Anda di halaman 1dari 30

2021

[RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN PADI GOGO TERHADAP


ACTINOMYCETES SP12, AZOSPIRILLUM DAN AZOTOBACTER ATH39]

[Agung Gunawan, S.Si, Octavia Cisiliana Devi]

[Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S.]

[Institut Teknologi Bandung]

Kategori III: Innovation in Fertilizer Production System*

[30 – 08 – 2021]

Mengetahui, Penulis,

[Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S.] [Agung Gunawan, S.Si]


[RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN PADI GOGO TERHADAP
ACTINOMYCETES SP12, AZOSPIRILLUM DAN AZOTOBACTER ATH39]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian bakteri penambat


nitrogen yakni Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter ATH39 dengan
benih padi gogo terhadap kecepatan pembentukan radikula dan pertumbuhan
tanaman padi gogo. Parameter pengukuran pertumbuhan tanaman padi gogo
mencakup; kecepatan pembentukan panjang radikula, tinggi tanaman padi gogo,
jumlah anakan padi gogo, Berat kering bagian atas tanaman dan akar tanaman padi
gogo, berat basah bagian atas tanaman dan akar tanaman padi gogo, dan total N
bagian atas tanaman dan akar tanaman padi gogo. Uji coba aplikasi bakteri
penambat N2 pada tanaman padi gogo pada skala laboratorium dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian mikroba dengan benih tanaman padi gogo secara in vitro.
Uji pot dilakukan untuk mengetahui kesesuaian bakteri penambat N 2 dengan
pertumbuhan vegetatif tanaman padi gogo secara in vivo. Data dianalisa dengan
menggunakan ANOVA dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tanaman padi gogo yang diinokulasi dengan Actinomycetes SP12,
Azospirillum dan Azotobacter ATH39 menunjukkan pertumbuhan yang berbeda
nyata dengan tanaman padi gogo yang tanpa perlakuan bakteri penambat nitrogen
yakni pada kecepatan pembentukan radikula dan panjang radikula, tinggi tanaman,
jumlah anakan, berat basah, berat kering dan total N (%) tanaman. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa inokulasi bakteri penambat nitrogen terhadap tanaman padi
gogo berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan vegetatif tanaman dan
kandungan nitrogen tanaman.

