Anda di halaman 1dari 16

12 Desember 2020

Pupuk Hayati &


Biokompos
Oleh :
Sindi Praptono Putri (1702111004) II Demas Wilman Daniswara (1702111008)
Tri Herbaning Tyas W.N. (1702111021) II Julia Rismawati (1702111027)
Intan Lailatul Istiqmah (1702111030)
EfekAplikasi Pupuk Hayati terhadap Populasi Mikroba dan KetersediaanUnsur
Hara Makro padaTanah Entisol

Efek aplikasi pupuk berbeda-beda, pemberian pupuk hayati dengan berbagai


konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap populasi jamur dan bakteri. Pda PH
tanah tidak ada pengaruh signifika, Pemberian pupuk hayati dengan berbagai
konsentrasi tidak ada pengaruh signifikan terhadap kandungan N total tanah, dan
Pemberian pupuk hayati dengan berbagai konsentrasi dapat berpangaruh secara
signifikan terhadap kandungan P2O5 dan K2O tersedia pada tanah (Kalay et al., 2020)
Pemberian pupuk hayati konsorsium Bion Up, pupuk hayati asal akar bambu dan
pupuk hayati konsorsium asal akar rumput gajah :
(1) menurunkan populasi total jamur tetapi meningkatkan populasi total bakteri;
(2) pH dan kandunga tanah tidak mengalami perubahan yang signifikan;
(3) kandungan P2O5 dan K2O n N-total tersedia tanah terjadi perubahan yang
dignifikan dengan kenderung bertambah; dan
(4) perbedaan konsentrasi antara pupuk hayati tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap populasi total jamur dan bakteri, pH, kandungan N- total, dan
kandungan P2O5 dan K2O tersedia tanah

BEST FOR You 2


O R G A N I C S C O M PA N Y
INOVASI TEKNOLOGI PUPUK HAYATI DAN KOMPOS
DAUN BAWANG MERAH UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BAWANG MERAH

Pengembangan inovasi teknologi pupuk terbarukan sangat diperlukan


untuk menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.
Pemberian sulfur yang dibantu pupuk hayati di pertanaman bawang merah
akan berpengaruh pada hasil umbi bawang merah.
Pemberian sulfur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
bawang merah, hasil terbaik diperoleh pada pemberian dosis sebesar 100
kg S/ha namun tidak berbeda nyata dengan pemberian dosis 200 kg S/ha
untuk variabel luas daun, jumlah umbi, bobot segar tanaman per rumpun,
bobot kering tanaman per rumpun dan bobot umbi per rumpun.
Pemberian kompos daun bawang merah berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, hasil terbaik diperoleh
pada pemberian kompos daun bawang merah sebesar 25 t/ha untuk
variabel luas daun, jumlah umbi, bobot segar tanaman per rumpun, bobot
kering tanaman per rumpun dan bobot umbi per rumpun.
Pengaruh pemberian dosis sulfur terhadap tinggi tanaman, jumlah daun,
bobot segar umbi per rumpun dan volume umbi bergantung pada dosis
kompos yang diberikan. (Sakhidin1, Kharisun1, 2019)

BEST FOR You 3


O R G A N I C S C O M PA N Y
Produksi Bio-Listrik dengan Kompos dan Urea pada Sistem Plant
Microbial Fuel Cell Menggunakan Tanaman Padi (Oryza Sativa)

Plant Microbial Fuel Cell merupakan teknologi yang dikembangkan untuk


memproduksi energi listrik dari tanaman hidup. Prinsip daripada PMFC ini yaitu
Energi matahari ditangkap oleh tanaman atau mikroorganisme fotoautropik yang
digunakan untuk menghasilkan donor elektron melalui elektroda, kemudian
dikonversi oleh mikroorganisme heterotropik menjadi energi listrik. (L, 2017)

