𝑾 = 𝑸𝑷 − 𝑸𝑫
• Siklus yang
menghasilkan
kerja
neto kerj
dahkan a
ngan yang dipin-
siklus ke
pada disebut
siklus daya lingku
-
setiap
• Mesin secara
ideal memiliki
kalor
efisi- ensi 𝜂;
𝑾
𝑸
𝑸𝑷𝑫 𝑸𝑷
• 𝜼 = 𝜂 tidak
Nilai =𝟏− pernah
lebih besar 1
(100%). Pada mesin
aktual, nilai 𝜂 selalu
kurang dari 1. hal itu
menunjukkan tidak
semua kalor yang
diserap diubah men-
jadi kerja
• Siklus kerja pendingin berkebalikan
mesin dengan
mesin kalor.
• Mesin pendingin me-
ngambil kalor dari
tandon dingin dan
kompresor membe-
rikan kerja mekanis,
kemudian kalor dibu-
ang ke tandon.
• Misalkan lemari es;
makanan dan es, batu
sebagai tandon dingin
dan udara dimana
lemari es ditempatkan
sebagai tandon kalor
dan kerja dilakukan
oleh kempresor
• Untuk 1 siklus, 𝑄𝐷
diambil dari tan-
don dingin
• Kerja dilakuka
pada n mesin 𝑊
,
maka bernilai (−)
• Membuang 𝑄𝑃
ke tandon
maka juga (−)
kalor,
𝑸𝑷 = 𝑾 + 𝑸𝑫
𝑾 = 𝑸𝑷 − 𝑸𝑫
𝑾 = 𝑸𝑷 − 𝑸𝑫
• Koefisien 𝑸𝑫
𝜷= −kerja mesin
pendingin 𝑸𝑷 − 𝑸𝑫
• Untuk menghitung efisiensi mesin Carnot,
persamaan zat kerja harus diketahui. Andaikan
zat kerja adalah ideal, maka efisiensi siklus:
𝑽𝒃
𝑷 𝒍𝒏 𝑽 𝑽𝒅
𝑫 𝒍𝒏 𝑽
𝜼= 𝒎𝑹 𝑻 𝒂 − 𝑻 𝒂
𝒎𝑹𝑻𝑷 𝑽𝒃
𝐥𝐧 𝑽𝒂
• Pada adiabatik berlaku
1 1
𝑇 𝑃 𝛾−1 𝛾−1 𝑉𝑏 𝑉𝑐
1 𝑉𝑏 = 𝑇𝐷 1 𝑉𝑐 =
𝑇 𝑃 𝛾−1𝑉 𝑎 = 𝑇 𝐷 𝛾−1𝑉 𝑑 𝑉𝑎 𝑉𝑑
• Efisiensi siklus di atas menjadi:
𝑻 𝑷 − 𝑻𝑫
𝜼=
𝑻𝑷
𝑻𝑫
Contoh
Sebuah mesin Carnot yang tandon dinginnya
berada pada 280 K mempunyai daya guna 40%,
diinginkan supaya efisiensinya naik menjadi
80%.
a. Berapa harusnya suhu tandon kalor dinaikkan
jika suhu tandon dinginnya konstan?
b. Berapa harusnya suhu tandon dingin
ditu- runkan jika suhu tandon kalornya
kostan?
Diketahu
i Sistem : mesin Carnot
Keaddan : 𝑇𝐷 = 280 𝐾, 𝜂1 = 40% dinaikkan
menjadi 𝜂2 = 80%
a. 𝑇𝑃 − 𝑇 𝐷 b. 𝑇𝑃 − 𝑇𝐷
𝜂1 = 𝜂1 =
𝑇𝑃 𝑇𝑃
𝑇𝑃 − 280 𝑇𝑃 − 280
40% = 𝑇 40% = 𝑇𝑃
𝑃
𝑇𝑃 = 466,67 𝐾 𝑇𝑃 =
𝑇𝐷 dijaga konstan, 466,67 𝐾
𝜂2 = 80%, maka 𝑇𝑃 dijaga konstan,
80% = 466,67
𝑇𝑃2 = 1400 𝐾 466,47
− 𝑇𝐷 𝐾
𝑇𝐷 = 373,336
Jadi suhu harus dinaikkan
1400 − 466,67 = 933,33 𝐾 Jadi suhu harus diturunkan
466,67 − 373,336 = 93,34 𝐾