PENDAHULUAN
komposisi
kimia
dari
berbagai
bahan,
non-destruktif
dan
dan cocok
untuk sampel padat, cair, dan bubuk. Metode ini dapat digunakan untuk penentuan
berbagai unsur dari kalium (19) sampai uranium (92), dan memberi batas deteksi
tingkat ppm, tetapi dapat mengukur konsentrasi hingga 100% lebih mudah dan
secara bersamaan (John et al., 2001).
Penentuan senyawa berat dan toksik dalam sampel lingkungan (geologi
dan ekologi, tumbuhan, tanaman dll) dapat menggunakan XRF. 26 senyawa
seperti K, Ca, Ti, Cr, V, Mn, Fe, Ni, Cu, Zn, As, Se, Br, Rb, Sr, Y, Zr, Nb, Mo, Ag,
Sn, Sb, Cs, Ba, La, Pb dapat ditentukan dalam sampel secara bersamaan (Girard,
2010).
Instrumen XRF yang mampu menganalisis resolusi dengan kecepatan
tinggi, yang sekarang dipakai oleh peneliti dan analis dalam aplikasi dibidangnya
masing-masing.
X-ray fluorescence (XRF) spektrometer adalah suatu alat x-ray digunakan
untuk rutin, yang relatif non-destruktif analisis kimia batuan, mineral, sedimen
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah penemuan XRF spectroscopy.
2. Mengetahui penggunaan dari XRF spectroscopy.
3. Mengetahui cara penggunaan alat XRF spectroscopy.
4. Mengetahui aplikasi dari XRF spectroscopy.
5. Mengetahui akses XRF spectroscopy.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
seorang Profesor Fisik bernama Wilhelm Conrad Rontgen kelahiran tahun 1845
dikota Lennep, Jerman. Beliau mendapati sinar ini dalam percobaan dengan
Sinar Katoda yang terdiri dari arus elektron. Arus dibuat dengan menggunakan
voltase tinggi antara electrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung
tabung gelas yang udaranyahampir dikosongkan seluruhnya. Pada peristiwa ini
Rontgen sudah menutup sepenuhnya tabung sinar cathode dengan kertas hitam
tebal (barium platinocyanide), sehingga biar pun sinar listrik dinyalakan, tak ada
cahaya yang terlihat dari tabung. Tetapi saat Rontgen menyalakan arus listrik
didalam tabung sinar cathode, beliau terperanjat melihat bahwa cahaya mulai
memijar pada layar seperti distimulir oleh sinar lampu. Rontgen padamkan tabung
dan layar (yang terbungkus oleh barium platinocyanide) cahaya berhenti
memijar.Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar
bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan seharusnya datang dari tabung
ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius,
Rontgen
Sinar-X dapat membuat berbagai sinar benda kimia selain dari barium
platinocyanide.
2.
Sinar-X dapat menerobos melalui berbagai benda yang tidak tembus oleh
cahaya biasa. Rontgen menemukan bahwa sinar-X dapat menembus
langsung dagingnya tetapi berhenti pada tulangnya. Dengan cara
meletakkan tangannya antara tabung sinar cathode dan layar yang bersinar,
Rontgen dapat melihat dilayar bayangan dari tulang tanggannya.
3.
Sinar-X berjalan menurut garis lurus dan tidak seperti partikel bermuatan
listrik, sinar x tidak terbelokkan oleh bidang magnet.
Pada bulan Desember 1895 Rontgen menulis artikel pertamanya mengenai
2.2
suatu material. Karena metode ini cepat dan tidak merusak sampel, metode ini
dipilih untuk aplikasi di lapangan dan industri untuk kontrol material. Tergantung
pada penggunaannya, XRF dapat dihasilkan tidak hanya oleh sinar-X tetapi juga
sumber eksitasi primer yang lain seperti partikel alfa, proton atau sumber elektron
dengan energi yang tinggi (Viklund,2008).
2.3
~ transisi elektron ~
Ketika bahan yang terkena sinar-X dengan panjang gelombang pendek atau
sinar gamma, ionisasi atom komponen mereka mungkin terjadi. Ionisasi terdiri
dari pengusiran dari satu atau lebih elektron dari atom, dan dapat terjadi jika atom
terkena radiasi dengan energi yang lebih besar daripada potensi ionisasi nya.
Sinar-X dan sinar gamma dapat cukup energi untuk mengusir elektron yang
memiliki ikatan kuat dari orbital innert dalam sebuah atom. Penghapusan sebuah
6
elektron dengan cara ini membuat struktur elektron atom tidak stabil, dan elektron
di orbital yang lebih tinggi "jatuh" ke orbital yang lebih rendah untuk mengisi
kekosongan yang ditinggalkan. Ketika jatuh, energi dilepaskan dalam bentuk
foton. Dengan demikian, materi memancarkan radiasi, yang memiliki karakteristik
energi yang ditunjukkan. Fluoresensi, istilah untuk fenomena dimana penyerapan
radiasi dari hasil energi spesifik diemisikan kembali oleh radiasi dari energi yang
berbeda (umumnya lebih rendah).
Setiap elemen memiliki orbital elektron dari energi karakteristik. Setelah
penghapusan sebuah elektron innert oleh energi foton yang diberikan oleh sumber
radiasi utama, sebuah elektron dari kulit terluar jatuh ke bagian dalam. Ada
sejumlah cara di mana ini bisa terjadi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
karakteristik sama dengan perbedaan energi dari awal dan akhir orbital. Panjang
gelombang radiasi neon ini dapat dihitung dari Hukum Planck:
2.4
Aplikasi XRF
2.
Survei tanah.
3.
4.
Produksi semen.
5.
6.
7.
8.
9.
Kimia curah analisis elemen utama (Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca, Na, K, P)
di batu dan sedimen.
2.
Kimia curah analisis elemen (dalam kelimpahan> 1 ppm; Ba, Ce, Co, Cr,
Cu, Ga, La, Nb, Ni, Rb, Sc, Sr, Rh, U, V, Y, Zr, Zn) di batuan dan
sedimen - batas deteksi untuk elemen biasanya pada urutan beberapa
bagian per juta.
2.
3.
4.
BAB III
9
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
10
11