Pemberian jenis pupuk kompos sebanyak 145 gram yang disertai penambahan air
sebanyak 50% dari kadar air tanah tersedia menghasilkan nilai tegangan listrik yang
optimal yaitu sebesar 215.1 mV dengan daya listrik maksimal sebesar 186.06
mW/cm2. Berdasarkan hasil analisa Uji Jarak Duncan, perlakuan terbaik terjadi pada
penambahan pupuk kompos sebesar 3% dari massa tanah yang disertai dengab
penambahan 50% air dari kadar air tanah tersedia dengan nilai tegangan listrik
sebesar 215.1 mV, arus listrik sebesar 0.860 mA/cm2 dan daya listrik sebesar 186.061
mW/cm2. Peningkatan tinggi tanaman sebesar 2.83 cm, jumlah daun sejumlah 5.67
helai daun dan diameter batang meningkat sebesar 5.78 mm dengan nilai pH
sebesar 6.75 mendekati netral serta nilai daya hantar listrik sebesar 0.31 ms/cm (L,
2017)

BEST FOR You 4


O R G A N I C S C O M PA N Y
Pemanfaatan Bakteri Penambatn Sebagai Pupuk Hayati dan
Pengaruhnya Terhadap Serapan Nitrogen Tanaman Kedelai
Pada Alfisol
Cyanobacteria digunakan sebagai pupuk hayati yang dapat memberikan
unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium. Kemampuan Cyanobacteria
menambat N2 dari udara bebas mempunyai peranan untuk
mempertahankan kesuburan ekosistem pada kondisi alami lahan pertanian
(Simanungkalit et al. 2006). Gardner et al. (2008) menyatakan bahwa,
Cyanobacteria dapat memfiksasi unsur hara nitrogen dan Cyanobacteria
merupakan salah satu jenis bakteri hidup bebas yang dapat
menyumbangkan nitrogen untuk ketersediaan nitrogen dalam tanah.
Pemberian pupuk hayati Cyanobacteria dapat meningkatkan total nitrogen
yang dibutuhkan tanaman kedelai. Semakin tinggi koloni Cyanobacteria
maka semakin tinggi nilai serapan nitrogen dalam tanah. (Pamungkas &
Prasetya, 2017)

BEST FOR You 5


O R G A N I C S C O M PA N Y
Pupuk Hayati Bacillus subtilis Mengurangi EmisiAmonia
Pertanian dan Menggeser Mikrobiom Siklus Nitrogen Tanah

Pemberian pupuk hayati Bacillus subtilis mengurangi penguapan NH3


hingga 71%. Dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk hayati Bacillus
subtilis juga menurunkan volatilisasi NH3 hingga 44%. Pemberian pupuk
hayati B. subtilis menurunkan konversi pupuk nitrogen menjadi NH4 + -N
dengan mengurangi kelimpahan gen ureC (Urease subunit beta). Pupuk
hayati B. subtilis secara bersamaan meningkatkan proses nitrifikasi dengan
meningkatkan kelimpahan gen bakteri amoA, gen comammox amoA, dan
bakteri pengoksidasi amonia. Oleh karena itu, penerapan pupuk hayati B.
subtilis dapat mengurangi akumulasi NH4 + -N pada tanah basa dan
mengurangi penguapan NH3. Penerapan pupuk hayati B. subtilis
merupakan strategi pengendalian yang menjanjikan untuk mengurangi
emisi NH3 pertanian dengan tetap mempertahankan hasil panen yang
tinggi dan memitigasi lingkungan.(Sun et al., 2020)

BEST FOR You 6


O R G A N I C S C O M PA N Y
Peran Bioteknologi Dalam Pembuatan Pupuk
Hayati
Kemajuan bioteknologi tidak hanya memudahkan proses inokulasi dan penyiapan
formulasi pupuk hayati tetapi juga memudahkan dalam mengidentifikasi dan
mengkarakterisasi jenis mikroorganisme yang menunjukkan efektivitas tinggi
sebagai pupuk hayati. Selain itu, melalui bioteknologi juga dapat diketahui
hubungan kekerabatan masing-masing jenis yang ditemukan dan tingkat
kompatibilitas berbagai jenis mikroorganisme yang ada sehingga bila
dikombinasikan dalam suatu formulasi tertentu akan menghasilkan efek kinerjanya
yang optimal. Pengumpulan mikroorganisme yang dipilih meningkatkan keefektifan
tethering hara tertentu dan memfasilitasi pasokannya ke tanaman. Pembuatan
pupuk hayati dapat dilakukan cukup dengan mengambil tanah yang pernah
dipalikasikan pupuk hayati, misalnya legin pada tanaman kacang tanah, kemudian
diaplikasikan pada lahan pertanaman baru untuk pertanaman kacang-kacangan atau
dengan teknologi canggih untuk mengidentifikasi, mengisolasi mikroorganisme
unggulan tertentu dan membuat suatu formulasi campuran berbagai jenis
mikroorganisme yang mampu menghasilkan nutrisi secara langsung ataupun tidak
langsung untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk hayati bermanfaat dalam
meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kesehatan tanah, memacu
pertumbuhan dan produksi tanaman. (Sriwahyuni & Parmila, 2019)

