Anda di halaman 1dari 2

Menurut Primavera (1994) bahwa ± 15% pakan yang di berikan tidak di konsumsi, sedangkan

20% dari 85% pakan yang di konsumsi akan terbuang melalui kotoran. Sisa pakan dan kotoran
dari ikan mempunyai protein yang tinggi karena termasuk bahan organik yang nantinya akan
diuraikan menjadi polipeptida, asam – asam amino, dan akan menjadi produk akhir yaitu
ammonia. Sehingga pemberian pakan yang berlebihan pada ikan bukan memberikan efek yg
positif, melainkan efek yang negatif karena akan menjadi dampak buruk bagi ikan.

Ammonia yang terlarut dalam air kolam ikan ada dua bentuk,yaitu :
– Tidak terionisasi (NH3) mempunyai sifat yang sangat beracun dan kadarnya menjadi
meningkat bersama dengan meningkatnya kadar pH sehingga akan bersifat toksik pada ikan.
Hal yang dapat mempengaruhi tingkat racun pada ammonia terhadap ikan biasanya dari pH dan
suhu air kolam. Apabila pH atau suhu air semakin tinggi, dapat mengakibatkan daya racun
ammonia semakin tinggi juga.
– Terionisasi atau ion amonium ( Kurang beracun, NH4+ ), bentuk ini mendominasi ketika pH
rendah.

Apabila amonia di biarkan menumpuk maka akan menjadi racun bagi ikan. Sedangkan tanda
ikan yang mengalami keracunan ammonia biasanya terlihat lemas dan stress, saat bernafas
lebih meningkat, sering meloncat ke udara, akan mudah terinfeksi oleh bakteri dan parasit yang
di tandai keluarnya lendir yang berlebihan, kadang berkumpul di saluran air yang masuk, ikan
akan lebih banyak berbaring pada bagian bawah kolam yang menunjukkan bahwa ikan merasa
tidak nyaman dan akan mengisolali dirinya, dan dapat menyebabkan gagal panen yang akan
anda alami.

Ada beberapa untuk menurunkan kadar amonia pada kolam, yaitu :

1. Menguras kolam ikan dengan jadwal yang rutin


2. Kolam ikan di aliri dengan air yang mengalir
3. Menggunakan filter kolam
4. Apabila ikan berjumlah banyak dalam 1 tempat, maka sebaiknya pindahkan ikan
sebagian ke tempat yang lain
5. Membersihkan lumpur yang ada di dalam dasar kolam yaitu dengan membuangnya
secara rutin
6. Menjaga kadar pH antara 6.5 hingga 7.5
7. Menaburkan kapur agar bahan organik cepat larut
8. Yang terpenting selalu mengecek kandungan ammonia di dalam air kurang lebih 1 bulan
sekali

Pengecekkan kadar ammonia di dalam air bukan hanya di lakukan dengan cara menggunakan
alat indera penciuman kita saja, karena selain kita menghirup bau yang tidak enak hasilnya pun
kurang akurat. kita harus menggunakan cairan khusus untuk mengecek kadar ammonia di dalam
air yaitu Ammonia Test Kit, sehingga hanya dengan menggunakan cairan ini anda sudah dapat
mengetahui dengan mudah kadar ammonia secara cepat, tepat, dan akurat. Jadi anda bisa
mengontrol air di dalam kolam, melakukan penanganan yang tepat, dan tentunya yang
terpenting yaitu meminimalisir kerugian saat anda melakukan panen.

Kali ini anda tidak perlu bingung untuk mendapatkan cairan Ammonia Test Kit, hanya
di meteran.id anda mendapatkan Ammonia Test Kit dengan mudah.

Air yang sehat.. Menentukan kualitas ikan anda ^-^

Anda mungkin juga menyukai