Anda di halaman 1dari 52

PT TIGA PILAR ENTALISPRO

Kantor Jl. Villa Golf Indah 18 Boro Teronggo,,


Tirtomoyo Pakis, Malang 65154
HP 081236731444
Email rudisusanto592@gmail.com
www tiga-pilar.com
Akuaponik adalah teknik budidaya tanaman yang terintegrasi
dengan budidaya hewan air, seperti ikan, udang serta moluska .
Teknik budidaya akuaponik serupa dengan yang digunakan
dalam budidaya hidroponik secara konvensional. Perbedaan
keduanya adalah terkait dengan sumber nutrisi tanaman.
Hidroponik konvensional menggunakan sumber nutrisi kimia,
sedangkan akuaponik memanfaatkan feses dan ammonia hasil
metabolisme ikan, sebagai sumber nutrisi.
HYDROPONIK MEMERLUKAN ASUPAN AQUAPONIK MENDAPAT ASUPAN NUTRISI
NUTRISI DARI LUAR DARI KOTORAN IKAN
- Hydroponic sebagai salah satu metode biofiltrasi
- Akuaponik adalah model produksi pangan yang
berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan
sikulus nutrien.
- Akuaponik sebagai cara untuk memperkenalkan produk
organik.
- Kotoran ikan sebagai sumber pupuk organic yang baik
bagi pertumbuhan tanaman.
- Menghasilkan dua produk sekaligus dari satu unit
produksi.
- Akuaponik dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan
sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan
ketersediaan lahan terbatas.
- Produk limbah dari satu sistem biologis perfungsi
sebagai nutrient untuk system biologis berikutnya
- Perpaduan ikan dan tanaman merupakan usaha
polikultur yang menghasilkan produk ganda (ikan
dan sayuran).
- Air dapat digunakan kembali karena telah melalui
resirkulasi dan filtrasi secara biologis.
- Produksi pangan lokal ini akan menyediakan
akses untuk pangan sehat dan meningkatkan
ekonomi lokal.
- Sistem resirkulasi
- Resirkulasi Terbuka
- Resirkulasi Tertutup
- Jenis kolam
- Sistem Satu Media
- Sistem Pasang Surut
- Sistem Rakit Apung
- Sistem Teknik Aliran Dalam - Deep Flow
Technique (DFT)
- Sistem Teknik Lapisan Nutrisi - Nutrient Film
Technique (NFT)
• Kita tidak perlu mencangkul, merumput,
menggembur dan membungkuk atau aktifitas
lainnya yang menyiksa badan.
• Sistem akuaponik tidak menggunakan pupuk
dan pestisida kimia.
• Tidak perlu menyiram sayuran setiap hari.
• Hasil panen tanaman dari akuaponik memiliki
nilai harga jual yang cukup tinggi karena
bersifat organik.
• Lahan yang dipakai tidak terlalu luas,memiliki
hasil produksi ganda,hemat
Penggabungan unit aquaponik (a) NTC (b) Media Bed (c) DFT dan
(d) kolam ikan
3 unsur penting dalam aquaponik : Ikan, tanaman dan bakteri
PROSES NITRIFIKASI

Proses biologi yang sangat penting dalam aquaponik


adalah proses nitrifikasi.

Kotoran ikan dan sisa pakan akan membentuk racun


Ammonia dalam air.

Senyawa Ammonia ini harus diubah menjadi senyawa


Nitrit oleh bakteri Nitrosomonas sp., senyawa Nitrit
selanjutnya akan diubah menjadi senyawa Nitrat oleh
bakteri Nitrobacter sp.

Senyawa Nitrat yang terjadi akan dikonsumsi oleh


tumbuhan air seperti Plankton, dan tanaman air lainnya,
yang pada akhirnya akan dikonsumsi oleh ikan itu sendiri.
Reaksi yang terjadi:

