Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESMI

PEMULIAAN TANAMAN DENGAN IRADIASI GAMMA

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEWA GEMAREFA


NIM : 011600434
KELOMPOK : II (DUA)
REKAN KERJA : 1. CRISTIANI NOVITA SARI
2. SAID WIGO A
3. DIMAS CANDRA SUGIARTO
4. TRI ILMA HUMAIRAH
PROGRAM STUDI : D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR
MATA KULIAH : PRAKTIKUM APLIKASI
TEKNOLOGI NUKLIR
ASISTEN PEMBIMBING : SUGILI PUTRA, S.T, M.SC
TANGGAL PENGUMPULAN : 12 JULI 2019

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2019
I. ACARA : PEMULIAAN TANAMAN DENGAN IRADIASI GAMMA

II. TUJUAN
Mengetahui efek radiasi terhadap fenotipik tanaman rosela (Hibiscus
Sabdariffa L)
III. WAKTU PELAKSANAAN
1. Tanggal Pelaksanaan : 27 Februari 2019 - selesai
2. Tempat Pelaksanaan : Lab. OTK dan Iradiator Gamma STTN

IV. LANDASAN TEORI


Radiasimerupakan setiapprosesdimanaenergibergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang
awam sering menghubungkan kata radiasiionisasi(misalnya sebagaimana
terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zatradioaktif), tetapi juga
dapat merujuk kepada radiasielektromagnetik(yaitu gelombang radio,
cahayainframerah, cahaya tampak, sinarultraviolet, danX-ray), radiasi
akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Radiasi adalah bahwa
energi yang memancar (yaitu bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala
arah) dari suatu sumber. Geometri ini secara alami mengarah pada sistem
pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis
radiasi(Handley,1997). Beberaparadiasi dapat berbahaya, namun radiasi
juga banyak dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan seperti
radioterapi. Selain untuk radioterapi pada saat ini radiasi telah
dikembangkan sebagai metode untuk pengawetanbahan makanan, yang
disebut sebagai teknik iradiasi. Iradiasi bertujuan untukmengurangi atau
bahkan membasmimikroorganisme atau penyakit yang terbawa oleh
makanan.
Sinar gamma adalah salah satu mutagen fisik yang sering
digunakan dalam teknik mutagenesis tanaman. Sinar radioaktif jika
mengenai jaringan tanaman akan menimbulkan ionisasi molekul air,
kemudian akan mengoksidasi gula dalam DNA sehingga rangkaian
nukleotidanya akan putus. Tetapi ada pula radiasi yang langsung
menyebabkan basa nukleotida menjadi lepas, rusak, atau berubah susunan
molekulnya, sehingga menghambat replikasi dan transkripsinya serta
mengakibatkan tidak dihasilkannya asam amino karena tidak terbaca pada
waktu translasi. Radiasi juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
dalam komposisi basa dan juga putusnya rantai DNA. Dinyatakan juga
bahwa efek radiasi terhadap basa lebih penting dan berperan secara
langsung dalam proses mutasi gen, seperti terjadinya substitusi,
penambahan atau hilangnya basa dalam molekul DNA. Radiasi juga dapat
menginduksi perubahan struktur kromosom, yaitu terjadinya pematahan
kromosom. Pada dosis rendah dapat menyebabkan terjadinya delesi, dan
semakin tinggi dosisnya akan terjadi duplikasi, inversi, atau translokasi
kromosom.
Sinar gamma juga dapat menekan pertumbuhanakar, batang, dan
daun (pertumbuhanvegetatif).Dosisradiasi yang diberikan untuk
mendapatkan individu yangmemperlihatkan perubahan sifat (mutan)
tergantung padajenis tanaman, fase tumbuh, ukuran, kekerasan, dan
bahanyang akan dimutasi. Pemanfaatan radiasi sinar gammapada berbagai
konsentrasi diharapkan mendapatkan jenisvarietas unggul yang
mempunyai karakter buah yang baikdari sebelumnya. Radiasi gamma
dengan dosis yangterlalu tinggi dapat memberikanefek negative
langsungpada tanaman, karenadapat menyebabkan tanaman mati (Van
Harten, 1998).
Pemberian dosis yang terlalu tinggi akan menghambat pembelahan
sel yang menyebabkan kematian sel yang berpengaruh terhadap proses
pertumbuhan tanaman, menurunnya daya tumbuh dari tanaman dan
morfologi tanaman. Tetapi dosis radiasi yang terlalu rendah tidak cukup
untuk memutasi tanaman karena frekuensi mutasi yang terlalu rendah
hanya menghasilkan sedikit sektor yang termutasi (Horison, dkk, 2008)
Rosella merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian
0,5-3 m. batang bulat berkayu dan berwarna merah. Daun tunggal,
berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi
dan pangkal berlekuk. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya 5-8 cm.
Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm (Maryani dan
Kristiani, 2005). Tanah yang dikehendaki oleh tanaman rosella (Hibiscus
sabdariffa) adalah tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang cukup.
Nilai pH tanah yang sesuai bagi rosella berkisar antara 5,2 – 6,4. Tekstur
tanah liat berpasir merupakan kondisi yang cocok bagi tanaman rosella
(Santoso, 2006). Menurut Sa’diyah (2009), rosella dapat tumbuh dengan
baik, apabila lingkungan tempat tumbuhnya memenuhi syarat tumbuh bagi
tanaman ini, keadaan lingkungan yang perlu diperhatikan meliputi iklim,
tanah, ketinggian, suhu, curah hujan, dan musim. Tanaman rosella
(Hibiscus sabdariffa) sangat sensitif dengan cuaca dingin. Tanaman
tersebut cukup baik ditanam di daerah tropis maupun subtropis dengan
ketinggian maksimum 900 m dpl dan curah hujan 182 cm selama musim
pertumbuhannya. Jika kemungkinan tidak terjadi hujan, maka pemberian
air dapat digunakan sebagai alternatif pengairan. Tanaman ini dapat
tumbuh pada musim kemarau. Suhu yang sesuai bagi tanaman rosella 25-
27º C. Adanya kelembaban yang baik akan mempercepat pertumbuhan.
Sedang angin yang kencang, suhu yang dingin dan kondisi kabut akan
memberikan pengaruh yang sebaliknya (Santoso, 2006).