BEST FOR You 7


O R G A N I C S C O M PA N Y
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI DAN MIKORIZA
TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU
BAKTERI
Budidaya tanaman tomat di kalangan petani mengalami kendala yang dapat
menyebabkan tingkat produksi tanaman tomat rendah secara kuantitas dan kualitas. Kendala
tersebut antara lain serangan hama dan penyakit yang dapat terjadi sejak dari pembibitan
hingga tanaman berproduksi.
Bakteri Ralstonia solanacearum sangat merugikan petani karena bakteri ini
mempunyai spektrum inang yang cukup luas. Beberapa tanaman yang dapat menjadi
inangnya antara lain tomat, terung, seledri, cabai, dan pisang. Intensitas serangan bakteri
pada tanaman tergantung pada jenis varietas yang ditanam, virulensi bakteri, dan musim.
Salah satu upaya pengendalian penyakit layu bakteri dengan menggunakan teknik ramah
lingkungan yang sudah terbukti dapat mencegah serangan penyakit layu bakteri adalah
penggunaan MVA (mycorhiza vesicular arbuscular). Aplikasi MVA merupakan salah satu
mikroorganisme yang terbukti mempunyai kemampuan untuk menekan serangan penyakit
layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. MVA mempunyai korelasi
positif terhadap beberapa aspek fisiologi tanaman inang diantaranya dalam hal menurunkan
serangan penyakit.
Penggunaan pupuk hayati yang dilakukan untuk menekan serangan penyakit dan
sekaligus meningkatkan produktivitas tanaman juga sedang dikembangkan saat ini. Salah
satu pupuk hayati yang dijumpai mengandung beberapa mikroorganisme yaitu Bacillus
pantotkentikus, Trichoderma lactae dan Bacillus firmus sebagai activator, mengandung
humus, protein, enzim dan mikroorganisme. Pupuk hayati tersebut mengandung bahan
ramah lingkungan yang cocok digunakan dalam meningkatkan produksi dan kualitas
tanaman pertanian(Aulia et al., 2016.
BEST FOR You 8
O R G A N I C S C O M PA N Y
TEKNOLOGI MIKROBA PELARUT HARA SEBAGAI
PUPUK HAYATI

Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme dan


mempercepat proses mikrobologis, meningkatkan ketersediaan hara,
mengaktifkan serapan hara, menekan soil-borne disease, mempercepat proses
pengomposan, memperbaiki struktur tanah, dan menghasilkan substansi aktif
yang dapat meningkatkan pertumbuhandan perkembangan tanaman. Jenis
Mikroba sebagai bahan dasar pupuk hayati antara lain bakteri dan cendawan atau
fungi. Bakteri pelarut fospat merupakan bakteri dekomposer yang
mengkonsumsi senyawa karbon sederhana, seperti eksudat akar dan sisa
tanaman. Mikoriza sebagai jamur akar membantu tanaman untuk menyerap
unsur hara terutama unsur hara fosfat. Faktor yang menentukan mutu pupuk
hayati adalah jumlah mikroorganisme. Penyimpanan pada suhu rendah umumnya
lebih cocok untuk ketahanan hidup mikroorganisme, mempertahankan
kelembaban, kematian mikroorganisme dapat dikurangi. Mikroba peka terhadap
sinar matahari langsung. Teknologi produksi yang telah berhasil diterapkan
adalah rekayasa fermentasi dan teknik mikroenkapsulasi sel mikroba. Produk
pupuk hayati pelarut hara yang telah dihasilkan ; Pupuk Hayati Enchancing
Microbial Activities in The Soils, BioLestari, Tiens Golden Harvest, Migra Plus
dan Pupuk Hayati Bio-fosfat (Kumpulan (UnAir), 2015) .

