Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

CETAKAN UNTUK PENGUKURAN LOGAM

DISUSUN OLEH
Reval Septian Bahariansyah (1421700195)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2019
CETAKAN UNTUK PENGKURAN LOGAM
1. KISI – KISI
1. PEMBUATAN POLA
1.1 DEFINISI POLA CETAKAN
Pola dapat didefinisikan sebagai model apa pun, dibangun sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan untuk membentuk kesan yang disebut
“cetakan” di pasir lembab atau bahan yang cocok lainnya. Ada juga
yang mendefinisikan sebagai tiruan benda kerja yang akan diproduksi
dengan teknik pengecoran, dengan toleransi/suaian ukuran sesuai
perhitungan pengecoran. Ukuran pola, biasanyalebih besar dari benda
kerja. Untuk membuat benda tuang diperlukan logam cair dan cetakan,
di mana lagam cair itu dituang ke dalam rongga cetakan, kemudian
setelah logamnya membeku dan suhunya cukup untuk pembongkaran
dilakukan pembokaran cetakan. Pada pembuatan cetakan dalam hal
membuat rongga–rongga cetakan yang teliti ukurannya, dalam berbagai
bentuk di perlukan sebuah alat yang disebut pola.
1.2 BAHAN UNTUK MEMBUAT POLA
- Kayu
- Logam
- Resin
- Lilin
- Styrefoam
- Gips
1.3 PROSES PEMBUATAN POLA CETAKAN
Contoh menggunakan bahan kayu
1. Kayu yang akan dibuat pola di menggunakan mesin bubut kayu sesuai
ukuran. Bagian-bagian tajam diberikan radius.
2. Gunakan amplas kayu untuk mengamplas permukaan hingga halus.
3. Buat lubang berulir pada bagian atasnya untuk mengambil pola dari
cetakan.
4. Lapisi seluruh permukaan pola dengan dempul plastik untuk menutup
pori-pori kayu sehingga permukaannya menjadi halus disamping lebih
tahan aus.
5. Lapisi seluruh permukaan pola dengan cat atau sejenisnya dengan
beberapa tahapan agar permukaan pola menjadi lebih licin.
6. Keringkan cat ditempat teduh dan bebas dari debu.

2. MORFOLOGI CETAKAN
2.1 BAGIAN-BAGIAN CETAKAN DAN FUNGSI DARI MASING-MASING BAGIAN
TERSEBUT
- Cavity (rongga cetakan), merupakan ruangan tempat logam cair yang
dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama dengan benda
kerja yang akan dicor. Rongga cetakan dibuat dengan menggunakan
pola.
- Core (inti), fungsinya adalah membuat rongga pada benda coran. Inti
dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada saat cetakan akan
digunakan.
- Gating sistem (sistem saluran masuk), merupakan saluran masuk
kerongga cetakan dari saluran turun.
- Sprue (Saluran turun), merupakan saluran masuk dari luar dengan
posisi vertikal. Saluran ini juga dapat lebih dari satu, tergantung
kecepatan penuangan yang diinginkan.
- Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi utamanya
adalah untuk mengurangi kecepatan logam cair masuk langsung dari
ladle ke sprue.Kecepatan aliran logam yang tinggi dapat terjadi erosi
pada sprue dan terbawanya kotoran-kotoran logam cair yang berasal
dari tungku kerongga cetakan.
- Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair yang berguna
dalam mengisi kembali ruangan cetakan.
2.2 CETAKAN HORIZONTAL
horizontal centrifugal casting adalah proses penuangan logam cair ke
dalam cetakan yang berputar pada posisi horizontal.
2.3 CETAKAN VERTIKAL
Vertical centrifugal casting adalah proses penuangan logam cair ke
dalam cetakan yang berputar pada posisi vertical

3. CETAKAN PERMANEN (PERMANENT MOLD)


3.1 BAHAN PEMBUATAN CETAKAN
- Besi cor ductile
- Pipa ¾ inchi
- Plat besi
- Mur
- baut.
3.2 PROSES PEMBUATAN CETAKAN
- pembuatan pola
- cetakan
- proses peleburan
- Menuang
- Membongkar
- membersihkan coran.
3.3 CONTOH PRODUK YANG DICOR DENGAN CETAKAN PERMANEN
- Seng
- alumunium
- magnesium
- tembaga
- timah.