V. METODE PERCOBAAN
a. Alat
1. Fasilitas Irradiator Gamma
2. Plastik zip
3. Botol minum bekas
4. Kain bekas
5. Kawat
6. Penggaris
b. Bahan
1. Bibit tanaman rosella
2. Media tanam
3. Pupuk NPK

c. Langkah Kerja
1. Persiapan
a) Bibit tanaman dimasukkan dalam platik zip dan diberi label
b) Dilakukan iradiasi dengan dosis 0, 200, 400, 600, 800, dan 1000
Gy
2. Penanaman
a) Disiapkan media tanam seperti pada gambar . Campuran sekam
padi, tanah, dan pupuk organik sebagai media tanam utama. Sumbu
yang dihubungkan pada bak penampung air untuk
memudahkan/menggantikan penyiraman.
b) Bibit tanaman yang telah diiradiasi ditanamkan pada media dengan
kedalaman 1-2 cm.
c) Tanaman diletakkan pada tempat terbuka yang terkena sinar
matahari
3. Pengamatan
a) Dihitung jumlah tanaman yang tumbuh
b) Diukur tinggi batang tanaman dan lebar daun tiap tanaman pada
tiap dosis
c) Dihitung jumlah daun tiap tanaman pada tiap dosis
d) Pegamatan dilakukan setiap minggu pada hari yang sama
VI. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Data pertumbuhan Rosella
Mingg Tanama Tinggi Pohon (cm) Lebar Daun (cm) Jumlah Daun
Dosis (Gy)
u ke- n 1 2 3 X 1 2 3 X 1 2 3 X
A 9 9 8,5 8,83 2,2 2,4 2,2 2,27 3 4 3 3
0
B 8 8,5 8,25 2,2 2,2 2,2 4 3 3 3
A 5,5 5,5 1,9 1,9 4 4
200
B 8,5 8,5 2,2 2,2 4 4
A 8 8 2,2 2,2 3 3
400
B 7,5 8 7,75 2,1 2,1 2,1 3 3 3
1
A 7 7,5 8 7,5 1,7 1,8 2 1,83 3 3 2 3
600
B 7 7 1,7 1,7 3 3
A 6 6 6,5 6,17 2 2 2,2 2,07 3 3 2 3
800
B 6,5 6,5 2 2 3 3
A 5,5 5,5 5 5,33 2 2 2 2 3 3 2 3
1000
B 7,5 7,5 2,2 2,2 3 3
A 13,7 13 13,5 13,4 4 3,5 4,5 4 6 6 6 6
0
B 14 11,5 12,75 4,5 2,7 3,6 6 6 6
A 9,5 9,5 3,1 3,1 6 6
200
B 13,5 13,5 4,7 4,7 7 7
A 13,5 13,5 5,4 5,4 6 6
400
B 13 11,5 12,25 4,1 3,1 3,6 6 5 6
2
A 10,5 9 7,5 9 3 1,9 2,1 2,33 4 4 3 4
600
B 10,2 10,2 2,7 2,7 4 4
A 12,5 10,5 10 11 3,2 3 2,5 2,9 4 4 4 4
800
B 10,5 10,5 3 3 4 4
B 9,5 9 8,5 9 3 2,5 2,8 2,77 4 4 3 4
1000
A 11,3 11,3 3,5 3,5 4 4
A 18 18,2 18,5 18,23 5,5 6 5 5,5 8 8
0
B 13,5 18 15,75 3,2 6,5 4,85 8 7 8
3 A 15 15 5 5 8 8
200
B 19 19 7 7 10 10
A 400 18 18 7,5 7,5 10 10
B 16 15,5 15,75 5,9 6,2 6,05 8 7 8
A 7,3 10,8 11,5 9,87 2,1 3 6,7 3,93 3 5 7 5
600
B 13,5 13,5 6 6 5 5
A 13,5 13 14 13,5 9 5,4 5,3 6,57 7 6 4 6
800
B 11,5 11,5 6 6 5 5
A 13 9,7 9 10,57 5,5 3,5 3 4 5 4 3 4
1000
B 11 11 5 5 5 5
4 A 0 27,5 25 27,5 26,67 7 7 8 7,33 15 12 10 12
B 31 26 28,5 10 6,5 8,25 24 11 11
A 200 25,5 25,5 7,5 7,5 19 19
B 30 30 9,5 9,5 24 24
A 400 25,5 25,5 9 9 26 26
B 28 27 27,5 9,5 9 9,25 22 15 15
A 600 20 14,5 17 17,17 7,5 4,5 5,3 5,77 16 8 8 8
B 20 20 9 9 27 27
A 800 24,5 26 18 22,83 7 8 6 7 11 14 14 14
B 23 23 7,5 7,5 29 29
A 1000 20 16 10 15,33 6 7 3,5 5,5 20 14 18 18
B 20,5 20,5 8,2 8,2 12 12