Kata Kunci : Padi gogo, bakteri penambat nitrogen, Actinomycetes SP12,


Azospirillum, Azotobacter ATH39, pertumbuhan vegetatif tanaman.
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari hari ke hari makin tinggi.
Peningkatan jumlah penduduk ini tidak diiringi dengan peningkatan sumber
daya alam. Sumber daya alam yang sifatnya tetap makin terasa berkurang
sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk. Upaya yang dilakukan
pemerintah untuk menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakat tidak
pernah menurun, bahkan meningkat setiap tahunnya. Upaya peningkatan
produksi pertanian ini dilakukan baik melalui intensifikasi, diversifikasi
maupun ekstensifikasi.
Daratan Indonesia seluas 188,2 juta ha, sekitar 50% atau 94,1 juta ha
tergolong lahan potensial untuk pengembangan pertanian tanaman semusim
maupun tahunan. Sebagian dari areal tersebut berfungsi sebagai hutan
konservasi atau hutan lindung yang tidak dapat dialihfungsikan ke
penggunaan lain. Luas areal yang sesuai untuk pengembangan tanaman
pangan lahan kering diperkirakan mencapai luas 25,09 juta ha. Lahan kering
ini diperuntukkan bagi tanaman padi gogo, jagung dan kedelai (BPS, 2010).
Jenis tanaman padi yang sesuai dengan kondisi lahan kering adalah jenis
padi Gogo. Komponen teknologi utama dalam usaha produksi padi gogo
adalah nutrisi unggul yang adaptif terhadap berbagai permasalahan di lahan
kering seperti kekeringan, kemasaman tanah dan penyakit blas. Oleh sebab
itu untuk keberhasilan peningkatan produksi padi gogo nasional di lahan
kering diperlukaan adanya varietas tertentu yang sesuai dengan kondisi
lahan kering. Selain itu kemampuan varitas padi gogo mengakses nutrisi dari
lingkungan sekitar perlu didukung dengan penyediaan nutrisi yang berlimpah
(BB-Padi, 2017).
Tanaman padi gogo membutuhkan unsur hara nitrogen yang tinggi, akan
tetapi kandungan nitrogen pada hampir semua tanah pertanaman padi gogo
adalah rendah. Pemberian pupuk nitrogen anorganik pada tanah pertanian
padi gogo kurang efisien oleh karena respons tanaman terhadap pupuk
adalah rendah. Hal ini disebabkan oleh karena kandungan air tanah sangat
rendah sehingga menghambat pengambilan nitrogen oleh tanaman dan
mungkin juga karena perakaran padi gogo yang kurang berkembang.
Ketersediaan nitrogen bagi tanaman padi gogo dapat ditingkatkan dengan
bantuan bakteri penambat N2 yang hidup pada akar. Bakteri penambat N 2 ini
mempunyai enzim penambat nitrogen yang dikenal dengan nitrogenase yang
dapat bekerja mengkatalisis reaksi perubahan N2 menjadi senyawa ammonia
(NH3). Ammonia kemudian mengalami perubahan menjadi ammonium (NH4+)
dan nitrat (NO3-) yaitu bentuk-bentuk nitrogen anorganikyang dapat diserap
oleh tanaman.
Aplikasi bakteri penambat nitrogen pada bagian rizosfer padi gogo sudah
sering dilakukan dan memberikan hasil yang menggembirakan. Inokulasi
bakteri penambat N2 seperti A. brasilense dan K. pneumoniae  terhadap
tanaman padi gogo dapat meningkatkan biomasa kering tanaman (bagian
atas dan akar) produksi N total tanaman dan kemampuan reduksi asetilen
(ARA) (Hala, 1990).
Aplikasi Bakteri Endofitik Penambat N2 Dan Pupuk N Anorganik Pada Tanah
Salin dapat meningkatkan Kandungan N Tanaman dan Hasil Padi Gogo
(Setiawati et al., 2016). Pemberian pupuk hayati berbasis bakteri pemacu
tumbuh di tanah masam memberikan pertumbuhan dan produksi padi gogo
yang tinggi (Aryanto et al., 2015). Tanah Inseptisol Asal Rawa Lebak,
inokulasi Berbagai Konsorsium Bakteri Penyumbang Unsur Hara
memberikan Pertumbuhan dan Hasil Padi yang tinggi (Wuriesyliane et al.,
2013). Bakteri penambat N2 yang paling sering digunakan dan
memperlihatkan asosiasi pertumbuhan yang baik dengan tanaman padi gogo
adalah Bacillus sp., Pseudomonas sp., Azospirillum sp., dan Azotobacter sp.
Biofertilizer adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang
ketika diterapkan pada benih, permukaan tanaman, atau tanah, akan
mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong
pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi utama dari tanaman.
Mikroorganisme tersebut terdiri atas mikroba dari kelompok bakteri penyubur
tanah yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pemupukan diantaranya
bakteri pengikat nitrogen, pelarut fosfat, dan pengurai senyawa organik, yang
dapat menyuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman (Saraswati dan
Sumarno, 2008)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh bakteri penambat N2 dengan benih padi gogo dalam
kemampuan penambatan nitrogen bebas dan pertumbuhan benih?
2. Bagaimana kandungan nitrogen tanaman padi gogo yang diinokulasi dengan
bakteri penambat N2?
3. Bagaimana pertumbuhan vegetatif tanaman padi gogo yang berasosiasi
dengan bakteri penambat N2?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui pengaruh bakteri penambat N2 dengan benih padi gogo dalam
kemampuan penambatan nitrogen bebas dan pertumbuhan benih?
2. Mengetahui kandungan nitrogen tanaman padi gogo yang diinokulasi dengan
bakteri penambat N2?
3. Mengetahui pertumbuhan vegetatif tanaman padi gogo yang berasosiasi
dengan bakteri penambat N2?
D. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Bakteri Actinomycetes SP12, Azospirillum, Azotobacter ATH39 merupakan
beberapa kelompok Bakteri Penambat N2 yang hidup secara bebas (non-
simbiosis). Bakteri Penambat N2 ini mulai diplikasikan dan dimanfaatkan oleh
para petani sebagai pengganti pupuk sintetik, dikarenakan pemakaian pupuk
sintetik dapat merusak tekstur tanah, mendegradasi mikroorganisme tanah
dan merusak pH tanah. Bakteri Penambat N2 mengandung enzim
nitrogenase yang dapat memfiksasi nitrogen dengan mekanisme biokimia
dari proses penambatan N2 yaitu mengubah gas dinitrogen (N2) menjadi
amonia dengan katalis enzim nitrogenase. Enzim nitrogenase berperan
penting dalam penambatan nitrogen yang terdapat dalam sel bakteri
penambat nitrogen. Bakteri Penambat N2 mampu menghasilkan hormon
pertumbuhan, dan enzim-enzim ekstraselular yang melindungi tanaman dari
patogen. Bakteri Penambat N2 banyak ditemukan di daerah rhizosfer. Bakteri
Penambat N2 dapat dimanfaatkan sebagai agen Biofertilizer atau pupuk
hayati, maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian
dan kemampuan bakteri penambat nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman
padi gogo
Berikut body-of-knowledge pada penelitian ini:

Actinomycetes SP12, Azospirillum, Azotobacter


ATH39 mampu menghasilkan hormon pertumbuhan,
menambat N2, dan enzim-enzim ekstraselular yang
melindungi tanaman dari patogen

