Pangan Vol. 3 No. 1
Setiadi, 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Keriting. Penebar Swadaya : Jakarta
I. Lampiran