VII. ANALISIS DATA

Grafik 1. Perumbuhan Tinggi Tanaman


Grafik pertumbuhan lebar daun
10
9
8
Lebar daun (cm)

7
6
Minggu ke-1
5
Minggu ke-2
4
3 Minggu k3-3
2 Minggu ke-4
1
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Dosis (Gy)

Grafik 2. Pertumbuhan Lebar Daun

Grafik 3. Permbuhan jumlah daun


VIII. PEMBAHASAN
Efek Iradiasi Gamma pada Batang, Akar, dan Daun Tumbuhan
Pada umumnya, kenaikan dosis radiasi gamma akan menyebabkan
penambahan tinggi batang, panjang akar, jumlah cabang, dan banyaknya
akar pada Tanaman Rosela. Namun, pada dosis 600 Gy tanaman rosela
memiliki batang yang tertinggi diantara dosis sebelumnya dan setelahnya
(rentang dosis 0 – 800 Gy). Selain itu akan terpanjang , cabang terbanyak
juga dimiliki oleh tanaman rosela yang diiradiasi pada dosis 600 kGy.
Dosis 800 Gy menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak maksimal dan
rosela yang diiradiasi pada dosis tersebut memiliki batang dan akar
terpendek daripada dosis sebelumnya. Hal ini disebabkan dosis radiasi 800
Gy menekan aktivitas pembelahan sel pada jaringan meristem dan
menurunkan kelambapan pada benih[1].
Hasil percobaan didapatkan pada dosis 0 – 400 gray tidak terlihat
penambahan tinggi yang signifikan dari Tumbuhan Rosela. Namun, pada
dosis 600 gray terdapat penurunan pada tinggi tanaman. Dosis 800 gray
menyebabkan tinggi tanaman dapat meningkat kembali kemudian pada
dosis 100 grey tinggi tanaman turun lagi hingga sama dengan tinggi
tanaman yang diiradiasi pada dosis 600 gray. Penurunan tinggi tanaman
dapat disebabkan oleh tidak seragamnya letak kedalaman benih rosela
yang disebabkan oleh curah hujan. Curah hujan dapat menekan benih
tanaman sehingga ke posisi yang lebih dalam dari sebelumnya.
Dosis 600 gray juga menyebabkan penurunan jumlah daun. Namun,
jumlah daun pada dosis 600 gray lebih banyak apabila dibandingkan
dengan kontrol. Tanaman yang diiradiasi pada dosis 1000 gray memiliki
jumlah daun yang lebih sedikit daripada tanaman yang diiradiasi pada
dosis 600 gray. Jumlah daun tanaman yang diiradiasi 1000 grey juga
mendakati jumlah daun kontrol. Selain itu, ukuran daun pada dosis 600
gray juga mengalami penurunan. Penurunan jumlah daun ini disebabkan
oleh penurunan aktivitas pembelahan pada jaringan meristem akibat dari
iradiasi. Hal ini berbeda dengan hasil penlitian yang didapat pada [1], yang
mana pada dosis 600 gray merupakan dosis maksimal untuk mendapatkan
Tanaman Rosela yang tertinggi dan jumlah daun terbanyak. Perbedaan
selanjutnya yaitu pada dosis 800 gray hasil penelitian [1] mendapatkan
penurunan tinggi batang sedangkan hasil percobaan ini menunjukkan
kenaikan tinggi batang pada dosis radiasi 800 gray. Namun, memiliki
kesamaan yaitu dosis yang diberikan diatas 800 gray mengalami
penurunan dari tinggi tanaman dan jumlah daun.
Jumlah daun pada percobaan kali ini diperngaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor dominan yang mempengaruhi merupakan cuaca. Kondisi
cuaca yang tidak diharapkan seperti angin kencang dan curah hujan yang
tinggi dapat menyebabkan jumlah daun tanaman berkurang. Faktor lain
yang perlu dikendalikan merupakan hama tanaman karena hama tanaman
seperti ulat dapat menyebabkan gangguan pengamatan fenotip tanaman
diiradiasi seperti jumlah dan ukuran daun berkurang.