Banyak ditemukan di daerah rhizosfer

Actinomycetes SP12, Azospirillum, Azotobacter


ATH39 dapat dimanfaatkan sebagai agen
Biofertilizer

Actinomycetes SP12, Azospirillum, Azotobacter


ATH39 berpotensi meningkatkan pertumbuhan
tanaman Padi Gogo

E. HIPOTESIS
Berdasarkan ruang lingkup penelitian dapat diajukan hipotesis yaitu terdapat
pengaruh pemberian bakteri penambat N2 terhadap pertumbuhan vegetatif
tanaman padi gogo
F. METODOLOGI
1. Uji kesesuaian bakteri penambat N2 dengan benih padi gogo
Bakteri Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter ATH39
diinokulasikan kepada benih padi gogo untuk uji kemampuan asosiasi
dengan padi gogo secara in vitro. Pengujian ini dilakukan dengan
perendaman benih dengan ketiga isolat bakteri penambat N2. Priming benih
dilakukan terhadap 50 benih padi gogo direndam selama 24 jam dalam
suspensi isolat murni Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter
ATH39 dengan konsentrasi 108-109 cfu/ml
2. Uji kemampuan bakteri penambat N2 secara in planta (skala rumah kaca)
pada
pertumbuhan padi gogo
Kultur ditumbuhkan secara aerobik dengan shaker hingga kepadatan optik
(OD600) sesuai dengan 3 x 108 cfu/ml, lalu diaplikasikan kepada benih padi
gogo. Benih langsung ditanam pada media tanam pot secara tugal dengan
10 benih per pot dengan jarak 2 cm dan kedalaman tanam 2 cm
3. Pengolahan Media Tanam
Media Tanam yang digunakan adalah tanah. Asal tanah yang diambil berasal
dari tanah persawahan. Tanah terlebih dahulu dijemur agar mengurangi
kadar air, tanah diayak dengan menggunakan saringan/ayakan pasir dengan
ukuran 3x2 mm. Menimbang tanah dengan berat 2 kg per pot tanaman.
Tanah dimasukkan kedalam plastik untuk disterilisasi ke dalam autoklaf
dengan suhu 121oC selama 20 menit
4. Pemeliharaan Tanaman Padi Gogo
Tanaman padi gogo disiram 5 kali dalam seminggu disesuaikan dengan
tingkat kekeringan tanah. Tanaman padi gogo dilakukan penyiagan gulma
pada setiap minggu dengan mencabuti rumput yang terdapat di antara jarak
tanam dengan menggunakan tangan dilakukan pada 3 MST, 5 MST, dan 7
MST. Pemberian Suspensi bakteri penambat nitrogen dilakukan pada umur
15 hari setelah tanam (HST) dengan konsentrasi 108 cfu/ml
5. Pengamatan Vegetatif Tanaman Padi Gogo
Pengamatan Vegetatif Tanaman Padi Gogo meliputi beberapa parameter
yaitu Tinggi tanaman padi (cm), jumlah anakan, berat basah akar dan bagian
atas tanaman padi (gram), berat kering akar dan bagian atas tanaman padi
(gram)
6. Pengukuran total N pada Tanaman Padi Gogo
Pengukuran total N pada Tanaman Padi Gogo dilakukan pada bagian atas
tanaman dan bagian akar tanaman. Masing-masing bagian tanaman diujikan
dengan metode kjeldahl untuk mengetahui total N yang terkandung pada
tanaman
7. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Analisis penetuan sifat fisik dan kimia tanah yaitu Penentuan tekstur tanah
dapat dilakukan secara lapangan dengan cara mengambil tanah yang basah
kemudian diletakkan di antara telunjuk, gosok-gosokkan dan apabila melincir
terasa sangat liat dan melekat, tandanya kadar liat (tanah liat) banyak.
Perhitungan kadar Ph tanah dengan metode H2O, Penetapan kadar P-tersedia
dengan metode Olsen, Penetapan kadar K-tersedia dengan metode Bray dan
Pengujian kadar N tanah dengan metode kjeldahl, yaitu dengan tiga prinsip
kerja; digesi, destilasi
G. DUGAAN HASIL DAN DAMPAK
1. Dugaan Dampak Inovasi (Tangible)
Peneliti menemukan bahwa aktivitas penambatan nitrogen dapat meningkat
jika terkait dengan akar tanaman. Tanah yang ditanami tanaman mempunyai
Aktivitas Reduksi Asetilen (ARA) yang lebih tinggi dibanding tanah yang tidak
ditanami. Hal ini menunjukkan bahwa pada tanaman terdapat agen
penambat nitrogen yang jumlahnya tergantung pada tanaman inang (Wagh
et al., 2015). Bakteri heterotrof aerob penambat nitrogen paling banyak
terdapat pada daerah histosfer (di dalam jaringan akar) di banding pada
daerah rizosfer (di sekitar akar), rizoplane (melekat pada permukaan akar)
maupun pada pangkal batang tanaman padi sawah. Aktivitas pada daerah
filosfer apat diabaikan sama sekali. Jumlah bakteri terbanyak pada daerah
histosfer, kemudian pangkal tunas dan jumlah terendah adalah pada
rhizosfer (Shu et al., 2012). Salah satu alternatif pemupukan dengan pupuk
hayati (biofertilizer). Pupuk hayati menggunakan bakteri sebagai penghasil
salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu nitrogen. Bakteri
biasanya berasosiasi dengan tanaman, sistem perairan, dan sedimen.
Namun, ada bakteri penambat nitrogen hidup bebas di dalam tanah yaitu