1. Ekskresi ikan dan sisa pakan + Bakteri Anaerob dan Jamur →


Senyawa NH4- (Ammonium)
Bersifat racun terhadap ikan
2. NH4- + Bakteri Nitrosomonas + O2 → Senyawa NO2-
Bersifat racun terhadap ikan
3. Senyawa NO2- + Bakteri Nitrobacter + O2 → Senyawa NO3-
Nutrisi tanaman air
4. Senyawa NO3- + Tanaman → O2 + CO2
5. Senyawa NO2- dan NO3 + Bakteri De-nitrifikasi → N2 + Asam
Organik
Pada sistem aquaponik, Siklus Nitrogen dimanfaatkan sebagai
pupuk tanaman
LUAS PERMUKAAN
Bakteri bekembang dipermukaan akar tanaman, dinding
kolam, dan bagian dalam sistem perpipaan.
Semakin luas permukaan untuk menempel, semakin
banyak Ammonia yang bisa diurai.
Untuk memperbesar luas permukaan, digunakan media
seperti gravel, bioball, dll.
pH AIR KOLAM
pH atau derajat keasaman sebagai indikasi air kolam dalam
suasana asam atau basa. pH optimum untuk aqaponik antara
6 – 7, dimana pH ini sangat baik untuk petumbuhan tanaman
dan ikan.

TEMPERATUR AIR KOLAM


Temperatur ideal untuk bakteri 17-34°C
Temperatur ideal untuk ikan 20-30°C. Range temperatur
aquaponik menyesuaikan range parameter ikan.

Bakteri Nitrifikasi pH Optimal


Nitrosomonas sp. 7.2 - 7.8
Nitrobacter Sp. 7.2 - 8.2
OKSIGEN TERLARUT
Bakteri Nitrifikasi membutuhkan tingkat kandungan
Oksigen Terlarut – (Dissolved Oxygen-DO) yang
cukup dalam air dalam rangka menjaga tingkat
produktifitas yang tinggi. Nitrifikasi adalah reaksi
oksidasi, dimana oksigen dibutuhkan sebagai
pereaksi; tanpa oksigen, reaksi akan terhenti.
Tingkat kandungan oksigen terlarut yang optimum
untuk ikan dan bakteri 4 – 8 mg/liter.
Temperatur Ammonia NO2 NO3 DO
pH
°C mg/Ltr mg/Ltr mg/Ltr mg/Ltr
Bentangan optimum 17 - 34 6.0 - 8.5 <3 <3 < 400 4-8
Keseimbangan ekosistem juga perlu diperhatikan.
Keseimbangan antara luas kolam, jumlah ikan,
jumlah tanaman, dimensi biofilter, sangat
berhubungan dengan jumlah bakteri.
Jumlah tebar ideal antara 25 – 40 ekor ikan per m3.
Variabel yang harus diperhatikan dalam membuat unit
aquaponik :

• Berapa kapasitas system


• Metode aquaponik
• Jenis ikannya, herbivora, carnivora atau omnivore
• Tingkat protein pakan
• Jenis tanaman (tunggal atau majemuk)
• Kondisi lingkungan dan kualitas air
• Metoda filtrasi

Rate pakan harian yang direkomendasikan:

• Untuk tanaman daun 40–50 gr/m2/hari


• Untuk tanaman buah 50–80 gr/m2/hari
Ikan atau tanaman yang sakit, merupakan indikasi bahwa
system tidak seimbang. Gejala defisiensi nutrisi tanaman,
karena kekurangan jumlah kotoran ikan, yang berakibat
lambatnya pertumbuhan tanaman, daun menguning, atau
akar yang kurus.

Alat yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas air:


1. pH meter
2. Thermometer
3. Nitrit test kit
4. Ammonia test kit
5. Dissolved Oxygen test kit
Parameter ideal untuk aquaponik, berdasar karakter organisme
Temperatur Ammonia NO2 NO3 DO
Tipe Organisme pH
°C mg/Ltr mg/Ltr mg/Ltr mg/Ltr
Ikan Air Tawar 22 - 32 6.0 - 8.5 <3 <1 < 400 4-6
Tanaman 16 - 30 5.5 - 7.5 < 30 <1 -- >3
Bakteri 14 - 34 6.0 - 8.5 <3 <1 -- 4-8

Kondisi ideal :
Temperatur Ammonia NO2 NO3 DO
pH
°C mg/Ltr mg/Ltr mg/Ltr mg/Ltr
Aquaponik 18 - 30 6.0 - 7.0 <1 <1 5 - 150 >5
- Sistem Satu Media
- Sistem Pasang Surut
- Sistem Rakit Apung
- Sistem Nutrient Film Technique (NFT)
- Sistem Deep Flow Technique (DFT)
TANKI KOLAM IKAN
- KOLAM TERPAL
- KOLAM BETON
- KOLAM PLASTIK/FIBER