4. CETAKAN SEKALI PAKAI (EXPENDABLE MOLD)


4.1 BAHAN PEMBUATAN CETAKAN
- Pasir basah
- pasir kering
- Keramik
- Investment
- Evavoratic
4.2 PROSES PEMBUATAN CETAKAN
- Pasir
- Cetak
- Pengisisan cetakan
- Pemisahan coran dan cetakan
- Perlakuan panas
- Pembersihan dan pengerjaan dengan mesin
- Inspeksi akhir
4.3 CONTOH PRODUK YANG DICOR DENGAN CETAKAN SEKALI PAKAI
Contoh dari cetakan sekali pakai umumnya untuk benda benda yang
idak memerlukan tingkat kekuatan yang cukup, misalnya adalah besi
argon

5. MESIN CETAKAN PASIR (SAND MOLDING)


5.1 JENIS – JENIS PASIR YANG DIGUNAKAN
Pasir silika adalah pasir yang didapat dengan cara menghancurkan
batuan silika, kemudian disaring untuk mendapatkan ukuran yang
diinginkan.

PASIR SILIKA
Pasir zirkon berasal dari pantai timur australia yang mempunyai daya
taha api yang sangat efektif untuk mencegah sinter. Sinter sendiri ialah
titik temperatur dimana pasir mulai meleleh.

PASIR ZIRKON
Pasir olivin didapat dengan cara menghancurkan batu membentuk
2MgO, Si02, 2FeO SiO2. Pasir olivin mempunyai daya hantar panas yang
lebih besar dibandingkan pasir silika.

PASIR OLIVIN

5.2 GAMBAR DAN BAGIAN – BAGIAN MESIN CETKAN PASIR

5.3 PRINSIP KERJA CETAKAN PASIR


Prinsip kerja cetakan pasir pada umumnya sama seperti
umumnya,hanya saja pada sisi inlet nya cairan yang masuk pada
cetakan melalui saluran tuang,kemudaian melalui saluran
turun,kemudian melalui gate sebelum ke pola

6. PEMBUATAN INTI (CORE)


6.1 DEFINISI, TUJUAN, DAN FUNGSI INTI PADA CETAKAN
INTI (CORE) adalah bagian dari cetakan yang di buat secara terpisah,
yang berfungsi untuk membentuk profil di dalam maupun di luar
permukaaan benda dan bisa digunakan juga untuk
pemisahan/pembentukan leher riser pada cetakan yang biasa di sebut
backing core
6.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT INTI
- Pasir CO2
- Pasir pepset
- Pasir furan
- Pasir croning/RCS (RESIN COATED SAND)
6.3 MESIN PEMBUAT INTI (CORE MAKING MACHINE)

6.4 PROSES PEMBUATAN INTI


Pembuatan Inti Pasir
Core diproduksi dengan meniup, menabrak atau dalam proses yang
dipanaskan, menginvestasikan pasir ke dalam kotak inti. Inti jadi, yang
dapat berupa padat atau berlubang, dimasukkan ke dalam cetakan
untuk memberikan rongga internal dari casting sebelum bagian cetakan
bergabung. Core pasir juga banyak digunakan dalam die-casting, di
mana cetakan logam permanen digunakan. Dalam pembuatan inti
penuangan pasir dan menghasilkan inti kompleks untuk pengecoran kecil
dan besar untuk berbagai aplikasi dan industri.

Anda mungkin juga menyukai