FISIKA DASAR
RANGKAIAN RC
Mohamad Rifki Hanafi, (19420054), Kimia Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-mail : rifkihanafi40@gmail.com
No.Hp : 0821-2922-5170
ABSTRAK
Seperti yang kita ketahui bahwa rangkaian RC adalah Rangkaian RC adalah rangkaian
yang terdiri atas hambatan,R dan kapasitor, C yang dihubungkan dengan sumber tegangan
DC. Rangkaian RC menggunakan breadboard dan terdapat Arduino yang tersambung.
Dengan melakukan rangkaian seri lalu dihubungkan dengn beberapa kabel. Kabel salah
satunya dijadikan untuk pengujian yaitu pengisian dan pengosongan.
Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari karakteristik rangkaian RC, mempelajari
charging dan discharging, memasukkan data hasil ke dalam grafik dan membandingkan
antara charging dan discharging.
Hasil yang kami dapat, yaitu:
C teori=470 μF
C teori=0,00047 F
1
b teori=
RC
1
b teori= =0,0518 s
41000 ×0,00047
Hanya saja, dibutuhkan ketelitian yang tinggi.
BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 KAPASITOR
Kondensator atau kapasitor adalah sistem konduktor yang mampu menyimpan
rapat (to condense) muatan listrik sehingga memiliki daya tampung, yaitu kapasitas yang
besar sehingga disebut kapasitas nya besar. Pada dasarnya kapasitas kondensator dihitung
dengan merumuskan beda potensial antara kedua bagian kondesator oleh muatan listrik.
diperoleh dari rumus . Agar mudah dirumuskan, dipilihlah bentuk-bentuk geometris yang
sederhana bagi kedua konduktor kondensator itu, dan dikenallah tiga macam kondesator
yakni apa yang dikenal sebagai kodesator-kondesator keping, bola, dan silinder,
tergantung bentuk konduktor-konduktornya(Soedojo, 2004 hal: 171).
Kapasitor berkapasitansi awalnya tidak bermuatan. Untuk mengisi muatannya,
kita tutup sakelar pada titik . Ini akan menghasilkan sebuah rangkaian seri yang terdiri
dari kapasitor, baterai ideal dengan ggl , dan resistasi Kita tahu bahwa ketika rangkaian
terbentuk, muatan mulai mengalir (ada arus) antara salah satu pelat kapasitor dan salah
satu terminal baterai setiap sisi kapasitor. Arus ini meningkatkan muatan pada pelat-pelat
dan beda potensial ( ) pada kapasitor. Ketika benda potensial itu sama dengan beda
potensial pada baterai, arus akan nol. Disini kita ingin mengetahui proses pengisian
muatan. Secara khusus, kita ingin tahu bagaimana muatan pada pelat kapasitor, beda
potensial pada kapasitor, dan arus pada rangkaian berubah terhadap waktu selama proses
pengisian muatan. Kita mulai dengan menerapkan aturan-aturan loop pada rangkaian,
melintasinya searah jarum jam dari terminal negatif baterai (Haliday, 2010 hal: 179).
2.2 RESISTOR
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki
nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang
mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon.
Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom, sebuah kawat yang
memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat. Satuan Resistor adalah
Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resistor berfungsi
sebagai penghambat arus listrik.
2.3 RANGKAIAN RC
Rangkaian RC adalah rangkaian yang terdiri atas hambatan,R dan kapasitor, C yang
dihubungkan dengan sumber tegangan DC. Ada dua proses dalam rangkaian RC yaitu:
Dengan
yang merupakan konstanta waktu, maka diperoleh juga arus dan potensial pada kapasitor
sebagai potensial fungsi waktu
Plot grafik arus dan tegangan pada kapasitor sebagai fungsi waktu ketika proses pengisian
muatan adalah sebagai berikut
Pelepasan Muatan (Discharge)
Pada proses pelepasan muatan, potensial mula-mula kapasitor adalah
sedangkan potensial pada resistor sama dengan nol. Setelah t = 0, mulai tejadi pelepasan
muatan dari kapasitor
Berdasarkan hukukm Kirchhoff berlaku muatan sebagai fungsi waktu ditulis sebagai
Potensial dan arus pada kapasitor sebagai fungsi waktu dapat ditulis menjadi
Terlihat dari plot grafik terjadinya proses pelepasan muatan sebagai berikut
BAB III
METODE EKSPERIMEN
Resistor dan kapasitor sangatlah berpengaruh. Breadboard pun sama butuhnya. Karena ketiga
komponen tadi adalah komponen yang bisa terjadinya pengisian dan pengosongan dengan
kabel. Pengisian dilakukan di computer dengan alat khusus yang dinamakan Arduino. Jika ke
positif maka itu pengisian. Sebaliknya, jika pengosongan di negative.
Setelah itu dibuatlah data berupa rumus dan data berupa tabel dan grafik. Pengisian
mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi per 30 detik. Sama halnya dengan pengsongan. Inilah
data yang kami dapat:
MENGHITUNG C teori
C teori=470 μF
C teori=0,00047 F
MENGHITUNG b teori
1
b teori=
RC
1
b teori= =0,0518 s
41000 ×0,00047
MENGHITUNG C eksperimen
b solver =0,032 s
1
C eksperimen =
R . b solve
1
C eksperimen = =0,000762 F
41000 ×0,032
DAFTAR PUSTAKA
[1.] Galih, V.DV, & Endah Purnomosari. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika
untuk SMA/S1. Bandung:CV.Mulia Jaya
[2.] http://palleko.blogspot.com/2012/06/rangkaian-rc.html
[3.]https://www.academia.edu/18484503/REAKTANSI_KAPASTIF_DAN_RANGKAIAN_R_
C_SERI
[4.] http://rahman011.blogspot.com/2012/06/rangkaian-rc-rl.html
[5.] https://fikriibrahimn.blogspot.com/2018/07/rangkaian-rc-modul-praktikum-fisika.html