bakteri fotosintetik (Rhodospirillum), bakteri aerobik Gram negatif
(Azotobacter, Azospirillum), bakteri anaerobik fakultatif Gram negatif
(Enterobacter), bakteri pembentuk spora (Bacillus), Aktinomiset
(Mycobacterium), Klebsiella, Beijerinckia (Simanungkalit 2006). Genus dari
Azotobacter dan Azospirillum biasanya hidup pada tanah daerah rhizosfer
(Metasari, 2012). Bakteri Azospirillum yang dapat digunakan sebagai
biofertilizer (pupuk hayati) karena memiliki kemampuan dalam menambat N2
30% dari total N pada tanaman jagung (Ecker et al., 2001). Bakteri penambat
N2 dapat diisolasi dari beberapa spesies tanaman. Strain bakteri pengikat
Nitrogen yang berhasil diisolasi dari rizosfer tanaman Mimba yakni
Azotobacter paspali dan Azotobacter vinelandii, serta Actinomycetes
berdasarkan dari isolasi bakteri, karakterisasi morfologi dan biokimia (Hala
dan Ali, 2019). Bakteri penambat N2 juga dapat diisolasi dari tanaman jagung
(Arsita et al., 2020), Acacia (Sulaiman et al., 2019). Penelitian Aplikasi
Actinomycetes meningkatkan tinggi tanaman, produktivitas benih jagung
hibrida, serta mengurangi pupuk SP-36 hingga 50% (Hipi et al., 2013). 29
isolat Actinomycetes yang mampu menambat N. 16 pasang Bakteri Pelarut
Fosfat (BPF) kompatibel dengan Actinomycetes. Aplikasi bakteri penambat N
dan BPF kompatibel nyata meningkatkan indeks vigor benih (Asih et al.,
2016). Besarnya populasi bakteri penambat nitrogen perakaran, potensial
redoks dan konsentrasi oksigen yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas
penambatan nitrogen (Trooldenier 1977 dalam Hindersah dan Simarmata
2004). Inokulas Azotobacter menaikkan 15- 100% hasil tanaman pada
ekosistem lahan kering dan mengurangi pupuk hingga 30% (Kader et al.,
2002). Hasil penelitian menjelaskan bahwa inokulasi tanaman dengan
Azotobacter sp dapat memperbaiki perkembangan tajuk dan akar (Hindersah
dan Simarmata, 2004). Pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata dalam
meningkatkan bobot kering tajuk dan akar tanaman padi dan jagung
dibandingkan perlakuan tanpa pemupukan dan NPK saja (Hidayati, 2009).
Aplikasi bakteri penambat N (Azospirillum) mampu memacu peningkatan
hasil pertanian sebesar 30-50% pada kondisi tanah dan iklim yang berbeda
pada jangka waktu 20 tahun (Katupitiya and Vlassak, 1990). Sementara
pemanfaatan bakteri pelarut P sebagai pupuk hayati mempunyai keunggulan
antara lain hemat energi, tidak mencemari lingkungan, membantu
peningkatkan kelarutan P yang terjerap, dan menghalangi jerapan pupuk P
oleh Al3+, Fe3+ , dan Mn+2 pada tanah masam. Pada jenis-jenis tertentu
mikroba pelerut P ini dapat memacu pertumbuhan tanaman, karena
menghasilkan zat pengatur tumbuh, menahan penetrasi patogen akar karena
cepat mengkolonisasi akar dan menghasilkan senyawa antibiotik (Elfiati,
2009). Aplikasi biofertilizer untuk memperbaiki kesuburan tanah dapat
dilakukan dengan pengkayaan populasi hayati tanah yang belum tersedia
pada tanah tersebut dan memiliki fungsional tinggi (Subowo et al., 2013)
2. Dugaan Dampak Inovasi (Intangible)
Petani yang melakukan pengolahan tanah, sengaja atau tidak sengaja telah
melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati tanah. Populasi
mikroorganisme heterotrof tanah di kawasan hutan tropika basah lebih tinggi
dibanding di kawasan subtropika. Masing-masing bakteri tanah ±5 kali lebih
banyak dan fungi ±2 kali lebih panjang, namun untuk fauna tanah terjadi
sebaliknya dengan populasi 3-7 kali lebih rendah dibanding kawasan
subtropika (Swift et al., 1979, dalam Deshmukh 1986). Proses produksi
biofertilizer relatif lebih mudah dan berpotensi memperbaiki kesuburan tanah
(Subowo et al., 2013). Pemberian pupuk kimia seperti Urea Triple Super
Phosphat (TSP) dan Kalium Clorida (KCl) mampu menimbulkan dampak
negative terhadap ekosistem lahan pertanian, seperti pengerasan tanah,
kehilangan materi organic, kontaminasi logam berat dari senyawa-senyawa
kimia dan rusaknya struktur tanah sehingga lahan pertanian menjadi keras
dan sukar diolah. Tanaman yang tumbuh diatas lahan yang tercemar oleh
bahan kimia, akan mengakumulasi bahan kimia, dan secara tidak langsung
akan diakumulasikan kepada manusia atau hewan ternak yang memakan
tanaman tersebut sehingga mengganggu kesehatan terutama manusia,
misalnya itai-itai/rusaknya organ syaraf otak, dan merusak tulang. Upaya
pengembangan hasil riset biofertilizer pada tanaman secara tidak langsung
dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan kerusakan lahan pertanian
akibat penggunaan pupuk kimia secara intensif (Surtiningsih, T., 2015).

