Anda di halaman 1dari 52

PENYULUHAN “Usaha Budidaya Ikan Lele Melalui Pemanfaatan Limbah

Hasil Budidaya dengan Teknologi Fitoremediasi Menggunakan Kangkung


dengan Sistem CRS (Close Resirculation System)/ Aquaponik

Moch Saad, S.Pi, M.Si

Fakultas Perikanan
Universitas Islam Lamongan

Penyuluhan di Desa Sambangan, Kec. Babat, Kab.


Lamongan
Curiculum Vitae
Nama : Moch Saad S.Pi., M.Si
Tempat/tgl lahir : Gresik /22 Juli 1993
Alamat : Perumahan Tambora Jl. Neptunus 2 no 11, Tikung, Lamongan
E-mail : amochsaad22@gmail.com
No Hp : 08983617292
Riwayat pendidikan :
- SMA SHAFTA Surabaya
- S1 Universitas Airlangga Jurusan Budidaya Perairan
- S2 Universitas Airlangga Jurusan Bioteknologi Perikanan dan Kelautan

Pekerjaan : :
• Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
Instalasi Budidaya Air Payau Lamongan
• Staf Pengajar di Universitas Islam Lamongan

Bidang Keahlian :
-- Budidaya
-- Biologi Molekuler
-- Genetika
-- Penyakit Ikan

Pengalaman Penyuluhan :
- Penyuluhan dan pelatihan tentang Budidaya Nila Srikandi di Balai Pelatihan Kepanjen, Malang
- Penyuluhan tentang Budidaya Udang Vaname di desa Menganti, Lamongan
- Penyuluhan tentang BUSMETIK di Desa Glagah, Lamongan
- Pendanaan Hibah Kementerian Riset Dikti tentang Budidaya Lele dengan system CRS di Kec Babat, Lamongan
Ikan Lele
Spesies ikan air tawar yg
mudah dibudidayakan

Daya tahan tubuh kuat

Mempunyai nilai ekonomis


tinggi
Usaha Budidaya Ikan Lele
1. Benih

Pengaruh

1.
2. Pakan
Pertumbuhan
3. Daya Tahan
2. Pemberian Pakan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan

Metode
Pemberian Pakan

• Disesuaikan dengan
kebutuhan nutrisi
• Dibedakan menurut Feeding Program
umur dan tahap
pertumbuhan
3. Kolam Pemeliharaan
Kolam Beton
Kolam Tanah
Kolam Terpal
Dll
Pembesaran lele di kolam beton
Pembesaran lele di kolam beton
Pembesaran Lele di kolam tanah
Pembesaran Lele di kolam tanah
Kolam Pembesaran Lele Sistem Terpal
Kolam Pembesaran Lele Sistem Terpal
Kolam Pembesaran Lele Sistem Terpal
Kolam Pembesaran Lele Sistem Terpal
Kolam Pembesaran Lele Sistem
4. Penyakit

Lingkaran Permasalahan Prisma Permasalahan


Waktu

Komoditas
(host)
Lingkungan
Lingkungan

Manusia

Patogen

Patogen

Komoditas
(host)
Solusi dan Tindakan Terhadap Penyakit

Preventif/Pencegahan Penerapan
(Lingkungan & Kualitas Air) Biosecurity

Kuratif/Pengobatan Melalui
(Obat-obatan, vaksin) Pakan & Air
5.TUNTUTAN & KEBUTUHAN PASAR

KUALITAS KUANTITAS

Pasar
(Lokal & Ekspor)

Apakah ini Sudah


Kita Penuhi ??? KONTINUITAS
(Tepat waktu)
Permasalahan Ikan Lele

Limbah Buangan Feses dan


sisa Pakan

Kematian Ikan Lele

SOLUSI ??
SOLUSI??

PROBIOTIK dan AQUAPONIK


1. PROBIOTIK
PEMANFAATAN PROBIOTIK :
1. Menekan pertumbuhan patogen melalui
produksi senyawa antimikroba.
2. Berkompetisi terhadap senyawa kimia
atau sumber energi (nutrisi).
3. Berkompetisi terhadap tempat
perlekatan.
4. Peningkatkan respon imun (kekebalan).
5. Berinteraksi dengan fitoplankton.
6. Perbaikan kualitas air.
Bahan-Bahan Kultur Probiotik
• Air 30 L
• Probiotik (EM4, Sel Multi, POC, SuperNB dll) 140 ml
• Dedak 500 gr
• Tetes Tebu 500 ml
• Ragi Tape/Roti 3 butir
Bahan-bahan untuk Campuran Pakan
• Vit C
• Progol
• Probiotik  Lactobacillus sp.
• Ragi dapat meningkatkan nilai kecernaan dan protein
pakan
• Amino liquid
2. AQUAPONIK
Penggabungan antara sistem budidaya
akuakultur (budidaya ikan)
dengan
hidroponik
(budidaya tanaman/sayuran tanpa media tanah).
Sistem ini mengadopsi
sistem ekologi pada
lingkungan alamiah, dimana
terdapat hubungan simbiosis
mutualisme antara ikan dan
tanaman.
Konvensional vs Aquaponik