BEST FOR You 9


O R G A N I C S C O M PA N Y
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI
(BIOFERTILIZER)
pupuk hayati (biofertilizer) untuk pertumbuhan dan produksi tanaman.
Pupuk hayati (biofertilizer) merupakan pupuk yang mengandung 9
konsorsium mikroba dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman agar
menjadi lebih baik. Mikroba yang digunakan yaitu (1) bakteri fiksasi
Nitrogen non simbiotik Azotobacter sp. dan Azospirillum sp.; (2) bakteri
fiksasi Nitrogen simbiotik Rhizobium sp.; (3) bakteri pelarut Fosfat Bacillus
megaterium dan Pseudomonas sp.; (4) bakteri pelarut Fosfat Bacillus
subtillis; (5) mikroba dekomposer Cellulomonas sp.; (6) mikroba
dekomposer Lactobacillus sp.; dan (7) mikroba dekomposer Saccharomyces
cereviceae(Cossio et al., 2012).

BEST FOR You 10


O R G A N I C S C O M PA N Y
PENGARUH PUPUK HAYATI DAN
ANORGANIK TERHADAP POPULASI BAKTERI
PELARUT FOSFAT, KANDUNGAN FOSFAT (P),
DAN HASIL TOMAT HIDROPONIK
Pada sistem hidroponik, pemberian pupuk anorganik dan pupuk
hayati dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman karena pupuk
anorganik menyediakan unsur hara dan pupuk hayati
menghasilkan fitohormon yang meningkatkan pertumbuhan
tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian pupuk hayati yang dikombinasikan dengan pupuk
anorganik terhadap populasi bakteri pelarut fosfat, kandungan
fosfat (P) dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7
perlakuan kombinasi pupuk anorganik (konsentrasi 100%, 75%, dan
50%), pupuk hayati (konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25%) 4
ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk
melihat pengaruh perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
kombinasi pupuk anorganik dan pupuk hayati menunjukkan hasil
yang tidak berbeda nyata terhadap populasi bakteri pelarut fosfat,
kandungan P, dan hasil tanaman tomat pada sistem hidroponik.
(Adhitiya Rana, 2018)
BEST FOR You 11
O R G A N I C S C O M PA N Y
PERANAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERTANIAN PADA INDUSTRI PUPUK HAYATI
(BIOFERTILIZERS)
industri pupuk hayati untuk menghasilkan produk (biofertilizers) yang efektif dan
efisien dalam meningkatkan ketersediaan hara, efisiensi pemupukan, dan
produktivitas tanaman. Secara garis besar pupuk hayati terdiri dari kelompok (1)
Penambat N (simbiotik dan nonsimbiotik), (2) Pemobilisasi P (phosphate
mobilizing biofertilizers) meliputi mikroba pelarut P dan mikoriza, (3) Sellulolitik
atau organisme pengurai bahan organik (organic matter decomposer), dan (4)
kelompok PGPR (plant growth promoting rhizobacteria)
Terobosan bioteknologi moderen diharapkan mampu menjadikan tanaman non
legum mampu membentuk nodula (“paranodule”) yang dapat menambat N2 dari
udara. Produksi pupuk hayati saat ini masih relatif sangat kecil dibandingkan
dengan potensi permintaan (pasar). Pengembangan industri pupuk hayati yang
didukung oleh tenaga ahli dari lembaga penelitian atau perguruan tinggi
merupakan terobosan untuk menghasil pupuk hayati yang efektif dan efisien.
(2012 ,‫گرس‬
‫) رـبــــ‬

BEST FOR You 12


O R G A N I C S C O M PA N Y
SUBSTITUSI TSPDENGAN PEMBERIAN BIOKOMPOS JERAMI PADI
TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASILTANAMAN MENTIMUN
(Cucumis sativus L.)