Efek Iradiasi Gamma pada Pertunasan Tumbuhan


Semakin tinggi dosis radiasi yang diberikan kepada benih rosela maka
persentase perkecambahan akan relatif semakin menurun. Setiap 1 gray
dosis yang diberikan maka persentase perkecambahan akan menurun
sebesar 0,37%. Namun, hal ini dilakukan pada rentang dosis 0 – 50 gray
sehingga untuk menentukan LD50 diperlukan percobaan iradiasi pada
dosis yang jauh lebih tinggi seperti 500 – 1000 gray[2].
Pada percobaan ini, benih mampu bertahan pada dosis 0 hingga 1000
gray dibuktikan dengan tumbuhnya seluruh benih yang diiradiasi. Hal ini
sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh [3] yang mana tidak dapat
ditentukannya LD50 untuk tanaman rosella karena kenaikan radiasi pada
titik tertentu tidak menyebabkan benih rosella mati 100%. Maka dapat
disimpulkan bahwa tanaman rosela memiliki ketahanan yang cukup
terhadap radiasi gamma.

IX. KESIMPULAN
1. Terdapat kenaikan ukuran batang, daun, dan jumlah daun pada
rentang dosis 0 – 400 gray. Pada dosis 600 gray terjadi penurunan
kemudian peningkatan terjadi kembali pada dosis 800 gray lalu turun
lagi pada dosis 100 gray.
2. Tanaman rosela merupakan tanaman yang memiliki ketahanan
terhadap radiasi gamma.
DAFTAR PUSTAKA
[1] El, Sherif, Fadia., dkk. 2011. Effect Gamma Irradiation on
Enhancement of Some Economic Traits and Molecular Changes in
Hibiscus Sabadariffa L. Life Science Journal. 8(3). 220-229.
[2] Diaz-Lopez, Ernesto., dkk. 2016. Radiosensitivity with rays gamma of
60
Co at seeds of Jamaica (Hibiscus Sabdariffa L.) to Determine
LD50. Scholars Journal of Agriculture and Vetenary Sciences. 3(2).
93-95.
[3] Diaz, Lopez, Ernesto., dkk. 2017. Gamma Irradiation Effect of 60Co on
the Germination of Two Subtropical Species in the Tehuacan-
Cuicatlan Valley. Iternational Journal of Advanced Engineering
Research and Science (IJAERS). 4(8). 56-60.

Yogyakarta, 12 Juli 2019


Pembimbing, Praktikan,

Sugili Putra, S.T, M.Sc DEWA GEMAREFA

Lampiran
Gambar 1. 0 Gy Minggu 1 Gambar 2. 1000 Gy Minggu 1

Gambar 3. 0 Gy Minggu 3 Gambar 4. 1000 Gy Minggu 3

Anda mungkin juga menyukai