H. PROGRES PENGEMBANGAN (jika lanjutan penelitian atau dalam


proses penelitian)
Perlakuan bakteri penambat nitrogen bebas terhadap tanaman padi gogo
berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan vegetatif tanaman,
kapasitas penyumbang kandungan nitrogen yang dibutuhkan tanaman,
bahkan pada tahapan pertumbuhan benih dan pembentukan radikula, serta
perpanjangan radikula. Parameter pertumbuhan vegetatif tanaman padi gogo
terdiri dari tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah dan biomassa
tanaman.
Tanaman padi gogo yang diberi perlakuan bakteri penambat nitrogen yakni
Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter ATH39 memberikan hasil
semua parameter pengukuran yang tertinggi pada tanaman padi gogo yang
diberi perlakuan Azotobacter ATH39, akan tetapi jumlah ini tidak berbeda
nyata dengan perlakuan bakteri penambat nitrogen yakni bakteri
Actinomycetes SP12 dan Azospirillum. Tanaman padi gogo yang diinokulasi
dengan bakteri penambat nitrogen menunjukkan bahwa bakteri penambat
nitrogen yakni Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter ATH39
memiliki kesesuaian dengan tanaman padi gogo dan memberikan
sumbangan yang signifikan terhadap penyediaan nutrisi yang dibutuhkan
tanaman padi gogo. Kajian aplikasi pupuk hayati atau biofertilizer yang akan
dikembangkan dalam bentuk granula untuk kepraktisan aplikasinya di
lapangan.
I. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
1. Tabel Timeline Penelitian
No Jenis Kegiatan Timeline Pelaksanaan
(Bulan)
1 2 3 4 5
Persiapan penelitian (alat, bahan dan
1
lokasi pertanaman)
2 Uji in vitro (Skala laboratorium)
3 Uji green house (Skala rumah kaca)
4 Pengumpulan data
5 Analisis data
6 Penyusunan laporan

2. Akumulasi Anggaran Penelitian


Biaya yang diusulkan
No Jenis Pengeluaran
(Rp)
Honorarium untuk pelaksana, petugas
laboratorium, pengumpul data, pengolah
1 data, penganalisis data, honor operator, 10.000.000
dan honor pembuat sistem (maksimum 30
%)
Pembelian bahan habis pakai untuk ATK,
fotocopy, surat menyurat, penyusunan

2 laporan, cetak, penjilidan laporan, pulsa, 12.900.000


internet, bahan laboratorium, langganan
jurnal (maksimum 60%)

Penyewaan peralatan/mesin/ruang
laboratorium, kendaraan, kebun
3 percobaan, peralatan penunjang penelitian 3.000.000

lainnya (maksimum 40%)