Perbedaan mendasar antara sistem budidaya tanaman secara konvensional dengan


akuaponik yaitu pada penggunaan pupuk dan air.

secara konvensional memerlukan pupuk dan air lebih Besar / Banyak


KEUNGGULAN AKUAPONIK
 Hemat lahan dan air, dibandingkan dengan
system konvensional untuk mendapatkan
bobot ikan yang sama dari luas lahan yang
sama, system akuaponik hanya
memerlukan air kurang dari 10%
 Produk Sayurannya Organik, Sehingga
Harga Jual Sayur lebih Mahal
 Pemeliharaan yang Mudah, tidak
memerlukan penyiangan, terbebas dari
hama tanah
 Kualitas Air di Kolam Ikan lebih stabil,
Oksigen lebih tinggi. 5
Sistem Kerja Akuaponik

Air beserta kotoran yang berasal dari budidaya ikan disalurkan kepada tanaman karena
mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman akan menyerap
nutrisi yang berasal dari air dan kotoran ikan tadi. Sebagai gantinya, tanaman akan
memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang sudah tersaring oleh media tanam.
`
Jenis - Jenis Tanaman

- Kangkung
- Pak Coy
- Sawi
- Tomat
- Cabe
- Timun
-Terong
Kenapa Kangkung ?
• Menyerap Amonia
• Menyerap Logam Berat
• Kandungan Protein
Tinggi 23%
• Mempunyai nilai
Ekonomis tinggi
TIPE - TIPE AQUAPONIK
1. Media Beds
Teknik ini terdiri dari wadah yang penuh dengan batu atau
kerikil pori-pori kecil sebagai media tanamnya.
Media Tanamnya
-pasir kasar,
- kerikil,
-batu apung
-arang dll.
KONSTRUKSI WADAH

•A= Batu apung atau kerikil, S= saringan, O = outlet


• P= pembatas dari plastik berlubang. Sabut kelapa bisa juga
tidak 10
Media Tanam

Batu Koral Batu Apung Ijuk

Arang
Alat yang dibutuhkan

15
Cara Setting Media Tanam
Kelebihan dan kekurangan Media Grow Beds

+ Paling mudah dibuat


+ Tidak perlu filter tambahan
+ Bisa untuk menanam tanaman besar, ex: tomat, cabe, dll

- Perlu diawasi pompa agar tiak tersumbat


- wadah tanam berat
- mahal bahan2 medianya
2. Nutrient Flow Teknik (NFT) & Deep (DFT)
Teknik ini air
kaya nutrisi
dipompa
kedalam
saluran
tertutup
(pipa ,dll)
dengan arus
yang kecil

Tanaman diletakan di pot kecil berongga sehingga akar


untuk mengakses air untuk nutrisi mengalir.
12
Cara Pembuatan NFT & DFT
NFT & DFT Botol Bekas
Filter

Filter Biologi
1. Bioball
2. Bekas Jaring-Jaring
3. Karang Jahe dll
Kelebihan dan kekurangan NFT

+ Sistem Terbaik untuk Aquaponik skala besar,


+ Susunan tanaman terlihat rapi dan tertata
+ Hemat biaya dan mudah modfikasi medianya

- Tidak bisa menopang tabaman berat seperti timun, tomat


- Butuh alat filtrasi / penyaring ekstra karena air dalam
siklus tertutup
3. Rakit Apung

Sistem ini membuat


tanaman terapung
diatas air sehingga
memungkinkan akar
menonjol keluar,
menggelantung di atas
air dan menyerap
langsung air yang
kaya akan nutrisi dari
kolam ikan
Kelebihan dan kekurangan Rakit Apung

+ Kondisi stabil, jarang terjadi fluktuasi pH dan suhu air,


karena air tidak berpindah
+ Minim peralatan/ pipa, bisa di set up relatif murah untuk
skala komersil
- Perlu asupan bakteri dari luar karena kurangnya media
untuk bakteri
- Kapasitas tanaman kecil, sesuai luas lahan
- Kotoran ikan kurang tercukup terurai sempurna,
- berisiko akar tanamannya dimakanan ikan
Selayang Pandang Fakultas Perikanan
Selayang Pandang Fakultas Perikanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai