[30 – 08 – 2021]
Mengetahui, Penulis,
E. HIPOTESIS
Berdasarkan ruang lingkup penelitian dapat diajukan hipotesis yaitu terdapat
pengaruh pemberian bakteri penambat N2 terhadap pertumbuhan vegetatif
tanaman padi gogo
F. METODOLOGI
1. Uji kesesuaian bakteri penambat N2 dengan benih padi gogo
Bakteri Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter ATH39
diinokulasikan kepada benih padi gogo untuk uji kemampuan asosiasi
dengan padi gogo secara in vitro. Pengujian ini dilakukan dengan
perendaman benih dengan ketiga isolat bakteri penambat N2. Priming benih
dilakukan terhadap 50 benih padi gogo direndam selama 24 jam dalam
suspensi isolat murni Actinomycetes SP12, Azospirillum dan Azotobacter
ATH39 dengan konsentrasi 108-109 cfu/ml
2. Uji kemampuan bakteri penambat N2 secara in planta (skala rumah kaca)
pada
pertumbuhan padi gogo
Kultur ditumbuhkan secara aerobik dengan shaker hingga kepadatan optik
(OD600) sesuai dengan 3 x 108 cfu/ml, lalu diaplikasikan kepada benih padi
gogo. Benih langsung ditanam pada media tanam pot secara tugal dengan
10 benih per pot dengan jarak 2 cm dan kedalaman tanam 2 cm
3. Pengolahan Media Tanam
Media Tanam yang digunakan adalah tanah. Asal tanah yang diambil berasal
dari tanah persawahan. Tanah terlebih dahulu dijemur agar mengurangi
kadar air, tanah diayak dengan menggunakan saringan/ayakan pasir dengan
ukuran 3x2 mm. Menimbang tanah dengan berat 2 kg per pot tanaman.
Tanah dimasukkan kedalam plastik untuk disterilisasi ke dalam autoklaf
dengan suhu 121oC selama 20 menit
4. Pemeliharaan Tanaman Padi Gogo
Tanaman padi gogo disiram 5 kali dalam seminggu disesuaikan dengan
tingkat kekeringan tanah. Tanaman padi gogo dilakukan penyiagan gulma
pada setiap minggu dengan mencabuti rumput yang terdapat di antara jarak
tanam dengan menggunakan tangan dilakukan pada 3 MST, 5 MST, dan 7
MST. Pemberian Suspensi bakteri penambat nitrogen dilakukan pada umur
15 hari setelah tanam (HST) dengan konsentrasi 108 cfu/ml
5. Pengamatan Vegetatif Tanaman Padi Gogo
Pengamatan Vegetatif Tanaman Padi Gogo meliputi beberapa parameter
yaitu Tinggi tanaman padi (cm), jumlah anakan, berat basah akar dan bagian
atas tanaman padi (gram), berat kering akar dan bagian atas tanaman padi
(gram)
6. Pengukuran total N pada Tanaman Padi Gogo
Pengukuran total N pada Tanaman Padi Gogo dilakukan pada bagian atas
tanaman dan bagian akar tanaman. Masing-masing bagian tanaman diujikan
dengan metode kjeldahl untuk mengetahui total N yang terkandung pada
tanaman
7. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Analisis penetuan sifat fisik dan kimia tanah yaitu Penentuan tekstur tanah
dapat dilakukan secara lapangan dengan cara mengambil tanah yang basah
kemudian diletakkan di antara telunjuk, gosok-gosokkan dan apabila melincir
terasa sangat liat dan melekat, tandanya kadar liat (tanah liat) banyak.
Perhitungan kadar Ph tanah dengan metode H2O, Penetapan kadar P-tersedia
dengan metode Olsen, Penetapan kadar K-tersedia dengan metode Bray dan
Pengujian kadar N tanah dengan metode kjeldahl, yaitu dengan tiga prinsip
kerja; digesi, destilasi
G. DUGAAN HASIL DAN DAMPAK
1. Dugaan Dampak Inovasi (Tangible)
Peneliti menemukan bahwa aktivitas penambatan nitrogen dapat meningkat
jika terkait dengan akar tanaman. Tanah yang ditanami tanaman mempunyai
Aktivitas Reduksi Asetilen (ARA) yang lebih tinggi dibanding tanah yang tidak
ditanami. Hal ini menunjukkan bahwa pada tanaman terdapat agen
penambat nitrogen yang jumlahnya tergantung pada tanaman inang (Wagh
et al., 2015). Bakteri heterotrof aerob penambat nitrogen paling banyak
terdapat pada daerah histosfer (di dalam jaringan akar) di banding pada
daerah rizosfer (di sekitar akar), rizoplane (melekat pada permukaan akar)
maupun pada pangkal batang tanaman padi sawah. Aktivitas pada daerah
filosfer apat diabaikan sama sekali. Jumlah bakteri terbanyak pada daerah
histosfer, kemudian pangkal tunas dan jumlah terendah adalah pada
rhizosfer (Shu et al., 2012). Salah satu alternatif pemupukan dengan pupuk
hayati (biofertilizer). Pupuk hayati menggunakan bakteri sebagai penghasil
salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu nitrogen. Bakteri
biasanya berasosiasi dengan tanaman, sistem perairan, dan sedimen.
Namun, ada bakteri penambat nitrogen hidup bebas di dalam tanah yaitu
bakteri fotosintetik (Rhodospirillum), bakteri aerobik Gram negatif
(Azotobacter, Azospirillum), bakteri anaerobik fakultatif Gram negatif
(Enterobacter), bakteri pembentuk spora (Bacillus), Aktinomiset
(Mycobacterium), Klebsiella, Beijerinckia (Simanungkalit 2006). Genus dari
Azotobacter dan Azospirillum biasanya hidup pada tanah daerah rhizosfer
(Metasari, 2012). Bakteri Azospirillum yang dapat digunakan sebagai
biofertilizer (pupuk hayati) karena memiliki kemampuan dalam menambat N2
30% dari total N pada tanaman jagung (Ecker et al., 2001). Bakteri penambat
N2 dapat diisolasi dari beberapa spesies tanaman. Strain bakteri pengikat
Nitrogen yang berhasil diisolasi dari rizosfer tanaman Mimba yakni
Azotobacter paspali dan Azotobacter vinelandii, serta Actinomycetes
berdasarkan dari isolasi bakteri, karakterisasi morfologi dan biokimia (Hala
dan Ali, 2019). Bakteri penambat N2 juga dapat diisolasi dari tanaman jagung
(Arsita et al., 2020), Acacia (Sulaiman et al., 2019). Penelitian Aplikasi
Actinomycetes meningkatkan tinggi tanaman, produktivitas benih jagung
hibrida, serta mengurangi pupuk SP-36 hingga 50% (Hipi et al., 2013). 29
isolat Actinomycetes yang mampu menambat N. 16 pasang Bakteri Pelarut
Fosfat (BPF) kompatibel dengan Actinomycetes. Aplikasi bakteri penambat N
dan BPF kompatibel nyata meningkatkan indeks vigor benih (Asih et al.,
2016). Besarnya populasi bakteri penambat nitrogen perakaran, potensial
redoks dan konsentrasi oksigen yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas
penambatan nitrogen (Trooldenier 1977 dalam Hindersah dan Simarmata
2004). Inokulas Azotobacter menaikkan 15- 100% hasil tanaman pada
ekosistem lahan kering dan mengurangi pupuk hingga 30% (Kader et al.,
2002). Hasil penelitian menjelaskan bahwa inokulasi tanaman dengan
Azotobacter sp dapat memperbaiki perkembangan tajuk dan akar (Hindersah
dan Simarmata, 2004). Pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata dalam
meningkatkan bobot kering tajuk dan akar tanaman padi dan jagung
dibandingkan perlakuan tanpa pemupukan dan NPK saja (Hidayati, 2009).
Aplikasi bakteri penambat N (Azospirillum) mampu memacu peningkatan
hasil pertanian sebesar 30-50% pada kondisi tanah dan iklim yang berbeda
pada jangka waktu 20 tahun (Katupitiya and Vlassak, 1990). Sementara
pemanfaatan bakteri pelarut P sebagai pupuk hayati mempunyai keunggulan
antara lain hemat energi, tidak mencemari lingkungan, membantu
peningkatkan kelarutan P yang terjerap, dan menghalangi jerapan pupuk P
oleh Al3+, Fe3+ , dan Mn+2 pada tanah masam. Pada jenis-jenis tertentu
mikroba pelerut P ini dapat memacu pertumbuhan tanaman, karena
menghasilkan zat pengatur tumbuh, menahan penetrasi patogen akar karena
cepat mengkolonisasi akar dan menghasilkan senyawa antibiotik (Elfiati,
2009). Aplikasi biofertilizer untuk memperbaiki kesuburan tanah dapat
dilakukan dengan pengkayaan populasi hayati tanah yang belum tersedia
pada tanah tersebut dan memiliki fungsional tinggi (Subowo et al., 2013)
2. Dugaan Dampak Inovasi (Intangible)
Petani yang melakukan pengolahan tanah, sengaja atau tidak sengaja telah
melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati tanah. Populasi
mikroorganisme heterotrof tanah di kawasan hutan tropika basah lebih tinggi
dibanding di kawasan subtropika. Masing-masing bakteri tanah ±5 kali lebih
banyak dan fungi ±2 kali lebih panjang, namun untuk fauna tanah terjadi
sebaliknya dengan populasi 3-7 kali lebih rendah dibanding kawasan
subtropika (Swift et al., 1979, dalam Deshmukh 1986). Proses produksi
biofertilizer relatif lebih mudah dan berpotensi memperbaiki kesuburan tanah
(Subowo et al., 2013). Pemberian pupuk kimia seperti Urea Triple Super
Phosphat (TSP) dan Kalium Clorida (KCl) mampu menimbulkan dampak
negative terhadap ekosistem lahan pertanian, seperti pengerasan tanah,
kehilangan materi organic, kontaminasi logam berat dari senyawa-senyawa
kimia dan rusaknya struktur tanah sehingga lahan pertanian menjadi keras
dan sukar diolah. Tanaman yang tumbuh diatas lahan yang tercemar oleh
bahan kimia, akan mengakumulasi bahan kimia, dan secara tidak langsung
akan diakumulasikan kepada manusia atau hewan ternak yang memakan
tanaman tersebut sehingga mengganggu kesehatan terutama manusia,
misalnya itai-itai/rusaknya organ syaraf otak, dan merusak tulang. Upaya
pengembangan hasil riset biofertilizer pada tanaman secara tidak langsung
dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan kerusakan lahan pertanian
akibat penggunaan pupuk kimia secara intensif (Surtiningsih, T., 2015).
Penyewaan peralatan/mesin/ruang
laboratorium, kendaraan, kebun
3 percobaan, peralatan penunjang penelitian 3.000.000
Jumlah 26.800.000
3. Rincian Anggaran Penelitian
Harga
Jenis Justifikasi Kuanti- Jumlah
No Material Satuan
Pengeluaran Pemakaian tas (Rp)
(Rp)
Honorarium Honorarium Penyiapan 1 3.000.00 3.000.00
1 teknisi tanah 0 0
lapangan pertanaman
Honorarium Analisis 2 1.000.00 2.000.00
Analisis Kandungan 0 0
kandungan N tanah
N tanah
Honorarium Analisis data 1 1.000.00 1.000.00
analisis data 0 0
Honorarium Pengukuran 2 2.000.00 4.000.00
pengukuran sifat fisik dan 0 0
sifat fisik dan kimia tanah
kimia tanah
10.000.0
Sub total (Rp)
00
2 Bahan Medium Pemurnian 20 100.00 2.000.00
Habis Pakai Isolasi bakteri bakteri 0 0
dan
Peralatan
Medium Pengayaan 20 100.00 2.000.00
Pengayaan bakteri 0 0
bakteri
Bahan Pot 20 50.000 1.000.00
penanaman penanaman 0
Media pelarut Pengujian 20 100.00 2.000.00
Amonium pelarut 0 0
Amonium
Zat Uji Pengujian 20 150.00 3.000.00
Acetylene Acetylene 0 0
Reduction Reduction
Assays Assays
Alat Tulis Alat Tulis 1 1.150.0 1.150.00
Kantor Kantor untuk 00 0
penelitian
Catridge Pencetakan 2 250.00 500.000
brother black naskah dan 0
laporan
Catridge Pencetakan 1 300.00 300.000
brother naskah dan 0
colour laporan
Paket Komunikasi 3 150.00 450.000
Internet dan Internet 0
Telkomsel 35
GB
Proposal Penggandaa 5 50.000 250.000
n proposal
Laporan Penggandaa 5 50.000 250.000
n laporan
12.900.0
Sub total (Rp)
00
3 Penyewaan Ruang Uji 2 bulan 500.00 1.000.00
Laboratorium Laboratorium 0 0
Ruang Uji Rumah 4 bulan 500.00 2.000.00
Rumah Kaca Kaca (green 0 0
(green house)
house)
Sub total (Rp) 3.000.00
0
4 Perjalanan Perjalanan Pengurusan 3 300.00 900.000
teknisi sampel 0
penelitian
Sub total (Rp) 900.000
26.800.0
Total anggaran yang diperlukan (Rp)
00
DAFTAR REFERENSI
Arsita Rajidah, Hilda Karim, Yusminah Hala, Neni Iriany and Oslan Jumadi. 2020.
Isolation and Identification of Nitrogen-Fixing Bacteria in The Corn Rhizosphere
(Zea mays L.) Originating from Jeneponto Regency, South Sulawesi. IOP
Conf. Series: Earth and Environmental Science, Vol. 484 p.1-7.
Aryanto, A., Triadiati, dan Sugiyanta. 2015 Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah
Dan Gogo Dengan Pemberian Pupuk Hayati Berbasis Bakteri Pemacu Tumbuh
Di Tanah Masam. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol 20, No 3.
Asih R.P., Memen Surahman dan Giyanto. 2016. Isolasi Rhizobakteri dan Pengaruh
Aplikasinya dengan Pupuk N-P terhadap Mutu Benih dan Pertumbuhan Bibit
Tetua Betina Jagung. J. Agron. Indonesia 45(3):255-262.
Badan Pusat Statistik, 2010. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia.
Jakarta.
BB-Padi 2017 Tiga Varietas Baru Padi Gogo Hasil Konsorsium Telah dilepas Tahun
Ini. Balai besar penelitian tanaman padi. Balitbangtan – kementerian pertanian.
Subowo, Jati Purwari, dan Sri Rochayati. 2013. Prospek dan Tantangan
Pengembangan Biofertilizer untuk Perbaikan Kesuburan Tanah. Jurnal
Sumberdaya Lahan, Vol.7, No.1.
Sulaiman K.H., Fahad N. Al-barakah, Abdulaziz Muhammad Assaeed and Basharat
Ali Muhammad D. 2019. ISOLATION AND IDENTIFICATION OF
AZOSPIRILLUM AND AZOTOBACTER SPECIES FROM ACACIA SPP. AT
RIYADH, SAUDI ARABIA. Bangladesh J. Bot. 48(2): 239-251.
Tini Surtiningsih. 2015. PERAN BIOFERTILIZER DAN CAMPURAN
MIKROORGANISME SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN NASIONAL. Surabaya: Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Airlangga.
Wagh D. S., Shermale R. N., Mahure B. V. 2015 Isolation and Characterization of
Nitrogen Fixing Bacteria from Agricultural Rhizosphere. IOSR Journal of
Agriculture and Veterinary Science (IOSR-JAVS) e-ISSN: 2319-2380, p-ISSN:
2319-2372. Volume 8, Issue 6 Ver. II, PP. 48-52www.iosrjournals.org.
Wuriesyliane, W.,N. Gofar, A. Madjid, H. Widjajanti, dan Ni Luh Putu SR,. 2013.
Pertumbuhan dan Hasil Padi pada Inseptisol Asal Rawa Lebak yang
Diinokulasi Berbagai Konsorsium Bakteri Penyumbang Unsur Hara.Jurnal
Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online,
www.jlsuboptimal.unsri.ac.id) Vol. 2, No.1: 18-27.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Penelitian
a) Penyeleksian dan Perendaman Benih Padi Gogo
e) Pengujian
Mengambilkesesuaian Memindahkan
bakteri bakteri penambat N2 dengan Hasil suspensi
pada benih padi gogo
dengan ose NaCl fisiologis bakteri
Menyimpan benih padi gogo ke dalam inkubator Menginokulasi benih padi ke cawan
berisi biakan bakteri dan dilapisi
f) Penyiapan media tanam kapas. Melihat kacepatan
pembentukan radikula 2 HSI
2. CV Penulis I
a) Identitas Diri
1 Nama Lengkap Agung Gunawan, S.Si
4 NIM 21121039
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Innovation in Fertilizer Production System
4 NIM 21121039
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Innovation in Fertilizer Production System
Demikian pernyataan ini Saya buat secara benar untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Demikian pernyataan ini Saya buat secara benar dan bersedia bertanggung jawab
secara hukum atas informasi yang saya sampaikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Materai 10.000