Perjalanan untuk biaya survei/sampling


data, transportasi (maksimum 20%) 900.000
4

Jumlah 26.800.000
3. Rincian Anggaran Penelitian
Harga
Jenis Justifikasi Kuanti- Jumlah
No Material Satuan
Pengeluaran Pemakaian tas (Rp)
(Rp)
Honorarium Honorarium Penyiapan 1 3.000.00 3.000.00
1 teknisi tanah 0 0
lapangan pertanaman
Honorarium Analisis 2 1.000.00 2.000.00
Analisis Kandungan 0 0
kandungan N tanah
N tanah
Honorarium Analisis data 1 1.000.00 1.000.00
analisis data 0 0
Honorarium Pengukuran 2 2.000.00 4.000.00
pengukuran sifat fisik dan 0 0
sifat fisik dan kimia tanah
kimia tanah
10.000.0
Sub total (Rp)
00
2 Bahan Medium Pemurnian 20 100.00 2.000.00
Habis Pakai Isolasi bakteri bakteri 0 0
dan
Peralatan
Medium Pengayaan 20 100.00 2.000.00
Pengayaan bakteri 0 0
bakteri
Bahan Pot 20 50.000 1.000.00
penanaman penanaman 0
Media pelarut Pengujian 20 100.00 2.000.00
Amonium pelarut 0 0
Amonium
Zat Uji Pengujian 20 150.00 3.000.00
Acetylene Acetylene 0 0
Reduction Reduction
Assays Assays
Alat Tulis Alat Tulis 1 1.150.0 1.150.00
Kantor Kantor untuk 00 0
penelitian
Catridge Pencetakan 2 250.00 500.000
brother black naskah dan 0
laporan
Catridge Pencetakan 1 300.00 300.000
brother naskah dan 0
colour laporan
Paket Komunikasi 3 150.00 450.000
Internet dan Internet 0
Telkomsel 35
GB
Proposal Penggandaa 5 50.000 250.000
n proposal
Laporan Penggandaa 5 50.000 250.000
n laporan
12.900.0
Sub total (Rp)
00
3 Penyewaan Ruang Uji 2 bulan 500.00 1.000.00
Laboratorium Laboratorium 0 0
Ruang Uji Rumah 4 bulan 500.00 2.000.00
Rumah Kaca Kaca (green 0 0
(green house)
house)
Sub total (Rp) 3.000.00
0
4 Perjalanan Perjalanan Pengurusan 3 300.00 900.000
teknisi sampel 0
penelitian
Sub total (Rp) 900.000
26.800.0
Total anggaran yang diperlukan (Rp)
00
DAFTAR REFERENSI

Arsita Rajidah, Hilda Karim, Yusminah Hala, Neni Iriany and Oslan Jumadi. 2020.
Isolation and Identification of Nitrogen-Fixing Bacteria in The Corn Rhizosphere
(Zea mays L.) Originating from Jeneponto Regency, South Sulawesi. IOP
Conf. Series: Earth and Environmental Science, Vol. 484 p.1-7.
Aryanto, A., Triadiati, dan Sugiyanta. 2015 Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah
Dan Gogo Dengan Pemberian Pupuk Hayati Berbasis Bakteri Pemacu Tumbuh
Di Tanah Masam. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol 20, No 3.
Asih R.P., Memen Surahman dan Giyanto. 2016. Isolasi Rhizobakteri dan Pengaruh
Aplikasinya dengan Pupuk N-P terhadap Mutu Benih dan Pertumbuhan Bibit
Tetua Betina Jagung. J. Agron. Indonesia 45(3):255-262.

Badan Pusat Statistik, 2010. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia.
Jakarta.

BB-Padi 2017 Tiga Varietas Baru Padi Gogo Hasil Konsorsium Telah dilepas Tahun
Ini. Balai besar penelitian tanaman padi. Balitbangtan – kementerian pertanian.

Deshmukh, I. 1986. Ecology and Tropical Biology. Blackwell Scientific Publications,


Inc. Palo Alto, Oxford, London, Edinburgh, Boston, Victoria. 387p.
Eckert, B., O.B. Weber, G. Kirchhof, A. Halbritter, M. Stoffels, A. Hartmann. 2001.
Azospirillum doebereinerae sp. nov., A nitrogen-fixing bacterium associated
with the C4-grass Miscanthus. International J. of Systematic and Evolutionary
Microbiology. 51, p.17-26.

Elfiati. D. 2009. Peranan Mikroba pelarut fosfat tarhadap pertumbuhan tanaman.


Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id/
download /fp/hutandeni%20elfiati.pdf. 5 Pebruari 2009.
Giller K.E., M.H. Beare, P. Lavelle, A.M.N. Izac, and M.J. Swift. 1997. Agricutural
Intensification, Soil Biodiversity and Agroecosystem Function. Applied Soil
Ecology 6: 3 -16.
Hala Y. 1990. Pengaruh asosiasi Azospirillum brasilense dan Klebsiella pneumoniae
dengan tanaman padi gogo terhadap pengikatan nitrogen bebas. Master
Theses from JBPTITBPP.
Hala Y., dan Ali A. 2019. Isolation and Characterization of Azotobacter from Neems
Rhizosphere. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series (ICMSTEA)
2019 Vol. 1244: 1-5.
Hidayati N. 2009. Efektivitas Pupuk Hayati pada Berbagai Lama Simpan terhadap
Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa) dan Jagung (Zea mays). [Skripsi].
Institut Pertanian Bogor. Indonesian.
Hindersah, R. dan Simarmata, T. 2004. Artikel kilas balik: Potensi Rizobacterium
Azotobacter dalam meningkatkan kesehatan tanah. Jurnal Natur Indonesia 5
(2): 127 - 133.
Hipi, A., M. Surahman, S. Ilyas, Giyanto. 2013. Pengaruh aplikasi rizobakteri dan
pupuk fosfat terhadap produktivitas dan mutu fisiologis benih jagung hibrida.
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 32:192-198.