Persiapan air awal tebar ikan


- Pembersihan dinding kolam dengan digosok daun
papaya, kemudian dibilas
- Pengisian air dengan pemberian pupuk organic
cair, garam kasar, kapur dolomit (bila perlu),
probiotik
FILTRASI
- FILTRASI MEKANIS
Pemisahan dan penghilangan kotoran dan
endapan dari kolam ikan
- BIOFILTRASI
Pada Biofiltrasi terjadi konversi ammonium NH4- dan
nitrit NO2- menjadi nitrat NO3- oleh bakteri nitrit dan
nitrat.
Biofiltrasi sangat penting dalam system aquaponik
karena ammonium dan nitrit sangat beracun bagi ikan
walau dalam jumlah kecil, sementara tanaman
membutuhkan nitrat untuk tumbuh

Volume minimum tanki


biofilter = 1/6 volume tanki
kolam ikan
Komponen lain yang diperlukan suatu biofilter
adalah aerasi. Bakteri membutuhkan ekses oksigen
untuk proses oksidasi ammonia.
Aerator

Menggabungkan pemisah kotoran (kanan) dengan biofilter (kiri)


PERGERAKAN AIR SIRKULASI
Sirkulasi air sangat penting untuk kehidupan semua
organisme dalam system aquaponik. Bila sirkulasi air
terhenti, maka kandungan oksigen terlarut akan
turun, dan akan terjadi akumulasi kotoran ikan.

Dibutuhkan 20 hari agar seluruh Ammonia dalam sistem terkonversi menjadi Nitrit
Ilustrasi DFT Rakit apung, akar mendapat asupan oksigen dari udara dan
nutrisi dari air
MAKRO NUTRIEN MIKRO NUTRIEN
- Nitrogen - Ferrous (Besi)
- Phosphate - Manganese
- Kalium - Boron
- Calsium (Kapur) - Zink
- Magnesium - Copper (Tembaga)
- Sulfur (Belerang) - Molybdenum

Ketersediaan
nutrisi akuaponik
tergantung pada
pH air
Kembang Kool

pH: 6.0–6.5
Jarak tanam: 45–60cm (3–5
tanaman/m2)
Kecambah dan temperatur :
4–7 hari dengan temperatur
8–20°C
Masa tanam: 2–3 bulan
setelah tanam
Temperatur : 20–25 °C
Paparan sinar : simat penuh
Metode aquaponik : Media
bed
pH: 6.0–7.0
SELADA LETTUCE Jarak tanam : 18–30cm
(20–25 tanaman/m2)
Kecambah temperatur :
3–7 hari pada 13–21°C
Masa tanam : 24–32 hari
setelah tanam
Temperatur : 15–22 °C
(berbunga pada 24°C)
Paparan sinar : simat
penuh (teduh tetapi
hangat)
Metode aquaponik :
Media bed, NFT dan
DWC
MENTIMUN

pH: 5.5–6.5
Jarak tanam: 30–60cm; 2–
5 tanaman/m2)
Kecambah dan temperatur
: 3–7hari; 20–30°C
Masa tanam: 55–65 hari
Temperatur : 22–28°C
siang hari, 18–20°C
malam hari
Paparan sinar: simat
penuh
Metode aquaponik : Media
bed; DWC
TERUNG
pH: 5.5–7.0
Jarak tanam: 40–60cm
(3–5 tanaman/m2)
Kecambah dan
temperatur : 8–10 hari
pada 25–30°C
Masa tanam: 90–120 hari
Temperatur : 15–18°C
malam hari, 22–26°C
siang hari
Paparan sinar: simat
penuh
Metode aquaponik : Media
bed
CABAI
pH: 5.5–6.5
Jarak tanam : 30–60cm
(3–4 tanaman/m2, bisa
lebih untuk varietas kecil)
Kecambah temperatur : 8–
12 hari pada 22–30°C
Masa tumbuh : 60–95 hari
Temperatur : 14–16°C
malam hari, 22–30°C siang
hari
Paparan sinar : simat
penuh
Metode aquaponiks :
Media bed
TOMAT
pH: 5.5–6.5
Jarak tanam: 40–60cm (3–5
tanaman/m2)
Kecambah dan temperatur :
4–6 hari pada 20–30°C
Masa tumbuh : 50–70 hari
panen pertama; berbuah
90–120 hari hingga 8–10
bulan
Temperatur Optimal : 13–
16°C malam, 22–26°C siang
Paparan cahaya : simat
penuh
Metode aquaponik : Media
bed dan DWC
pH: 5.5–7.0
KACANG PANJANG DAN BUNCIS Jarak tanam: 10–30 cm
tergantung varietas
(varietas semak 20–40
tanaman/m2,
Varietas rambat 10–
12tanaman/m2)
Kecambah dan temperatur
: 8–10 hari pada 21–26°C
Masa tumbuh : 50–110 hari
hingga panen (tergantung
varietas)
Temperatur : 16–18°C
malam, 22–26°C siang
Paparan sinar: simat
penuh
Plant height nd width: 60–
Metode aquaponik : Media
bed
KUBIS
pH: 6–7.2
Jarak tanam: 60–80cm (4–
8 tanaman/m2)
Kecambah dan temperatur :
4–7 hari pada 8–29°C
Masa tanam : 45–70 hari
setelah tanam (tergantung
varietas dan musim)
Temperatur Ideal: 15–20°C
(melambat pada >25°C)
Paparan sinar : simat
penuh
Metode aquaponik : Media
bed
BROKOLI
pH: 6–7
Jarak tanam : 40–70cm
(3–5 tanaman/m2)
Kecambah dan
temperatur : 4–6 hari pada
25°C
Masa tanam : 60–100 hari
setelah tanam
Temperatur tumbuh : 13–
18°C
Paparan sinar : simat
penuh ; tumbuh lambat
bila teduh
Metode aquaponik : Media
bed
SELEDRI
pH: 6–7
Jarak tanam : 15–30cm (10–
15 tanaman/m2)
Kecambah dan temperatur :
8–10 hari pada 20–25°C
Pertumbuhan : 20–30 hari
setelah tanam
Temperatur tumbuh : 15–
25°C
Paparan sinar : simat penuh
; waktu teduh >25°C
Metode aquaponik : Media
bed, NFT dan DWC
NILA DAN MUJAIR
KARPER