1. Biokompos jerami padi mudah diaplikasikan , tidak menghasilkan


racun (toksin) , ramah lingkungan dan tidak mengganggu organisme
lain yang bermanfaaat bagi tanaman terutama organisme
2. Keunggulan dari biokompos jerami padi adalah dapat memperbaiki
struktur tanah , meningkatkan kapasitas tukar kation , menambah
kemampuan tanah menahan air da n meningkatkan kegiatan biologi
tanah.(Wilis, 2019)

BEST FOR You 13


O R G A N I C S C O M PA N Y
Daftar Pustaka

1. Kalay, A. M. et al. (2020) ‘Efek Aplikasi Pupuk Hayati terhadap Populasi Mikroba dan Ketersediaan Unsur
Hara Makro pada Tanah Entisol’, Agrologia, 8(2), pp. 63–70. doi: 10.30598/a.v8i2.1011.
2. akhidin1, Kharisun1, M. J. (2019) ‘Inovasi Teknologi Pupuk Hayati Dan Kompos Daun Bawang Merah Untuk
Meningkatkan Hasil Bawang Merah’, "Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal
Berkelanjutan IX”, 3(November), pp. 264–274.
3. L, O. S. (2017) ‘Produksi Bio-Listrik dengan Kompos dan Urea pada Sistem Plant Microbial Fuel Cell
Menggunakan Tanaman Padi’, 5(3), pp. 210–221.
4. Pamungkas, R. Y., & Prasetya, B. (2017). Pemanfaatan Bakteri Penambat N Sebagai Pupuk Hayati dan
Pengaruhnya terhadap Serapan Nitrogen Tanaman Kedelai pada Alfisol. Tanah Dan Sumber Daya Lahan,
4(2), 533–541.
5. Sriwahyuni, P., & Parmila, P. (2019). PERAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN PUPUK HAYATI. 2(1),
46–57.
6. Sun, B., Bai, Z., Bao, L., Xue, L., Zhang, S., Wei, Y., Zhang, Z., Zhuang, G., & Zhuang, X. (2020). Bacillus
subtilis biofertilizer mitigating agricultural ammonia emission and shifting soil nitrogen cycling
microbiomes. Environment International, 144(April). https://doi.org/10.1016/j.envint.2020.105989

BEST FOR You 14


O R G A N I C S C O M PA N Y
Daftar Pustaka

1. Aulia, F., Susanti, H., & Fikri, E. N. (2016). Mikoriza & Pupuk Hayati. Jurnal ZIiraa’ah, 41, 250–260.
2. Cossio, M. L. T., Giesen, L. F., Araya, G., Pérez-Cotapos, M. L. S., VERGARA, R. L., Manca, M., Tohme, R. A., Holmberg, S. D., Bressmann, T.,
Lirio, D. R., Román, J. S., Solís, R. G., Thakur, S., Rao, S. N., Modelado, E. L., La, A. D. E., Durante, C., Tradición, U. N. A., En, M., … Héritier,
F. (2012). Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman. Uma Ética Para Quantos?,
XXXIII(2), 81–87. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
3. Kumpulan (UnAir). (2015). Volume 3 nomor 1 april 2015. Jurnal Ilmiah Biologi, 3(April).

4. Adhitiya Rana, M. R. S. dan A. S. (2018). Pengaruh Pupuk Hayati Dan Anorganik Terhadap Populasi. 3(1), 15–22.,
)2012( .‫ ک‬.‫ و‬.‫ پ‬.‫ م‬.‫ ج‬.‫ ت‬.‫ب‬. No Title14–1‫تژیک‬
. R‫سترا‬R‫تحادهای ا‬R‫مدیریتا‬.
5. Wilis, R. (2019). SUBSTITUSI TSP DENGAN PEMBERIAN BIOKOMPOS JERAMI PADI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Oleh.

BEST FOR You 15


O R G A N I C S C O M PA N Y
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y

Thank You
Demas Wilman (008)
Tri Herbaningtyas (021)
Julia Rismawati (027)
Sindy Praptono P (004)
Intan Lailatul I (030)

Anda mungkin juga menyukai