Kader,M.A,M.H. Mianand M.S. Hoque. 2002.Effect of Azotobacterinoculanton yield


and nitrogen uptake.On Line J.bio. Sci.2 : 259-251.
Katupitiya S, Vlassak. 1990. Colonization of Weed Roots by Azospirillum brasilense.
In. Organic Recycling in Asia and Pasific. Rappa Bull.6-8.
Metasari K. 2012. Eksplorasi bakteri penambat nitrogen non simbiosis dari tanah
kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya [skripsi]. Surabaya: Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Saraswati, R. dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai


Komponen Teknologi Pertanian. Bogor.

Setiawati, M. R., P. Suryatmana Dan R. Hudaya, 2016 Peningkatan Kandungan N


Tanaman Dan Hasil Padi Gogo Akibat Aplikasi Bakteri Endofitik Penambat N2
Dan Pupuk N Anorganik Pada Tanah Salin. Unpad Open Repository.
http://repository.unpad.ac.id/id/eprint/3526.
Shu W., Pablo GP., Jun Y., Danfeng H. 2012 Abundance and diversity of nitrogen-
fixing bacteria in rhizosphere and bulk paddy soil under different duration of
organic management. Word J Microbiol Biotechnol 28(2) 493-503.
Simanungkalit, R.D.M., D.A. Suriadikarta, R.Saraswati, D. Setyorini, Dan W.
Hartatik, 2006, Pupuk organic danpupukhayati, Balaibesarlitbang.

Subowo, Jati Purwari, dan Sri Rochayati. 2013. Prospek dan Tantangan
Pengembangan Biofertilizer untuk Perbaikan Kesuburan Tanah. Jurnal
Sumberdaya Lahan, Vol.7, No.1.
Sulaiman K.H., Fahad N. Al-barakah, Abdulaziz Muhammad Assaeed and Basharat
Ali Muhammad D. 2019. ISOLATION AND IDENTIFICATION OF
AZOSPIRILLUM AND AZOTOBACTER SPECIES FROM ACACIA SPP. AT
RIYADH, SAUDI ARABIA. Bangladesh J. Bot. 48(2): 239-251.
Tini Surtiningsih. 2015. PERAN BIOFERTILIZER DAN CAMPURAN
MIKROORGANISME SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN NASIONAL. Surabaya: Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Airlangga.
Wagh D. S., Shermale R. N., Mahure B. V. 2015 Isolation and Characterization of
Nitrogen Fixing Bacteria from Agricultural Rhizosphere. IOSR Journal of
Agriculture and Veterinary Science (IOSR-JAVS) e-ISSN: 2319-2380, p-ISSN:
2319-2372. Volume 8, Issue 6 Ver. II, PP. 48-52www.iosrjournals.org.

Wuriesyliane, W.,N. Gofar, A. Madjid, H. Widjajanti, dan Ni Luh Putu SR,. 2013.
Pertumbuhan dan Hasil Padi pada Inseptisol Asal Rawa Lebak yang
Diinokulasi Berbagai Konsorsium Bakteri Penyumbang Unsur Hara.Jurnal
Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online,
www.jlsuboptimal.unsri.ac.id) Vol. 2, No.1: 18-27.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Penelitian
a) Penyeleksian dan Perendaman Benih Padi Gogo

Menyiapkan Memindahkan benih padi gogo ke


benih padi gogo wadah

Memisahkan benih padi Mencuci benih padi


gogo yang mengapung gogo menggunakan air
dan tenggelam bersih
Memindahkan benih padi Merendam benih padi
b) Penimbangan berat benih padi gogo gogo selama 24 jam
gogo yang tenggelam ke
dalam gelas beaker berisi air

Mengering anginkan benih padi gogo Menyediakan alat timbangan


di bawah naungan sinar matahari analitik dan cawan petri

Mengambil benih padi gogo satu Meletakkan cawan petri diatas


per satu menggunakan pinset piringan timbangan dan diatur
angkanya menjadi 0.000 gram
Menimbang satu per satu benih padi Hasil penimbangan benih
gogo hingga 100 benih per cawan petri padi gogo per 100 biji benih

c) Perlakuan desinfeksi benih padi gogo

Menyediakan alat dan bahan Mengoperasikan LAF dan


memasukkan alat dan bahan

Menyuntikkan larutan Alkohol Mengambil larutan Alkohol


70% ke dalam cawan berisi benih 70% sebanyak 5 ml

Mencuci benih dengan Mengambil larutan NaOCl


akuades steril sebanyak 3 kali 2% sebanyak 5 ml

d) Pembuatan suspensi bakteri Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter


Menginokulasi isolat bakteri ke media NfB semisolid

Mengoperasikan alat shaker untuk menghomogenkan isolat bakteri selama 48 jam

e) Pengujian
Mengambilkesesuaian Memindahkan
bakteri bakteri penambat N2 dengan Hasil suspensi
pada benih padi gogo
dengan ose NaCl fisiologis bakteri