LELE
UDANG LOBSTER

GURAMI
PERHITUNGAN DAN RATIO KOMPONEN AQUAPONIK

TANAMAN SAYURAN TANAMAN BUAH


Jumlah pakan ikan 40 - 50gr/m2/hari 50 - 80 gr/m2/hari
Jumlah tanaman 20 - 25 tanaman/m2 4 - 8 tanaman/m2

Menghitung kebutuhan ikan dari 25 tanaman Selada


( Selada dipanen setiap 4 minggu mulai pembibitan )

25 / minggu x 4 minggu = 100 tanaman pada system


25 selada butuh ruang 1m2
Maka 100 tanaman x 1m2/25 tanaman = 4 m2
1m2 = 50gr pakan ikan/hari
Maka 4m2 x 50gr/hr/m2 = 200gr pakan/hari

Bila satiasi biomasa ikan 1-2% berat badan


Maka 200gr pakan/hari x 100gr ikan/1-2 gr pakan/hr =
10-20 kg biomassa ikan
PADAT TEBAR IKAN IDEAL = 10-20KG IKAN PER M3

KEBUTUHAN FILTRASI
Area permukaan
Kebutuhan
Material Biofilter specifik
material
m2/m3
Batuan gravel 300 1
Bioball 600 0.5

Max. `Jumlah pakan Laju Alir Minimum Area tumbuh


Ukuran Kolam Volume Volume
Biomassa Ikan harian Pompa tanaman
(M3) Filter Biofilter media
(kg) (gr/hari) Ltr/jam (M2)
Batu koral Bioball
0.2 5 50 800 20 50 25 1
0.5 10 100 1200 20 - 50 100 50 2
1.0 20 200 2000 100 - 200 200 100 4
1.5 30 300 2500 200 - 300 300 150 6
2 40 400 3200 300 - 400 400 200 8
10 aspek penting dalam menejemen aquaponik
- Observasi dan monitor harian
- Pastikan aerasi dan sirkulasi air beroperasi normal
- Jaga kualitas air
- pH 6-7
- DO > 5 mg/L
- TAN < 1 mg/L
- NO2 <1 mg/L
- NO3 5–150 mg/L
- temperatur 18–30°C
- Pilih ikan dan tanaman sesuai kondisi pasar
- Jangan tebar ikan terlalu padat (20 kg/1000 L)
- Hindari pemberian pakan terlalu banyak, buang pakan yang tersisa
setelah 30 menit
- Syphon kotoran ikan di dasar kolam, jaga kebersihan kolam
- Jaga keseimbangan tanaman, ikan dan ukuran biofilter
- Panen secara berkala dan tanam ulang agar berkesinambungan
- Cegah hama
- Hindari cemaran pathogen masuk ke dalam system (dari manusia
atau binatang)

Anda mungkin juga menyukai