Biakan bakteri Mengoperasikan sentrifuge untuk


pada media Nfb memisahkan subtansi endapan dari media
Mengambil 5 ml subtansi endapan dari
Hasil dari sentrifuge
hasil sentrifuge dan merendam suspensi
dengan benih padi gogo selama 24 jam

Menyimpan benih padi gogo ke dalam inkubator Menginokulasi benih padi ke cawan
berisi biakan bakteri dan dilapisi
f) Penyiapan media tanam kapas. Melihat kacepatan
pembentukan radikula 2 HSI

Menyediakan alat dan bahan Menghancurkan bagian kasar dari tanah


Menimbang tanah Mengayak tanah

Mensterilkan tanah dengan


autoclave yang sudah
dibungkus plastik gula

g) Penanaman benih padi gogo pada media tanam

Mengambil benih padi dari hasil


inokulasi bakteri
Mengukur kedalaman
tanam per benih padi gogo

h) Pengukuran kecepatan pembentukan panjang radikula

Kontrol Actinomycetes SP12 Azospirillum Azotobacter ATH39


Kontrol Actinomycetes SP12

Azospirillum Azotobacter ATH39

2. CV Penulis I
a) Identitas Diri
1 Nama Lengkap Agung Gunawan, S.Si

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Bioteknologi

4 NIM 21121039

5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 08 November 1997

6 Alamat E-mail agungunawann97@gmail.com


7 Nomor Telepon/HP 082317172270

b) Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

Pelatihan Petani dan 06 – 14 Agustus


1 Penyuluh dengan Tema Peserta 2021, Daring
“Pendampingan KUR” (online)

c) Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1 Wisudawan Terbaik I Tingk.


Prodi Biologi FMIPA UNM Dekan FMIPA UNM 2021
2021

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Innovation in Fertilizer Production System

Makassar, 30 Agustus 2021


Penulis I

(Agung Gunawan, S.Si)


2. CV Penulis II (maksimal 1 halaman)
3. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Octavia Cisiliana Devi

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Biologi

4 NIM 1714142004

5 Tempat dan Tanggal Lahir Berau, 18 Oktober 1999


6 Alamat E-mail Cisilianadevi@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082149269127

4. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

Lomba Karya Tulis


11-18 Oktober
Ilmiah Ketua Pelaksana
1 2019, Universitas
Biology Open Day LKTIN BODY
Neger Makassar
(LKTIN BODY) 2019

5. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Innovation in Fertilizer Production System

Makassar, 30 Agustus 2021


Penulis II

(Octavia Cisiliana Devi)

PERNYATAAN PEMBIMBING KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S.
No. Identitas Pegawai : 19611212 198601 2 002
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar
Jabatan : Guru Besar
dengan ini menyatakan bahwa Saya bersedia dan sanggup untuk menjadi
pembimbing karya ilmiah sepanjang pelaksanaan Pupuk Indonesia Fertinnovation
Challenge 2021 dari mahasiswa yang tersebut di bawah ini:
Nama Lengkap : 1) Agung Gunawan, S.Si
2) Octavia Cisiliana Devi NIM: 1714142004
Judul Karya Ilmiah : RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN
PADI GOGO TERHADAP ACTINOMYCETES SP12, AZOSPIRILLUM DAN
AZOTOBACTER ATH39

Demikian pernyataan ini Saya buat secara benar untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Makassar, 30 Agustus 2021


Yang Menyatakan,

Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Agung Gunawan, S.Si
Alamat Korespondensi : agungunawann97@gmail.com
Alamat KTP : Jl. Mamoa 03 No. 04
No. Identitas (KTP/SIM) : 7371100811970006
No. Identitas Mahasiswa :-
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar
dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah berjudul:
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN PADI GOGO TERHADAP
ACTINOMYCETES SP12, AZOSPIRILLUM DAN AZOTOBACTER ATH39 adalah:
1. Hasil karya asli Saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan baik secara
keseluruhan maupun sebagian, dalam bentuk jurnal, working paper atau
bentuk lain yang dipublikasikan secara umum
2. Karya ilmiah yang sepenuhnya merupakan karya intelektual Saya dan seluruh
sumber yang menjadi rujukan dalam karya ilmiah ini telah Saya sebutkan
sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk pihak yang telah
memberikan kontribusi
3. Karya ilmiah yang tidak sedang mengikuti dan tidak pernah memenangkan
kompetisi lain
4. Karya ilmiah yang tidak memiliki potensi konflik hak intelektual dan konflik
bisnis dengan pihak lain dan apabila terbukti sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Saya

Demikian pernyataan ini Saya buat secara benar dan bersedia bertanggung jawab
secara hukum atas informasi yang saya sampaikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Makassar, 30 Agustus 2021


Yang Menyatakan,

Materai 10.000

Agung Gunawan, S.Si

Anda mungkin juga menyukai